Kehadiran Nissan Leaf sudah ditunggu sejak lama. Sempat muncul beberapa kali sebuah event, namun tak kunjung dijual pula. Saat mengira Leaf akan menjadi mobil listrik pertama yang hadir di Tanah Air, Hyundai Ioniq justru tiba pertama kali. Keduanya berada dalam segmen sedan hatchback listrik. Tentu bakal bertarung menawarkan keunggulan masing-masing bagi calon konsumen yang peduli dengan emisi karbon.
Nissan Leaf menawarkan dimensi yang cukup besar untuk kenyamanan berkendara. Dimensi panjang 4.480 mm, lebar 1.790 mm, tinggi 1.540 mm, dengan ground clearance 150 mm dan wheelbase 2.700 mm. Berat 1.523 kilogram dan kapasitas bagasi 435 liter.
Penampakan luarnya ciri khas Nissan pakai V Motion Grille meski tanpa kisi-kisi udara. Tentu karena ini mobil listrik, dengan detail diamond shape yang menyebar di penampang depan. Sepertiga bagian belakang mobil lebih mengarah ke desain liftback karena potongannya mengingatkan Nissan Juke dan Kicks. Nissan berusaha menciptakan desain aerodinamis untuk efisiensi berkendara yang lebih baik.
Beralih ke Hyundai Ioniq EV. Dimensi panjangnya 4.470 mm, lebar 1.820 mm, tinggi 1.475 mm, wheelbase 2.700 mm. Bobot tercatat 1.527 kilogram dengan ukuran bagasi 1.417 liter. Jika dibandingkan secara dimensi keduanya tidak banyak berbeda.
Desain Ioniq seperti mobil listrik lainnya. Grille polos tanpa kisi-kisi udara. Namun Hyundai menyertakan dua slot lubang yang akan terbuka untuk mendinginkan komponen di balik kap mesin. Tetap futuristis berkat desain lampu LED meruncing dan DRL di bagian bawah bemper depan. Sisi belakangnya sederhana namun terkesan modern berkat penggunaan LED dari combination stop lamp, yang lagi-lagi mengingatkan desain liftback mobil Eropa.
Masuk ke bagian dalam, Leaf menggunakan desain dashboard serupa model Nissan lain. Nuansanya gelap dengan lapisan kulit jok yang membuat kesan mewah. Meski membuat kesan kaku, berkat kehadiran layar active info display di area kemudi, layar sentuh multi color 8 inci sebagai head unit, membuatnya lebih nyaman. Leaf juga dilengkapi fitur penghangat jok, start stop button, elektrik parking brake dan bentuk tuas mode berkendara kenop putar.
Menengok ke dalam Ioniq EV, interiornya terkesan modern berkat penggunaan bahan kulit berwarna abu-abu pada jok dan desain dashboard yang ditambahkan detail krom di beberapa bagian. Layar sentuh 8 inci sebagai pusat kendali serta meter cluster 7 inci yang menawarkan beragam informasi hadir untuk pengemudi. Ioniq menggunakan teknologi shift by wire untuk memudahkan pengemudi memindahkan mode berkendara hanya dengan menekan tombol. Beberapa fitur pada interior Ioniq lainnya adalah pengaturan digital AC dengan auto climate, pengisi daya telepon genggam dengan teknologi nirkabel, electric parking brake dan ventilasi AC untuk baris kedua.
Baca Juga: MG ZS EV vs Hyundai Kona Electric, Gali Potensi Crossover Niremisi
Leaf menggunakan motor listrik EM57 AC3 Synchronous. Tenaga didapat 150 PS ada 3.283 - 9.795 rpm dengan torsi 320 Nm pada 0-3.283 rpm. Motor bergerak dengan transmisi tipe single speed gear reduction yang menawarkan kenyamanan berkendara untuk dalam dan luar kota.
Baterainya menggunakan lithium ion berkapasitas 40 kWh yang mampu membawa Leaf sejauh 311 kilometer. Soal pengisian daya, menggunakan portable charger membutuhkan waktu 12 sampai 15 jam dengan ukuran daya 3,3 kw. Sedangkan untuk pengisian daya home charger (AC) hanya butuh 5 sampai 7 jam dengan ukuran daya 7,4 kw.
Beralih ke Ioniq, ia pakai permanent magnet synchronous motor (PMSM) yang mampu menempuh jarak 373 kilometer. Transmisinya juga menggunakan single speed reduction gear dengan penggerak 2WD. Baterai menggunakan lithium Ion Polymer dengan kapasitas 38,3 kWh yang menghasilkan tenaga 136 PS dan torsi 295 Nm. Kemampuan ini mampu membawa Ioniq dari diam hingga 100 km per jam dalam waktu 10,2 detik di mode Normal dan 9,9 detik di mode Sport.
Pengisian dayanya bisa dilakukan melalui fast charging sampai daya listrik di rumah. Penggunaan fast charging memakan waktu 1 hingga 2 jam, penggunaan listrik rumah dengan daya listrik 7.200 watt memakan waktu 5 sampai 6 jam serta portable charging yang mengisi layaknya gadget dari berbagai sumber listrik dapat mengisi sekitar 10 sampai 12 jam dari kondisi 0.
Ini jadi area paling menarik. Sebab kedua mobil listrik menawarkan beragam fitur menarik untuk ukuran mobil listrik. Leaf punya Nissan Intelligent Mobility yang terdiri dari beberapa fitur keamanan dalam satu produk. Sebut saja ada Intelligent Around View Monitor (IAVM) untuk monitor sekeliling kendaraan yang lebih pasti. Forward Emergency Braking (FEB), Forward Collision Warning (FCW), Hill Start Assist (HSA), Intelligent Trace Control (ITC), dan fitur e-Pedal. Selain itu masih ada kelengkapan keamanan dengan hadirnya enam SRS airbags, pretensioner and load limiter seat belt, ABS EBD dan BA
Sementara Ioniq dilengkapi keamanan 7 airbag, blind spot collision warning (BCW) serta parking assist sensor dengan kamera. Selain itu terdapat juga pengereman ABS, electronic stability control (ESC), hill start assist (HSA), rear cross traffic collision warning (RCCW) dan tire pressure monitoring system.
Nissan Leaf terdiri dari dua varian warna, single-tone dan dual-tone. Kalau memilih satu warna, kucurkan dana Rp649 juta on the road Jakarta, Sedangkan untuk dua warna tambah sedikit jadi Rp651 juta on the road Jakarta. Sedangkan Ioniq dibagi dua varian Prime serta Signature. Harganya Rp637 juta dan Signature dihargai Rp677 juta. (Sta/Odi)
Baca Juga: Hyundai Kona Electric atau Nissan Kicks e-Power, Pilihan Crossover Berpenggerak Motor Listrik
Hak Cipta © Zigwheels 2014-2024. Semua Hak Cipta Dilindungi.
