Mobil jenis MPV lumrah dijadikan sebagai kendaraan keluarga. Segmentasi dan modelnya makin luas sekarang ini. Bahkan sampai menyasar aksentuasi sebuah SUV. Ada dua alternatif bisa dipilih. Pertama Mitsubishi Xpander Cross yang terlihat kekar dengan body kit mengitari tubuh. Opsi lain berupa Suzuki XL7 bergaya segar. Keduanya menggunakan basis LMPV reguler yang dibikin gagah ala SUV.
Tak perlu risau mau ambil yang mana jika Anda melihat parameter serta kebutuhan mobilitas. Tentu di dalamnya melingkupi ketersediaan dana. Kalau dijejerkan dari segi volume ruang bakar, konfigurasi tempat duduk dan transmisi. Semua nyaris sama. Tapi terdapat sejumlah perbedaan kelengkapan maupun fitur di dalamnya. Untuk melihat lebih jauh, mari bandingkan dulu mana yang patut masuk pertimbangan.
Kalau Anda jeli mengamati, sebetulnya paras Suzuki XL7 amat beda dari Ertiga. Sedang Mitsubishi sedikit memoles mimik Cross agar lebih tegas dari Xpander. Jujur, kalau membandingkan rupa itu subjektif. Tidak ada parameter pasti. Bila salah satu ada yang terbaik, itupun dengan catatan kaki, kembali ke selera personal. Tapi langkah Suzuki menukangi XL7 sangat diapresiasi. Bentuk sedikit besar jadi 4.445 mm x 1.775 mm x 1.700 mm dan wheelbase tetap 2.740 mm. Lihat saja rancangan kisi-kisi, sorot mata LED dan bumper benar-benar mencuatkan sosok lain.
Wujud headlamp trapezoid berpadu apik dengan grille gelap. Isyarat sebagai SUV juga dimunculkan dari kombinasi skid plate dan body cladding mengitari bagian bawah bodi. Ekspresi wajah XL7 menunjukkan sosok lain. Tidak menyerupai Ertiga. Makanya Suzuki bilang, ia merupakan model baru. Bukan bagian dari varian sang LMPV bikinannya. Bagaimana dengan lawan berlogo tiga berlian itu?
Berkat operasi muka, Xpander Cross tampil makin berotot meski terlihat nyaris sama dari reguler. Dimensinya 4.500 x 1.800 x 1.750 mm dan sumbu roda 2.775 mm. Angka itu sedikit lebih lapang dari XL7. Grille diguyur cat kromium hitam. Aksentuasi karakter SUV muncul dari overfender, body moulding dan roof rail. Sistem pencahayaan memakai LED di depan dan belakang. Kemudian spion sudah elektrik. Paling penting, ground clearance meningkat 20 mm menjadi 225 mm. Pabrikan bilang ada ubahan pada kaki-kaki, termasuk penguatan suspensi dan pelek 17 inci lima palang. Jika dikomparasi, terdapat selisih 25 mm dari Suzuki XL7, lantaran diameter roda. Andai sama, maka jarak pijak tanah bisa imbang.
Nah, tatkala Anda menengok jeroan Xpander Cross. Jok tujuh penumpang dibalut kulit sintesis pada tipe Premium Leather Seat. Susunan dasbor dan layar infotainment tujuh inci. Anda bisa mendendangkan lagu dari multisumber. Termasuk koneksi smartphone dan audio switch di lingkar kemudi. Sistem pendingin sudah double blower. Namun sayang, masih pakai model kenop putar, bukan digital. Lalu, ia punya pengaturan tilt and telescopic atau setir empat arah.
Isi kabin XL7 pun tak kalah saing. Tipe Alpha tanpa anak kunci alias keyless entry plus start stop button. Untuk mengecas gawai tersedia power outlet di tiap baris. Kemudian sistem hiburan pakai layar monitor delapan inci. Istimewanya tersisip E-Mirror yang bikin kaca spion tengah bertampilan digital. Jadi Anda bisa melihat hasil penginderaan kamera depan dan belakang saat mengemudi. Setirnya dibalut material kulit, ada arm rest di depan dan baris kedua, AC sudah Auto Climate (digital) dengan tambahan pemanas. Makin komplet dengan imbuhan cup holder berventilasi pendingin.
Baca Juga: Komparasi Mitsubishi Xpander Cross Rockford Fosgate vs Suzuki XL7 Alpha
Xpander Cross menggendong mesin MIVEC 1,5 liter. Tenaganya 105 PS pada 6.000 rpm. Namun ia memberi tendangan torsi menonjok, 141 Nm di 4.000 rpm dan pakai penggerak roda depan. Transmisinya ada opsi manual 5-speed atau matik 4-speed. Kemudian Suzuki XL7 mengandalkan mekaninal pacu serupa dengan Ertiga. Engine berkode K15B terpasang dengan konfigurasi 4-silinder berkapasitas 1,5 liter NA. Embusan daya tersalur mencapai 105 PS pada 6.000 rpm dan torsi puncak 138 Nm pada 4.400 rpm.
Opsi dan jenis transmisinya serupa dari Cross, matik konvensional. Jadi tak ada pertikaian pada kedua model antara gerak depan atau belakang. Toh distribusi power setara. Namun secara data fakta, tonjokkan momen puntir XL7 kalah dari Xpander Cross. Ada selisih 3 Nm, meski kalau dicoba di jalan kemungkinan tak terasa kacek jauh. Bedanya lagi, Xpander Cross dibekali cover engine supaya rapi dan mengurangi kebisingan mesin.
Crossover MPV anyar Mitsubishi termahal punya fitur Antilock Braking System (ABS), Brake Assist (BA), Electronic Brake force Distribution (EBD), Active Stability Control (ASC) dan Hill Start Assist (HSA). Sedangkan peranti pasif, beberapa di antaranya: Supplemental Restraint System (SRS) Airbag, sabuk keselamatan dengan Pretension dan Force Limiter.
Lalu isofix atau pengait pada kursi baris kedua untuk mengunci bangku anak-anak. Active Stability Control juga tersedia, guna mencegah terjadinya over steer ataupun under steer saat manuver. Termasuk struktur rangka bodi RISE (Reinforced Impact Safety Evolution) pada Small MPV andalan Mitsubishi Indonesia. Untuk peranti keselamatan, Suzuki XL7 kasta atas pun masih bisa menandingi. Ia dilengkapi fitur ABS & EBD, dual SRS airbag, ISOFIX, Hill Hold Control (HHC), Electronic Stability Programme (ESP), sensor parkir, kamera belakang serta kunci immobilizer. Kendaraan ini juga berbasis platform Heartech yang diklaim ringan dan lincah. Jadi keduanya boleh dikata imbang.
Mitsubishi menjajakan Xpander Cross dalam tiga varian. Dari Rp 275,7 juta hingga Rp 298,7 juta. Kemudian di pasar mobil bekas tipe Ultimate AT 2019 dilepas kisaran Rp 245 jutaan. Sementara itu, Suzuki berani melabeli XL7 dengan harga relatif lebih murah. Anda bisa mendapatkan di diler resmi Jakarta Rp 236,5 juta sampai termahal Rp 273,5 juta. Kalau berminat mengambil unit bekas, lansiran 2020 dihargai Rp 240 jutaan. Sebetulnya tak terlalu masalah beli di pasar mobkas. Asal cermati kondisi: luar dalam, enjin, kaki-kaki dan bagian lain. Kalau di showroom resmi jua bisa. Malah lebih aman karena punya sertifikat inspeksi. Nah, bahasan selanjutnya ialah performa.
Guna menentukan lebih tepat kendaraan pilihan. Sudut pandang ditarik dari jumlah dana di kantong dahulu. Jangan lupa ajak keluarga untuk berunding. Tapi perlu digarisbawahi, XL7 tipe Alpha (Rp 267 juta) jelas lebih murah dan punya kelengkapan fitur yang boleh diadu. Sayang, belum memiliki fitur cruise control untuk memudahkan berselancar dan menjaga putaran mesin. Sementara Xpander Cross dibekali peranti itu dan memiliki kekurangan pendingin kabin konvensional.
Opsi harga yang ditawarkan Suzuki memang lebih masuk akal. Dari segi kebutuhan kendaraaan keluarga, XL7 memiliki value for money baik. Sehingga patut jadi prioritas. Namun bila Anda punya uang lebih, kemudian memboyong produk Mitsubishi ke rumah, juga bukan tindakan salah. Tapi jika Anda betul-betul penggemar Xpander. Bukankah tipe Ultimate AT jauh lebih realistis dibeli ketimbang varian Cross? Sila dikalkulasi unit mana paling sesuai. (Alx/Odi)
Baca Juga: Honda BR-V Prestige Vs Suzuki XL7 Alpha, Unggul Mana?
Hak Cipta © Zigwheels 2014-2024. Semua Hak Cipta Dilindungi.