All New Honda Beat Street diluncurkan dengan desain yang diperbarui, menonjolkan perubahan pada bodi dan roda. Dengan harga penjualan di bawah Rp20 juta, apakah ini menjadi pilihan yang layak dibandingkan Yamaha X-Ride dan Suzuki Nex Crossover?
Tampilan terbaru dari All New Honda Beat Street kini lebih menarik, meskipun bodinya masih berbasis pada model Beat reguler yang juga telah diperbarui. Perbedaan mencolok terletak dari penggunaan setang tanpa batok, memberikan kesan lebih maskulin dengan setang yang lebar dan tinggi. Pesaingnya, seperti Suzuki Nex Crossover, juga memiliki konsep serupa dengan lampu utama dan sein pada cover depan, mengikuti desain dari skutik Nex II.
Demikian pula dengan Yamaha X-Ride, yang tidak terlalu berbeda, namun memiliki headlamp terpisah untuk beam dan high beam, serta DRL (daytime running light) LED, memberikan nuansa petualangan yang lebih kuat dengan sein terpisah. Sinyal belok ditempatkan di bawah setang di bagian depan, dan di belakang, sein tersebut tidak terintegrasi dengan lampu belakang, mirip dengan motor trail.
Dari segi bodi, kedua motor menerapkan garis desain yang tegas dengan beberapa bagian bodi yang melancip, didukung oleh warna cerah dan grafis yang unik. Setiap model menampilkan motif yang maskulin.
Beat Street menawarkan dua pilihan warna dengan pelek berwarna burnt titanium. Sementara itu, pesaingnya menawarkan jok dengan lapisan kombinasi warna dual-tone. Adapun X-Ride menampilkan grafis yang lebih berani pada bodinya.
Honda Beat masih unggul dengan floor deck rata, sama halnya dengan pesaingnya. Kemampuan untuk membawa barang juga menjadi pertimbangan. Meskipun berukuran kompak, Honda Beat menawarkan ruang penyimpanan yang luas dibandingkan dengan pesaingnya. Ruang penyimpanan di bawah jok Beat Street berkapasitas 12 liter, sementara pesaingnya tidak menyediakan data volumetrik yang akurat.
Untuk solusi penyimpanan tambahan, Beat Street dilengkapi dengan kompartemen di sisi kiri dek depan. Nex Crossover memiliki dua kompartemen, sedangkan X-Ride tidak memiliki fitur ini. Namun, ketiganya dilengkapi dengan kait untuk menggantung barang bawaan.
Dalam hal kapasitas bahan bakar, Beat Street dan X-Ride 125 memiliki kapasitas tangki yang sama, yaitu 4,2 liter, sedangkan Nex Crossover hanya memiliki kapasitas 3,6 liter.
Beat Street memiliki dimensi 1.868 x 745 x 1.058 mm (P x L x T), dengan ground clearance 148 mm, berat kosong 89 kg, dan tinggi tempat duduk 742 mm.
Nex Crossover berdimensi 1.890 x 765 x 1.055 mm, dengan ground clearance 150 mm, tinggi tempat duduk 740 mm, dan berat kosong 94 kg. Sementara itu, X-Ride memiliki dimensi 1.860 x 740 x 1.070 mm, dengan ground clearance terendah 135 mm, tinggi tempat duduk 760 mm, dan berat total 98 kg.
Dari segi desain, Beat Street lebih kompak dan ringan, memudahkan pengendara saat berada di kemacetan, dengan manuver lebih gesit.
X-Ride lebih tinggi dibandingkan kedua pesaingnya. Namun hal ini tidak mempengaruhi ground clearance yang justru paling rendah, yaitu 135 mm. Di sisi lain, Beat Street memiliki ground clearance 148 mm, meskipun menggunakan roda berdiameter lebih kecil, yaitu 12 inci, dengan ban depan 100/90 dan belakang 110/90.
Nex Crossover memiliki ground clearance tertinggi, yaitu 150 mm, yang optimal untuk melewati polisi tidur atau jalan yang tidak rata tanpa khawatir tersangkut. Untuk skuter matik yang dirancang untuk petualangan, Nex Crossover lebih siap karena sudah dilengkapi dengan fitur-fitur yang mendukung.
Jika dibandingkan, Beat Street terbaru memiliki fitur lebih lengkap. Fitur-fiturnya meliputi lampu depan LED, alarm, indikator baterai, Secure Key Shutter yang memudahkan pembukaan tutup jok, panel meter digital penuh, soket daya 12 watt, bagasi berkapasitas 12 liter, dua kompartemen di bagian depan, ACG Starter, sistem pengereman Combi Brake System (CBS), Side Stand Switch, dan Parking Brake Lock.
Suzuki menawarkan skuter matik dengan easy start system, penutup jok dua warna, ban semi dual purpose, kaliper rem depan dan shock belakang berwarna merah. Speedometer tidak hanya digital, tetapi juga memiliki layar informasi berukuran besar dengan lampu latar kuning yang meningkatkan visibilitas saat berkendara.
Di sisi lain, X-Ride masih menggunakan sistem analog. Namun, keunggulannya terletak pada sistem penguncian yang dilengkapi dengan answer back system untuk memudahkan pencarian motor di tempat parkir, serta fitur lampu hazard, suspensi sub tank, stand side switch, dan Forged & Diasil.
Honda Beat Street dan para pesaingnya memiliki desain kompak. Berarti mereka ergonomis dalam hal kendali dan pengendalian. Mereka menawarkan pijakan kaki yang luas dan setang yang tinggi untuk kenyamanan, sambil tetap menjaga bobot dalam kisaran ideal.
Namun, jika dilihat lebih detail, Beat Street memiliki bodi yang lebih kecil dan ringan dibandingkan dengan dua pesaingnya. Ini tentunya sangat membantu pengendara dalam mengontrol motor dengan lebih mudah, terutama karena penggunaan rangka eSAF (Enhanced Smart Architecture Frame).
Beat Street juga memiliki performa yang lebih rendah. Mesinnya adalah 110 cc SOHC dengan sistem injeksi PGM-FI dan teknologi eSP (Enhanced Smart Power), yang mampu menghasilkan tenaga 8,5 Hp pada 7.500 rpm dan torsi 9 Nm pada 6.500 rpm. Keunggulan utama dari Beat Street adalah efisiensi bahan bakarnya, dengan klaim pabrikan sebesar 60,6 km/liter - berdasarkan tes internal menggunakan metode Worldwide Motorcycle Test Cycle (WMTC), memungkinkannya menempuh jarak 254,52 km dengan sekali isi bahan bakar, menjadikannya salah satu motor paling hemat bahan bakar di kelasnya.
Nex Crossover memiliki kapasitas yang lebih besar dengan mesin SOHC 113 cc, menghasilkan tenaga hingga 9,2 Hp. Namun, X-Ride lebih unggul dalam hal ini dengan mesin 125 cc Bluecore yang dapat menghasilkan daya maksimum 12,7 Hp pada 8.000 rpm dan torsi 9,6 Nm pada 5.500 rpm.
Selain itu, X-Ride dilengkapi kombinasi peredam kejut teleskopik dan subtank (depan-belakang), yang secara signifikan lebih baik dalam meredam guncangan dibandingkan dengan suspensi non-tabung yang digunakan oleh Beat Street. Meskipun demikian, ketiga motor tersebut sama-sama menggunakan sistem pengereman yang terdiri dari cakram dan tromol pada kedua roda.
Mengenai peredam kejut, semuanya menggunakan struktur yang serupa, dengan teleskopik di bagian depan dan single shock di belakang. Namun, X-Ride pada bagian belakang menggunakan model subtank, yang memberikan kemampuan meredam guncangan yang lebih baik dibandingkan suspensi non-tabung. Untuk sistem pengereman, semua model menggunakan cakram di depan dan tromol di belakang.
Beat Street, dengan inovasi terbarunya, ternyata ditawarkan dengan harga paling terjangkau, yaitu Rp19,3 juta OTR DKI Jakarta. Konsumen dapat memilih antara dua varian warna: Street Brown dan Street Black.
Berdasarkan spesifikasi teknis, X-Ride 125 seharusnya berada di kisaran harga tertinggi, namun harganya hanya Rp20,2 juta. Tersedia dalam warna Cyan Yellow, Black Red, dan Sand.
Di sisi lain, Suzuki Nex Crossover dijual dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan yang lain, yaitu Rp20,850 juta, dengan tiga pilihan warna: Stronger Red-Titan Black, Solid Black, dan Pearl Ash Blue.
Kehadiran Beat Street terbaru menawarkan pilihan terbaik karena harganya yang lebih murah dan fitur-fitur unggulannya, serta klaim efisiensi bahan bakar dari pabrikan sebesar 60,6 km/liter. Ditambah lagi, keunggulan beratnya yang ringan.
Sementara itu, Suzuki Nex Crossover yang berharga paling mahal hanya menawarkan panel meter digital, ban dual purpose, dan ground clearance yang tinggi. Sedangkan X-Ride memiliki performa yang lebih tinggi dibandingkan yang lain karena dilengkapi dengan mesin 125 cc.
Oleh karena itu, tampaknya cukup masuk akal jika konsumen memilih skuter matik Honda, mengingat selisih harganya dengan X-Ride hanya Rp900 ribu, meskipun memiliki mesin yang lebih besar dan desain yang lebih cocok untuk petualangan. Jadi, mana yang akan Anda pilih? (Bgx)
Baca Juga: Opsi Skuter Matik Murah Selain All New Honda Beat 2024
Hak Cipta © Zigwheels 2014-2024. Semua Hak Cipta Dilindungi.