Narasi negatif sudah pasti muncul ketika melihat barang tiruan. Apalagi yang diikuti menjadi salah satu gebrakan merek besar di segmen skuter. Yakni replika Honda ADV 150, muncul di Cina belakangan ini. Tapi bagaimana jika ternyata eksekusinya matang dan malah lebih canggih serta kencang?
Adalah Dayang Vorela. Mungkin bukan nama yang indah untuk didengar, atau paling tidak kurang lazim dicatut sebagai nama spesies roda dua. Tapi Anda perlu membuka diri untuk mengetahui hal ini. Sebab, ia tampak dibuat serius. Bukan mencuri ide mentah begitu saja.
Betul, secara konseptual menerapkan apa yang Honda ADV punya: Skutik tema adventure. Perlu diakui pula bahwa garis-garis bodinya mengikuti arah desain Honda. Hingga ke sisi panel dekat pijakan, serta merta stiker ADV 150. Namun setidaknya, bodi dibuat dengan beberapa ciri khas tersendiri. Plus sepintas memiliki nuansa berselera. Tidak tampak murahan.
Baca Juga: Rekap Harga Honda ADV 150 dan Angsurannya, Mulai Rp1,4 Jutaan Sebulan
Misal, headlight besar yang diaplikasikan. Dibuat a la dua mata terpisah. Sementara masing-masing memiliki dua reflektor lagi sehingga menciptakan kesan intimidatif. Matang. Dan diperindah pula dengan hiasan sein serta LED DRL di atasnya. Malah, dibuat lubang angin persis di tengah-tengah pemisah lampu.
Tak ketinggalan dipasang windshield tinggi untuk menerpa angin. Dan tentunya memperkaya karakteristik khas petualang. Serta di belakangnya menempel handlebar kokoh dan tebal. Proporsional dengan bentuknya.
Lantas area samping dan belakang, tidak kalah menarik. Semua dibentuk serba kekar. Dan desain stoplamp cukup indah untuk dilihat. Bahkan kadang terlihat lebih manis serta kompak daripada Honda ADV 150. Meski, alur V penanda nama tampak agak terlalu memaksakan. Terlepas itu, sisanya baik-baik saja. Dibingkai plastik hitam cerminan motor utilitas tinggi.
Perihal format kaki-kaki rupanya juga mirip. Pakai garpu teleskopik travel panjang, serta dual shock breaker dengan tabung. Tentu, pelek palangnya juga dibungkus oleh ban dual purpose. Alias bertapak kasar.
Bagian menariknya ada pada fitur dan dapur pacu. Bayangkan saja, panel instrumennya full digital dengan tampilan berwarna. Bukan monoton. Apalagi ia berkemampuan untuk terkoneksi dengan ponsel pintar. Menerjemahkan hal-hal hiburan sampai navigasi. Komplet. Jelas saja data fundamental tertera di sana, toh yang tersier saja sudah ada.
Baca Juga: Hengjian Dahaidao 500 GS-ADV, Jiplakannya Honda Africa Twin 1100
Tak berhenti di situ, layar pun memvisualisasikan tangkapan lensa depan belakang. Ya, ada kamera di moncong motor juga di buntutnya. Secara langsung Anda dapat melihatnya di display. Termasuk merekam jika sewaktu-waktu terjadi hal tidak diinginkan. Seperti dashcam. Canggih bukan?
Mesin? Sama pakai format satu silinder 150 cc injeksi. Juga berjenis SOHC serta hanya dua katup. Tapi perolehan outputnya menyentuh angka 16,2 Hp di 8.500 rpm. Artinya selisih 2 Hp dari mesin milik Honda. Gap ini cukup jauh buat ukuran skutik segini. Dan juga penting, kapasitas tangki mampu menampung 9,3-liter bensin yang artinya lebih banyak dari ADV. Paket seperti ini di negeri tiongkok dilego sekitar Rp39 jutaan (Konversi). Menarik.
Hingga saat ini belum ada update signifikan dari ADV 150. Masih mengadopsi format lama. Bahkan ketika saudaranya, PCX, bertransformasi. Honda belum terlihat akan merevisi sang petualang. Hal anyar seputar tema saja. Sekaligus harganya sekarang Rp35,186 juta – Rp38,251 juta OTR Jakarta.
Di keluaran terbarunya, ADV 150 memiliki warna variatif. Khususnya di seri ABS. Adalah tema Tough Matte Black Gold. Percampuran hitam legam berfinishing dof, dengan aksen panel abu gelap di bagian bawah. Sementara kontras emas dilabur pada pelek serta shock tabung. Dan Tough White Gold kebalikannya, berkelir putih solid dengan aksen senada yang hitam. Kalau di versi CBS, teranyarnya adalah Advance White Black dengan striping khas adventure Honda. Sisanya warna lama.
Fitur masih sama seperti sedia kala. ADV 150 dilengkapi Idling Start Stop (ISS). Berfungsi tiap kali motor berhenti selama lebih dari tiga detik. Otomatis mesin dimatikan dan cukup memutar gas sedikit akan menyala lagi. Prosesnya pun sunyi, tanpa suara sama sekali, karena sudah mengadopsi ACG Starter.
Terakhir, ia juga dibekali remote dengan berbagai fungsi. Untuk mengaktifkan alarm, Answer Back System, serta sinkronisasi pada kenop putar. Ya, tentu sudah tak membutuhkan anak kunci untuk menyalakan mesin. Tapi jika sewaktu-waktu sistemnya tak berfungsi, ada lubang rahasia tepat di sebelah kenop. Dari situ Anda bisa memasukkan anak kunci untuk membuka jok, melakukan penggantian aki.
Salah satu hal yang tak dipunya skutik sekelas, windshield tinggi. Tentu saja, penghantar angin ini menjadi aksesori wajib bagi motor ber-DNA tualang. Posisi ketinggian pun bisa diatur dalam dua tahap. Meski belum elektronik, mekanisme pergantian sangat mudah. Cukup menarik kenop di dekat mika dan tinggal sesuaikan saja.
Berikutnya, bagasi begitu luas. Ceruk di balik jok memiliki volume total 28 liter dan memanjang. Plus, terdapat undakan, berfungsi memisahkan peletakan barang. Helm sudah pasti bisa masuk. Bahkan beberapa tipe full face. Dan pada pemisah tadi, Anda dengan mudah menyimpan beberapa peralatan penting lagi untuk perjalanan jauh. Tak perlu berdempetan dengan helm.
Sekarang bicara daya tampung bensin, rasanya juga cukup. Nozzle bakal terus mengisi hingga dispenser SPBU menunjukkan angka 8 liter. Jika mengacu pada klaim konsumsi bahan bakar Honda (46,6 kpl), harusnya sanggup menempuh jarak 372,8 km.
Jarak dek ke tanah ADV 150 cukup tinggi, 165 mm. Jauh di atas kompetitor atau saudaranya sendiri, yang rata-rata berada di angka 130 mm. Meski sudah tinggi, posisi muffler juga ikut ditekuk ke atas. Yang otomatis meminimalisir risiko kemasukan air. Yap, setidaknya melewati gundukan tanah, polisi tidur tinggi, atau kubangan air sedikit teratasi bukan?
Suspensi memiliki travel panjang. Fork teleskopik berdiameter 31 mm itu mencatat jarak main sampai 130 mm. Dan dibelakang, dua suspensi Showa dibekali subtank – memisahkan oli dan udara. Kualitas peredamannya diklaim moderat, dalam kata lain pas. Menunjang kelincahan manuver sang skutik eksentrik. Sama seperti yang depan, travel shock breaker belakang juga panjang, 120 mm. Bersinergi dengan per progresif, bukan linear.
Perihal peranti penjinak laju, Honda memasangkan wavy disc brake di kedua sisi. Bagian depan diapit kaliper tiga piston, serta sensor ABS. Sementara di belakang dijepit kaliper satu piston tanpa ABS. Ya, agak disayangkan sensor pengaman rem hanya satu kanal.
Dapur pacu 149,3 cc eSP PGM-FI mencatat output 14,2 Hp/8.500 rpm dan torsi 13,8 Nm/6.500 rpm. Sebetulnya, basis hingga ukuran bore dan stroke silinder sama persis dengan Honda PCX. Namun ubahan pada ECM (Engine Control Module), air filter, serta model knalpot, berhasil memberi dampak momen puntir lebih baik. (Hlm/Odi)
Sumber: Motosaigon
Baca Juga: Fitur Milik Honda X-ADV Ini Jarang Ada di Motor Sekelasnya
Hak Cipta © Zigwheels 2014-2024. Semua Hak Cipta Dilindungi.