Lupakan Saja Model dan Varian Daihatsu Ini dalam Daftar Pilihan Anda
Kalau diteliti lebih terperinci, Astra Daihatsu Motor adalah pabrikan yang paling banyak menawarkan varian. Satu model saja bisa sampai belasan. Dibedakan dari tipe, transmisi, mesin sampai trim mewah. Sehingga membuat rentang harga begitu besar untuk menjangkau luas pasar. Sajian mobil murah hadir untuk dipinang sebagai tunggangan pertama atau mungkin kendaraan tempur nan andal. Tapi jangan dulu tergesa-gesa membeli lantaran terpikat tag harga. Beberapa varian lebih baik Anda lewati kalau terbesit keinginan untuk membeli unit gres. Berikut seleksinya.
Ayla 1.0 D
Pencarian opsi termurah dari segala seleksi mobil baru saat ini akan Membawa Anda ke Daihatsu Ayla 1.0 D. Bisa dibilang inilah titik terendah dengan banderol Rp103,3 juta berstatus OTR Jakarta. Yep, lewat sudah zaman memiliki mobil seharga Rp100 jutaan dianggap sebagai kaum borjuis. Yang didapat justru barang cukup ‘mengenaskan’ alias sangat basic.
Saking standarnya, mungkin ia tidak benar-benar bernilai atas hasil kerja keras Anda. Bagaimana tidak, dari luar tampil polosan dengan sepatu pelek kaleng dan trim hitam doff. Masuk kabin, nuansanya akan terasa seperti mobil komersial dengan door trim berbentuk papan rata dan kaca engkol. Dasbor pun seakan langsung dipasang ke mobil seketika keluar dari cetakan. Semua tertutup rata tanpa kenop AC maupun head unit. Sama sekali tak berarti kecuali Anda membelinya untuk barang doorprize.
Minimal kalau mau lebih manusiawi bisa meminang varian di atasnya yakni Ayla 1.0 D+ seharga Rp 115,5 juta. Merupakan salah satu tipe terendah hanya saja menawarkan kenyamanan untuk pemakaian. Termasuk di dalamnya pemanfaatan door trim serta menghadirkan peranti pendukung seperti AC, power window, power door lock, audio single DIN serta speaker.
Jangan berekspektasi macam-macam dalam hal kekuatan memacu. Aransemen velositas hanya mengandalkan tarian tiga silinder sebesar 1.000 cc tanpa pemadat udara. Yang bisa dibanggakan paling banter konsumsi BBM sebab performa di atas kertas tergolong loyo untuk standar masa kini. Hanya sanggup torehkan figur tenaga 65 PS dan torsi puncak 86 Nm. Tersalur ke roda depan via transmisi manual lima percepatan.
Namun, apakah Ayla 1.0 D+ sudah benar-benar layak untuk dipinang? Semua kembali lagi ke skala prioritas. Kalau mementingkan faktor keselamatan, model 1.0 sama sekali tidak akan memenuhi ekspektasi keselamatan berkendara secara fitur. Nanti dibahas.
Baca Juga: Mencari SUV Bekas Muda Seharga Daihatsu Rocky, Dapat Apa Saja?
Rocky 1.0 R TC ADS
Paling menarik untuk saat ini dalam line up Daihatsu adalah kehadiran crossover mungil, Rocky. Ia merupakan model paling canggih pabrikan di market sini. Mengusung platform DNGA, siapkan mesin turbo, dan kenalkan ragam teknologi mutakhir tanpa bikin kantong jebol. Terpasang label mulai dari Rp214,2 juta hingga mentok di angka Rp236,1 juta.
Akan menjadi dilema tersendiri kalau terpikat pada varian tertinggi sebab selisihnya tipis. Rocky 1.0 R TC ADS CVT dilego Rp235,4 juta sementara 1.0 R TC ASA CVT Rp236,1 juta. Atas perbekalan bawaannya, tipe ADS mungkin bisa dilupakan. Lantaran Daihatsu sudah berupaya membawa terobosan teknologi hebat dengan harga sangat terjangkau, itu tak boleh terlewatkan. Adalah asisten berkendara aktif Advanced Safety Assist (ASA) yang berpotensi besar meningkatkan keselamatan berkendara.
Fungsi utama dan terbilang paling penting adalah Pre-Collision Warning dan Pre-Collision Braking. Bertujuan meminimalisir risiko terjadinya atau dampak keparahan dari tabrak depan. Lewat perangkat ini, Rocky dapat memberikan peringatan audiovisual bila potensi menyundul objek di hadapan meningkat. Lebih lanjut lagi bahkan dapat melakukan pengereman otomatis. Sebagai informasi, sistem aktif di kecepatan 4-120 kpj.
Selain itu, ia juga dapat bantu menjaga posisi berkendara di tengah jalur. Merupakan tugas dari Lane Departure Warning dan Lane Departure Prevention. Jika sistem menilai pengemudi tak sengaja keluar dari jalur, peringatan suara dan gambar menuntut agar sang pilot mengoreksi arah. Tapi bukan itu saja, setir juga dapat mengembalikan arah agar kembali di posisi sewajarnya. Sistem dirancang khusus untuk jalan lurus bebas hambatan dan di kecepatan lebih dari 60 kpj. Panduannya sendiri adalah marka kiri dan kanan jalan.
Terakhir, terpasang Pedal Misoperation Control demi meminimalisir risiko tabrak depan akibat salah injak pedal gas. Laju akan ditahan bila terdeteksi objek besar di hadapan. Selain itu, Front Departure Alert berperan untuk mengingatkan sang pilot yang kurang awas ketika mobil di depan sudah bergerak. Jangan sampai salah kaprah, banyak bantuan otomatis bukan berarti boleh melepas kendali sesuka hati. ASA hanya bantu menambal sedikit kelalaian pengemudi sementara tanggung jawab berkendara sepenuhnya berada di balik tangan sang pilot.
Kendati begitu, tak masalah juga bila atas berbagai pertimbangan berakhir memilih ADS. Tapi untuk diketahui, tambahan dari varian terendah cenderung kosmetik dan membuat berkendara lebih nyaman. Pada bagian eksterior terpasang pemanis body kit di bumper depan, side skirt, bumper belakang, dan body moulding hitam. Baru dalam kabin, penumpang bisa menikmati hiburan dengan ekstra subwoofer aktif 8 inci.
Baca Juga: Kenali Diferensiasi Toyota Rush TRD dan Daihatsu Terios R Deluxe agar Tak Menyesal Memilih
Varian Mobil Tanpa ABS dan/atau Airbag
Untuk diketahui, eksistensi ABS akan sangat membantu pengemudi menghindari risiko terjadinya celaka. Gigitan rem dibuat berdenyut sehingga roda tidak lantas mengunci saat pedal diinjak habis. Alhasil mobil masih dapat dikendalikan ke kiri atau kanan di saat genting. Tetap terkendali. Bukan hanya melindungi penumpang, peranti ini jelas berpotensi menjaga keselamatan pengguna jalan lain. Sementara itu, airbag berperan untuk meredam hentakan tubuh penumpang kala terjadi tabrakan. Menghindari cedera parah akibat benturan benda keras.
Ya, teknologi yang tergolong esensial ini belum jadi syarat wajib pada mobil baru untuk bisa mengaspal di Tanah Air. Bukti nyata adalah keberadaan varian dari beberapa model murah seperti pada line-up Daihatsu. Anda punya pilihan untuk tidak meminangnya. Sebagai bahan pertimbangan, kalau tertarik Ayla, ABS+EBD baru tersedia di tipe 1.2 R bertransmisi otomatis sementara airbag hadir mulai varian bermesin 1.200 cc. Andai membutuhkan mobil 7 seater paling murah, peranti cadence braking otomatis baru mejeng di model bermesin 1.200 cc dengan transmisi otomatis dan airbag hadir di seluruh tipe 1.2.
Tapi bukan hanya opsi mobil paling murah di pasaran yang masih ditemukan ‘telanjang’ tak berpelindung. Xenia 1.300 cc diketahui belum kebagian ABS meski beruntungnya airbag sudah jadi standar. Nah, kalau mempertimbangkan Luxio atau Gran Max sebagai tunggangan keluarga mungkin bisa menemukan pilihan lebih baik di pasar mobkas. Pasalnya, mereka berdua sama sekali belum memiliki alat bantu denyut rem atau bantalan udara tersebut.
Sangat banyak pihak yang memainkan peran penting untuk menciptakan atau meningkatkan keselamatan di jalan raya. Dari pembuat regulasi, penyedia produk, hingga ke pengguna akhir. Disayangkan, dari segi regulasi belum ada peraturan terkait standar fitur keselamatan wajib. Jangankan Electronic Stability Control (ESC), ketersediaan Anti-lock Braking System (ABS) bahkan airbag saja belum menjadi suatu keharusan untuk dipenuhi pabrikan.
Jika kesadaran belum terbentuk di ranah pembuat peraturan atau penyedia produk, minimal bisa dimulai dari diri sendiri. Pun kalau berpikiran berapa banyak uang yang bisa Anda hemat dengan membeli varian termurah, coba kaji ulang. Ini bukan soal nominal tebusan melainkan berapa nyawa yang bisa Anda jaga saat berkendara. Jalan keluar paling aman mungkin berada di pasar mobkas. (Krm/Odi)
Baca Juga: Pilih Daihatsu Rocky 1.0 R TC dengan Paket ADS atau ASA? Selisihnya Tak Sampai Rp1 Juta
Artikel Unggulan
- Terbaru
- Populer
Artikel yang direkomendasikan untuk anda
Mobil Daihatsu Unggulan
- Populer
Artikel Mobil Daihatsu dari Carvaganza
Artikel Mobil Daihatsu dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Road Test