SUV terbesar sekaligus termahal Hyundai Palisade, bertugas mengerek brand image asal Korea Selatan. Kedatangannya sudah dinanti Mazda CX-9, yang tadinya melenggang sendiri tanpa perlawanan sepadan. Meski tiap brand saling mengklaim target sasaran jenama asal Eropa, keduanya tetap paling pas diadu terlebih dahulu. Jika Anda memiliki dana Rp 800 jutaan untuk membeli SUV, mana model yang diincar?
Pertama dari segi harga. Hyundai menjajakan Palisade dengan tiga varian: Prime Rp 777 juta, Signature Rp 888 juta dan All Wheel Drive (AWD) sebagai kasta tertinggi Rp 1,078 miliar. Sementara lawan dari pabrikan Jepang. Mazda menjual CX-9 reguler Rp 850 juta dan versi AWD Rp 954,9 juta. Semuanya berstatus on the road Jakarta. Sebetulnya banyak parameter lain yang menentukan opsi membeli. Dari rentang angka tertera, konsumen sudah bisa ancang-ancang mengincar unit mana. Jika adu kuat antarproduk disorot berdasarkan kelengkapan, maka paling pas varian level atas yang saling berhadapan.
Baca Juga: Hyundai Kona Electric atau Nissan Kicks e-Power, Pilihan Crossover Berpenggerak Motor Listrik
Jantung pacu Palisade pakai tipe R 2.2L CRDi empat silinder segaris diesel. Dengan bantuan turbo e-VGT, ia mampu menyuplai momen puntir maksimal 440 Nm. Lantas tarian seluruh piston memberi daya 200 PS. Enjin turbo penenggak solar ini diklaim pabrikan amat efisien, ramah lingkungan, bertenaga. Sekaligus menghasilkan output daya terbaik di kelasnya, namun tetap memenuhi aturan emisi gas buang.
Untuk menyalurkan tenaga pakai girboks otomatis 8 percepatan yang dapat diatur dengan tombol, tipe shift-by-wire (SBW). SUV ini juga menyediakan empat mode berkendara. Misal Comfort guna aktivitas berkendara sehari-hari. ECO demi menjaga efisiensi penggunaan bahan bakar optimal. Mode Sport agar menunjang akselerasi mobil kian tangkas. Terakhir gaya berkendara Smart yang menggunakan algoritma pembelajaran. Secara otomatis sistem menyesuaikan interval perpindahan gigi berdasarkan pola berkendara dari pengemudi.
Guna melindas berbagai kontur jalan. Palisade AWD turut dilengkapi dengan Multi-Terrain Control yang terintegrasi. Anda dapat menyalakan hanya dengan menekan tombol untuk beralih dari Drive Mode dan Terrain Mode. Dengan mengaktifkan Terrain Mode, sang SUV dapat menjelajahi berbagai kondisi medan dilewati. Pengguna dapat memilih mode Snow, Mud dan Sand. Preferensi ini mendukung serta memastikan kemampuan traksi ban dengan baik. Khususnya dalam berbagai kondisi relief perjalanan menantang.
Walau bermesin bensin, kemampuan Mazda CX-9 jua tak kalah hebat. Di bawah bonet bersemayam mekanikal pacu yang cekatan. Mesin Skyactiv-G 2,5 liter turbocharged memberi dorongan torsi 420 Nm. Kemudian lecutan tenaga maksimal tersedia hingga 231 PS. Namun dengan catatan, minimal menenggak oktan RON 93. Penyaluran power model terbaru ini berpijak pada transmisi Skyactiv-Drive enam percepatan yang diklaim tangkas. Kemudian didistribusi ke empat roda. Nah, di dalamnya dibekali peranti Mazda i-Activ sebagai standar CX-9 AWD. Ia merupakan fitur bantuan cerdas untuk mengontrol traksi. Gunanya membantu pengemudi ketika bertualang di medan terjal.
Contoh, ketika salah satu roda kehilangan cengkeraman, sontak sistem mengurangi torsi mesin. Kemudian meningkatkan kekuatan rem pada roda itu. Peranti ini pula yang mentransfer daya ke roda yang masih berpijak, membantu kendaraan mendapatkan kembali traksi. Barulah Anda melanjutkan perjalanan. Tak ketinggalan, CX-9 AWD dipasangi G-Vectoring Control Plus. Sehingga semakin meningkatkan keasyikan berkendara mulus dalam keriaan. Jadi, soal performa di atas kertas, Mazda jauh unggul dengan selisih tenaga 31 PS lebih kuat. Namun torsi harus kalah 20 Nm dari Palisade. Kalau bicara fun to drive, SUV dengan Kodo Design lebih mantap dikendarai. Apalagi jika orientasi Anda adalah mengemudi, bukan sebagai penumpang. Sementara Palisade mungkin enak dan nyaman. Tapi mesti perlu pembuktian lebih lanjut. Toh ia juga barang baru di sini.
Baca Juga: Komparasi Mitsubishi Xpander Cross Rockford Fosgate vs Suzuki XL7 Alpha
Varian Mazda CX-9 AWD berbekal delapan airbag dan lebih banyak dari Palisade. Sisipian lain berupa Adaptive LED Headlight (ALH), Lane Departure Warning (LDWS), Blind Spot Monitoring (BSM), Radar Cruise Control (MRCC) and Stop and Go Engine. Kemudian tersuguh Driver Attention Alert (DAA), Dynamic Stability Control & Traction Control System (DSC/TCS) plus Rear Traffic Alert (RCTA). Terakhir Smart City Braking Support (SCBS) yang semuanya dalam kesatuan sistem bertajuk i-ACTIVESENSE. Jadi mirip dengan Honda Sensing serta Toyota Safety Sense.
Barang gres Hyundai itu, hanya dilengkapi enam kantong udara. Yakni di bagian pengemudi dan penumpang depan. Ditambah sepasang airbag di samping untuk melindungi area dada serta panggul. Sedangkan curtain airbag di bagian kiri maupun kanan, guna memberikan perlindungan kepala bagi seluruh penumpang. Teknologi smart driving terbaru juga dihadirkan di SUV flagship Hyundai.T ermasuk Blind-Spot Collision Warning (BCW) dan Rear Cross-Traffic Collision Warning (RCCW). Selain itu mobil dilengkapi dengan Safe Exit Assist (SEA).
Ia sanggup mendeteksi kendaraan yang datang dari arah belakang. Lalu secara otomatis tetap mengunci pintu, sehingga mencegah penumpang keluar. Tak ketinggal, terisisip Rear Occupant Alert (ROA) supaya mendeteksi pergerakan di dalam mobil. Kemudian memberi peringatan kepada pengemudi pada saat keluar dari kendaraan untuk memberitahukan bahwa masih ada penumpang di belakang. Di sektor ini kelengkapan peranti keselamatan Palisade dan CX-9 mirip.
Menengok bagian penghibur telinga CX-9 yang apik. Rasa premium itu terdengar dari sistem konektivitas dan infotainment garapan BOSE. Itu sudah sangat mumpuni, jadi Anda tak perlu lagi membawanya ke instalatur audio. Perangkat terkandung 12-speaker tersebar sudut kabin. Hiburan berpusat pada head unit layar sentuh 9 inci di tengah. Head unit dilengkapi kemampuan konektivitas smartphone. Termasuk di dalamnya tersisip MZD Connect untuk berbagai sambungan. Terakhir, CX-9 2020 dipasangi Active Driving Display (ADD) full-colour.
Nah, guna mendefinisikan kasta atas, Mazda memberikan sentuhan ekstra. Material pembungkus jok memanfaatkan Nappa Leather nan mewah. Kemudian, Real Wood Panel melekat sebagai elemen penghias interior. Pembeda lain adalah spion tengah frameless disertai fungsi auto dimming, membuat pandangan ke belakang lebih luas.
Sebagai SUV flagship 7-seater dari Hyundai, Palisade menampilkan suasana kabin sederhana tapi mewah. Itu terwujud dalam konfigurasi captain seats di baris kedua. Termasuk baris ketiga yang luas. Sehingga dapat menjawab kebutuhan sebuah mobil keluarga dan memberikan pengalaman berkendara mengesankan. Untuk menambah kenyaman interior, unit dibalut oleh jok nyaman berlapis kulit premium jenis Nappa. Material yang sama di CX-9. Keseluruhan rancangan interior digadang memadukan rasa relaksasi dan kenyamanan tinggi. Sehingga dibilang bisa menciptakan suasana tenang serta menyenangkan. Lalu di bagian panel instrumen mobil dibalut dengan woodgrain trim, agar menciptakan desain luas namun tetap elegan.
Lazimnya mobil premium, Palisade dilengkapi dengan wireless charger plus touch display audio berukuran 8 inci. Apabila pengemudi maupun penumpang di kursi depan ingin menikmati musik selama perjalanan. Maka pengendara dapat mengaktifkan Quiet Mode atau mode hening. Sistem segera mematikan speaker di bagian belakang, hanya dengan menekan satu tombol. Setelah itu, penumpang di baris kedua atau ketiga bisa beristirahat nyaman serta tenang selama perjalanan. Di CX-9 belum tersedia mode ini. Kalau soal kesenyapan memang harus dirasakan langsung, sebelum menjatuhkan pilihan.
Nah, salah satu parameter atau nilai jual yang paling menentukan ialah desain, selain kapabilitas performa. Palisade di Negeri Paman Sam memang kondang. Maka tak ayal, peluncuran perdana global diselenggarakan di sana. Namun rancangan tubuh SUV berlogo H miring malah mirip dengan Cadillac Escalade. Memang tidak persis, tapi siluet dan tarikan garis maupun alur desain sepintas menyerupai. Sedangkan Mazda CX-9 percaya diri dengan tampilan Kodo Desain khas pabrikan. Ujung bonet meruncing, kisi-kisi dinamis berbalut lapisan kromium di atas. Lalu sorot mata tajam, penuh intimidasi tapi indah.
Cara memandang eksterior memang tidak bisa disamaratakan. Itu sangat bergantung pada selera personal. Hyundai Palisade bukannya jelek. Malah ia tampil macho nan atletis. Tapi sedikit mirip dengan produk lain. Nah, dengan banderol Mazda CX-9 dan formulasi ranganan yang bagus. Rasanya SUV pabrikan Jepang ini menjadi daftar atau preferensi utama. Lantaran harga Hyundai varian Signature AWD lebih mahal Rp 123,1 juta dari lawan dekatnya ini. Maka, Palisade jadi opsi selanjutnya. Walau, kalau melihat durabilitas ataupun built quality mobil, sangat tidak diragukan. Itulah beberapa aspek yang bisa dijadikan pertimbangan, sebelum benar-bener meminang unit idaman. (Alx/Odi)
Baca Juga: MG ZS Ignite Vs Kia Sonet Premiere, Crossover Murah Saling Perang Fitur
Hak Cipta © Zigwheels 2014-2024. Semua Hak Cipta Dilindungi.