Mobil Entry Level yang Cocok untuk Pemula dan Pembeli Pertama
Membeli mobil baru bisa jadi jalan keluar anti ribet andai saat ini sedang mengincar tunggangan pertama. Jika uang bukanlah sebuah masalah tentu bisa bebas memilih. Tapi bagaimana bila anggaran terbatas? Jangan khawatir, banyak seleksi di pasaran dengan harga relatif terjangkau. Agar tidak bingung, simak dulu rekomendasi berikut ini.
Pilihan Paling Murah
Semua pasti paham bahwa seleksi LCGC merupakan jalan keluar paling murah saat ini. Titik terendahnya diisi oleh Daihatsu Ayla 1.0 D seharga Rp103,3 juta. Namun kalau memang mengincar harga termurah, singkirkan tipe ini dari benak. Tidak berarti sama sekali bagi hasil kerja keras Anda sebab sebatas menawarkan mobilitas pribadi tanpa kenyamanan. Polosan tanpa AC bahkan radio pun tidak.
Akan manusiawi meminang model 1.0 D+. Label Rp115,5 juta mengindikasikan peningkatan dari tipe terendah. Ketambahan AC, power steering, power window, power door lock, dan audio 1 DIN. Demikian pula pada nuansa kabin lantaran terpasang door trim plastik bukan sebatas papan rata penutup rangka pintu. Tapi jangan harap perlindungan ABS+EBD atau airbag. Itu tampak seakan masih terlalu mewah untuk harga jual Ayla. Juga soal pemacu, enjin tiga silinder 1.000 cc dipastikan loyo untuk standar masa kini dengan ekstraksi 65 PS/86 Nm saja.
Memang banyak varian untuk pemain LCGC Astra seperti Ayla atau Agya, tinggal sesuaikan bujet dan prioritas. Sangat beragam sampai menghadirkan opsi unggul berupa fitur terlengkap di kelasnya. Adalah Toyota Agya 1.2 G TRD seharga Rp154,545 atau Rp170,39 juta tergantung transmisi. Contoh di luar, terpasang rumah lampu berisi lensa proyektor dan penghias LED Light Guide.
Nilai tambah lain mejeng dalam pengoperasian kendaraan. Contoh tombol start/stop button, head unit touchscreen bawaan, dan kontrol AC digital. Boleh dibilang cenderung memberikan image ketimbang esensi teknologi mutakhir sebab tanpa fungsi kekinian. Misal AC tanpa fungsi pengendali suhu otomatis dan head unit belum menawarkan integrasi smartphone. Minimal ia menggendong mesin lebih bertenaga dan halus yakni pemacu empat silinder 1.200 cc. Sanggup torehkan tenaga sampai 88 PS dan momen puntir sebesar 108 Nm.
Tak masalah bila terpikat pada Ayla atau Agya. Kendati begitu, coba pertimbangkan dulu rival utama mereka. Siapa lagi kalau bukan Honda Brio Satya. Oke, secara rentang harga dipastikan lebih tinggi. Isi label terendahnya berada di angka Rp151 juta sampai akhirnya mentok di Rp175 juta. Selain itu, ia juga bukan kontestan yang membawa fitur pendukung perjalanan paling komprehensif. Tapi harus diketahui, ia menawarkan esensi berupa potensi memacu, akomodasi, dan keselamatan.
Andai kelapangan ruang adalah prioritas, Brio siap memenuhi kebutuhan. Dimensi eksterior lebih besar ketimbang LCGC hatchback di pasaran. Tak tertandingi dan tentu berimbas pada ruang kabin dan bagasi. Jangan ragukan ia soal keselamatan berkendara. . Ketika Toyota dan Daihatsu masih menempatkan peranti pengereman ABS dan EBD sebagai barang mewah kasta atas, Honda sediakan fitur tersebut di seluruh varian. Sementara itu, Brio juga dibekali Dual SRS Airbag sebagai pelindung penumpang depan.
Cukup menarik di sisi pencipta velositas. Aransemen tari empat silinder berkubikasi 1.200 cc keluaran Honda tergolong paling kuat di kelasnya. Sanggup menorehkan angka sampai 90 PS dan torsi 110 Nm. Itu semua lantas tersalur ke roda depan via transmisi otomatis CVT atau manual.
Baca Juga: Pilihan Skutik yang Paling Pas untuk Pengendara Berpostur Kecil, Selain Honda Scoopy
Hatchback Kompak Trendy
Honda Brio menawarkan kelapangan kabin di antara lawan LCGC dan city car 1.200 cc. Kendati begitu, kalau memang sanggup meminang varian tertinggi RS – atau RS Urbanite – jangan dulu tergesa-gesa. Di angka Rp200 jutaan terdapat Daihatsu Sirion yang boleh dibilang lebih baik secara kelengkapan dan juga ruang. Tepatnya mulai Rp201,75 atau Rp215,5 juta tergantung transmisi. Jelas lebih tinggi namun tentu ada ganjaran di balik itu.
Jangan terlewatkan kontestan satu ini kalau hasrat tertuju pada Brio RS. Secara dimensi lebih panjang dan besar. Belum lagi wheelbase jenjang. Ini menjanjikan dampak pada kelapangan kabin serta keleluasaan kompartemen bagasi. Lalu, mesin 1.300 cc menyiapkan tenaga sebesar 95 PS dan torsi 119,6 Nm yang membayangi senjata Brio. Selain itu, urusan keselamatan jadi nomor satu. Boleh dibilang berada di atas ambang moderat dengan eksistensi airbag empat titik dan alat kontrol stabilitas elektronik.
Butuh Muatan Lebih Besar
Kembaran Toyota Calya dan Daihatsu Sigra jelas akan memenuhi kebutuhan akomodasi penumpang atau barang lebih. Pilihan ini pula jadi opsi yang paling terjangkau. Daihatsu tetapkan kontestan mereka di pintu masuk dengan nominal tebusan serendah Rp120,65 juta sampai Rp163,4 juta. Sementara itu, Toyota tetapkan harga mulai Rp146,19 hingga Rp167,49 juta.
Inilah versi panjang dari duo Agya-Ayla, jadi tidak perlu berekspektasi macam-macam soal kelengkapan atau kekuatan memacu. Contoh jenis mesin, sama-sama memberikan pilihan antara 1.000 cc tiga silinder atau 1.200 cc empat silinder. Minimal pada unit 1.000 cc terdapat penyesuaian output dengan torehan sampai 67 PS/89 Nm. Juga pada sisi perbekalan, masih ada jenis trim tanpa airbag dan ABS – terutama pada varian terbawah. Well, semua moderat dan sesuai ekspektasi mengapa pada akhirnya bisa dibanderol murah.
Dimensi mungil, berpostur rendah, dan sanggup mengangkut hingga tujuh penumpang mungkin membuat Sigra atau Calya terlihat terlalu memaksa. Jangan khawatir bila beranggapan demikian. Toyota dan Daihatsu masih menawarkan model seven seater yang tetap relatif terjangkau namun lebih proper. Adalah mobil tempur sejuta umat yakni Avanza atau Xenia. Di kelas LMPV, ini merupakan salah satu pilihan murah sekaligus masuk akal. Ketangguhannya sudah terjamin dan mereka hadir dalam format enjin 1.300 cc di saat kompetitor bermain di ranah 1.500 cc.
Harga jelas di bawah rata-rata LMPV bermesin 1.500 cc. Saat ini terpasang label Rp187,6 juta untuk Avanza tipe termurah 1.3 E STD bertransmisi manual. Seleksi varian bejibun seperti tipe G hingga ke Veloz bermesin 1.300 cc atau 1.500 cc. Kalau mau lebih rendah pun boleh menimbang keberadaan Xenia X MT 1.3 STD dengan label Rp184,5 juta. Sebagai catatan, harga dipastikan berubah saat memasuki periode kedua relaksasi PPnBM.
Tidak ada yang begitu istimewa darinya selain kesederhanaan pengangkut tujuh penumpang. Kekuatan mesin 1.300 cc atau 1.500 cc berada di ambang moderat. Fitur juga tidak hebat-hebat amat, begitu pula sisi keselamatan – paling banter airbag dua titik dan ketersediaan ABS. Namun setidaknya revisi di 2019 membuat Avanza tampil segar dan kekinian lewat upgrade penerangan LED sampai ke sarana hiburan.
Baca Juga: Deret Crossover Terbaru saat Ini, Pilih Sonet, Magnite, Rocky atau Raize?
Crossover yang Lagi Naik Daun
Opsi mobil murah sebelumnya bisa jadi agak membosankan bagi sebagian orang. Bagaimana tidak, itulah pilihan arus utama dan harus diakui semua punya reputasi baik di pasaran. Andai belum membutuhkan 7 seater dan punya anggaran lebih, tak ada salahnya coba lirik deretan pemain baru bergaya crossover kece. Bukan sekadar gaya, mereka gendong fitur mutakhir.
Kontestan pertama bisa masuk pertimbangan adalah Nissan Magnite. Banderol Rp214,8 juta tanpa embel-embel relaksasi PPnBM menjadikannya sebagai kontestan termurah crossover bermesin tiga silinder 1.000 cc turbo. Tapi bukan itu intinya, sila lirik trim Premium seharga Rp232,3 juta atau Rp244,8 juta sesuai penyalur daya. Model ini mungkin bisa memudahkan para pengemudi pemula saat bermanuver.
Adalah fitur Around View Monitor sebagai sorotan utama. Tangkapan kamera eksterior dijahit jadi satu agar dapat menampilkan imaji kamera 360 derajat. Bantu memberikan pandangan luar di jalan sempit. Selain itu, ia membawa nuansa modern lewat pemanfaatan layar untuk instrumentasi, sarana hiburan, dan panel AC otomatis. Cukup canggih untuk harganya. Belum lagi fungsi konektivitas berupa integrasi Android Auto dan Apple CarPlay hingga sokongan kenyamanan mengemudi dari cruise control.
Urusan keselamatan tak perlu diragukan lagi. Standarnya meliputi Dual SRS Airbag dan peranti stabilitas pengereman seperti ABS+EBD+BA. Tapi bukan itu saja, hadir pula Vehicle Dynamic Control demi meminimalisir berbagai risiko selip dan asisten menanjak Hill Start Assist. Sebagai komplementer, pemantau tekanan angin ban (TPMS) terpasang untuk Magnite trim atas ini. Keunggulan lain termasuk mesin 1.000 cc turbo paling bertenaga. Siapkan output maksimum sampai 100 PS/160 Nm.
Lanjut dari situ, duo Daihatsu Rocky dan Toyota Raize dapat dipilih lantaran kecanggihan fitur keselamatannya. Kenalkan asisten berkendara aktif untuk segmen kelas teri ini. Rocky seharga Rp236,1 juta menganut bantuan berupa sistem preventif celaka Pre-Collision ditambah Lane Departure Warning dan Lane Departure Prevention. Dapat memberikan peringatan hingga tindakan korektif bila terdeteksi potensi sundul depan atau perpindahan jalur tanpa intensi. Lainnya ada Pedal Misoperation Control agar kesalahan injak pedal gas tidak berdampak buruk serta Front Departure Alert guna mengingatkan pengemudi untuk melaju setelah berhenti.
Toyota Raize lebih lengkap lagi hanya saja dilego lebih tinggi yakni Rp263,7. Semua perbekalan Rocky tadi diboyong lalu hadir peranti tambahan seperti Adaptive Cruise Control. Bisa buat mobil secara otomatis menahan laju konstan sekaligus menyesuaikan kecepatan dengan kendaraan di hadapan. Terakhir, terpasang alat pantau berupa Blind Spot Warning dan Rear Cross Traffic Alert.
Nilai jual crossover modern tentu mereka bawa. Basisnya berupa pemanfaatan monitor untuk meter cluster hingga ke sarana hiburan komplet fitur integrasi smartphone, dan panel AC digital. Tak ketinggalan jenis mesin baru tiga silinder 1.000 cc turbo. Meski begitu, ia tidak memiliki output sebesar Nissan, sanggup gelontorkan 98 PS dan torsi 140 Nm saja.
Cukup berbeda dari pemain lain, Kia Sonet punya pendekatan khusus soal sensasi kenyamanan berkelas. Varian Premiere seharga Rp289 juta mungkin akan benar-benar memukau. Visual manis lampu LED, remote start engine, sunroof bisa dinikmati dari luar. Akan terasa mewah dalam kabin berkat keberadaan fitur ala mobil premium. Sebut saja ventilasi bangku, AC otomatis, konektivitas smartphone, wireless charger, hingga ke audio premium Bose mejeng. Jangan lupa ia juga memiliki cruise control.
Itu semua memang menggebrak pasar dan menjadi bagian diferensiasi utama Sonet. Tapi tanpa perlu melirik varian termahal sebetulnya sudah tergolong komprehensif. Sila teliti trim Dynamic seharga Rp265 juta. Ia memang kehilangan sistem audio Bose dan ventilasi bangku. Tapi jangan salah, fitur seperti integrasi bangku, Android Auto dan Apple CarPlay, wireless charger, cruise control, sampai ke remote start dan sunroof tetap meramaikan.
Betul, spektrum harga berada di atas kompetitor. Lagi-lagi, ada ganjarannya. Selain seabrek kelengkapan tadi, ia bawa mesin empat silinder 1.500 cc yang bertenaga. Di atas ambang moderat dengan torehan output sampai 115 PS dan torsi 144 Nm. (Krm/Odi)
Baca Juga: Mencari Keunggulan para Low SUV yang Mendapat Potongan PPnBM
Artikel Unggulan
- Terbaru
- Populer
Artikel yang direkomendasikan untuk anda
Mobil Unggulan
- Populer
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Advisory Stories
- Road Test