Tidak berekspektasi banyak ketika MG Motors datangkan HS. Mengingat MG merupakan bawahan dari grup otomotif asal Tiongkok, SAIC Motor, ditambah harganya relatif murah. Keraguan terkait kualitas produk menyelimuti. Kendati begitu, pandangan segera berubah ketika sudah 'pedekate' selama kurang lebih seminggu. Berkesan dan cukup membekas. Mungkin karena ekspektasi awal yang rendah berhasil dilibas habis oleh realita produk. Yang jelas ia layak untuk dipertimbangkan, berikut alasannya.
Dari luar boleh saja mau bilang mirip ini atau itu, sebut saja Mazda. Ya, desain grille harus diakui menyuarakan aksen Kodo dari Jepang. Cukup mirip meski tidak dibarengi komposisi rancangan bersih nan elegan. Kendati begitu, desain eksteriornya bukan berarti buruk. Dari proporsi terbilang pas, tidak cingkrang apalagi berpostur aneh sampai bodi terlihat tinggi mendominasi di atas kaki kecil. Terutama saat mengenakan sepatu 18 inci di varian Ignite.
Terlepas dari kemiripannya, detail MG HS terbilang orisinal. Pancarkan sensasi berkelas SUV monokok sepanjang 4,5 meter tanpa membuatnya terlalu berlebihan. Ornamen kromium cukup untuk menegaskan nilai premium. Sebagian mengilap seperti di grille dan sebagian lagi satin - tampak pada bingkai jendela. Patut diapresiasi adalah detail dual tailpipe di buritan. Bukan sebatas penghias dan menyibukkan komposisi bumper, ia bekerja sesuai uraian tugas utama sebagai saluran gas buang.
Lebih atraktif lagi ketika sudah duduk di dalam. Dasbor tampil sederhana tanpa banyak mainan tombol rumit. Tidak frontal menyuarakan kemampuan fitur, malah menciptakan komposisi elegan. Kemudian sensasi premium melekat dalam format material kulit sintetis dan panel soft-touch. Terlebih lagi di Ignite, gimmick seperti sport seat electric dan tombol mode “super sport” seolah berusaha menampilkan darah sports car Inggris.
Urusan desain tentu tergantung selera. Tapi setidaknya, penilaian dapat disamakan melalui kualitas dari komponen. Setiap panel terpasang kokoh di dudukannya masing-masing. Tidak ada suara-suara kecil bergetar atau bergesek yang dapat mengganggu lelapnya tidur seorang serdadu penjaga markas. Semua tertanam solid menambah kesenyapan kabin. Juga dari jenis material, mutu kulit sintetis tergolong baik dan tebal. Sama sekali tidak membuatnya inferior.
Potensi memacu MG HS berasal dari unit empat silinder DOHC 16 katup, berkapasitas 1,5 liter dan disokong turbo. Keluaran tenaga mungkin tidak seberapa dibanding pemain mainstream lain seperti CR-V turbo atau CX-5. Hanya sanggup gelontorkan 162 PS di 5.600 rpm. Namun, torsinya boleh dibanggakan. Siapkan tendangan sekuat 250 Nm, memuncak sejak putaran 1.700-4.000 rpm untuk memutarkan roda depan via transmisi DCT 7 percepatan.
Jangan samakan dengan karakter linear mesin naturally aspirated karena mungkin beranggapan boyo. Pasalnya, ketika dilecutkan dari putaran bawah, ia bersikap agak ogah-ogahan. Namun, begitu putaran mesin berada di antara rentang 2.000 rpm sampai sekitar 4.000-5000 rpm, komando pengemudi segera terlaksana tanpa banyak alasan.
Nah berkaitan pula dengan mode berkendara yang mengatur sikap mobil terkait putaran mesin dan perpindahan gigi. Di posisi Normal, karakter perpindahan gigi tidak begitu mengoptimalkan ekstraksi output saat menanjak. Cenderung menjaga putaran rendah, apalagi Eco. Lain cerita ketika Sport diaktifkan, lebih sigap tapi tidak arogan. Siap mencipta laju dengan raungan tinggi dan posisi gigi rendah, cocok di kondisi menanjak dan diharuskan menyusul. Semakin seru berkat perpindahan DCT halus nan cepat berikut otoritas tambahan dari paddle shift.
Baca Juga: 6 Faktor Hyundai Ioniq Electric Layak Dijadikan Mobilitas Harian
Sikap mesin turbo bakal menghadirkan senyum kalau bisa memanfaatkannya dengan baik. Ditambah lagi HS memiliki rasio setir cepat sehingga arahan pengemudi dapat langsung dieksekusi. Sama sekali tidak membahayakan pula lantaran dibarengi bantingan suspensi kaku demi handling presisi dan meminimalisir gejala limbung. Cekatan ketika menghadapi jalanan berkelok, membuatnya terasa menyenangkan.
Bukan berarti keras sampai terasa seperti naik gerobak, memang. Ia turut menawarkan kenyamanan dari kombinasi suspensi MacPherson Strut di depan dan lengan multi-link independen di belakang. Handling presisi tadi sama sekali tidak mengompromikan kenyamanan. Meski terkadang, kontur permukaan jalan cukup gamblang diterjemahkan ke dalam kabin.
Keseruan berkendara turut hadir berkat fitur bawaan HS di trim Ignite. Adalah panoramic sunroof, tampil dominan di bagian atap. Tirainya dapat dibuka andai mengidamkan cahaya alami masuk ke kabin. Sebagian kaca pun bisa dibikin plong untuk menghadirkan udara segar.
Nilai utama dari MG HS Ignite sendiri adalah kemudahan pengoperasian di segala kondisi. Sebagaimana ekspektasi fitur mobil seharga Rp 400 jutaan, smart entry sewajarnya bukan lagi menjadi barang istimewa. Akses kabin simple itu pun dapat dinikmati bersama sokongan electric tailgate sebagai akses ke bagasi. Namun, sokongan berkendara jauh lebih komprehensif lagi ketimbang sekadar smart entry dan pintu bagasi motorized di eksterior.
Begitu sudah berada di tengah perjalanan, ia tak hentinya meringankan beban sopir. Misal rem parkir model sakelar (Electric Parking Brake). Bagian itu disuntik kemampuan Auto Vehicle Hold (AVH) untuk segera menahan laju seketika mobil sudah berhenti. Jadi tidak perlu repot menarik tuas atau menetralkan transmisi di tengah kemacetan. Ada pula pembantu di tanjakan Hill Start Assist. Kalau mau meringankan beban di jalan bebas hambatan, MG sudah siapkan cruise control khusus trim Ignite.
Uniknya, tersemat satu asisten khas mobil offroad untuk meningkatkan keselamatan di turunan licin. Adalah Hill Descent Control, menjaga sikap mobil di turunan agar tetap terkontrol. Ia bekerja dengan cara sesekali memberikan pengereman. Dengan demikian, mobil tidak dapat meluncur bebas sekaligus tidak mengunci putaran roda – menghindari risiko tergelincir
Selain itu, masih ada segudang bantuan lainnya. Misal sakelar lampu otomatis untuk menyalakan penerangan LED dalam kondisi gelap. Wiper pun otomatis menyapu ketika mendeteksi hujan meski kecepatannya terkadang kurang optimal. Ia juga bakal melakukan pemantauan area blind spot saat melaju atau saat mundur. Peringatan blind spot samping ditampilkan secara visual dari lampu di ujung pilar A. Sementara itu, peringatan blind spot samping saat mundur mejeng bersama rangkaian kamera parkir.
Automatic climate control tentu berperan memudahkan pengoperasian. Lantaran kecepatan semburan blower dan temperatur segera menyesuaikan keinginan penumpang secara otomatis. Tidak perlu banyak pengaturan manual. Kendati begitu, nilai kepraktisan HS agak tercoreng akibat sistemnya. Tanpa panel terpisah, kontrol AC malah terintegrasi dalam sarana hiburan. Agak merepotkan untuk menyesuaikan settingan saat berkendara sendiri. Menambah distraksi.
Baca Juga: 10 Fakta Menarik SUV Listrik Lexus UX 300e
Agar mengurangi rasa bosan di tengah perjalanan, MG HS Ignite sisipkan layar multimedia 7 inci di center stack. Mirip kebanyakan mobil Eropa, pengaturan fitur kendaraan meramaikan kemampuannya. Tidak ketinggalan, fitur krusial di masa sekarang ada di dalamnya. Adalah konektivitas Android Auto dan Apple CarPlay yang terhubung via slot USB. Segala aplikasi esensial dari smartphone dapat dinikmati di sistem infotainment seperti navigasi, asisten suara, hingga pemutar musik berbasis internet.
Rasa khawatir akan keselamatan penumpang dapat diredam ketika menumpangi MG HS Ignite. Perbekalannya lengkap, dari sabuk pengaman tiga titik hingga enam kantong udara. Garda penjagaan, seperti disebut sebelumnya, diisi oleh serangkaian sensor pemantau keadaan sekitar. Akan memberikan peringatan ketika mendeteksi rintangan di area blind spot. Stabilitas pengendalian sudah dilindungi oleh geng pengereman ABS, EBD, dan BA. Tak ketinggalan pula peran kontrol stabilitas elektronik. Komprehensif, semua siap melindungi.
Yang justru membuatnya begitu menarik adalah seluruh fitur tadi dapat ditebus dengan uang Rp 429,8 juta. Tawarkan nilai lebih dari sebuah crossover/SUV monokok lima penumpang. Faktanya jelas lebih rendah ketimbang pemain mainstream lain seperti Honda CR-V, Mazda CX-5, atau Nissan X-Trail. Secara produk layak dipertimbangkan, sama sekali tidak dapat dibilang payah.
Mungkin satu hal masih mengganjal terkait keberlangsungan hidup sang merek kenamaan Inggris itu di Tanah Air. Setidaknya MG Motor Indonesia sedang berusaha sedemikian rupa untuk meluaskan jaringannya. Terbukti dari pendirian outlet pelayanan 3S di berbagai tempat. Cukup agresif di tengah pandemi, baru-baru ini MG resmi mendarat di Sulawesi Selatan. Hadir melalui outlet 3S (Sales, Service, Spare Parts) hasil kerjasama dengan PT Sinar Galesong Automobil. (Krm/Odi)
Baca Juga: Review MG HS Ignite, Label Harga Murah Bukan Berarti Inferior
Hak Cipta © Zigwheels 2014-2024. Semua Hak Cipta Dilindungi.