Fakta Soal Hyundai yang Jarang Diketahui
Kami janji, tulisan ini tidak disponsori oleh Hyundai. Tapi memang Hyundai i30 Fastback N yang jadi safety car balapan Superbike di Mandalika, memicu pemikiran soal sepak terjang Hyundai di dunia. Utamanya di bidang otomotif.
Era 90-an, Indonesia dikejutkan hadirnya mobil Timor, berbasis Kia Sephia. Tidak lama berselang, hadir Bimantara Cakra dan Nenggala. Berbasis Hyundai Accent dan Elantra. Itulah kali pertama rakyat negeri ini berkenalan dengan mobil dari Negeri Ginseng. Dan anggapannya mirip dengan yang dialami pabrikan Cina di Indonesia saat ini. Miring.
Tapi bukan itu yang ingin kami bahas. Dan bukan pula soal gebrakan mobil listrik Hyundai di Indonesia. Setelah cari info sana-sini, ada delapan hal menarik yang jarang diketahui soal sepak terjang pabrikan Korea Selatan ini, dalam menembus pasar mobil dunia. Dan jarang ada yang tahu.
Produsen Mobil Hidrogen Pertama di Dunia
Tahun 2013, Hyundai memperkenalkan ix35 FCEV, berbasis Tucson dengan bahan bakar hidrogen pertama di dunia yang dijual masal. Alasan mereka membuat mobil itu karena percaya bahwa hidrogen akan jadi bagian dari sarana transportasi. Entah itu kendaraan pribadi, angkutan umum, kendaraan komersial atau apapun. Saat ini, Hyundai Nexo menjadi satu-satunya mobil hidrogen Hyundai yang dijual masal. Motor elektriknya mampu menggerakkan hingga 660,8 km dengan hidrogen penuh untuk mengisi baterai. Emisinya hanya berupa air.
Mobil Hyundai Pertama Masih Berhubungan dengan...Mini?
Hyundai Pony adalah produk pertama mereka. Banyak yang beranggapan kalau mobil ini punya relasi dengan Mitsubishi. Alias cuma ganti desain. Tapi tidak cuma itu. Kalau Anda melihat belakangan Hyundai sangat Eropa, mereka sebenarnya sudah melakukan itu sejak dulu. Diawali dengan menggaet George Turnbull, mantan Managing Director Austin Morris, pembuat Mini Cooper. Ia lantas mengajak lima engineer Inggris lainnya, salah satunya John Crosthwaite, ahli chassis yang bekerja di BRM, produsen sasis yang sukses di dunia balap.
Turnbull Cs mengambil basis sedan Morris Marina, yang sebetulnya performanya buruk dan kerap jadi dagelan di kalangan penyuka mobil Inggris. Tapi untuk Pony, penyesuaian besar-besaran dilakukan. Ditambah sistem penggerak yang disediakan oleh Mitsubishi. Hasilnya, mobil pertama buatan Korea Selatan itu banyak dipuji.
Garansi Mesin Sepuluh Tahun
Setiap pabrikan mobil pasti cita-citanya adalah sukses di Amerika Serikat (atau Cina). Hyundai juga begitu. Pada 1986 mereka masuk dengan Hyundai Excel. Sukses besar terjual 168.882 unit pada tahun pertamanya. Dinobatkan sebagai mobil debutan paling laris sepanjang sejarah Amerika Serikat. Namun pemangkasan biaya, oleh yang buat, bikin mobil ini tidak bisa diandalkan. Diler pun dapat untung dari perbaikan, bukan jualan.
Langkah bertahan dilakukan. Demi menghapus citra jelek, mereka investasi besar-besaran untuk area desain, kualitas dan penelitian. Kemudian ditambahkan garansi produk selama dua tahun atau 24.000 mil (38.400 km). Lebih gila lagi, mereka memberikan garansi mesin 10 tahun atau 100.000 mil. Kepercayaan diri akan kualitas ini, membuat pasar otomotif Amerika berpikir ulang soal kualitas Hyundai.
Baca Juga: Mobil Asyik yang Pakai Mesin Bikinan Yamaha
Fasilitas Produksi Terbesar di Dunia
Hyundai memiliki fasilitas pembuatan mobil yang masif. Maksud masif di sini bukan cuma pabriknya saja yang besar. Pusat perakitan Hyundai di Ulsan, Korea Selatan memiliki luas delapan kilometer persegi. Sebanyak 1,6 juta mobil keluar dari fasilitas ini setiap tahun, dikerjakan oleh 34.000 naker.
Jaringan jalan menghubungkan lima pabrik sekaligus memiliki rumah sakit, markas pemadam kebakaran, sumur pengolahan limbah dan yang spektakuler punya pelabuhan sendiri!
Di Amerika Serikat Tidak Kalah
Tahun 2006, pemimpin Toyota Sales America, Yukitoshi Funo mengatakan, “Kompetitor kami (di Amerika) adalah Honda, Nissan dan Hyundai. Tapi yang kami perhatikan betul hanya Hyundai. Perkataan Funo-san itu sekarang terbukti. Hyundai punya fasilitas perakitan senilai $30 juta dollar di Irvine, California. Bandingkan dengan investasi mereka di Indonesia yang US$1,15 juta. Technical Center untuk kawasan Amerika lebih spektakuler lagi. Investasinya mencapai US$117 juta. Hasilnya baru saja muncul dalam format mobil pikap double cabin, Santa Cruz. Pikap kelas ringan itu dibuat di pabrik mereka di Alabama.
Bajak Orang Jerman
Kalau dulu mereka mempekerjakan orang Inggris. Dekade ini engineer Jerman yang dibajak. Hyundai mengeluarkan investasi besar untuk mempekerjakan para ahli yang profilnya cukup mentereng. Yang paling bersinar adalah Albert Biermann, mantan petinggi BMW M Division. Otak Biermann menghasilkan salah satu BMW M3 terbaik dari keluarga E46 juga M5 terbaik (kata media luar) dari fam E39. Ilmu Biermann dalam mengolah mobil biasa jadi kencang diterapkan pada Hyundai. Salah satunya adalah yang ada di Sirkuit Mandalika, jadi safety car.
Hebatnya, bukan cuma Biermann. Hyundai juga merekrut Thomas Schemera, mantan pemimpin BMW M dan BMW Individual BMW Amerika. Jabatannya di Hyundai adalah kepala Divisi Motorsport dan Performance vehicle. Untuk anak perusahaannya. Fayez Abdul Rahman dipercaya jadi VP divisi pengembangan arsitektur kendaraan untuk merek Genesis, merek mewah Hyundai sekelas Lexus. Fayez Abdul Rahman adalah orang yang bertanggung jawab mengembangkan platform yang dipakai BMW Seri-7, BMW X-series dan mobil-mobil M.
Arti Logo H Miring
Kerap dibandingkan dengan logo H dari Honda, logo miring Hyundai ini punya arti yang unik. Huruf H itu bisa menggambarkan dua orang yang sedang berjabat tangan, melambangkan kepercayaan dan kerjasama. Lalu kenapa miring? Itu melambangkan progress atau kemajuan. (Ddn/Odi)
Baca Juga: Sayang, Mobil Hebat Ini Cuma Ada di Jepang
Artikel Unggulan
- Terbaru
- Populer
Artikel yang direkomendasikan untuk anda
Mobil Hyundai Unggulan
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Mobil Hyundai dari Carvaganza
Artikel Mobil Hyundai dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Road Test