Honda Scoopy memang memiliki karakter unik. Sejak awal meluncur konsisten dengan desain retro nan modis itu. Berlanjut terus hingga sekarang memasuki generasi kelima. Meski keatraktifan desain tetap bertahan, ternyata menyimpan ubahan besar di dalam kulitnya. Rangka dan mesin berbagi teknologi Honda terkini bersama Genio dan Beat. Menjadikan ketiganya punya banyak kesamaan selain perbedaan mendasar.
Desain bodinya makin menawan dibanding model lama. Tetap memberikan nuansa retro, seperti awal keluar. Tampilannya kini kian bulat, dari depan hingga belakang. Bagian fasad masih dalam skema sama. Bertahan dengan lampu oval, lengkap dengan imbuhan DRL dan sumber cahaya dari LED proyektor. Ini yang menjadi ciri khas Scoopy hingga sekarang, sekaligus menjadi salah satu keunggulan di kelas skutik entry level. Bedanya hanya di bentuk dan penempatan lampu sein. Sekarang terpisah dan wujudnya pun dinamis.
Di sisi kanan tameng depan diberikan tiga lubang, semacam lubang angin. Memberikan sedikit nuansa sporty. Ditambah model spakbor depan yang selaras dengan bodi. Bentuk mika stoplamp bulat sempurna. Sama dengan bagian depan, sinyal belok dipisah. Memberikan khas layaknya skuter Eropa. Sementara area samping masih menyerupai Scoopy lama, pakai konsep garis bodi S (shape).
Boleh setuju atau tidak, tapi sekilas penampilan Genio mirip dengan Scoopy. Tak salah jika kami menyebutnya kakak-beradik, meski dalam hal ini ada perbedaan. Genio tampil lebih atraktif dengan desain headlamp datar. Sinyal belok juga dibuat terpisah, depan maupun belakang. Memberikan image modern dan pencahayaan optimal. Bentuk bodinya banyak lekukan tegas. Bagian belakang pada dasarnya meminjam garis desain dari Scoopy lama.
Beda dengan dua saudaranya, All New Beat punya tampang sporty. Seluruh bagian tubuhnya banyak lekukan tajam. Memberikan kesan agresif sekaligus aerodinamis lewat tarikan bodi dari depan hingga belakang. Bagian depannya mengandung unsur serbalancip, khas Beat sejak dulu. Bentuk fascia mirip dengan Vario series. Sementara bagian buntutnya punya desain gres, jadi lebih energik.
Semua skutik entry level Honda memiliki dek rata. Jika dalam keadaan darurat, perlu menyelipkan barang agak besar, cukup praktis. Tak ada gundukan palang mengganggu. Floor board yang ditawarkan cukup lega, bisa mengubah sedikit posisi kaki.
Baca Juga: Adu Fitur Sport Fairing Kelas Pemula, Honda CBR150RR Vs Yamaha R15 Vs Suzuki GSX-R150
Scoopy punya panjang 1.864 mm, lebar 683 mm, dan tinggi 1.075 mm. Jarak sumbu roda 1.251 mm serta ground clerance 145 mm. Dimensi segitu menawarkan posisi berkendara yang sangat nyaman, terlebih bobotnya hanya 95 kg dan 94 kg (tipe SmartKey). Genio lebih panjang dan lebar. Tercatat 1.869 x 692 x 1.061 mm (PxLxT). Bobot juga lebih ringan, tipe CBS-ISS 90 kg dan 89 kg buat versi CBS. Sedang si All New Beat lebih panjang ketimbang keduanya, tepatnya 1.877 x 669 x 1.074 mm. Efek dari tambah panjang, Genio maupun Beat punya jarak sumbu roda 1.256 mm. Selain itu, ground clereance lebih tinggi, yakni 147 mm.
Meski selisih tipis di sektor dimensi, semua varian skutik Honda ini tergolong kompak. Sehingga cocok digunakan saat lalu lintas padat. Rancang bangun masing-masing juga cukup ideal untuk digunakan oleh semua kalangan, baik pria maupun wanita. Tapi kembali lagi, tergantung selera.
Ketiganya punya rangkaian sasis yang serupa. Mengusung teknologi yang disebut Enhandced Smart Arcitecture Frame (eSAF). Frame ini sudah lebih dulu dipakai Genio dan Beat. Pabrikan mengklaim lebih ringan 8 persen dibanding rangka model lama. Tidak seperti skutik pada umumnya, kerangka penopang bobot itu memiliki konstruksi mengotak. Sampai bagian belakang sasis pakai pelat yang ditekuk dan dipres, sehingga bentuknya tidak lagi membulat. Rangkanya ini dibuat dengan proses produksi press dan laser welding.
Rangka eSAF diklaim lebih kuat karena memiliki daya tahan yang baik dibandingkan rangka pipa. Berdasarkan uji internal, sasis lebih tahan dari defleksi (pembengkokan) saat dikendarai. Rangka lebih kaku dan kuat. Karena bentuknya lebih pipih, memberi pemanfaatan ruang yang semakin efisien. Sementara penampung bahan bakar semuanya mirip, 4,2 liter.
Untuk ukuran roda, punya perbedaan. Si skutik retro pakai pelek berdiameter 12 inci. Bentuk palang peleknya juga tak sama dengan Genio maupun Beat. Ia dibungkus dengan ban berukuran 100/90 depan dan 110/90 belakang. Dengan karakter berprofile donat, tentu berpengaruh terhadap handling. Sedang para saudaranya menggunakan pelek berukuran 14 inci. Kulit bundarnya pakai 80/90 di depan, dan 90/90 belakang. Semuanya sudah pakai ban tipe Tubeless.
Masing-masing disokong peredam guncangan tipe telescopic bagian depan dan swing arm dengan suspensi tunggal di belakang. Dilengkapi dengan rem cakram hidrolik piston tunggal di depan dan rem tromol di belakang.
Baca Juga: Skutik Murah Tak Sampai Rp 20 Juta yang Cocok untuk Wanita
Ketiga skutik Honda ini sama-sama menggendong mesin generasi baru dan termutakhir. Spesifikasinya, 110 cc, 4-langkah, SOHC, eSP, pendingin udara dengan sistem pembakaran injeksi PGM-FI. Ukuran bore x stroke 47,0 x 63,1 mm dan rasio kompresi 10,0:1. Langkah pistonnya dibuat lebih panjang untuk mengejar akselerasi.
Output tenaganya ada di angka 8,89 hp pada 7.500 rpm dan torsi 9,3 Nm di putaran 5.500 rpm. Hasil pembakarannya sudah ramah lingkungan dengan standar emisi Euro 3. Melalui tes internal dengan metode ECE R40, menghasilkan 60,6 km/liter (fitur ISS on). Dalam sekali pengisian full bahan bakar, ia dapat menempuh jarak 254,52 km.
Variabel fiturnya, boleh dibilang Scoopy lebih lengkap. Ciri khasnya tentu lampu depan LED yang disajikan dengan proyektor, lengkap dengan DRL. Menghasilkan cahaya lebih terang dan fokus kala digunakan untuk mengemudi di malam hari. Kedua saudaranya hanya pakai lampu dioada, dan belum dipasangkan DRL. Sementara sinyal belok semua masih mengandalkan sinar bohlam.
Mereka dibekali dengan pengisi daya atau power outlet 12 W (12V 1A). Punya Scoopy sudah berjenis soket USB. Jadi penggunanya tidak lagi mengeluarkan budget lebih untuk membeli konektor tambahan. Tentu memudahkan para pemakainya kala kehabisan daya smartphone. Tinggal aplikasikan lewat kabel bawaan ponsel saja. Sedang Genio dan Beat harus membeli perangkat tambahan. Penempatan piranti pengisi daya gadget juga berbeda. Skutik retro dan Beat ada di rak depan, lebih aman karena diberi penutup. Sementara Genio ada di dalam bagasi.
Panel instrumen Scoopy dan Beat konsepnya sama, kombinasi analog-digital. Cuma beda karakter saja. Untuk spidometer masih pakai jarum analog, sedang format modern hanya mencangkup indikator bahan bakar dan odometer. Tapi si skutik bertampang klasik punya informasi Oil Change, yang memberi tahu kapan saatnya untuk ganti oli dan indikator baterai (untuk tipe tertinggi). Sedang Genio isinya lebih ringkas, tapi sudah full digital. Tak lupa juga masing-masing diberikan Indikator ECO yang dapat menjadi panduan untuk mengemudi secara ekonomis.
Skutik ini menawarkan konsumsi bahan bakar yang lebih ekonomis, karena telah didukung oleh teknologi eSP dan PGM-FI. Teknologi eSP terintegrasi dengan ACG Starter, untuk menghidupkan mesin lebih halus tanpa suara, serta menjadi dasar pengaplikasian fitur canggih Idling Stop System (ISS). Membuat mesin Scoopy dapat mati secara otomatis ketika berhenti selama lebih dari 3 detik. Anda cukup menarik tuas gas, maka mesin hidup kembali.
Baca Juga: Opsi Skutik Termurah Awal 2021, Tak Sampai Rp 17 Juta
Tiap varian punya ruang penyimpanan. Mereka punya rak terbuka di depan. Untuk Genio maupun Beat bisa menaruh botol minuman dan sarung tangan. Sedang Scoopy dan Beat tipe tertinggi, satu lacinya diberi penutup. Di situ pula dipasangkan power outlet.
Untuk di bawah jok, Scoopy punya bagasi lebih luas, 15,4 liter. Bisa menyimpan helm, tapi ada kriteria khusus, yakni pelindung kepala yang dijual secara resmi oleh AHM. Genio 14 liter dan All New Beat 12 liter. Cuma dapat menyimpan barang berdimensi kecil macam sarung tangan, kacamata, botol minuman atau jas hujan.
Ketiganya diberikan Multi Function Hook. Bermanfaat untuk menggantungkan barang bawaan. Tapi secara desain, Scoopy lebih baik karena dapat ditutup bila tidak digunakan. Kemudian pijakan kaki untuk pembonceng kini terintegrasi dengan bodi. Memberikan nuansa berbeda dan secara estetika jadi lebih baik.
Khusus varian Sporty dan Fashion Scoopy mendapat remote anti-theft dan answer back system. Tapi pengoperasian motor masih menggunakan kunci konvensional. Di lain sisi, untuk membuka bagasi tetap menggunakan tombol di samping rumah kunci.
Sementara tipe tertinggi (Stylish dan Prestige) sudah menggunakan Smart Key System. Teknologi untuk menghidupkan mesin sebagai pengganti kunci konvensional. Tingkat kemanan makin meningkat, dan bisa meminimalisir pencurian. Cara kerjanya sama seperti dengan yang ada di Honda Vario. Tinggal mengaktifkan kenop untuk menyalakan mesin, sementara remote bisa dikantongi. Buat Genio dan Beat hanya dibekali fitur secure key shutter. Rumah kuncinya sudah terintegrasi dengan pembuka jok.
Combi Brake System (CBS) menjadi fitur standar buat ketiganya. Fungsinya mengkombinasikan antara rem depan dan belakang bekerja secara bersamaan. Alhasil pengereman lebih tepat, dan optimal.
Selanjutnya ada Side Stand Switch, mesin tidak dapat dihidupkan jika standar samping belum dinaikkan. Dan mati secara otomatis bila diturunkan. Serta Parking Brake Lock yang berguna saat motor berhenti di tanjakan atau turunan, sehingga lebih aman. Kedua fitur itu sudah diaplikasikan ke semua skutik Honda.
Scoopy terbagi dalam empat varian. Masing-masing punya karakter berbeda sekaligus dibagi dalam hal kelengkapan fitur. Tipe terbawah diisi dengan Sporty dan Fashion. Keduanya dijual dengan harga Rp 19,950 juta. Untuk Sporty dikemas dengan balutan striping standar, tersedia pilihan warna hitam dan merah. Sedang Fashion diwujudkan dengan tema yang lebih ekspresif, sekaligus paling representatif untuk dikatakan skutik retro. Ada Fashion Blue dan Fashion Cream. Masing-masing diberikan kelir coklat pada bagian jok serta pijakan kaki. Dikombinasikan grafis cerah sesuai dengan konsep.
Buat tipe tertinggi ada Stylish serta Prestige. Pembeda dengan varian bawah yakni penggunaan sistem smart key. Masing-masing tampil elegan. Stylish dengan pilihan warna coklat dan merah, Prestige menampilkan kelir putih dan hitam. Tiap versi menggunakan pelek berkelir emas, jok dan pijakan kaki warna coklat. Serta tak ada unsur grafis mencolok di bagian bodi, alias satu warna. Keduanya dibanderol Rp 20,750 juta OTR Jakarta.
Honda Genio dipasarkan dalam dua tipe, CBS dan CBS-ISS. Total ada 8 varian warna. Tipe CBS hadir dengan 4 warna, yakni Radiant White Silver, Radiant Red Black, Radiant Silver Black, dan Radiant Brown Black. Setiap kelir tersaji dengan motif sporty, mengkombinasikan warna sesuai nama masing-masing. Untuk Radiant White Silver dan Radiant Brown Black, di cover bodi pada ruang kaki serta joknya dibungkus warna coklat. Ada aura retro namun tetap stylish. Harga yang ditawarkan yakni Rp 17,680 juta OTR Jakarta.
Sementara itu, untuk tipe CBS-ISS hadir dengan grafis goresan kapur tulis yang ekspresif. Memiliki 4 pilihan warna yaitu Fabulous Red, Fabulous Matte Brown, Fabulous White, dan Fabulous Matte Black. Di versi tertinggi, Fabulous White punya daya tarik tersendiri lantaran ruang kaki dan joknya berkelir coklat. Diferensiasi dibanding tipe terurah tentulah pada decal. Di bodi samping terdapat tulisan Fabulous yang mengambil porsi paling besar. Berbanding terbalik nama model (Genio) yang ditempatkan pada ujung belakang. Ia dibanderol Rp 18,150 juta OTR Jakarta.
All New Honda Beat ditawarkan dalam tiga tipe: CBS dan CBS-ISS serta Deluxe. Untuk tipe CBS harganya Rp 16,450 juta. Warnanya ada Dance White, Techno Blue White, Hard Rock Black, dan Funk Red Black. Sedang CBS-ISS punya 3 warna; Garage Black, Electro Blue Black dan Fusion Magenta Black yang dipasarkan Rp 17,150 juta. Sementara varian Deluxe yang menggunakan emblem 3D di bodinya dilego dengan harga Rp 17,250 juta. Semua harga berstatus OTR Jakarta. (Bgx/Odi)
Baca Juga: Opsi Motor Bekas Bagi Pekerja Upah Minimum Ibu Kota, Mulai Rp 4 jutaan
Hak Cipta © Zigwheels 2014-2024. Semua Hak Cipta Dilindungi.