Kilas Balik 25 Tahun Karier Valentino Rossi di Arena MotoGP
Kamis 8 Agustus 2021, ialah hari sedih bagi penggemar MotoGP. Valentino Rossi resmi mengumumkan pensiun dari ajang balap yang membesarkan namanya. Ia ucapkan langsung melalui konferensi pers khusus di Sirkuit Red Bull Ring, Austria, (5/8). The Doctor menanggalkan wearpack balapnya setelah 25 tahun berkarir di MotoGP dengan total 9 gelar juara dunia di semua kelas,
Pencinta balap motor tentu merasa kehilangan, mengingat deretan prestasi pembalap bernomor 46 ini cukup banyak. Selain itu, ia sudah menghiasi balap MotoGP dengan berbagai kenangan manis. Jutaan orang selalu menantikan aksinya meliuk-liuk di lintasan, menyalip lawan dengan manuver yang mengundang decak kagum, serta atraksi-atraksi menghibur lainnya. Siapapun meyakini, Rossi menutup karir di dunia balap dengan cemerlang. Ia menjadi satu-satunya pembalap yang memenangi gelar juara dunia di kelas 125 cc, 250 cc, 500 cc, dan MotoGP.
Rider kelahiran Urbino, Italia ini mengawali karir di ajang balap motor profesional saat masih berusia 17 tahun. Saat itu ia memperkuat tim lokal, Scuderia AGV Aprilia di kelas 125 cc pada 1996. Pada musim perdana, ia hanya bisa mencapai posisi 9 di klasemen akhir. Melakoni 15 seri, satu kemenangan dan dua kali podium.
Pada musim kedua, Rossi bergabung dengan tim Nastro Azzurro Aprilia. Ia tampil mengesankan dengan meraih 11 kemenangan dan 13 kali podium dari 15 seri yang dipertandingkan. Tahun berikutnya dengan tim yang sama, ia promosi ke 250cc. Saat mendebut langsung mendapat posisi runner up, di bawah Loris Capirossi.
Masuk musim kedua kelas 250 cc, Rossi memilih ganti tim dan gabung Aprilia Grand Prix Racing. Di situ ia langsung mengambil alih kejuaraan, setelah kemenangan di GP Spanyol dan Italia. Kemudian berlanjut dengan tujuh kemenangan lain hingga akhirnya merebut gelar juara dengan total 309 poin.
Atas prestasi yang dicapainya, tim besar Honda tertarik menggaetnya. Putra mantan pembalap Graziano Rossi akhirnya naik ke kelas utama bersama tim Nastro Azzuro Honda menggunakan Honda NSR500.
Tahun pertama langsung jadi runner up dan meraih rookie of the year. Tahun kedua ia merebut juara dunia GP500 pertamanya. Di tim inilah awal warna kuning khas #46 berkibar di kelas tertinggi dan jadi ciri khas Rossi sampai sekarang. Dari situlah ribuan fans selalu berkumpul memakai warna kuning menyala untuk mendukung pembalap idolanya.
Tahun-tahun awal karir MotoGP-nya bermula dari Honda dan kemudian Yamaha. Ditandai pula pertempuran dengan beberapa generasi pembalap. Di sana ia sempat beradu kecepatan dengan Kenny Roberts Jr menggunakan mesin 500 cc atau disebut GP500. Lalu sempat bersinggungan dengan Loris Capirossi, Max Biaggi dan Sete Gibernau. Selanjutnya di 'generasi baru' ia beradu dengan Dani Pedrosa, Casey Stoner, Jorge Lorenzo dan akhirnya Marc Marquez .
Karir kelas utama Rossi dapat dibagi menjadi banyak bab, yang masing-masing menuai kesuksesan. Termasuk memenangkan gelar 500 cc terakhir dan mahkota MotoGP pertama bersama Honda. Pada 2002 dengan tunggangan RC211V di Tim Repsol Honda, ia langsung meraih titel juara dunia. Sanggup mengoleksi 11 kemenangan dari 16 seri balapan. Dirinya mampu mengalahkan Max Biaggi di saat era motor dua tak berakhir.
Saat debut di kejuaraan dunia MotoGP, Rossi masih mendominasi dan mengalahkan semua lawannya. Hasilnya The Doctor meraup 16 kali naik podium dan mengangkat tropi tertinggi di kelas utama.
Ia hijrah ke Yamaha tahun 2003. Tim pertamanya saat itu Gauloises Fortuna Yamaha dan ke Gauloises Yamaha Team pada 2004. Masing-masing berakhir dengan kemenangan sensasional. Tapi di 2006 gelar tertinggi dijegal oleh Nicky Hayden. Ia hanya berada di peringkat ketiga. Dan pada 2007 diambil Casey Stoner. Namun saat berganti tim menjadi Fiat Yamaha Team, Rossi kembali menjadi juara dunia, tepatnya di musim 2008 dan 2009.
Tapi saat pindah ke Ducati pada 2011 karirnya meredup. Hanya mampu bertengger di posisi ke-7 klasemen dan di tahun berikutnya cuma di tempat ke-6. Setelah itu ia kembali dengan Yamaha. Sayangnya hingga saat ini tidak lagi mengangkat tropi tertinggi di kelas ‘para raja’.
Seperti kita tahu, gelaran MotoGP sudah ada sejak 1949. Salah satu ajang balap sepeda motor tertua ini telah banyak melahirkan ‘raja’ lintasan dari masa ke masa. Sekaligus memberikan tontonan yang menarik bagi masyarakat dunia. Dalam prosesnya Valentino Rossi telah memenangkan balapan dengan 500 cc (2-tak), 990 cc (4-tak), 800 cc dan 1.000 cc, ban Michelin dan Bridgestone, open dan control electronics.
Rider bernomor 46 berhasil meraih 115 kemenangan di semua kelas dan 89 di ajang grand prix dengan 7 kali juara dunia. Menempatkannya di urutan kedua setelah rekan senegaranya Giacomo Agostini (122). Sementara sembilan gelar Rossi menempatkannya di urutan ketiga dalam buku sejarah di belakang Agostini (15) dan Angel Nieto (13).
Meski keberhasilannya berkurang dalam beberapa tahun terakhir, fans Rossi masih melebihi jumlah penggemar pembalap lain di sebagian besar tempat di seluruh dunia. "Perbedaan antara saya dan semua pembalap hebat lainnya dalam sejarah MotoGP adalah ini. Karena sejujurnya saya tidak tahu kenapa, tapi entah kenapa saya bisa membawa banyak orang dekat dengan balap motor. Tanpa saya mereka tidak tahu MotoGP atau 125 atau 250. Terutama di Italia. Saya melakukan sesuatu di awal karir yang sanggup menyalakan emosi orang normal. Saya bangga dengan ini. Ini sesuatu yang sangat istimewa,” jelas rider 42 tahun. (Bgx/Odi)
Baca Juga: Kisah Kejayaan Die Rote Sau, "Si Babi Merah" Cikal Bakal Berdirinya Mercedes-AMG
Artikel Unggulan
- Terbaru
- Populer
Motor Unggulan
- Populer
Artikel Motor dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Advisory Stories
- Road Test