Opsi Mobil dengan Fitur Standar TPMS
Fitur Tyre Pressure Monitoring System (TPMS) mulai banyak dibenamkan sebagai standar. Perannya dalam keselamatan ternyata sangat penting. Tekanan ban akan selalu terpantau secara aktual, bahkan keluar peringatan bila kurang angin. Kebocoran mudah juga terdeteksi, sekaligus menjaga performa ban agar tidak cepat aus atau bahkan rusak. Komponen yang paling krusial bagi mobil, karena satu-satunya yang kontak langsung dengan permukaan jalan. Sudah banyak pabrikan yang memasang TPMS sebagai fitur standar di produk mereka. Berikut pilihannya.
Mercedes-Benz GLA 200 Progressive Line
Mercedes-Benz tak pernah mengurangi peranti keselamatan di produknya. Standarnya saja kian canggih. Contoh, Active Brake Assist sebagai bantuan pengereman otomatis. Begitu pula urusan pemantau tekanan angin ban. SUV paling bontot mereka, GLA 200 Progressive Line seharga Rp 779 juta (OFR) kebagian. Bahkan unit termurah mereka, A-Class hatchback, juga punya.
GLA sendiri baru resmi berganti generasi akhir September lalu. Kini ia berevolusi jadi SUV mungil dengan atap empat pilar. Tubuhnya mengembang, suguhkan ruang kabin lebih lapang dan jangkung. Fitur jelas berlimpah. Contoh penerangan full LED dan smart entry rapi tanpa tonjolan tombol di handle pintu. Sampai ke dalam kabin, fungsi sistem multimedia MBUX termutakhir nan interaktif dapat dinikmati. Membawa konektivitas Android Auto dan Apple CarPlay.
Baca Juga: Peta Persaingan Low MPV Varian Termurah
Dibangun dari basis generasi terbaru keluarga berukuran kompak, gaya dorong berasal dari pemacu serupa A-Class. Tetap mumpuni karena pada dasarnya sanggup hasilkan ekstraksi cukup dari pemacu 4 silinder 1.332 cc turbo. Tercatat total output 163 hp/250 Nm ditujukan ke roda depan melalui transmisi otomatis dual clutch tujuh percepatan (7G-DCT).
Peugeot 5008 Allure Plus
Estetika Peugeot 5008 Allure Plus memang paling unik. Lekuk tubuhnya merupakan bagian diferensiasi utama dengan kebanyakan mobil lain di jalanan. Termasuk ketika melirik isi kabin. Futuristis dan premium. Gaya khas itu tentu membungkus fitur komplet mengingat banderolnya tidak bisa dibilang murah.
Contoh di garda keselamatan berkendara. Active Lane Keeping Assist dan Emergency Brake Assist aktif memantau dan melakukan koreksi bila perlu. Bermacam peringatan dibawa, meliputi Driver Attention Alert dan Blind Spot Information System. Tak ketinggalan Tyre Pressure Sensor. Kemampuan tadi melengkapi bermacam safety equipment standar seperti 6 airbag, kontrol stabilitas, sampai bantuan manuver di tanjakan dan turunan.
Kabin 5008 Allure Plus menyuarakan visual futuristis sekaligus elegan. Sakelar tuts piano dan dasbor bertumpuk menjadi sorotan utama. Nuansa canggih dikuatkan oleh panel instrumen digital 12,3 inci dan sistem multimedia 8 inci. Konektivitas smartphone ia bawa, memberikan fleksibilitas pilihan sumber hiburan. Kemudian telinga bakal dimanja oleh Arkamys 3D Sound Staging.
VW Tiguan Allspace
Volkswagen Tiguan beralih jadi SUV keluarga. Tiguan Allspace tepatnya, menambah satu baris kursi lagi agar mampu menampung penumpang lebih banyak. Bisa dipinang dengan mahar Rp 625 juta (OTR Jakarta), boleh dijadikan pilihan andai fanatik mobil Eropa dan mencari tunggangan keluarga yang relatif terjangkau.
Urusan teknologi berkendara dan safety equipment, Tiguan Allspace tidak perlu diragukan lagi. Keselamatan penumpang adalah bagian prioritas. Airbag enam titik, Intelligent Crash Response System, ABS+EBD, kontrol stabilitas elektronik masuk daftar. Ada pula fitur asisten parkir dengan pergerakan setir otomatis. Di samping itu, kenyamanan kabin tidak dilupakan sama sekali. Kontrol AC terpisah atas tiga zona. Lalu, sarana hiburan menyuguhkan konektivitas Android Auto dan Apple CarPlay.
Gerakan mobil tercipta dari jantung empat silinder 1.400 cc turbo. Menyalurkan seluruh tenaga ke roda depan melalui girboks otomatis dual clutch (DSG). Lontaran tenaga mungkin kurang ‘greget’ tapi dipastikan cukup untuk bermacam jenis keperluan. Ia sanggup menyemburkan 150 hp dibarengi torsi puncak 250 Nm.
Wuling Cortez CT
TPMS memang masih menjadi barang mewah. Atau mungkin pabrikan mainstream belum menganggapnya terlalu penting. Yang jelas jarang ditemui selain keluaran Eropa. Hal ini pun dimanfaatkan oleh jenama asal Tiongkok guna menambah nilai jual produknya di pasaran. Seperti Wuling Cortez CT. Standar di Tipe C, ia sudah mengadopsi komponen TPMS. Terjangkau, dibanderol mulai dari Rp 238,5 – Rp 290 juta (OTR Jakarta).
Baca Juga: Ada di Indonesia, Ini 10 Mobil Paling Aerodinamis di Dunia
Eksistensi Cortez tampak berusaha menyenggol MPV medium seperti Toyota Kijang Innova. Tentu dibungkus paket harga terjangkau. Satu nilai utama adalah ruang kabin ekstra lapang – mengangkut penuh anggota keluarga untuk plesiran keluar kota bukanlah sebuah masalah. Caranya memikat pun ditambah bermacam gimmick teknologi premium lain. Di antaranya lampu LED, start/stop button, sampai ke rem parkir elektrik dengan auto hold.
Ya kemampuan memacu tidak boleh dianggap remeh. Di balik bonet bersemayam jantung 1.500 cc dengan sokongan pemadat udara alias turbo. Tendangan torsi 250 Nm sewajarnya cukup untuk mendorong bodi gambot. Disudahi oleh gelontoran tenaga 140 hp ke roda depan melalui opsi transmisi manual 6 percepatan atau CVT.
DFSK Glory i-Auto
Kelengkapan komplet dengan harga merakyat melekat sebagai identitas produk Cina. Tak terkecuali DFSK Glory i-Auto. Dimensi besar setara SUV monokok jepang seperti Honda CR-V, membungkus sekompi fitur bawaan. Termasuk di dalamnya pemantau tekanan angin ban. Harganya Rp 329,699 juta saja (OTR Jakarta), sekelas bahkan di bawah kebanyakan crossover lima penumpang.
Senjata utama Glory i-Auto adalah interaksi voice assistant i-talk. Banyak fungsi kabin dapat dioperasikan lewat perintah suara. Menarik untuk titik harga serendah itu. Tersedia kemampuan lain pula seperti pengaturan bangku elektris, kamera 360 derajat, dan Vehicle Running Decoder yang memerankan kamera dasbor.
Bukan sekadar fitur, jantung pacunya mengikuti tren masa kini: kubikasi kecil didorong turbo. Adalah unit 1.500 cc dengan klimaks tenaga sampai 150 PS di 5.600 rpm. Torsi lumayan berlimpah, catatkan 220 Nm sejak putaran 1.800 rpm. Semua kemudian diterjemahkan ke roda melalui transmisi CVT yang lembut.
Produk Aftermarket
Lazim di mobil Eropa dan menjadi nilai pemikat bagi produk Cina. Seakan pemantau tekanan angin ban adalah fitur mahal. Namun, pada kenyataannya tidak juga. Jangan berkecil hati kalau belum tersemat TPMS sebagai standar pabrikan. Banyak komponen aftermarket tersedia di pasaran, cukup terjangkau dan mudah dipakai. (Krm/Odi)
Baca Juga: Pilihan Mobil Ber-Sunroof Paling Murah di Pasaran
Artikel Unggulan
- Terbaru
- Populer
Artikel yang direkomendasikan untuk anda
Mobil Unggulan
- Populer
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Advisory Stories
- Road Test