Bukan paling populer, bukan pula paling kencang. Perdebatan para pecinta roda dua sport paling-paling berkutat antara dua jenama besar: Honda VS Yamaha. Padahal, meski Suzuki tampak tak banyak bicara, tiga perwakilan keluarga GSX series memiliki daya tawar sangat menarik. Dari sisi value for money hingga karakteristik teknisnya.
Mulai dari yang paling kental nuansa sport, GSX-R150. Ia merupakan amunisi satu-satunya Suzuki untuk bertarung di panggung sport fairing 150 cc. Melawan Honda CBR150R dan Yamaha R15. Terlihat seperti tak punya taji? Tunggu dulu. Justru racikan mesinnya bisa disebut paling tulen di antara dua nama besar tadi.
Suzuki, membenamkan dapur pacu overbore. Bukan square seperti teman-temannya. Perbandingan diameter dan langkah piston 62 mm x 48,8 mm. Sementara kubikasinya 150 cc, berjenis DOHC dengan pendingin cairan. Otomatis, raungan mesinnya dapat teriak lantang. Tenaga 18,9 Hp muncul di 10.500 rpm dan torsi maksimal mencatat 14 Nm pada 9.000 rpm. Karakteristik sport fairing didapat dari rangkaian teknis secara natural.
Betul, Yamaha R15 memang punya perolehan output lebih besar. Tapi bedanya tak seberapa. Dan pabrikan logo garpu tala memiliki rangkaian mesin square, meski diakali lewat sistem buka tutup katup (VVA) supaya masih bisa teriak di putaran atas. Apa lagi membandingkan dengan Honda, mesin Suzuki masih jauh lebih baik.
GSX-R150, juga menjadi satu-satunya yang menyajikan opsi fitur kunci pintar. Anda tak bakal menemukannya pada jagoan rival. Hal ini tentu membuat pengendara lebih praktis, sekaligus makin aman dari pencurian. Dan menambah kesan futuristis, berpadu dengan kokpit full digitalnya.
Perihal keamanan deselerasi, varian tertinggi sudah dilengkapi sensor ABS. Variabel yang sangat diperlukan untuk sesosok sport fairing. Pasalnya, konsumen pasti kerap menggunakannya agak kencang. Sekaligus bermanuver lincah. Sehingga kalau diharuskan berhenti mendadak risiko celaka dapat diminimalisir. Asal tahu saja, Yamaha bahkan belum menyediakan opsi ini.
Yang disayangkan memang soal kaki-kaki. Semua strukturnya konvensional, tak begitu memikat seperti CBR atau R15. Fork masih pakai teleskopik standar. Sementara swing arm dan monoshock belakang juga biasa saja. Tapi coba tengok nilai jualnya, dari varian terbawah sampai tinggi hanya berkisar Rp 30,6 juta – Rp 34,6 juta OTR jakarta. Tidak sampai menembus harga trim terbawah Honda maupun Yamaha. Sehingga bisa dianggap wajar atas apa yang didapat.
Baca Juga: Adu Fitur Sport Fairing Kelas Pemula, Honda CBR150RR Vs Yamaha R15 Vs Suzuki GSX-R150
Platform sport fairing Suzuki tak hanya diterjemahkan ke wujud tunggal. Untuk bermain di segmen naked sport 150 cc, dihadirkan pula GSX-S150. Jelas menantang jajaran motor sejenis. Semacam Yamaha MT-15 dan Vixion R, hingga Honda CB150R. Lagi-lagi harus kami katakan, urusan value for money kembali dimenangkan GSX pada kategori ini.
Ya, tidak sampai Rp 30 juta. Tepatnya dibanderol Rp 27,4 juta – Rp 27,9 juta OTR Jakarta. Begitu ekonomis. Mengingat teman-temannya dijual lebih dari Rp 30 jutaan. Dan variabel yang unggul, kurang lebih sama dengan saudaranya di kelas sport fairing.
Suzuki senantiasa mencolok mesin satu silinder 150 cc DOHC empat katup berpendingin cairan. Persis. Diameter bore dan stroke-nya sendiri dibuat overbore pula. Sementara rasio kompresi dipadatkan sampai 11,5:1. Alhasil, dapur pacu memproduksi tenaga 18,9 Hp/10.500 rpm dan torsi 14 Nm/9.000 rpm.
GSX varian tertinggi dibekali perangkat keyless untuk menyalakan mesin. Remote itupun berfungsi untuk mengoperasikan answer back system. Ia menjadi satu-satunya naked sport 150 cc yang pakai sistem canggih semacam ini, malah banyak motor di atasnya belum punya.
Kalau soal panel meter digital sudah menjadi standar. Menyertakan data komplet. Lampu hazard dan pencahayaan utama LED juga lengkap tersedia. Sementara kapasitas tampung bensin lumayan besar, mencapai 11 liter. Cukup untuk berkeliling kota dan menikmati performanya tanpa harus khawatir cepat kembali ke SPBU.
Perihal desain bakal mengacu ke preferensi masing-masing. Tapi GSX-S150 tidak bisa dibilang buruk rupa. Bentuknya masih proporsional, disertai kemasan sporty kental. Dengan kombinasi warna-warna maskulin, berhias aksen kontras. A la naked sport masa kini. Tak ketinggalan zaman.
Baca Juga: Duel Motor Tualang Eropa, KTM 390 Adventure Vs BMW 310 GS
Jika ingin merasakan sensasi mesin sport tulen, sekaligus kenyamanan ekstra untuk dipakai harian, berikut budget minim, seri GSX Bandit jadi jawaban tepat. Sebab banderolnya cuma Rp 26,9 juta OTR Jakarta. Dengan konstruksi tempat duduk relevan untuk berboncengan.
Memang masih memiliki alur merunduk. Tapi joknya mengadaptasi model tandom alias menyatu dengan penumpang. Busa di dalamnya pun jauh lebih tebal. Dengan melihatnya saja, sudah pasti duduk di atas Bandit jauh lebih nyaman untuk keperluan harian. Lain dengan keluarganya yang memiliki format terpisah.
Kalau soal mesin tentunya persis. Tidak dianaktirikan meski murah. Pun begitu pencahayaan LED serta panel meter digital. Namun tak ada opsi keyless. Atau tambahan sensor ABS di pengereman. Kendati begitu, wajar saja toh nilai jualnya paling murah. (Hlm/Odi)
Baca Juga: Alternatif Motor Gagah Menarik Selain All New Honda CBR150R
Hak Cipta © Zigwheels 2014-2024. Semua Hak Cipta Dilindungi.