Deretan Sport Bike Fenomenal Terbaru 2020
Tahun 2020 tak hanya diisi motor-motor baru untuk mobilitas sehari-hari. Segmen sport tak luput kedatangan model yang banyak diminati. Jenis sport fairing tak pernah sepi peminat. Salah satu ditunggu-tunggu tentu saja Kawasaki Ninja 4-silinder. Tidak mau kalah, Honda pun membenahi jagoannya. Berikut rangkuman motor sport apa saja yang meluncur 12 bulan ke belakang.
Kawasaki ZX-25R
Pertama kali melantai di Tokyo Motor Show, tepatnya pada Oktober 2019. Tim kami yang meliput langsung di Jepang berhasil mengabadikan sosoknya. Motor berstatus world premier itu terpajang dengan balutan livery tim Kawasaki Racing Team (KRT). Saat itu belum ada kejelasan mengenai spesifikasi lengkap. Paling mencolok hanya terlihat 4 pipa exhaust yang berujung pada satu muffler di bawah bodi. Tapi untuk fiturnya sudah dijelaskan kalau dirinya disematkan quick shifter, Kawasaki Traction Control (KTRC) dan juga power modes.
Masuk Desember 2019, PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) menyiarkan video teaser mengenai takometer yang bisa berputar hingga 20 ribu RPM. Di situ memperlihatkan panel meter model analog yang dikombinasikan dengan digital MID. Dan masih menjadi misteri tentang power yang dihasilkan. Hanya menunjukkan mesin Ninja ZX-25R terdiri 4-silinder dengan kapasitas 249 cc berpendingin cairan, DOHC, 16 katup. Dibekali dual-keen LED headlight, fairing sporty dan buntut yang meruncing. Rangkanya pakai teralis dengan high-tensile steel.
Perkembangan berlanjut, Kawasaki Indonesia memastikan membawa masuk unit sport seperempat liter itu ke sini. Belum ada waktu yang jelas mengenai kedatangannya ke Tanah Air. Namun banyak yang menyebutkan kemungkinan meluncur di semester pertama 2020.
Awal 2020, lagi-lagi Kawasaki memberikan informasi secara masif tentang Ninja 250 cc 4 silinder. Kali ini membeberkan suara Ninja ZX-25R melalui video yang mereka sebar. Terdengar kalau dia punya putaran mesin tinggi dan mengeluarkan suara layaknya moge. Rumornya saat itu ia bertenaga 50 Hp.
Kabar selanjutnya KMI sudah berani memajang Ninja ZX-25R secara gamblang, tepatnya pada 9 Januari 2020. Dipastikan kalau motor itu sudah berada di Tanah Air. Terbukti dari foto yang tersebar di laman sosial media (Instagram). Di situ menggambarkan kondisi kantor pusat KMI di bilangan Abdul Muis, Jakarta Pusat. Meski gambar sudah jelas, tak ada informasi detail mengenai performa maupun dari segi teknisnya. Di sini mulai ada rumor kalau dirinya dibanderol Rp 100 jutaan.
Selang tiga minggu dari foto yang beredar, muncul lagi video teaser kalau Ninja ZX-25R meluncur berbarengan dengan Kawasaki Bike Week (KBW) 2020. Kuat dugaan dia dirilis di helatan tahunan itu, karena tampak logo KBW 2020 disertai gambar mesin berkonfigurasi empat silinder. Belum ada pernyataan resmi mengenai waktu peluncuran, namun ada kabar kalau dilaksanakan pada April 2020. Lokasinya disinyalir berada di Pantai Karnaval Ancol, Jakarta Utara.
Pada Februari 2020, poster Kawasaki Bike Week berilustrasi mesin empat silinder resmi dirilis. Di situ tercantum 4 April 2020 dan menjadi waktu yang pasti mengenai perilisan Ninja ZX-25R. KMI ternyata menentukan tanggal yang tepat untuk menelurkan produk globalnya itu. Disesuaikan dengan konfigurasi jantung mekanisnya, yakni tanggal empat bulan empat.
Kawasaki Ninja ZX-25R yang seharusnya meluncur pada 4 April, bertepatan dengan helatan Kawasaki Bike Week 2020 ternyata dibatalkan. Acara itu terpaksa ditunda akibat pandemi virus Corona. Semua rencana yang sudah dijadwalkan secara matang harus kandas. Informasi itu bahkan diumumkan langsung oleh KMI.
Mendekati 4 April 2020, KMI mengumumkan pembatalan untuk memajang Ninja ZX-25R di Kawasaki Abdul Muis. Pasalnya di bulan tersebut pemerintah membuat peraturan agar masyarakat tetap berada di rumah dan menerapkan social dan physical distancing. Karena mendukung anjuran dari pemerintah, pihaknya menginginkan kalau konsumen tetap sabar menunggu motor sport 250 cc 4 silinder.
Setelah menayangkan informasi sedikit demi sedikit, akhirnya KMI merilis dan menjual Ninja ZX-25R pada 10 Juli 2020. Motor 250 cc berkonfigurasi 4 silinder itu ditawarkan dalam dua varian, terdiri dari tipe standar yang dijual Rp 96 juta dan versi Special Edition (SE) Rp 112,9 juta on the road Jakarta, Depok, Tangerang, Bekasi dan Serang. Mulai didistribusi ke konsumen pada Agustus 2020.
Ada dua varian Ninja 250 cc 4-silinder yang ditawarkan, untuk varian terendah hanya satu opsi warna, yaitu Metallic Spark Black. Sementara buat tipe tertinggi tersedia Lime Green / Ebony (KRT livery), Metallic Spark Black / Pearl Flat Stardust White dan Candy Plasma Blue / Metallic Spark Black.
Unsur yang membedakan tipe standar dengan SE yaitu memiliki tambahan grafis warna, beberapa aksesori seperti pillion seat cover / single seat cover, smoked windshield, frame slider, dan wheel rim tape. Selain itu tentu saja fitur yang disematkan juga berbeda.
Dari informasi yang dipaparkan, terungkap bahwa mesin DOHC 4-silinder segaris memiliki kubikasi total 249,8 cc. Ia sanggup mengail daya 49,3 Hp pada 15.500 rpm. Sementara torsi maksimalnya mencapai 22,9 Nm di putaran 14.500 rpm. Menurut klaim pabrikan, top speednya mencapai 187 kpj.
Berkat hadirnya ram air, powernya bisa naik 1 Hp. Lubang udara yang letaknya di depan itu mulai bekerja pada saat motor sudah menyentuh 100 kpj. Jadi asupan udara yang masuk ke mesin dapat meningkatkan kinerja performanya. Hal itu sekaligus mengukuhkan Ninja ZX-25R sebagai satu-satunya motor 250 cc yang menggunakan peranti itu.
Dari sektor fitur ada KTRC (Kawasaki Traction Control) yang berfungsi menciptakan kenyamanan dalam berkendara serta mencegah ban selip di berbagai tipe jalan. Lalu ada Assist and Slipper Clutch yang terinspirasi dari motor balap, membuat fungsi limitasi torsi sangat baik. Kemudian KQS (Kawasaki Quick Shifter) down/up yang hanya tersedia di varian SE. Fitur itu bekerja saat saat naik maupun turun gigi, jadi tak perlu lagi mengurangi gas dan tarik kopling.
Terdapat pula pilihan mode full atau low power, membuat pengendara dapat mengatur aliran tenaga sesuai dengan kondisi dan preferensi. Dapat dioptimalkan juga pada saat cuaca kurang baik, atau disesuaikan dengan kondisi jalan.
Selanjutnya Electronic Throttle Valves (ETV) yang dilengkapi dengan high-spec ECU. Piranti itu dapat mengontrol volume bahan bakar (via fuelinjector) dan udara (via throttle valves) ke mesin, sehingga memberikan respon mesin yang halus. Selain itu membuat pengendaranya dengan mudah menggunakan Kawasaki electronic rider support system seperti traction control, selectable power modes dan dual-direction quick shifter.
Rangka si Ninja anyar berjantung 4-silinder pakai teralis yang dibuat dengan bahan high tensile steel berkualitas. Desain sasisnya terinspirasi dari motor balap Kawasaki di ajang World Superbike. Dilengkapi dengan part-part terbaik, seperti SFF-BP (Separate Function Fork –Big Piston) 37 mm lanisran Showa di depan dan swing arm banana yang disandingkan dengan horizontal back link monoshock. Komponen itu membuat motor ini menjadi gesit, serta memiliki karakter handling supersport-style untuk di sirkuit dan manuver yang ringan saat di jalan raya.
Secara dimensi, ia memiliki ukuran 1.980 x 750 x 1.110 mm (PxLxT). Wheelbase 1.380, ground clereance 125 mm dan tinggi jok 785 mm. Untuk tangki bahan bakarnya berkapasitas 15 liter. Sementara rodanya menggunakan 110/70-17 dan 150/60-17 (depan-belakang). Dilengkapi dengan rem depan tipe radial-monobloc caliper dan cakram belakang berdiameter 186 mm yang dijepit satu kaliper.
Baca Juga: Deretan Naked Bike yang Tampil Memukau pada 2020
Honda CBR250RR SP
Tak ada seremoni khusus, PT Astra Honda Motor (AHM) merilis Honda CBR250RR terbaru di Indonesia. Unit baru ini mendapatkan perlengkapan anyar berupa quick shifter dan Assist and Slipper Clutch. Sekaligus menjadi varian tertinggi yang ditawarkan pihak pemegang merek kepada konsumen di Tanah Air.
Honda CBR250RR SP Quick Shifter dibekali mesin terbaru yang menghasilkan tenaga, torsi, dan kecepatan puncak lebih optimal baik untuk jalur perkotaan maupun sirkuit. Quick shifter misalnya, ditujukan untuk memudahkan pengguna saat melakukan pergantian gigi, tanpa harus menekan tuas kopling. Fitur ini juga punya empat pengaturan. Yaitu, mode yang mengaktifkan Quick Shifter untuk menaikkan dan menurunkan gigi, untuk menaikkan gigi saja, untuk menurunkan gigi saja dan mode Quick Shifter off. Semua mode Quick Shifter yang dihadirkan dapat mengikuti keinginan berkendara sesuai dengan DNA Total Control yang diusungnya.
Ya, lebih beragam ketimbang penawaran quick shifter milik Kawasaki Ninja ZX-25R - hanya upshift dan downshift saja dan tanpa pengaturan. Selain itu, PT AHM menetapkan standar baru sebagai motor sport 250 cc dua silinder pertama di Indonesia yang memiliki kelengkapan quick shifter. Klaim ini tentu sahih, soalnya, meski Kawasaki Ninja ZX-25R jadi 250 cc yang pertama, ia punya jumlah silinder 4 buah, sementara CBR250RR hanya 2.
Perangkat itu lantas didampingi Assist and Slipper Clutch, berfungsi membuat pengoperasian kopling lebih ringan serta mereduksi gejala roda belakang terkunci ketika pengguna CBR20RR SP Quick Shifter menurunkan gigi secara agresif saat pengereman.
Honda CBR250RR SP Quick Shifter mengusung mesin berperforma terbaru yang terbaik hasil produksi anak bangsa, mesin 250cc 2-silinder DOHC 8-katup yang compact ini dapat menghasilkan tenaga maksimal 40,2 Hp pada 13.000 rpm dan 25 Nm di putaran mesin 11.000 rpm. Tak cuma itu, rasio kompresinya pun turut dinaikan dari 11,5:1 menjadi 12:1. Otomatis pula mendongkrak catatan akselerasinya dibanding versi pandahulu. PT AHM mengklaim CBR250RR 2020 hanya butuh waktu 8,65 detik untuk mencapai jarak 0-200 meter. Sementara kecepatan puncak adalah 172 km/jam.
Tak ketinggalan, Throttle By Wire yang menjadi pendobrak standar baru saat Honda CBR250RR pertama kali diluncurkan. Untuk memaksimalkan fungsinya, ia dilengkapi riding mode selector sehingga pengendara dapat menikmati berkendara di berbagai kondisi jalan, mulai berkendara secara agresif di sirkuit hingga jalanan padat perkotaan. Memiliki tiga pilihan yaitu Comfort, Sport dan Sport +. Bisa diatur sesuai preferensi pengendara. Tentunya pula CBR250RR SP Quick Shifter ini disemati sistem pengereman anti-lock braking system (ABS).
Untuk pasar Indonesia, CBR250RR SP Quick Shifter ditawarkan dalam tiga opsi warna. Meliputi Bravery Red Black, Honda Racing Red dan Special Edition Garuda x Samurai sebagai warna spesial memperingati hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Masing-masing dijual Rp 76,7 juta (Red Black) dan Rp 77,3 juta (Racing Red) dan Rp 77,7 juta (Special Edition).
Baca Juga: Rekap Skuter Baru 2020 di Tanah Air, Diramaikan Merek Jepang hingga Eropa
Honda CBR1000RR-R
Setelah dikenalkan di EICMA 2019, Honda CBR1000RR-R Fireblade akhirnya resmi dijual di Indonesia. Ditawarkan dalam dua varian, tipe STD dengan warna hitam (Matte Pearl Morion Black), dan tipe SP dengan warna khas Honda Tricolor. Keduanya dipasarkan dengan harga Rp 990 juta (Standar) dan Rp 1,1 Miliar untuk tipe SP (OTR DKI Jakarta).
Lantaran mengusung nama baru, sewajarnya pula terdapat pengembangan di sana. Evolusi yang dilakukan terhadapnya bahkan terbilang masif dan radikal. Penyajian demikian tentu tak lagi sama dengan Fireblade model lawas. CBR Triple R didesain lebih agresif. Tengok saja tampilan muka dengan bentuk lampu utama LED yang menatap bengis ini. Ditambah lagi penempatan ram air (lubang udara) besar di bagian tengah - menjanjikan pendinginan optimal ke airbox. Apalagi sudah terdapat teknologi Built-in Bottom Bypass, yang mampu mengalirkan air radiator ke komponen utama mesin disebut 'water jacket'. Lalu, terdapat pula New Multi-point Piston Jet guna menyemprotkan pelumas pendingin pada piston dari berbagai arah. Tugasnya menjaga temperatur piston dan mengurangi gesekan berlebih di sektor mesin.
Rombakan besar tampang jelas tertuju pada bagian fairing. Terdapat tiga buah winglet menyatu dengan tubuh. Inspirasinya berasal dari terapan serupa RC213V versi 2018. Meski tak bisa dibongkar, fungsinya tetap sama, yakni mendapatkan aerodinamika serta downforce maksimal kala melaju di kecepatan tinggi maupun keluar-masuk tikungan. Satu penanda perihal DNA MotoGP tadi juga dituangkan lewat pengaplikasian logo HRC (Honda Racing Corporation).
Ubahan tubuh ini nyatanya wujud penyelarasan lantaran terjadi pula pengembangan pada sektor mesin. Kapasitas mesin masih DOHC 4-silinder segaris 999,9 cc. Namun jantung mekanis CBR1000RR-R telah diracik layaknya kuda besi Marc Marquez dengan Bore x stroke kini 81 x 48,5 mm. Tenaga maksimal mampu menjangkau 214,5 Hp/14.500 rpm. Meningkat dari Fireblade lama yang berkemampuan 189 Hp/14.500 rpm - dengan diameter dan langkah piston: 76 x 55,1 mm.
Disebut oleh pihak AHM, jeroan CBR1000RR-R Fireblade kedapatan Piston berbahan aluminium tempa (Forged Aluminium). Dengan masing-masing komponen (terdapat 4 buah) berbobot lebih ringan 5 persen dibandingkan model sebelumnya, sekaligus menaikkan kekuatan serta ketahanannya.
Sementara untuk camshaft, diberi lapisan khusus disebut Diamond Like Carbon (DLC). Ditujukan untuk mengurangi friksi hingga 35 persen ketimbang komponen non-DLC. Kemudian Connecting rods (konrod), memakai material titanium, sehingga bagian ini bobotnya berkurang 50 persen. Meskipun perubahan di jantung mekanis ini tak berdampak pada momen puntir. Torsi CBR1000RR-R Fireblade masih sama dengan model terdahulu yaitu 113 Nm pada 12.500 rpm.
Keseluruhan output CBR1000RR-R Fireblade bersanding dengan perangkat elektronik komplet. Sebut saja Throttle by Wire yang menyajikan bukaan gas presisi. Kemudian Sensor advance Inertia Measurement Unit (IMU) 6-Axis yang bertugas mengukur posisi sepeda motor dalam enam axis (sumbu). Peranti ini bekerja bersama Honda Electronic Steering Damper (HESD). Fitur ini memiliki tiga mode pengaturan (hard, medium, soft), berguna untuk menentukan stabilitas berkendara pada kecepatan tinggi dan menikung.
Ia pun dibekali tiga mode berkendara. Pilihannya Mode 1, 2 dan 3. Nantinya dapat diatur sendiri besaran tenaga, kontrol torsi HSTC, engine brake, wheelie kontrol dan suspensinya. Masing-masing fitur dapat diatur secara individu sesuai kebutuhan pengendara. Untuk output tenaga terdapat 5 penyetelan, HSTC (Honda Selectable Torqure Control) 9 setelan, engine brake 3 pilihan, termasuk wheelie control dan suspensi yang juga menyediakan tiga level.
Untuk sistem rem ABS-nya, juga bisa diatur. Pilihan Sport dapat dipakai untuk penggunaan jalanan. Sedangkan mode Track untuk memenuhi kebutuhan di lintasan balap. Hal ini masih ditambah lagi dengan Rear Lift Control yang meniadakan potensi ban belakang terangkat karena rem terlalu dalam.
Khusus perangkat rem, CBR1000RR-R Fireblade dibekali Nissin Dual Front Disc Brake Radial 4-piston diameter 330 mm dan Brembo 2 piston (depan-belakang). Sementara pada tipe SP, rem depannya memakai Brembo Dual Front Disc Brake Radial 4 piston dengan padu padan merek serupa di belakang (Brembo 2-piston).
Satu hal lagi yang menjadikan Honda CBR1000RR-R Fireblade semakin naik kelas, adanya Start Mode. Fitur ini menjaga putaran mesin (rpm) tetap konstan saat melakukan start, memungkinkan pengendara berkonsentrasi pada pengoperasian kopling agar start semakin optimal. Peranti ini mampu membatasi putaran mesin di 6.000-10.000 rpm saja.
CBR1000RR-R Fireblade juga disematkan fitur Assist & Slipper Clutch sebagai standar. Dengan begitu, pengoperasian kopling menjadi lebih ringan dan menghilangkan efek ban terkunci saat terjadi engine brake karena pengurangan gigi. Khusus pada tipe SP, dibekali Quick Shifter yang membuat perpindahan transmisi naik-turun semakin cepat.
Perubahan juga menyasar kepada rancang bangun. Sasis model twin-spar berbahan aluminium tetap dipertahankan demi rigiditas. Cuma jarak sumbu roda (wheelbase) dibuat lebih panjang, 1.455 mm dari sebelumnya 1.405 mm. Berpengaruh lantaran ia sudah memakai swingarm aluminium baru yang lebih panjang 30,55 mm dari versi lama.
Penyajian peredam kejut di kedua tipe CBR1000RR-R jua tak sama. Untuk CBR1000RR-R Fireblade Standar dipasangi model Inverted Telescopic atau upside-down (USD) dan tipe Pro-Link with Gas Chamber kepunyaan Showa (depan-belakang). Semuanya bisa di-setting manual, mulai dari sisi preload, rebound, hingga kompresinya. Sementara tipe SP dibekali fork USD merek Ohlins Smart-EC dan tipe Pro-Link with Gas Chamber Ohlins Smart-EC di belakang. Keduanya dapat diatur via mode berkendara.
Ketersediaan tersebut dapat dilihat langsung melalui layar TFT. Bukan cuma menyetel fitur terkait penyesuaian kebutuhan berkendara, pemilik CBR1000RR-R Fireblade juga bisa memilih lima mode display di panel meter digital ini. Mulai dari tampilan digital, analog, praktis, bar dan no-rev. Selain itu, kedua tipe sudah mendapatkan knalpot buatan Akrapovic. (Bgx/Odi)
Baca Juga: 4 Motor Adventure Pemula hingga Besar Menggebrak Pasar Sepanjang 2020, Ini Daftarnya
Artikel Unggulan
- Terbaru
- Populer
Artikel yang direkomendasikan untuk anda
Motor Unggulan
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Motor dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Advisory Stories
- Road Test