Opsi Naked Bike 150 cc yang Enak Diajak Touring

Suzuki GSX150 Bandit

Ketimbang motor sport yang menggunakan fairing, naked bike lebih nyaman dikendarai. Sehingga memberi rasa betah ketika dibawa berkendara jauh atau melakukan kegiatan touring. Harganya pun lebih terjangkau, terutama kelas kapasitas 150 cc. Pilihan cukup beragam, terutama dari 3 brand terbesar di sini. Apa saja opsinya? Simak dulu detail lengkap serta nominal harga. 

Suzuki GSX150 Bandit

Sebagai pelengkap GSX Series di Indonesia, seri Bandit ini memang ditunggu-tunggu oleh penggemarnya. Bukan tanpa sebab, motor ini didesain untuk para pecinta touring. Saat ini dijual Rp27,3 juta (on the road DKI Jakarta). Dengan harga segitu, ia mampu mengisi kebutuhan pasar yang tidak dapat diakomodasi oleh kedua GSX Series sebelumnya; GSX-S150 dan GSX-R150.

Meski tergabung dalam keluarga GSX dan banyak mengambil komponen yang sama dengan GSX-S150, Bandit memiliki beberapa perbedaan desain. Ubahan itu dilakukan untuk mengakomodasi permintaan atau umpan balik dari konsumen yang diterima oleh Suzuki. Yang meminta sektor penumpangnya dibuat lebih nyaman lagi. Ya, jok dirancang menyatu, sehingga dapat digunakan sebagai transportasi sehari-hari bahkan perjalanan jauh atau touring.

Buat jantung pacu yang diusung tak berbeda dengan GSX-S150. Berkapasitas 147,3 cc, mesin 1 silinder DOHC 4-valve Fuel Injection yang mampu mengeluarkan daya maksimum sebesar 19,1 Hp di putaran 10.500 rpm dan torsi puncak 14 Nm di 9.000 rpm. Angka itu cukup besar untuk melesatkan motor berbobot kosong 135 kg.

Dengan spesifikasi mesin seperti itu, ia memiliki performa cukup mengejutkan karena mampu bersifat fleksibel menyesuaikan segala kebutuhan. Jangan tanya putaran atasnya yang sudah mumpuni. Untuk putaran bawah, Bandit cukup responsif. Kemampuan ini sangat cocok untuk menghadapi kepadatan lalu lintas dengan kondisi stop and go dan luar kota.

Suzuki bandit touring

Keseluruhan tenaga itu disalurkan melalui sistem transmisi manual 6-percepatan. Banyaknya langkah transmisi memberikan akselerasi yang tak terputus. Apalagi jika digunakan untuk hobi seperti touring, lecutan tenaganya cukup mantap untuk mengubah cepat angka kecepatan speedometer. Dengan ramuan performa seperti ini, Suzuki berhasil menjawab kebutuhan konsumen yang menginginkan motor sport untuk transportasi sehari-hari, sekaligus memenuhi hobi.

Tampilan GSX150 Bandit mungkin tidak seagresif model GSX lain yang duluan dijual di Indonesia. Namun, karakter gagah sebagai naked bike, tetap menonjol dengan detail garis desain tegas dan dalam pada sekujur bodi persis seperti model GSX-S150.

Menariknya, bagian kepala GSX150 Bandit sepintas seperti diambil dari All New Satria F150. Hanya dimensinya sedikit diperbesar agar sesuai karakter gagah dari motor yang memiliki panjang 2.000 mm, lebar 745 mm dan tinggi 1.035 mm.

Di sektor kaki-kaki, pelek ditawarkan dalam satu pilihan warna hitam dengan desain agresif. Kedua pelek dipadukan rem cakram berbentuk petal, sehingga tampilannya semakin modis dan berani.

GSX150 Bandit punya empat pilihan warna: Metallic Matte Titanium Silver, Stronger Red Titanium Black, Brilliant White Aura Yellow dan Titanium Black. Dari keempat warna itu, Brilliant White Aura Yellow menjadi yang paling menarik karena tabrakan antara warna putih dan kuningnya sangat memancarkan kesan dinamis.

Untuk memberi penampilan touring yang menarik, GSX150 Bandit bisa ditingkatkan melalui penyematan aksesori Suzuki Genuine Accessory. Ketersedian komponen tambahan itu melingkup seluruh sektor, antara lain Cover Protector Radiator, Tank Pad, Fuel Cap, hand Guard, Bar End Plug, Windshield, Side Bag Soft dan Rim Wheel Decal Set.

Baca Juga: Pilihan Skutik yang Paling Pas untuk Pengendara Berpostur Kecil, Selain Honda Scoopy

Honda CB150R Streetfire

Honda CB150R Streetfire 2021

Tak hanya Suzuki, Honda juga memiliki produk yang cocok buat digunakan touring. Naked Bike 150 cc andalannya yaitu CB150R Streetfire. Saat ini mengusung nama New Honda CB150R StreetFire Special Edition. Untuk varian warna standar dijual Rp28,3 juta dan grafis special edition dibanderol Rp29,4 juta OTR Jakarta.

Mesinnya satu silinder berpendingin cairan, 149,16 cc, PGM-Fi dengan kompresi 11,3:1. Menghasilkan daya 16 hp di 9.000 rpm dan torsi maksimal 13,8 Nm di 7.000 rpm. Penyalur tenaganya ditangani oleh transmisi manual 6-speed. Pas untuk berkendara di jalur perkotaan, sekaligus asyik diajak touring.

Menurut catatan pabrik, akselerasi yang dihasilkan mencapai 10,5 detik (0-200 m). Model ini mampu dipacu hingga 125 km/jam, tapi tingkat konsumsi bahan bakar tetap efisien. Klaimnya sanggup membukukan catatan 37,87 kpl dengan penggunaan bensin Euro 3, dan 40,56 kpl pakai bensin Euro 2. Sebuah catatan yang cukup impresif untuk motor 150 cc. Ditambah lagi kapasitas tangki bensinnya besar, mencapai 12 liter. Tentunya berpengaruh terhadap daya jelajah dalam satu kali pengisian bahan bakar.

Kalau dari sisi desain, motor ini dibuat penuh garis-garis tajam yang membuat penampilannya cukup agresif. Lihat saja bentuk lampu, bodi, dan bagian belakangnya. Secara keseluruhan motor ini terlihat seperti panah. Sementara sisi gagahnya, hadir melalui penggunaan rangka teralis. Ini merupakan salah satu pembeda dari kompetitornya seperti Yamaha Vixion, Yamaha Xabre, dan Suzuki GSX-S150. Rangka teralis pun diklaim bukan sekadar memperindah tampilan, tapi juga mampu membuat kendaraan lebih stabil saat dipakai berkendara. Sistem pencahayaan saudara kembar CBR150R ini telah dilengkapi dengan lampu LED. Baik lampu depan, lampu rem belakang, dan lampu sein.

Salah satu fitur yang mampu menunjang pengendara adalah instrument cluster full digital. Selain memberi kesan modern, mampu berikan berbagai informasi penting. Mulai dari kecepatan kendaraan, putaran mesin, jam digital, trip meter, sampai konsumsi bahan bakar.

Dari sisi keamanan, Honda CB150R Streetfire dibekali auto secure key shutter. Fitur yang sanggup menutup kunci kontak secara otomatis, saat anak kunci dilepaskan. Tentunya membuat keamanan motor lebih terjaga, dari tangan-tangan tidak bertanggung jawab.

Untuk segi keselamatan. Motor ini memang belum dibekali dengan sistem pengereman anti-lock braking system (ABS). Sehingga masih besar peluang roda terkunci saat dilakukan pengereman mendadak. Biarpun begitu, AHM telah memberinya rem cakram di kedua rodanya.

Baca Juga: Lima Skutik Nyentrik yang Jarang Kena Lirik, Mana Paling Menarik?

Honda CB150 Verza

Honda CB150 Verza

Produk selanjutnya dari Honda ada CB150 Verza. Ia merupakan paket hemat bagi Anda yang menginginkan motor bergaya naked sport, dan tak perlu diragukan kala dipakai perjalanan jauh. Bila Anda tertarik, CB150 Verza dijual dalam dua varian: pelek palang Rp19,95 juta (OTR Jakarta) dan pelek jari-jari Rp19,3 juta (OTR Jakarta). Harga ini paling terjangkau dibanding motor naked sport lain di kelas 150 cc.

Soal keandalan, tidak perlu khawatir. Dipersenjatai mesin 150 cc SOHC, satu silinder, 5 percepatan dan berpendingin udara. Tenaga yang dihasilkan sebesar 13 Hp pada 6.000 rpm dan torsi 12,73 Nm di 6.000 rpm. Meski begitu, motor ini siap ditunggangi dalam berbagai aktivitas. Termasuk perjalanan jauh sekalipun. Bagaimana efisiensinya? Honda mengklaim depot daya yang sudah dilengkapi sistem penyemprotan injeksi (PGM-FI) itu, sanggup mengirit bahan bakar sampai 46,3 Kpl.

Desainnya maskulin dengan penggunaan lampu depan bulat, bodi kekar dan suspensi belakang ganda. Pilihan cat tubuhnya pun beragam: Macho Matte Black, Blood Red, dan Masculine Black dengan pilihan casting wheel dan pelek ruji. Selain harganya terjangkau, tubuhnya juga tidak dibalut oleh sayap. Hal ini menjadikan lebih telanjang sehingga mirip motor-motor lawas

Aura modern, tampil lewat panel instrumen digital baru. Terkesan lebih keren dibanding Verza lawas, tapi sayang informasi yang diberikan tidak terlalu banyak. Cuma ada indikator gigi transmisi netral, kecepatan, konsumsi bahan bakar dan trip meter.

Walau memang, konsekuensi harga murah adalah fiturnya minim. Hanya ada sistem kunci dengan cover bermagnet, pencahayaannya masih pakai bohlam, belum LED. Dan pengereman masih mengandalkan tromol di roda belakang. Ini mengurangi kepresisian untuk menghentikan laju kendaraan. Meski begitu, roda depannya sudah dilengkapi cakram.

Lebih penting lagi, CB150 Verza mudah ditunggangi. Bagi pemilik tinggi 168 cm, kaki mampu menapak ke aspal, sehingga meningkatkan rasa percaya diri saat berkendara. Bobotnya yang ringan juga memudahkan pengendalian di kepadatan lalu lintas. Ukuran roda depan menggunakan 80/90-17 dan belakang 100/90-17. Cukup besar untuk membuat penunggangnya merasa nyaman saat melewati jalan yang tidak rata.

Baca Juga: Maxi Yamaha Mana yang Paling Pas Diajak Touring?

Yamaha MT-15

Yamaha MT-15 2021

Boleh dibilang ia pendatang baru di segmen naked bike. Dirilis pada 2019 dan hadir untuk melengkapi jajaran MT family yang sebelumnya dihuni oleh MT-10, MT-09, MT-07, MT-03 (Eropa) serta MT-25. Harganya dibanderol Rp37,1 juta on the road Jakarta. Tersedia dalam tiga pilihan warna: Matte Grey, Matte Blue serta Metallic Black.

Ia dibekali jantung pacu berkubikasi 155 cc 4-katup. Mampu menyemburkan tenaga sebesar 19 Hp pada 10.000 rpm dan menghasilkan torsi sebesar 14,7 Nm pada 8.500 rpm. Daya lalu disalurkan melalui transmisi enam percepatan. Lebih mantap dengan Variable Valve Actuation (VVA), yang menjadikan torsi merata di setiap putaran mesin.

Nilai tambah juga tetap diberikan. Motor dilengkapi dengan liquid cooled (berpendingin cairan) yang mampu menjaga suhu motor tetap stabil. Kelebihan lain yang ditanamkan yaitu fitur assist. Membuat kinerja kopling menjadi ringan. Pabrikan jua membenamkan slipper clutch, yang memperhalus proses perpindahan gigi. Jadi Anda bisa berakselerasi lebih tangkas.

Terakhir, insinyur Yamaha turut mengaplikasikan teknologi DiAsil cylinder & forged piston. Menurut Yamaha, formulasi inilah yang membuat mesin motor menjadi tiga kali lebih awet, kuat dan ringan. Semua optimalisasi di sektor dapur pacu tentu saja dapat menunjang kebutuhan para penggunanya kala dibawa touring. Tak khawatir bila dibawa keliling kota ataupun ke daerah pegunungan.

Handlebar yang terpasang menunjang posisi duduk lebih tegak. Menurut hemat kami, motor cocok untuk melintasi daerah urban atau perkotaan. Tak salah juga kalau dipakai buat touring jarak jauh. Masih di bagian depan, Yamaha memberi tombol big bike switch. Berfungsi sebagai pengoperasian motor (cut off/ on) dan starter engine. Ini menciptakan kesan motor macho yang kuat pada MT-15.

Beranjak ke sektor tengah. Bodi MT-15 turut dibuat lebih padat namun tetap menghadirkan garis tegas dengan detail sudut yang tajam. Terutama pada area tangki serta air shroud, yang membuat tampilan motor berotot dan semakin sporty. Bagian ekor belakang pun sama. Mendapat sentuhan lebih padat dengan model jok menyatu dan lebih panjang.

Tatanan ini menciptakan ruang posisi duduk yang lebih luas. Baik bagi si pengendara maupun penumpang. Suspensi belakang menggunakan tipe mono shock demi menciptakan pengendaraan yang stabil. Lalu penggunaan LED pada lampu belakang, turut menambah nilai sporty, selain dibilang lebih awet dan efisien.

MT-15 muncul dengan desain baru yang mewarisi karakter dari keluarga MT series. Pandanglah tampilan depan. Khususnya fascia yang kini terlihat lebih sangar dan agresif, berkat dua position light LED. Bentuknya sangat berbeda dari kompetitor di segmen motor sport. Lampu utama mengadopsi teknologi Projector LED, yang diklaim mampu menghasilkan cahaya lebih terang dan fokus.

Banyak fitur terkini yang dimiliki Yamaha MT-15. Speedometer full digital dengan tone warna negative. Di situ, disisipkan shift timing light, untuk memberi tahu pengemudi kapan harus melakukan perpindahan gigi. Sangat membantu meraih performa berkendara yang optimal.

Meski memiliki tubuh yang terbilang lumayan besar, namun manuver lincah MT-15 yang menjadi keunggulan. Sebab motor didukung garpu depan teleskopik upside down (USD). Yang pasti, tak cuma meningkatkan handling serta kenyamanan dalam berkendara. Tapi turut membuat tampilan motor menjadi gagah.

Rasa berkendara lebih stabil pun tetap diperoleh. Ini berkat pengaplikasian alumunium swing arm yang kokoh, dengan bobot ringan serta ban tubeless bertapak lebar. Selain itu, penggunaan rangka Delta Box yang jadi khas Yamaha, terbukti kuat serta kokoh. Niscaya saat Anda menungganginya, sensibilitas berkendara MT-15 menjadi semakin rigid.

Baca Juga: Rekomendasi Motor Trail 150 cc untuk 2021, Paling Murah Rp17 Jutaan

Yamaha Vixion

Vixion monster energy

Masih merek sama, ada All New Vixion dan All New Vixion R. Keduanya menawarkan banyak keunggulan yang dapat dinikmati oleh pengendara. Tak salah jika banyak yang memilihnya untuk digunakan perjalanan jauh. Saat ini mereka dijual Rp27,9 juta buat tipe standar dan Rp31,6 juta OTR Jakarta untuk versi tertinggi.

Desain memang terlihat sama, tapi tetap ada perbedaan secara mendetail antara versi standar dan Vixion R. Saat kita mengalihkan pandangan ke sektor mesin, cover blok nampak berbeda warna. Ternyata Vixion R dibekali jantung mekanis berkubikasi 155 cc. Betul, lebih besar sedikit dari Vixion biasa yang hanya 150 cc. Otomatis output tenaga tiap model berbeda.

Vixion R punya tenaga 19 Hp di 10.000 rpm dan torsi 14,7 Nm pada 8.500 RPM. Sementara Vixion hanya 16,3 Hp dan 14,5 Nm di 7.500 rpm. Bisa dilihat sendiri, perbedaan paling signifikan adalah grafik tenaga. Itu lantaran Vixion R sudah menganut teknologi Variable Valves Actuation (VVA). Selain itu, distribusi output terasa lebih baik dengan transmisi 6-speed dan dukungan assist & slipper clutch. Terapan inilah yang tidak dimiliki oleh Vixion biasa.

Perbedaan pun menjalar ke urusan sasis. Terbukti jarak sumbu roda keduanya beda. Wheelbase Vixion R (1.320 mm) lebih panjang 25 mm dari Vixion (1.295 mm). Bahkan, Vixion R punya bobot total 131 kg atau lebih ringan 1 kg dari saudaranya. Rupanya ini dikarenakan kapasitas tangki hanya 11 liter. Sementara daya tampung bensin Vixion adalah 12 liter. Walau punya perbedaan di sektor dapur pacu dan jarak sumbu roda, keduanya tetap dapat dimanfaatkan sebagai kendaraan yang mumpuni dibawa touring.

Instrumen indikator LCD Yamaha Vixion terbaru sudah begitu canggih karena bisa menampilkan banyak informasi mengenai kondisi motor. Antara lain kecepatan yang dihitung rpm atau km/jam, indikator bahan bakar, posisi gigi/gir, dan jarak tempuh. Pada Vixion R telah dibubuhi shift timing light. Diturunkan langsung dari kepunyaan Yamaha R25 maupun R15. Bisa menginformasikan pengendara kapan bisa memindah gigi sesuai dengan kebutuhan mesin. Tentu saja fitur itu sangat dibutuhkan kala melakukan perjalan jauh. Agar kinerja mesin lebih optimal dan efisiensi bahan bakar dapat terjaga.

Untuk menunjang kebutuhan perjalanan jauh, area kaki-kaki dibedakan. All New Vixion mengedepankan motif bintang. Sementara Vixion R dibuat dengan motif 'Y' miring. Under cowl-nya pun demikian. Model pada Vixion R dicetak lebih dinamis dan nyaris menutupi mesin.

Kemudian, desain knalpot Vixion cenderung kurus. Berbeda bentuk juga dengan Vixion R yang lebih besar dan berotot. Bagian lain yang membedakan varian R adalah penggunaan swing arm berbahan alumunium dengan desain unik, banana arm. Ini juga yang rasanya mendukung nilai positif dari sisi handling. Didukung lagi oleh pilihan ban belakang 130/70-17. Lebih besar satu ukuran dari Vixion (120/70-17). Uniknya, Vixion masih punya kickstarter, sedangkan versi R tak ada. Padahal keduanya sudah disematkan electric starter.

Yamaha Byson FI

Yamaha Byson FI

Dari sekian banyak produk naked bike 150 cc, Yamaha Byson FI menjadi pilihan terbaik saat ini. Lantaran Yamaha sedang menjalankan program spesial bagi konsumen yang melakukan pembelian melalui Marketplace pada periode 28 April sampai 7 Mei 2021. Dalam promo yang bertajuk Ramadhan Clearance Sale, ada berupa potongan harga hingga Rp12 juta, dan cicilan 0 persen untuk pengguna kartu kredit. E-commerce yang identik warna hijau itu juga memberikan diskon tambahan lagi berupa voucher hingga Rp800 ribu.

Khusus untuk Yamaha Byson FI, setelah diberi diskon harganya jadi Rp16,9 juta OTR Jakarta. Padahal nilai jual aslinya Rp22,9 juta. Tak ada persyaratan khusus, hanya saja unit yang ditawarkan merupakan VIN 2019. Dan cuma satu toko yang menjajakannya, yakni diler Deta Yamaha Group di Jakarta Timur. Tidak usah khawatir, potongan harga sudah termasuk hitung-hitungan on the road Jabodetabek, jadi Anda tak usah repot-repot hitung biaya pembuatan surat-surat seperti BPKB dan STNK.

Bila menilik spesifikasi Byson FI, modal yang dibawanya cukup mumpuni kala dibawa touring. Berbekal mesin berteknologi Fuel Injection, konsumsi bahan bakarnya jauh lebih irit dari model sebelumnya. Meski kapasitas mesin turun akibat penerapan Euro 3, tapi tenaganya masih cukup kuat saat melintasi berbagai kondisi jalan. Tercatat daya yang mampu dihembuskan sebesar 13,1 hp pada 8.000 rpm, sedang torsinya 12,98 Nm di putaran 6.000 rpm dengan perbandingan kompresi 9,5 : 1.

Jika melihat dari angka, memang kalah dengan model karburator, tapi performanya masih bisa diandalkan. Akselerasinya justru lebih responsif Byson FI, khususnya putaran bawah hingga menengah. Itu karena bobot total si injeksi lebih ringan 2 Kg dari versi lawas. Sementara putaran atasnya cenderung flat.

Jantung mekanis yang digendong berkapasitas 149,3 cc, SOHC, satu silinder, 5 percepatan, 4 langkah dan memiliki sistem berpendingin udara dengan memadukan piston berukuran 57,3 mm dengan stroke 57,9 mm. Meski volumenya mengecil, Yamaha mengklaim kalau motornya ini sangat Eco Friendly. Secara hitungan tenaga memang menyusut, tapi tingkat konsumsi BBM justru 14 persen lebih hemat. Emisi gas buang juga tambah baik 33 persen dari sebelumnya.

Selain dibekali sistem pengabutan, ia punya fitur tambahan yang tidak kalah menarik dengan para pesaingnya. Terdapat panel instrumen minimalis bentuk persegi panjang di atas setang dengan tampilan canggih. Sudah menggunakan panel LCD Digital dan isinya cukup lengkap, ada indikator trip meter, RPM, serta penunjuk kapasitas bahan bakar. Dilengkapi juga dengan indikator injeksi serta ECO Indikator untuk mengetahui cara berkendara agar konsumsi bahan bakar lebih efisien.

Hal menarik lain dari Byson FI yakni dari segi desain dan dimensi. Kendati masih mempertahankan garis tampilan yang sama, Byson generasi kedua memiliki bentuk fascia tajam dan agresif. Punya bentuk lampu depan dengan multireflektor yang modern, ala V-shape MT-25. Wajahnya pun terlihat lebih segar dengan penempatan lampu sein sedikit di bawah lampu utama.

Sementara pada sisi tangkinya, tersedia Muscle Airshould dengan tampilan lebih stylish. Dirinya disediakan dengan 3 pilihan warna; Matte Red, Matte Brown dan Matte Grey. Semuanya terdapat gambar tribal menyerupai muka banteng pada bagian penampung bensin. Dari semua opsi kelir, didominasi cat gelap, membuat kesan padat dan kokoh.

Keunggulan yang ditawarkan dari naked bike ini tentu saja penggunaan stang lebar bergaya street bike. Membuat posisi berkendara lebih tegak dan bikin pengendaranya makin nyaman, serta pegangan mantap saat bermanuver. Bisa dibilang feeling berkendaranya masih sama dengan model terdahulu.

Byson FI menggunakan desain jok terpisah alias model spit, memberikan kenyamanan ekstra kepada pengendara serta pembonceng. Bagian buntutnya mengusung desain back tail dikombinasi dengan behel model tanduk. Lampu belakang dibuat agresif dan makin keren, karena disisipkan material aluminium untuk komponen fender. Revolusi juga terlihat pada knalpot yang memiliki desain baru dengan dimensi lebih kecil.

Secara keseluruhan memiliki dimensi 1.990 m x 780 mm x 1.045 mm (PxLxT). Sementara jarak sumbu roda 1.340 dan kapasitas tangki bahan bakar mencapai 12 liter. Ketinggian jok 790 mm dan ground clearance bertambah 10 mm dibanding model lawas. Secara keseluruhan, hampir tidak ada bedanya dengan menduduki Yamaha Byson versi lama. Posisi foot peg pun tetap bertahan, namun sedikit lebih nyaman karena kursi pengendara dirancang lebih empuk. Setidaknya rancang bangun yang dimiliki sangat cocok untuk postur tubuh orang Indonesia.

Unsur yang membuatnya lincah meski bodi menggembung yakni penggunaan rangka dan suspensi yang sama dengan model lama. Rangka tipe diamond dengan bahan pipa baja, sudah terbukti ketangguhan dan kekokohannya. Untuk memberikan kenyamanan pada pengendaranya, Yamaha mempertahankan peredam kejut teleskopik berdiameter 41 mm di depan dan monosok konvensional belakang.

Ukuran pelek pun identik dengan model sebelumnya, 2.50 x 17 di depan dan 3.50 x 17 di belakang. Tapi profil ban belakang lebih besar, 130/70-17. Sedang ban depan tetap 100/80-17. Sistem pengereman pun masih sama, depan pakai rem cakram dijepit kaliper 2 piston, sedang belakangnya masih pakai tromol. (Bgx/Odi)

Baca Juga: Skutik Honda yang Bisa Dikonversi ke Ragam Motor Jantan dengan Bujet Setara, Ini Pilihannya

Baca Semua

Artikel Unggulan

Artikel yang direkomendasikan untuk anda

Baca Semua

Motor Unggulan

  • Yang Akan Datang

Artikel Motor dari Oto

  • Berita
  • Artikel Feature
  • Advisory Stories
  • Road Test
  • AHM Resmikan Harga Motor Listrik ICON e: dan CUV e:, Mulai Rp28 Juta!
    AHM Resmikan Harga Motor Listrik ICON e: dan CUV e:, Mulai Rp28 Juta!
    Zenuar Yoga . 16 Des, 2024
  • Teknisi AHASS Jadi Juara Umum Kompetisi Honda Asia & Oceania Motorcycle Technician Skill Contest 2024
    Teknisi AHASS Jadi Juara Umum Kompetisi Honda Asia & Oceania Motorcycle Technician Skill Contest 2024
    Zenuar Yoga . 16 Des, 2024
  • Modifikasi Rp3 Juta Yamaha Fazzio Neo: Tampil Keren Gaya Anime Dragon Ball
    Modifikasi Rp3 Juta Yamaha Fazzio Neo: Tampil Keren Gaya Anime Dragon Ball
    Anjar Leksana . 16 Des, 2024
  • PPN 12 Persen Tak Goyahkan Kemampuan Konsumen Buat Beli Moge Harley-Davidson
    PPN 12 Persen Tak Goyahkan Kemampuan Konsumen Buat Beli Moge Harley-Davidson
    Bangkit Jaya Putra . 13 Des, 2024
  • Cara Federal Oil Apresiasi Konsumen Setia, Kasih XMax dan PCX
    Cara Federal Oil Apresiasi Konsumen Setia, Kasih XMax dan PCX
    Bangkit Jaya Putra . 13 Des, 2024
  • Opsi Moge Adventure Kelas Menengah yang Cocok Buat Touring
    Opsi Moge Adventure Kelas Menengah yang Cocok Buat Touring
    Zenuar Yoga . 21 Nov, 2024
  • Pilihan Skutik Simpel Minim Fitur Canggih
    Pilihan Skutik Simpel Minim Fitur Canggih
    Zenuar Yoga . 23 Okt, 2024
  • Tak Mau Merek Cina, Ini Pilihan Motor Listrik dari Brand Jepang
    Tak Mau Merek Cina, Ini Pilihan Motor Listrik dari Brand Jepang
    Zenuar Yoga . 14 Okt, 2024
  • Daftar Harga Skuter Matik Murah Tak Sampai Rp20 Juta di Indonesia
    Daftar Harga Skuter Matik Murah Tak Sampai Rp20 Juta di Indonesia
    Anjar Leksana . 24 Sep, 2024
  • Ini Bedanya Nmax Turbo dengan Nmax Turbo Tech Max
    Ini Bedanya Nmax Turbo dengan Nmax Turbo Tech Max
    Zenuar Yoga . 02 Sep, 2024
  • Bedakan Busi Asli dan Palsu Sangat Mudah, Ini Caranya!
    Bedakan Busi Asli dan Palsu Sangat Mudah, Ini Caranya!
    Zenuar Yoga . 24 Jun, 2024
  • Tips Mudah Menjaga Keawetan Cat Doff pada Motor
    Tips Mudah Menjaga Keawetan Cat Doff pada Motor
    Alvando Noya . 10 Mei, 2024
  • Agar Tetap Optimal, Lakukan Hal Ini Setelah Motor Dipakai Mudik
    Agar Tetap Optimal, Lakukan Hal Ini Setelah Motor Dipakai Mudik
    Zenuar Yoga . 16 Apr, 2024
  • Supaya Vespa Matic Anda Tetap Bugar saat Ditinggal Mudik, Lakukan Ini
    Supaya Vespa Matic Anda Tetap Bugar saat Ditinggal Mudik, Lakukan Ini
    Zenuar Yoga . 08 Apr, 2024
  • Cara Mudah Merawat Sistem Pengereman Sepeda Motor
    Cara Mudah Merawat Sistem Pengereman Sepeda Motor
    Zenuar Yoga . 27 Mar, 2024
  • First Ride New Honda PCX160: Penyempurnaan Bikin Nagih!
    First Ride New Honda PCX160: Penyempurnaan Bikin Nagih!
    Zenuar Yoga . 09 Des, 2024
  • Test Ride New Honda Scoopy: Gesit dan Irit Buat Belah Kemacetan Bali
    Test Ride New Honda Scoopy: Gesit dan Irit Buat Belah Kemacetan Bali
    Bangkit Jaya Putra . 26 Nov, 2024
  • First Ride Moto Guzzi Stelvio: Sajikan Pengalaman Baru Berkendara
    First Ride Moto Guzzi Stelvio: Sajikan Pengalaman Baru Berkendara
    Zenuar Yoga . 08 Nov, 2024
  • Test Ride Yamaha NMax "Turbo": Pembuktian 560 Kilometer Bali-Lombok
    Test Ride Yamaha NMax "Turbo": Pembuktian 560 Kilometer Bali-Lombok
    Bangkit Jaya Putra . 12 Agu, 2024
  • First Ride Yamaha Nmax "Turbo": Pembuktian Performa dan Fitur Terbaru
    First Ride Yamaha Nmax "Turbo": Pembuktian Performa dan Fitur Terbaru
    Setyo Adi Nugroho . 01 Jul, 2024