Crossover bermesin 1.800 – 2.000 cc semakin serbatanggung. Harganya menyasar SUV 2.000 cc, tapi dimensinya kompak tak beda jauh dengan hatchback. Rata-rata lebih menawarkan desain menawan dan performa mesin, tanpa begitu mengutamakan kebutuhan akomodasi kabin lapang.
Tak semuanya jual tampang, Honda HR-V salah satunya. Basis Honda Jazz dengan kepraktisan tinggi pada kabin, turut terbawa. Punya dua pilihan kapasitas mesin yang keduanya masuk dalam pengategorian berbeda. Tipe Prestige sebagai yang termahal, berusaha melawan crossover bermesin 2,0-liter ganteng seperti Mazda CX-3 dan Toyota C-HR. Peruntungannya pun semakin diuji setelah Hyundai Indonesia meluncurkan Kona. Desain atraktif langsung menggoda, begitu pula harga yang jauh lebih murah. Kalau keduanya diadu, mana yang menarik untuk dipilih?
Postur Kona tergolong mungil. Dari segala sisi, jauh lebih besar HR-V. Ukurannya tak lebih seperti compact hatchback sekelas Hyundai i20 dan kawan-kawan. Lebih mirip seperti Toyota Yaris Heykers, hatchback yang kakinya ditinggikan agar jadi crossover. Tapi juga tidak terlalu jangkung karena hanya ber-ground clearance 170 mm. Ini berakibat akomodasi kabin yang sempit. Terutama baris kedua, kurang memadai untuk penumpang setinggi lebih dari 180 cm. Ruang kepala dan kaki sudah amat terbatas. Jadi tak ubahnya seperti hatchback yang lebih sesuai dinaiki sendiri ataupun berdua saja.
Sulit mengalahkan kelapangan kabin dan fleksibilitas kabin HR-V. Dimensi bodi lebih besar sudah pasti diikuti interior lapang. Baris keduanya nyaman untuk penumpang tinggi. Bahkan sangat fleksibel diatur untuk mengangkut berbagai barang bawaan. Ada beberapa mode bisa diatur: Utility Mode, Long Mode dan Tall Mode.
Begitu bicara desain, sudah cukup bosan melihat Honda HR-V di jalan, meski lebih banyak varian 1.5 yang wara-wiri. Facelift tahun lalu, cukup menyegarkan desainnya yang masih enak dilihat. Bodinya sangat proporsional sebagai sebuah compact crossover. Bahasa desain Honda yang penuh garis tajam tidaklah berlebihan dan sarat kesan sporty. Jika diadu bersandingan dengan Hyundai Kona, tentu desain HR-V kalah muda. Kona dirancang khusus untuk kaum milenial. Paling menarik tentu permainan moulding plastik yang menutup area fender hingga rumah fog lamp. Karakter SUV didapat, sekaligus cocok dengan gaya fasad model lampu bertingkat.
Interior pun begitu. HR-V memancarkan kemewahan, Kona terkesan funky. Detail aksen berwarna di beberapa panel dashboard menunjukkan tema itu. Bagi pembeli yang pilih warna bodi Acid Yellow, hiasan warna sama menghiasi frame ventilasi AC, transmisi, jahitan jok kulit, sampai ke sabuk pengaman. Sedangkan aksen merah untuk warna cat bodi lain.
Baca Juga: MG ZS Ignite Vs Kia Sonet Premiere, Crossover Murah Saling Perang Fitur
Dengan harga di atas Rp 350 juta, keduanya dilengkapi banyak fitur. Beberapa keunggulan Kona dibanding HR-V Prestige ialah head unit ukuran 9-inci, lebih besar dari HR-V yang 8-inci. Selain itu, tersedia mode berkendara Comfort, Eco, Sport yang sangat berhubungan dengan transmisi otomatis konvensional 6-speed. Lalu ada Tire Pressure Monitoring System (TPMS) dan Downhill Brake Control (DBC) selain Hill-Start Assist Control (HAC). Nah, DBC menjaga kecepatan saat menuruni turunan curam. Dalam kondisi normal tidak terlalu diperlukan. Biasanya lebih berguna di medan terjal off-road atau turunan basement. Kona juga dilengkapi fitur Tire Pressure Monitoring System (TPMS) untuk memantau tekanan angin ban.
Sebaliknya, HR-V punya panoramic sunroof yang membuat harga Rp 400 juta sepadan dibayar. Di balik setir terdapat paddle shift untuk mode perpindahan manual transmisi CVT. Setidaknya lebih mengasyikkan daripada shiftronic di tuas transmisi Kona. Pengaturan AC milik HR-V juga terlihat lebih canggih. Disebut sebagai Smart Touch, modelnya seperti monitor layar sentuh yang mutakhir.
Baca Juga: Hyundai Kona Electric atau Nissan Kicks e-Power, Pilihan Crossover Berpenggerak Motor Listrik
Jelas Kona lebih unggul karena disenjatai mesin lebih besar. Tenaga dan torsi berselisih cukup banyak, 10 PS dan 10 Nm. Kona unggul berkat mesin 4-silinder 2,0-liter siklus Atkinson yang menghasilkan 149 PS dan 179 Nm. Sedangkan HR-V Prestige memakai mesin lawas 1,8-liter SOHC i-VTEC bertenaga 139 PS dan 169 Nm yang dulu dipakai Civic 1.8. Tapi kenyataannya bisa saja berbeda. Mungkin setara atau justru berbanding terbalik. Rasio power-to-weight bakal mempengaruhi.
Beda jenis transmisi, beda pula sensasi ditawarkan. Transmisi CVT milik Honda HR-V jelas menawarkan kehalusan dan karakter lambat. Namun ada faktor keasyikan tersendiri karena tersedia paddle shift. Sedangkan Kona menggunakan transmisi otomatis konvensional torque converter 6-speed yang lebih ekspresif dalam menyalurkan daya. Tanpa paddle shift, perpindahan manual hanya lewat shiftronic di tuas.
Soal pengendaraan, kami meyakini Hyundai Kona menawarkan redaman yang lebih solid dan berkualitas. Tipikal model Hyundai lain saat ini, karaternya berkiblat ke pasar Eropa maupun Amerika. HR-V sangat bercita rasa Honda. Lewat bantingan cenderung kaku, tapi stabil dan nikmat diajak ngebut maupun bermanuver.
Kedua crossover ini saling memamerkan keunggulan masing-masing. Tapi kelemahan yang ada pun jelas terlihat. Kona menonjol dari sisi desain eksterior-interior, mesin besar, fitur hiburan, beberapa peranti keselamatan dan harga lebih murah, tapi kabin sangat sempit. Cocok bagi Anda yang masih lajang dan doyan hangout sembari menarik perhatian.
Beda halnya dengan HR-V yang tampil dewasa. Tipe Prestige menang mutlak dari segi akomodasi kabin, fleksibilitas kursi dan panoramic sunroof. Untuk yang sudah berkeluarga, jelas HR-V Prestige pilihan pas. Kabin belakang lega dan muat bawa seabrek barang. Sayang, menebusnya harus menambah anggaran banyak dari Kona. Timbal baliknya, didukung layanan purnajual yang merata dan resale value terjamin. Faktor utama kebanyakan konsumen dalam memilih mobil. (Odi)
Sumber: OTO.com
Baca Juga: Mazda CX-9 Vs Hyundai Palisade, Unjuk Kekuatan SUV Pengemban Citra Merek
Hak Cipta © Zigwheels 2014-2024. Semua Hak Cipta Dilindungi.