Mengawali 2021, Berikut 11 Pilihan SUV Premium Terbaru
Kami mencatat tak kurang dari 11 SUV premium baru yang meluncur di Indonesia sepanjang 2020. Berbagai merek ada, mulai dari Toyota, Lexus, Mercedes-Benz, BMW, hingga yang terbaru Hyundai Palisade. Semuanya datang dengan banderol tak kurang dari setengah milyar Rupiah. Bahkan ada yang harganya lebih dari Rp 2,5 miliar.
Mercedes-Benz GLS 450 4Matic AMG Line
Di urutan pertama ada Mercedes-Benz. Pabrikan Jerman itu meluncurkan The New Mercedes-Benz GLS 450 4Matic AMG Line pada Mei 2020. Ia hadir sebagai SUV sekelas S-Class bermesin mild hybrid dan dijual Rp 2,325 miliar (Off The Road). Angka yang cukup fantastis. Lalu apa istimewanya?
GLS 450 4Matic AMG Line, seperti juga Mercedes-Benz generasi terkini, memiliki desain yang sedikit membulat. Meski demikian, desainer Mercedes-Benz tetap menjaga sisi machonya. Mercedes-Benz tak melupakan takdirnya sebagai SUV. Desain tubuhnya boleh membulat, tapi ekspresi tangguh tetap ditampilkan pada fasad depan. Grille oktagonal bersudut lembut berdiri tegap di depan. Nuansa macho kemudian diekspresikan oleh dua tonjolan power dome di area kap mesin. Velg berukuran 21 inci menyudahi kuda-kuda kokoh sang SUV gambot sepanjang 5 meter lebih ini.
Sebagai flagship di jajaran SUV Mercedes-Benz membuat permainan fitur dibuat lengkap. Lampunya menggunakan sistem Multibeam LED disokong Adaptive Highbeam Assist Plus, berisi 112 LED per headlamp. Total 84 LED dapat terkontrol secara terpisah untuk menerangi sejauh 650 meter tanpa menyilaukan pengendara lain. Tak ketinggalan tiga segmen DRL sebagai alis dan dua bar vertikal memaniskan binar mata di siang hari.
The Three Pointed Star tak main-main menggarap generasi ketiga model ini. Tubuhnya mendapat upgrade. Ia mencatatkan peregangan jarak antarsumbu sejauh 60 mm ketimbang pendahulu. Hal ini berdampak pada perluasan ruang kabin terutama di baris kedua. Sanggup memuat tujuh penumpang, fitur Easy Entry menyuguhkan kemudahan akses menuju baris terakhir tanpa perlu mengerahkan banyak tenaga. Tinggal tekan tombol. Semua penumpang pastinya merasa lapang, apalagi ditambah panoramic roof membuat kabin terasa roomy.
Fitur pelengkapnya banyak. Mercedes sematkan sistem infotainment MBUX, termasuk konektivitas Android Auto dan Apple CarPlay. Lalu bagi pengemudi, disediakan beberapa safety features aktif. Active Lane Keeping Assist mencegah mobil berpindah jalur dengan peringatan, getaran di setir, sampai intervensi sistem rem. Ada pula fungsi manuver belok pada Active Brake Assist, menghindari risiko tabrakan saat berbelok.
Kenyamanan penumpang sangat diperhatikan. Contoh, suspensi udara Airmatic menjadi pelengkap standar. Lebih canggih, peranti ini ditambah ADS Plus sebagai fungsi peredaman adaptif. Yakin bak berkendara di atas awan. Di samping itu, suspensi udara menjaga ketinggian sama terlepas dari beban bawaan.
Sebagai penggerak, dipasang mesin enam silinder 3.000 cc untuk bekal pemacu SUV tiga baris ini. Output mencapai 372 PS dengan torsi puncak 500 Nm. Namun masih ada tenaga tambahan dari sistem mild hybrid EQ Boost. Integrated Starter Generator menyiapkan ekstra dorongan sebesar 22,3 PS dengan puntiran 250 Nm secara sementara. Daya disalurkan oleh girboks otomatis 9G-Tronic ke sistem penggerak empat roda 4Matic.
Baca Juga: Sedan Medium Pilihan untuk Mobilitas Harian
BMW X3M & X4M Competition
Selanjutnya, ada duo pabrikan Jerman lainnya; BMW X3M dan X4M. Hadirnya duo SUV ini menandakan eksistensi pertama mesin 6-silinder segaris anyar: S58. Fantastis, apalagi keduanya merupakan model dengan settingan paling kuat. Total ekstraksi tenaga diklaim mencapai 510 hp. Torsi berlimpah keluar dari putaran rendah, sebanyak 600 Nm dilontarkan sejak 2.600 rpm.
Pendistribusi daya ditugaskan kepada transmisi M Steptronic delapan percepatan dengan Drivelogic. Seluruh putaran kemudian difokuskan menuju keempat roda melalui M xDrive. Paten untuk empat roda lantaran tidak dibekali pemutus hubungan ke gardan depan seperti M5 teranyar. Demi cengkeraman terbaik di tikungan, duo SUV buas ini dibekali juga Active M Differential di sumbu belakang. Lewat komponen itu pemisahan tenaga dapat dibagi lagi antara sisi kiri dan kanan.
Meski bertubuh SUV, capaian performa tentu mengesankan berkat aransemen mekanikal ini. Baik sang SAV atau SAC, masing-masing sanggup berlari ke 100 kpj dalam tempo 4,1 detik saja. Andai terus dipacu, batas kecepatan 250 kpj sangat mungkin dicapai.
Terkait gaya, X3M dan X4M terlahir sebagai SUV kompak dengan dandanan agresif. Rangkaian rongga ekstra besar mejeng di fasad depan. Twin Kidney Grille mendominasi dan ditemani set apron berfungsi sebagai jalur udara. Identitas Divisi M lain dijelaskan oleh ‘insang’ pada bagian fender depan membuat tampilan kian intimidatif. Semua ornamen tadi dikelir high-gloss black kontras, memperjelas jati diri sang model performa.
Hal pembeda antarkeduanya adalah bentuk punggung. Jika X3M tampak tegap sebagaimana ciri khas SUV murni, X4M cenderung membungkuk eksotis laksana sebuah kupe. Hal ini gampang dilihat dari atapnya yang melandai. Ciri yang kian mengentalkan nuansa kupe pada tubuh berpostur jangkung. Sisanya, Pelek 21 inci V-spoke Style 756 Bi-Color serta sistem knalpot BMW M Sport, disematkan sebagai perangkat standar.
Ciri khas spesies kencang racikan Divisi Motorsport tak ketinggalan dituangkan dalam kabin. Contoh jok M Sport berbahan kombinasi Merino Leather dan Alcantara. Atmosfer M kian pekat lewat desain kokpit M-Style, meliputi panel instrumen, leather steering wheel, selector transmisi, dan bangku spesifik M.
Anda tertarik? Jika iya, Anda harus segera bersiap karena untuk tahun ini BMW Indonesia disebutkan tidak membawa banyak. X3M Competition hanya tersedia 10 unit sementara 2 unit saja untuk X4M Competition. Selain itu jangan lupa bujetnya, X3M Competition dibanderol Rp 2,189 miliar sedangkan X4M Competition Rp 2,229 miliar. Sebagai catatan, harga tadi off the road.
BMW X6 xDrive40i
BMW Indonesia terbilang paling getol dalam memasok model baru tahun ini. Mereka melansir X6 xDrive40i seharga Rp 1,89 miliar Off The Road atau Rp 2,1 miliar On The Road Jakarta. Ia kondang pula dijuluk The Beast lantaran guratan otot pada sekujur tubuh serta bahasa desain atletis. Ia lahir di fasilitas produksi BMW Spartanburg, Amerika Serikat. Sama seperti model di atas, ia juga dibawa ke Indonesia dalam jumlah terbatas, hanya 10 unit hingga akhir tahun. Namun bila kuota habis, konsumen bisa melakukan pemesanan lagi.
BMW X6 xDrive40i ditenagai mekanikal pacu TwinPower Turbo 3,0 liter enam silinder segaris. Mesin anyar ini melecutkan tenaga 340 PS di 5.500 rpm – 6.500 rpm. Hasil ini bekat mesin dan settingan baru. Hasilnya, ada peningkatan 33 PS dari model sebelumnya. Momen puntir tersuguh 450 Nm antara 1.500 rpm – 5.200 rpm. Peningkatan torsi 47 Nm dari sebelumnya. Resultan itu didistribusi via transmisi Sport Steptronic delapan percepatan, membantu meningkatkan kinerja dan efisiensi enjin secara keseluruhan.
Mesin enam silinder baru ini memiliki manifold buang terintegrasi ke dalam kepala silinder. Lalu turbocharger berpadu teknologi injeksi langsung memberi tekanan maksimum hingga 350 bar. Housing dengan aliran udara ditingkatkan, menyuplai tekanan yang cepat dan pendingin udara telah terintegrasi ke dalam sistem intake.
Jenis valvetronic terbaru keluaran BMW ini membuat memberi presisi tinggi. Amsal dalam memfasilitasi pengiriman daya instan dan meningkatkan efisiensi mesin. Racikan ulang terjadi pada manifold buang di kepala silinder, modul oli baru dengan penukar panas integral. Serta katup pemisah memberikan kontrol sesuai permintaan dari sistem pendingin.
Perangkat-perangkat ini berfungsi mengoptimalkan manajemen suhu engine. Efisiensi diberikan oleh belt drive rendah friksi berserta penurunan bobot crankshaft dan pompa oli. Hal ini memungkinkan gerak roda belakang X6 sDrive40i berakselerasi dari 0 hingga 100 km/jam dalam 5,2 detik. Atau 0,8 detik lebih cepat dari model lama. Tunggu, sebentar lagi ia mendarat di Indonesia.
Dilihat secara tubuh, sang Sports Activity Coupé (SAC) ini tambah jenjang 26 mm dibandingkan generasi sebelumnya. Tubuhnya kini memiliki dimensi 4.935 mm. Lebar 15 mm menjadi 2.004 mm. Namun ia lebih rendah 6 mm (1.696 mm) berkombinasi proporsi melebar. Jarak sumbu roda ditingkatkan 42 mm menjadi 2.975 mm. Terpasang penyangga tubuh tipe suspensi udara 2-axle adaptif. Sehingga dibilang sanggup menyihir kenyamanan berkendara di medan on-road maupun off-road.
Wajar saja bila aura elegan begitu mencuat di kabin. Leather upholstery Vernasca membalut jok (sebagai standar). Interiornya tawarkan variabilitas tinggi. Sebab sandaran kursi belakang berkonfigurasi 40:20:40. Ia dapat dilipat untuk tingkatkan kapasitas ruang bagasi dari 580 liter menjadi 1.530 liter. Fitur peralatan termasuk kontrol iklim otomatis 2.5 zona. Tempat cangkir termoelektrik. Apple CarPlay nirkabel, Parking Assitant termasuk Reversing Assistant, atap kaca panorama lebih besar 83 persen dibanding pendahulunya. Plus imbuhan Harman Kardon Surround System 16 speakers, 464 W.
Baca Juga: Seleksi SUV Premium Seharga Hyundai Palisade
Mercedes-Benz GLE Coupe
Nama Mercedes-Benz kembali masuk jajaran. Line-up SUV berlogo Three Pointed Star pun kini semakin ramai berkat kedatangan GLE 450 4Matic dan si kekar racikan AMG, GLE 53 4Matic+. Varian GLE 450 4Matic Coupe menjadi pembuka dari anggota blasteran jip-kupe GLE-Class di Tanah Air. Penentu ciri khasnya terletak di fasad depan. Ia mengadopsi diamond radiator grille dengan satu palang segaris yang merepresentasikan sebuah model kupe. Pun kepalanya melandai ke belakang bak sebuah kupe bertubuh gambot. Meski begitu, gaya tangguh khas SUV tetap dibawa yakni postur tinggi sekaligus detail bak protektor dagu di area apron.
Performanya dipacu mesin 6-silinder segaris berkapasitas 3.000 cc dengan sokongan turbo. Melontarkan tenaga 367 hp dengan torsi puncak 500 Nm. Itu semua belum dibarengi kekuatan sistem EQ Boost yang menjadi asisten saat berakselerasi lewat motor listrik 48V. Total tambahan dorongan dicatatkan sebesar 22 hp/250 Nm. Putaran mesin kemudian diterjemahkan ke sistem penggerak empat roda 4Matic. Bertugas sebagai penyalur daya adalah transmisi otomatis 9G-Tronic.
Lain cerita untuk model Mercedes-AMG GLE 53 4Matic+ Coupe. Sebagai racikan divisi kencang pabrikan, output pemacunya tentu lebih berlimpah. Dari unit 3,0 liter enam silinder turbo, ia menyiapkan kemampuan mencipta dorongan sekuat 435 hp dengan torsi puncak 520 Nm. Sistem EQ-Boost ikutan menambah kelincahan akselerasi dengan perbekalan daya sekuat 22 hp/250 Nm.
Kemampuan penggerak empat roda tetap hadir dalam format AMG Performance 4Matic+. Secara permanen gerak putaran mesin diterjemahkan ke roda belakang dan depan. Sementara itu, pembagian arah torsi dioptimalkan sesuai situasi dan keinginan pengemudi. Diklaim memberikan akselerasi bertenaga sekaligus traksi optimal di tikungan.
Bonggol penyalur daya juga tidak disamakan dengan versi non AMG. Model GLE 53 ini mengadopsi girboks AMG Speedshift TCT (Torque-Clutch Transmission) 9 percepatan. Memastikan setiap perpindahan gigi terlaksana singkat. Demi mendukung kehebatan powertrain dan drivetrain, model performa ini ditanamkan AMG Active Ride Control. Adalah sistem roll stabilization aktif untuk mengurangi gerakan bodi saat menikung dan handling presisi. Sekaligus juga menciptakan kenyamanan di jalur lurus.
Dari luar, basis lenggokan mungkin sekilas sama. Meski begitu, sebuah AMG pasti menyuarakan kesan eksklusif. Misal grille Panamericana berbentuk jeruji vertikal di fasad depan. Juga pada pemasangan sepatu 20 inci bermotif 10 parang menyerupai visual pelek AMG Project One. Tampil atraktif dalam paket bodi SUV-kupe E-Class.
Interior menyuarakan kasta eksekutif Mercedes-Benz dengan permainan layar dan eksekusi desain elegan. Dua layar 12,3 inci terintegrasi satu bingkai mendominasi dasbor dan diapit ornament tirai horizontal ibarat sebuah gapura. Jelas Mewah dan terlihat canggih. Tak ketinggalan suntikan sistem infotainment Mercedes Benz User Experience (MBUX) yang atraktif dan interaktif. Baik panel dan sarana hiburan dapat diatur sedemikian rupa terkait visual dan informasinya.
Lexus UX 300e
Kejutan sebenarnya di segmen ini datang dari Lexus. Sebagai bagian dari merek Toyota, Lexus Indonesia merilis SUV listrik murni UX 300e. Inilah tonggak sejarah baru bagi mereka, menjual kendaraan battery electric vehicle (BEV) pertama di sini dan Asia Tenggara. Visi Lexus Electrified yang dirilis di Tokyo Motor Show 2019, merupakan strategi elektrifikasi global. Banyak keunggulan tersemat di dalam kendaraan berbanderol Rp 1,2 miliar on the road Jakarta.
Lexus menggunakan baterai jenis Lithium-ion dan memiliki motor listrik berkapasitas 54.35 kWh. Aliran listrik sanggup memutar motor hingga tenaga 201 Hp berikut torsi 300 Nm. Daya jelajah UX 300e bisa mencapai 300 km (WLTP) dengan sekali pengisian daya listrik. Untuk memanjakan pelanggan. Tiap pembelian unit sudah dilengkapi dengan AC Wall Charger. Peranti dapat dipasang di manapun sesuai keinginan Anda. Lalu tersedia sebuah Household Socket Charging Cable. Dapat digunakan di stop kontak (steker) dinding standar.
Durasi pengisian bergantung pada suhu baterai, riwayat penggunaan, pengisi daya serta voltase listrik. Berdasarkan uji coba yang dilakukan Lexus. Pengisian daya baterai sampai penuh dengan menggunakan Household Socket Charging Cable bisa memakan waktu kurang lebih 24 jam. Namun tatkala pengisian menggunakan AC Wall Charger. Hanya membutuhkan sekitar lima sampai enam jam. Apabila pengisian lebih cepat perlu dilakukan. Konsumen bisa mengecas daya baterai di SPKLU. Cuma dalam tempo kurang dari 50 menit hingga penuh, menggunakan DC fast charging.
Bicara soal desain, mobil anyar ini dikembangkan berbasis dari UX series sehingga secara umum tak ada perbedaan signifikan. Eksterior UX 300e dilengkapi dengan berbagai fitur khas Lexus. Seperti signature Lexus spindle grille, 3-LED Projector Headlights dan terobosan inovasi lampu belakang limitless line berbentuk horizontal. Bentuknya sangat attractive terutama di malam hari. Tidak hanya keindahan kasat mata terlihat. Mereka menunjang kenyamanan pengguna dengan Power Back Door with Kick Sensor.
Lexus mengusung tema Human-Centered Cockpit di interior. Penempatan jok dan fitur-fitur berkendara terfokus kepada pengemudi maupun penumpang. Driving experience makin terasa dengan adanya Digital Optitron Tachometer plus Head-Up Display. Perangkat dapat menampilkan informasi berkendara. Amsal kecepatan serta daya baterai. Selain itu, sebagai sentuhan flagship fungsional. Electronic Drive Selector terinspirasi dari Lexus LC telah menggantikan persneling konvensional.
Sedangkan bagi penumpang. Integrasi audio switch Lexus UX 300e berada pada arm rest, menciptakan efisiensi dalam mengontrol sistem multimedia. Unit dilengkapi dengan pemanja telinga 13 speaker garapan Mark Levinson Surround Sound System. Juga 10,3 inci Center Display, sebagai terunggul di kelasnya. Head unit memiliki sambungan Apple CarPlay dan AndroidAuto sebagai penunjang berkendara.
Fitur keamanan begitu komplet. Lexus UX 300e dilengkapi dengan delapan SRS Airbags untuk keamanan saat mengemudi. Ia juga sudah dilengkapi dengan Lexus Safety System+. Yaitu teknologi active safety yang dikembangkan untuk mendukung pengemudi. Sanggup mengurangi potensi serta dampak kecelakaan. Lexus Safety System+ memiliki empat fitur utama yaitu: Pre-Collision System (PCS), Dynamic Radar Cruise Control (DRCC), Lane Departure Alert (LDA) termasuk Adaptive High Beam System (AHS).
Baca Juga: Pilihan SUV/Crossover 2020 yang Pantas Dipinang
Mazda CX-9 AWD
Mencuat di antara dua pabrikan Jerman, adalah Mazda. Di bawah bendera PT Eurokars Motor Indonesia (EMI) mereka memboyong varian anyar Mazda CX-9 AWD. Sebagaimana trik posisi produk Mazda, mereka bermain di pasar niche. Yang jelas Full Size SUV 7-seater ini menyasar pasar kelas atas, lantaran sudah menjadi seri flagship ditambah kapabilitas 4x4.
Perlu diingat, ini merupakan varian tambahan bukan facelift, sehingga tidak ada revisi. Dari mesin misalnya, menggendong unit serupa versi 2WD: Skyactiv-G 2.5 Turbo. Pemacu daya empat silinder ini sanggup mengekstrak tenaga sebanyak 231 PS didukung torsi berlimpah 420 Nm. Kendati begitu, distribusi tenaga tersalur ke empat roda. Memberikan tambahan traksi sekaligus meningkatkan keselamatan berkendara.
Cara kerja teknologi AWD ini cukup unik di antara pemain AWD tangguh. Secara default, penyaluran daya diberikan untuk roda depan saja. Berfungsi layaknya varian 2WD. Namun, ketika otak komputer membaca selip, maka putaran mesin akan turut diterjemahkan ke roda belakang. Sistem bekerja secara simultan, selalu membaca pergerakan roda jika terjadi selip atau membutuhkan tambahan traksi oleh roda belakang.
Nah, fitur-fitur lain penyempurnaan generasi sebelum yang ada di model 2WD tentu hadir di versi anyar ini. Menunjang kepraktisan pemakaian dan kenyamanan berkendara. Misal power liftgate dengan handsfree function. Tinggal mengayunkan kaki untuk membuka bagasi. Lalu terdapat parking brake elektrik didukung fitur Auto Hold. Tak ketinggalan fitur kontrol stabilitas khas Mazda G-Vectoring Control Plus, membuat pengendalian kian aman dan nyaman.
Urusan sarana hiburan pun serupa dengan saudaranya. Menganut MZD Connect Infotainment System ditampilkan dalam layar 9 inci. Sarana hiburan sudah dilengkapi kemampuan konektivitas smartphone. Sebagai pemanja telinga dalam kabin, Mazda menyematkan 12 speaker BOSE beserta subwoofer tersebar di tiap sudut interior.
Nah, guna mendefinisikan kasta atas, Mazda memberikan sentuhan ekstra. Material pembungkus jok memanfaatkan Nappa Leather nan mewah. Kemudian, Real Wood Panel melekat sebagai elemen penghias interior. Pembeda lain adalah spion tengah frameless disertai fungsi auto dimming, membuat pandangan ke belakang lebih luas.
Jika berminat pada si bongsor berpenggerak empat roda ini, siapkan uang tebusan Rp 954,9 juta (OTR Jakarta). Namun, jika merasa harus mengenakan baju kojo Mazda Machine Grey atau Soul Red Crystal Metallic, siapkan dana tambahan Rp 4 juta. Varian non-AWD juga masih tersedia, dibanderol Rp 849,9 juta.
Hyundai Palisade
Yang paling anyar hadir di Tanah Air adalah Hyundai Palisade. Ia menggendong jantung pacu R 2.2L CRDi empat silinder segaris diesel. Dengan bantuan turbo e-VGT, ia mampu menyuplai momen puntir maksimal 440 Nm. Lantas tarian piston memberi daya 200 PS. All New Palisade memiliki transmisi otomatis 8 percepatan yang dapat diatur dengan tombol tipe shift-by-wire (SBW).
SUV ini juga menyediakan empat mode berkendara. Misal Comfort guna aktivitas berkendara sehari-hari. ECO demi menjaga efisiensi penggunaan bahan bakar optimal. Mode Sport agar menunjang akselerasi mobil kian tangkas. Terakhir gaya berkendara Smart yang menggunakan algoritma pembelajaran. Secara otomatis sistem menyesuaikan interval perpindahan gigi berdasarkan pola berkendara dari pengemudi.
Untuk melindas berbagai kontur jalan. Palisade turut dilengkapi dengan Multi-Terrain Control yang terintegrasi. Anda dapat menyalakan hanya dengan menekan tombol untuk beralih dari Drive Mode dan Terrain Mode. Dengan mengaktifkan Terrain Mode, sang SUV dapat menjelajahi berbagai kondisi medan dilewati. Pengguna dapat memilih mode Snow, Mud dan Sand. Preferensi ini mendukung serta memastikan kemampuan traksi ban dengan baik. Khususnya dalam berbagai kondisi relief perjalanan menantang.
Ia jua mendapatkan pembuktian menyoal fitur keselamatan. Contohnya, melalui penghargaan tertinggi 5-Star Overall Safety Rating dari National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) 2020. Kemudian dari The Insurance Institute for Highway Safety (IIHS) 2020 di Amerika Serikat. Kalau dibedah lebih dalam, SUV gres ini dilengkapi oleh enam kantong udara. Yakni di bagian pengemudi dan penumpang depan. Ditambah sepasang airbag di samping untuk melindungi area dada serta panggul. Sedangkan curtain airbag di bagian kiri maupun kanan, guna memberikan perlindungan kepala bagi seluruh penumpang. Teknologi smart driving terbaru juga dihadirkan di SUV flagship Hyundai.T ermasuk Blind-Spot Collision Warning (BCW) dan Rear Cross-Traffic Collision Warning (RCCW).
Selain itu mobil dilengkapi dengan Safe Exit Assist (SEA). Ia sanggup mendeteksi kendaraan yang datang dari arah belakang. Lalu secara otomatis tetap mengunci pintu, sehingga mencegah penumpang keluar. Tak ketinggal, terisisip Rear Occupant Alert* (ROA) supaya mendeteksi pergerakan di dalam mobil. Kemudian memberi peringatan kepada pengemudi pada saat keluar dari kendaraan untuk memberitahukan bahwa masih ada penumpang di belakang.
Varian Prime dibekali pelek alloy berukuran 18 inci. Sedangkan trim Signature dan Signature AWD menggunakan pelek lebih besar, 20 inci. Kala Anda mengamati sisi eksterior, ia mirip dengan Hyundai Santa Fe yang dimelarkan. Namun, Palisade dibilang merefleksikan nuansa premium dari sebuah SUV flagship. Tarikan garis pada eksterior memberikan kesan elegan. LED headlights composite terpisah dengan desain kap mobil yang panjang. Kemudian tatanan lampu belakang vertikal membuat tampilan mobil tampak bongsor nan elegan. Kalau dari dalam, kelengkapan dual sunroof dengan atap mobil yang dapat terbuka memberikan kesan lapang bagi penumpang di belakang.
Lanjut ke bagian kabin. Sebagai SUV flagship 7-seater dari Hyundai, Palisade menampilkan suasana kabin apik. Itu terwujud dalam konfigurasi captain seats di baris kedua. Termasuk baris ketiga yang luas. Nah, agar kian nyaman, di seluruh baris tempat duduk Palisade menawarkan 7 port USB. Tersedia bagi semua penumpang (6 port USB pengisi daya dan 1 port USB terminal multimedia). Lazimnya mobil premium, ia dilengkapi dengan wireless charger plus touch display audio berukuran 8 inci.
Mercedes-Benz GLA dan GLB
Mercedes-Benz juga menyasar segme anak muda. Mereka menyajikan GLA 200 Progressive Line yang melanjutkan eksistensi SUV paling bontot MBDI. Generasi kedua ini mendapat ubahan revolusioner, dari gaya hatchback tinggi kini melenggok bak SUV mungil. Komposisi empat pilar pun ia adopsi berikut perubahan gaya signifikan di berbagai sisi.
Selain ubahan gaya, di generasi kedua tubuhnya mengembang ke atas. Tinggi bertambah signifikan sampai 117 mm dibarengi ekstra wheelbase 30 mm. Pada akhirnya ia mencatatkan hasil pengukuran 4.410 x 1.834 x 1.611 mm (PxLxT). Dengan begitu, GLA menjanjikan kabin lebih lapang dari pendahulu. Juga dari volume bagasi ikutan bertambah.
Lain cerita untuk GLB, perdana mengisi line up global, juga di Indonesia. Melengkapi jajaran SUV dengan duduk di antara GLA dan GLC. Masih satu platform dengan GLA hanya saja tawarkan nilai berbeda: sebuah SUV premium berukuran kompak untuk mengakomodir pengangkutan ekstra. Kabin GLB sanggup memuat hingga 7 penumpang. Boleh dibilang 5+2 lantaran di baris paling belakang hanya muat untuk anak kecil atau orang dewasa dengan postur tubuh kurang dari 169 cm.
Urusan gaya, boleh dibilang GLB memiliki darah keturunan sang flagship GLS. Garis tubuhnya serbategap dan mendatar didominasi guratan lurus dinamis. Jelas lebih panjang dan tinggi ketimbang GLA. Ia mencatatkan pengukuran 4.634 x 1.834 x 1.663 mm dengan wheelbase 2.829 mm. Secara umum, fitur eksterior cenderung mirip. Sedikit membedakan adalah pemasangan foglamp. GLA kebagian di sisi samping sementara untuk GLB trim menutup penuh area apron.
Dalam kabin, keduanya memiliki rancangan dasbor sedarah. Bukan identik, sedikit perbedaan saja terkait desain permukaan. Sarana hiburan berikut instrumen panel sama-sama terintegrasi dalam satu bingkai frameless berisi dua monitor 10,25 inci. Di dalamnya tersemat sistem multimedia termutakhir Mercedes-Benz User Experience (MBUX).
MBUX punya kemampuan lebih dari sekadar voice command “Hey Mercedes”. Sistem dapat menyimpan profil settingan pengguna agar nantinya mobil dapat langsung menyesuaikan preferensi masing-masing. Ambil contoh tema sarana hiburan, warna ambient lighting, dan posisi duduk. Terkait konektivitas tidak perlu dikhawatirkan lagi. Di konsol tengah tersedia slot USB-C untuk menghubungkan gawai. Jika smartphone mendukung, Anda bisa menikmati fitur Android Auto dan Apple CarPlay. Yang menjadi pembeda dari fitur hanya di beberapa titik. Akomodasi penumpang salah satunya. Selain itu, untuk pengatur suhu kabin, GLA mengadopsi sistem automatic climate control satu zona sementara GLB sudah dua zona.
Baik GLA atau GLB menganut enjin dari keluarga Mercedes Benz berukuran kompak. Adalah mesin empat silinder 1.332 cc yang sanggup mengail tenaga hingga 163 hp di 5.500 rpm. Torsinya terbilang besar, gelontorkan 250 Nm dari piutaran 1.620-4.000 rpm. Lalu, seluruh putaran diterjemahkan ke roda depan melalui girboks otomatis dual clutch (DCT) 7 percepatan.
Toyota Fortuner
Jika bicara SUV mungkin ini salah satu yang terlaris di Tanah Air. Toyota menampilkan edisi baru New Fortuner yang hadir lebih fresh. Paling kentara di fasad depan, terlihat semakin mewah. Bumpernya segar, tidak terlalu sibuk namun tetap menampilkan kesan macho dan premium. Grille membesar, diapit lampu LED Bi-Beam anyar sebagai penerangan utama. Di bawahnya, fog lamp LED gres menduduki bingkai bak kanal udara besar. Selain itu, lampu belakang juga mengadopsi set penerangan segar nan elegan.
Ya, tentu serbabaru dari luar. Apalagi di TRD Sportivo, ia mengenakan add-on bodikit yang menyesuaikan desain eksterior anyar. Termasuk lower spoiler di depan dan belakang. Sebagai pembeda lain, tersemat garnis dark chrome guna melengkapi fasad depan. Tak ketinggalan sepatu anyar 18 inci two-tone berpola enam palang bak sabit.
Komposisi kabin dan dasbor bertahan sebagaimana model sebelum. Kendati begitu, Toyota sematkan berbagai fitur baru. Semakin memikat. Contoh sarana hiburan, ia mengadopsi head unit 9 inci berisi fungsi yang pertama kita temui di Corolla Cross. Yup, Near Field Communication (NFC) untuk membaca saldo uang elektronik. Ada di trim VRZ, SRZ, dan TRD Sportivo. Turut menjadi bagian dari trim itu, head unit menyajikan teknologi konektivitas smartphone (SDL) dan miracast.
Pertama di kelasnya, Fortuner bawa dua perangkat canggih untuk kelas atas. Pertama bagian dari sistem infotainment. Mampu menampilkan visual dari kamera di keempat sisi, sajikan sudut pandang 360 derajat yang disebut surround monitor. Disuntik juga oleh fungsi seperti Blind Spot Detection, Moving Object Detection, Lane Departure Warning, dan Headway Monitoring Warning. Di samping itu, ia juga mengadopsi fitur wireless charging dalam kabin. Semakin terasa premium bukan?
Toyota memiliki pertimbangan khusus terkait keselamatan berkendara Fortuner. Sebagai standar, sang SUV ladder frame gambot sekarang sudah dilengkapi fitur komplet Sebut saja Vehicle Stability Control (VSC), Trailer Sway Control (TSC), dan Automatic Traction Control (TRC). Di samping itu, Hill Start Assist dan Emergency Brake Signal ikut mengisi daftar. Basic-nya sudah dibekali airbag tiga titik. Kemudian Airbag tujuh titik yang sebelumnya eksklusif di model termahal VRZ 4×4, sekarang diturunkan ke Fortuner G 4×4.
Seleksi pemacu tenaga New Toyota Fortuner tetap terbagi dua tanpa tambahan lain. Kalau mengidamkan torsi kuat, unit turbo diesel 2.400 cc 2GD-FTV sanggup gelontorkan output 149 PS/400 Nm. Andai mencari alunan halus, opsi bensin 2.700 cc 1TR-FE memenuhi kriteria. Tetap bertenaga, mencatatkan ekstraksi sebesar 163 PS/242 Nm. Seleksi drivetrain pun tidak berubah. Ada opsi penggerak dua roda dan empat roda, berikut pilihan girboks otomatis serta manual enam percepatan. Kombinasinya dapat dinikmati tergantung trim.
Walau tidak ada peningkatan kekuatan memacu, setidaknya ada penyempurnaan mekanikal pada Fortuner. Adalah Variable Fluid Control (VFC) Power Steering khusus varian diesel. VFC sendiri berfungsi mengatur bobot putar roda kemudi tergantung kecepatan. Bakal semakin berat seiring bertambahnya velositas, berfungsi menjaga kestabilan pengendalian. Kian mudah dan nyaman saja untuk dikendalikan di berbagai tingkat kecepatan. Termasuk saat melibas medan berat. (RS/Odi)
Baca Juga: Daftar Pilihan Mobil Bertenaga Listrik untuk Awal 2021
Artikel Unggulan
- Terbaru
- Populer
Artikel yang direkomendasikan untuk anda
Mobil Unggulan
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Advisory Stories
- Road Test