Honda menaruh harapan baru di segmen hatchback lewat City Hatchback RS. Kedatangannya harus melanjutkan tongkat estafet Honda Jazz yang harus pensiun dari Indonesia. City tak kalah sporty mewarisi ciri khas versi sedan. Memiliki desain karakter Honda, ruang belakang luas, panel instrumen berkualitas tinggi dan fitur canggih. Dibekali mesin 1,5 liter naturally aspirated, bukan Turbo seperti yang dijual di Thailand.
Tak hanya menawarkan desain benar-benar baru, Honda City Hatchback RS juga dilengkapi ragam fitur canggih. Seperti Remote Engine Start, Sporty Meter Cluster with Red Accent yang juga terintegrasi 8” Advanced Capacitive Touchscreen Display Audio, dan Multi-Angle Rear View Camera yang dapat menampilkan 3 tampilan (Normal View, Wide View, and Top View).
Berbagai fitur kekinian lain disesuaikan kebutuhan penggunanya. Ada One Push Ignition System, Cruise Control, Audio Steering Switch dan Hands-free Telephone (HFT) Switch dengan Voice Recognition. Semua fitur itu dilengkapi Leather Door Lining with Red Stitches pada pintu samping, Setir, dan Shift Knob.
Fitur keselamatannya berstandar tinggi. Meski tanpa Honda Sensing, peranti yang ada sudah tergolong paling optimal di kelasnya. Seluruh penumpang dilindungi rangka G-CON + ACE™ dan 6 airbag. Fitur keselamatan lainnya termasuk ABS, EBD + BA, Brake Override System, Vehicle Stability Assist (VSA), Hill Start Assist, Parking Sensor, Seatbelt Reminder, Pretensioner with Load Limiter Seat Belt, Emergency Stop Signal hingga APAR (Alat Pemadam Api Ringan). Sistem keamanan juga telah disesuaikan standar keamanan Honda yang meliputi Smart Key with Keyless Entry, Immobilizer, dan Alarm System.
Harga Honda City Hatcback masuk dalam penerima PPnBM 0 persen. Besarannya Rp289 juga untuk transmis manual dan Rp299 juta untuk CVT. Banderol segitu berarti cocok masuk dalam perlawanan hatchback berikut ini.
Baca Juga: 5 Rival Terdekat Honda CR-V Facelift yang Layak Diperhitungkan
Toyota Yaris generasi kedua (XP150) facelift mendapat perubahan signifikan. Beragam fitur pada interior dan eksterior sangat cocok menjadi lawanan sengit compact hatchback lain, termasuk Honda City Hatchback RS. Terdapat dua varian Yaris 2021 yang bisa dipilih, yaitu tipe G dan TRD.
Meski harga Honda City Hatchback RS belum diumumkan, kelengkapan yang dibawanya paling pantas melawan New Yaris TRD Sportivo. Ia punya punya fitur safety paling komplet. Jumlah airbag paling banyak 7 titik. Tersedia juga versi 3 airbag yang lebih terjangkau. Fitur lain tak kalah komplet, termasuk kontrol stabilitas hingga hill start assist.
Sesuai tema, nama TRD di Yaris lebih terkenal paket bodykit ala divisi sport Toyota. Terlihat agresif, mampu menunjang karakter lebih sporty. Lampu utama sudah LED, lengkap dengan Daytime Running Light (DRL). Tak lupa, aksen garis merah tetap eksis, bersama emblem TRD Sportivo tepat di tengah. Sayang side skirt, body kit belakang sampai rear spoiler masih sama dengan model sebelumnya.
Interior didominasi hitam dan aksen perak. Masih ada sedikit hiasan jahitan palsu di tengah, tapi tertutup oleh kontrol AC berdesain futuristik. Semua sudah pakai tombol, monitor digital dan fungsi auto. Termasuk Fitur Smart Engine Start/Stop Button. Sarana hiburan terpusat pada head unit monitor. Mengedepankan konektivitas mudah ke smartphone, melalui fitur Miracast dan juga Bluetooth. Paling baru berfungsi sebagai monitor kamera belakang. Standar untuk tipe TRD.
Pandangan area pengemudi dihias panel instrumen berpendar penuh warna. Memudahkan dalam memantau berbagai informasi. Sepetak bagian bawah adalah TFT MID yang menampilkan info penting lainnya. Sementara setir sudah dibalut kulit dengan tombol di kedua sisi. Kursi belakang tersedia kaitan ISOFIX untuk kursi anak-anak. Sandaran kepala punya fungsi whiplash injury lessening, guna mencegah atau mengurangi cedera tulang belakang.
Urusan mesin masih bertahan dengan 2NR-FE 4-silinder 1,5-liter Dual VVT-i. Tenaga dihasilkan 107 PS dan torsi 140 Nm, tergolong memadai untuk segala keperluan. Irit bahan bakar, tapi juga menyimpan kemampuan dahsyat. Terbukti berprestasi dalam ajang balap nasional. Pilihan transmisi tetap manual 5-speed atau CVT 7-speed.
Baca Juga: 3 LCGC Berbanderol Paling Terjangkau yang Kami Rekomendasikan
Varian termurah Mazda2 bisa jadi pesaing berat bagi pendatang baru. Meski paras Honda City Hatchback lebih fresh, city car berjantung mekanis Skyactiv-G 1,5 liter mampu menyita perhatian. Namun balik lagi, selera desain tak ada takaran pasti.
Tampilannya tetap atraktif dengan mengusung desain Kodo. Grille depan punya wujud lebih tegas dan beraksen kromium membentuk sayap. Menghubungkan kedua sektor penerangan yang sudah berteknologi LED. Sisi bodi dilengkapi pelek alumunium 15 inci dipasangkan ban 185/55. Di atasnya terdapat spion streamline dapat dilipat dan diatur secara elektrik.
Kendati varian murah, teknologi Mazda2 R terbilang lengkap. Lampu utamanya dibekali pengatur arah pencahayaan otomatis. Setelannya mengikuti bobot yang diterima mobil, sehingga sorotan cahaya tetap ke depan dan tak menyilaukan pengendara lain. Fitur untuk mengakses mobil juga mumpuni, berkat teknologi keyless. Pengemudi bisa membuka dan mengunci mobil tanpa perlu mengoperasikan anak kunci. Tentunya perangkat itu juga didukung sistem menyalakan dan mematikan mesin lewat tombol.
Interior punya tatanan yang terkesan mewah dan elegan. Jok berbalut kain dengan bentuk yang dibuat lebih nyaman, dan tak bikin penggunanya cepat lelah. Material kulit diterapkan pada beberapa komponen, seperti kemudi dan tuas transmisi. Nuansa mewah diperkuat adanya Multi Information Display (MID) dan tachometer digital, memudahkan pengemudi mendapatkan informasi terkait kendaraan.
Fitur infotainment untuk pengemudi cukup mumpuni. MZD Connect yang terpasang terdiri dari layar sentuh 7 inci TFT dengan 6 speaker. Ia dapat memutar radio dan hiburan lain yang berasal dari sambungan smartphone. Perangkat itu tak hanya bisa diatur melewati tombol fungsi di kemudi, tapi juga pengontrol di konsol tengah. Kenyamanan seluruh penumpang turut ditopang pendingin kabin yang sudah punya climate control.
Dapur pacu andalkan Skyactiv-G 1,5 liter yang menghasilkan 111 PS di putaran 6.000 rpm. Torsi maksimum sebesar 144 Nm yang keluar di 4.000 rpm. Ini disalurkan ke roda depan melalui sistem transmisi otomatis 6-speed. Rentang gigi sebanyak itu, mampu memberikan fleksibilitas berkendara dalam berbagai kondisi. Keseruan berkendara bisa didapat lewat kombinasi perpindahan gigi manual dan mengaktifkan mode berkendara Sport. Kehebatan Mazda2 yang tak dimiliki hatchback lain, adanya idling stop system (i-Stop) untuk menghemat bahan bakar.
Performa pengendalian dipastikan optimal dan aman. Anti-lock Braking System (ABS), Electronic Brake Distribution (EBD) dan Brake Assist (BA) diaplikasikan. Dynamic Stability Control (DSC) dan Traction Control (TCS) tersedia, guna mencegah terjadinya gejala oversteer atau understeer. Tak hanya itu, ada Hill Launch Assist (HLA) yang membantu pengemudi ketika terjebak di jalur menanjak. Ini memudahkan pengemudi saat mau berakselerasi kembali, proses pemindahan kaki dari pedal rem ke gas tak perlu terburu-buru.
Rasa aman juga didapat ketika parkir. Dipasangkan kamera belakang dengan garis bantu statis. Tambah lagi sensor belakang, kian mengamankan kala parkir. Keselamatan penumpang di dalam terjaga, berkat kantung udara ganda untuk penumpang depan dan pengemudi. Sabuk pengaman tiga titik dengan load limiter dan pretensioner, sehingga entakan bisa direduksi agar tak melukai. Lalu ISOFIX dan pengaitnya terpasang di belakang untuk mengamankan kursi khusus anak.
Baca Juga: Opsi Mobil dengan Fitur Cruise Control Paling Terjangkau, Tak Sampai Rp300 Juta
Tak hanya Jepang, pabrikan Korea juga punya hatchback yang pantas jadi lawan Honda City Hatchback RS. Kia Rio, tak kalah menawan dibanding pesaing dari Jepang. Fitur yang dibenamkan juga berlimpah. Meski dimensinya kompak, ia menawarkan kabin yang lapang.
Fasia depan terasa lebih kalem tanpa lekukan tegas. Grille yang disebut Tiger Nose adalah ciri khas yang membuat Kia ‘mendadak’ diperhatikan di Indonesia dan dunia. Dengan dua grille yang diposisikan atas-bawah. Sistem penerangan di lampu utama juga sudah mengadopsi projector LED dengan kemampuan Bi-Beam, termasuk lampu kabutnya.
Masuk ke bagian samping, secara keseluruhan memang tak banyak sentuhan baru, namun bukan berarti biasa saja. Kalau melihat sektor kaki-kaki, kini Kia Rio tampil lebih padat berkat penggunaan pelek berdimensi 17 inci yang memiliki desain cukup sporty. Hal ini menjadi nilai plus tersendiri karena di segmenya, boleh dibilang hanya Rio yang menggunakan pelek berdimensi besar. Bagian belakang, garis atapnya yang melengkung dengan garis bodi minimalis membuat Rio tampak dinamis. Menggunakan rear combination lamp yang sudah berteknologi LED. Untuk membuka bagasi, pengguna dimudahkan dengan tombol elektrik, cukup ditekan satu jari.
Kabin Rio cenderung sederhana. Head unit dengan layar digital bergaya floating terasa cukup kecil dibandingkan pesaingnya. Sistem pengaturan pun sebagian besar masih berupa tombol konvensional. Termasuk tombol kenop AC yang terletak pada sisi bawah head unit. Tapi sistem audio bisa menjadi kelebihan Kia Rio dibandingkan pesaingnya. Head unit 7 inci sudah mendapatkan kompatibilitas Apple CarPlay dan Android Auto. Apalagi Rio juga mendapatkan 4 speaker dengan 2 tweeter, memberikan kualitas audio yang cukup baik. Meski terlihat kalem, ia sudah dibekali fitur sunroof. Perangkat ini pun menjadi poin penting cuma Kia Rio yang punya. Bisa dibuka dan ditutup dengan sistem elektrik.
Sayang fitur keselamatan terbilang minim. Hanya ada ABS dan EBD serta masih dual SRS airbag. Sementara rivalnya sudah ada yang memakai 3, 6 bahkan 7 airbag. Bahkan untuk kontrol traksi dan kontrol kestabilan belum diberikan. Salah satu keunggulan yang dimiliki adalah struktur rangkanya yang sudah menggunakan Advanced High Strength Steel and Press Hot Stamping. Alhasil energi tabrakan dapat diserap dengan baik saat mobil mengalami kecelakaan.
Jantung mekanis berkapasitas 1.348 cc jadi yang terkecil bersama Suzuki Baleno. Hanya menciptakan tenaga maksimal hingga 100 PS pada putaran 6.000 rpm. Sedangkan torsi sebesar 133 Nm pada putaran 4.000 rpm. Meski ditawarkan dalam satu varian saja, Rio menggunakan dua pilihan transmisi, manual dan otomatis. Keduanya sama-sama menggunakan 6-percepatan yang mengalirkan tenaga ke roda depan guna meminimalisir hilangnya tenaga. Harapan pemberian jumlah percepatan lebih adalah supaya lebih agresif saat melaju apalagi saat dalam kondisi stop and go.
Meski dibanderol paling murah dibanding yang lain, Suzuki Baleno hatchback membawa bekal persenjataan terbilang banyak. Konsep Liquid Flow Design, ia tampil makin premium dan modern. Ia juga memiliki berbagai fitur yang menjadikan mobil ini sebagai The Complete Hatchback.
Headlamp dibekali lampu projector bersama lampu LED Daytime Running Light. Bemper depan juga tampak manis menggunakan dominasi warna hitam, dipadukan dengan dua buah lampu kabut. Pelek alloy 16 inci mencuri perhatian dari bagian samping. Bilah-bilahnya membentuk corak layaknya pusaran air dengan dua kelir, polished dan black. Lingkar roda itu dibungkus ban berukuran 195/55. Ukuran tetap sama dari sebelumnya. Tapi desain anyar memberi efek terlihat lebih besar, mengisi pas rumah roda yang dipunya.
Nuansa segar siap menyambut di dalam kabin. Permainan fabric biru gelap dengan kain hitam diaplikasikan pada jok dan door trim. Diberi sedikit bumbu silver sporty. Dasbor kompak disematkan, ini tentu membantu pengemudi dan penumpang depan untuk mengoperasikan berbagai fitur. Salah satunya head unit 6,8 inci yang dapat dikoneksikan ke smartphone melalui Bluetooth. Kemudian panel pendingin kabin (air conditioner) sudah modern dengan bentuk tombol, bukan knop putar. Fitur climate control tersedia, sedang layar digital memudahkan informasi dalam pengaturan suhu dan kekuatan putaran kipas.
Fitur terbilang moderat tapi fungsional semua. Seperti keyless entry, pengemudi tak perlu mengeluarkan anak kunci dari kantung untuk mengakses mobil. Cukup tekan tombol yang tersemat di gagang pintu. Ini juga berlaku saat mengunci. Keberadaan fitur ini tak lepas dari adanya start/stop engine. Berupa tombol yang terselip di dasbor, pengemudi bisa menyalakan dan mematikan mesin lewat satu tekanan jari. Rasa nyaman dalam mencari posisi duduk ditopang pengaturan jok dan kemudi. Setir bisa disetel ke atas-bawah (tilt) atau maju-mundur (telescopic).
Jantung mekanis paling kecil dari rata-rata kompetitor hatchback. Output daya pun biasa saja, cuma 92,4 PS pada 6.000 rpm dan torsi 130 Nm pada putaran mesin 4.200 rpm. Pilihan transmisi tersedi manual 5-percepatan dan otomatis 4-percepatan. Tapi mesin yang serupa dengan milik Swift dan Ertiga lawas itu terkenal bandel dan irit. Tambahkan dengan bobot total mobil yang tak sampai titik 1 ton. Baleno bisa kasih efisiensi superior saat digunakan dalam kota, apalagi luar kota. (Bgx/Odi)
Baca Juga: Seberapa Pantas Honda City Hatchback RS Menggantikan Jazz RS? Ini Perbandingannya
Hak Cipta © Zigwheels 2014-2024. Semua Hak Cipta Dilindungi.