Banyaknya varian terkadang bisa menyebabkan harga saling bersinggungan. Maka bisa timbul dilema memilih tipe yang ini atau yang itu. Terpikat Daihatsu Rocky varian tertinggi juga berpotensi menyebabkan kebingungan. Secara harga patut diakui tergolong relatif terjangkau sebab tipe 1.0 R TC ASA saat ini mentok di Rp236,1 juta (OTR Jakarta). Ia jelas membawa potensi terbaik Rocky. Hanya saja, harga satu varian di bawahnya ternyata tak berbeda jauh.
Untuk diketahui, opsi 1.0 R TC ADS bertransmisi CVT dipasang label Rp235,4 juta. Selisih ini bisa jadi menimbulkan pertanyaan terkait tingkat diferensiasi. Agak wajar bila berprasangka bahwa perbedaan tidak signifikan dengan jarak Rp700 ribu saja. Well, jangan sampai salah duga dan jangan bingung dalam memilih, simak dulu ulasan berikut ini.
Kelengkapan tadi meramaikan model 1.0 R TC sebagai varian standar. Tentu ditemukan pada varian di atasnya seperti 1.0 R TC ADS. Jelas terdapat perbedaan demi menegaskan kasta. Untuk trim ADS ini kuat terasa di sisi visual. Lenggok gayanya khas menyuarakan kesan tangguh SUV. Ia mengusung ekstra bodikit berupa ornamen skid plate pada bagian bawah bumper depan, side skirt, dan bumper belakang. Rancangan luar lantas disudahi oleh bingkai grille dan garnish bagasi kromium serta tambahan side body moulding hitam.
Well, mayoritas perbedaan terletak di eksterior. Sementara itu, tingkat diferensiasi perbekalan dalam kabin tak terlalu tinggi. Satu-satunya paling kentara adalah pemasangan subwoofer aktif 8 inci demi memanja telinga. Jadi komponen ekstra dari peranti standar berupa empat speaker dan dua tweeter.
Baca Juga: 5 Hal tentang Daihatsu Rocky yang Perlu Diketahui
Lain cerita pada tipe 1.0 R TC ASA. Tampak melompat jauh dari tipe standar maupun ADS dalam hal teknologi sebab terpasang peranti Advanced Safety Assist (ASA). Merupakan sistem asisten berkendara aktif yang mengandalkan kamera stereo untuk memberikan beberapa pendukung keselamatan. Baik itu berupa peringatan maupun tindakan korektif otomatis.
Fungsi utama dan terbilang paling penting adalah Pre-Collision Warning dan Pre-Collision Braking. Bertujuan meminimalisir risiko terjadinya atau dampak keparahan dari tabrak depan. Lewat perangkat ini, Rocky dapat memberikan peringatan audiovisual bila potensi menyundul objek di hadapan meningkat. Lebih lanjut lagi bahkan dapat melakukan pengereman otomatis. Sebagai informasi, sistem aktif di kecepatan 4-120 kpj.
Selain itu, ia juga dapat bantu menjaga posisi berkendara di tengah jalur. Merupakan tugas dari Lane Departure Warning dan Lane Departure Prevention. Jika sistem menilai pengemudi tak sengaja keluar dari jalur, peringatan suara dan gambar menuntut agar sang pilot mengoreksi arah. Tapi bukan itu saja, setir juga dapat mengembalikan arah agar kembali di posisi sewajarnya. Sistem dirancang khusus untuk jalan lurus bebas hambatan dan di kecepatan lebih dari 60 kpj. Panduannya sendiri adalah marka kiri dan kanan jalan.
Terakhir, terpasang Pedal Misoperation Control demi meminimalisir risiko tabrak depan akibat salah injak pedal gas. Laju akan ditahan bila terdeteksi objek besar di hadapan. Selain itu, Front Departure Alert berperan untuk mengingatkan sang pilot yang kurang awas ketika mobil di depan sudah bergerak. Jangan sampai salah kaprah, banyak bantuan otomatis bukan berarti boleh melepas kendali sesuka hati. ASA hanya bantu menambal sedikit kelalaian pengemudi sementara tanggung jawab berkendara sepenuhnya berada di balik tangan sang pilot.
Memang perbekalannya belum selengkap kembaran di Toyota. Namun, dengan banderol Rp236,1 juta untuk Rocky 1.0 R TC ASA berarti penetrasi fitur ADAS (Advanced Driving Assistance System) semakin dalam saja ke segmen lebih rendah dan murah.
Kendati begitu, pemasangan peranti keselamatan canggih ini bukan tanpa kompromi. Trim termahal tampil serupa model standar 1.0 R TC tanpa penegas kasta di luar. Tanpa kesibukan body kit. Tak menjadi masalah besar sebab standarnya saja sudah rupawan – yep, urusan suka atau tidak dengan rancangan kembali lagi ke selera masing-masing. Tapi harus juga diketahui, subwoofer 8 inci ikutan absen.
Baca Juga: Menyoroti Advance Safety Assist (ASA), Fitur Keselamatan Canggih Daihatsu Rocky
Baik itu tipe ADS maupun ASA, keduanya menggendong pemacu 1.000 cc turbo sebagai opsi satu-satunya pada awal peluncuran. Mengusung mesin dari keluarga KR seperti unit tiga silinder milik Sigra dan Ayla hanya saja disokong turbo. Jangan dianggap remeh, kekuatannya lebih tinggi dari enjin NR empat silinder 1.300 cc. Sanggup mengail tenaga sampai 98 PS dan torsi 140 Nm.
Kembali lagi ke topik selisih Rp700 ribu. Tidak ditemukan perbedaan jenis transmisi. Varian termahal dipasarkan dengan penyalur daya CVT. Begitu pula tipe 1.0 R TC ADS yang diberi label Rp235,1 juta. Dengan demikian, dari segi kenyamanan berkendara sama saja meski model ADS terdapat pilihan manual lima percepatan dan lebih murah.
Fokus menyajikan produk entry-level, urusan hingar-bingar kecanggihan mungkin jadi nomor kesekian di line-up Daihatsu. Mengutamakan kapasitas angkut atau kesederhanaan demi reliabilitas keseharian. Tidak ada yang benar-benar menggugah di tengah pesatnya perkembangan fitur dan teknologi. Pun kalau mau dibuat menarik, kecenderungannya mengarah ke sektor kesibukan visual. Tapi kini tidak lagi demikian, kasusnya berbeda untuk Daihatsu Rocky.
Tak salah kalau menyebut Rocky sebagai Daihatsu paling canggih atau modern saat ini di Tanah Air. Ia kenalkan platform terbaru Daihatsu New Global Architecture (DNGA) yang diprediksi bakal menjadi basis produk mainstream lain di masa mendatang. Dibangun dengan tiga pilar konseptual yakni “kualitas tinggi dengan harga terjangkau”, “menguasai detail terkecil”, dan “menyediakan teknologi mutakhir bagi semua orang”. Kira-kira bisa disimpulkan bahwa pengembangan memudahkan implementasi fitur canggih agar bisa dinikmati lebih banyak orang dengan harga terjangkau.
Yep, membedakan Rocky dari jajaran Daihatsu lain adalah sensasi teknologinya. Paling mudah terasa lewat fitur standar model 1.0 liter turbo. Di bagian eksterior, permainan pendar LED eksis untuk seluruh model. Terpasang pada lampu utama dan lampu belakang. Begitu pula menyoal kemudahan akses kabin via sensor smart entry di pintu hingga tombol start/stop engine.
Mungkin semua itu mulai terdengar biasa saja lantaran sudah lazim ditemukan sebagai barang moderat. Tapi coba dulu lirik ke dalam kabin, nuansanya akan lebih kentara. Serbadigital mulai dari head unit touchscreen 9 inci, panel AC (meski belum otomatis), dan satu sorotan berupa layar instrumentasi berkendara. Lanjut ke fungsi, sarana hiburan telah menganut sistem integrasi mulus Android Auto dan Apple CarPlay. Dapat dikontrol melalui Phone & Audio Steering Switch.
Gendong banyak fitur bukan berarti melupakan soal kepraktisan. Ia pintar memanfaatkan ruang. Cukup krusial mengingat Rocky bukanlah sebuah SUV besar. Ruang penyimpanan barang tersedia mulai dari laci dasbor, ruang di balik konsol depan, boks konsol tengah, seat under tray, sampai ke door pocket bottle holder dan cup holder tersembunyi. Untuk pengemudi, fleksibilitas posisi duduk dicapai dengan pengaturan bangku enam arah (termasuk pengatur ketinggian) dan tilt steering.
Dapat disimpulkan bahwa diferensiasi bukan berarti tidak signifikan dalam selisih Rp700 ribu saja. Pada akhirnya pilihan tertuju pada pertimbangan masing-masing. Sila tanyakan ke diri sendiri, sepenting apa keseruan body kit dan pemanja telinga berbanding sokongan fitur keselamatan mutakhir? (Krm/Odi)
Baca Juga: Ini Perbandingan antara Daihatsu Rocky dan Perodua Ativa, Bedanya Lumayan Banyak
Hak Cipta © Zigwheels 2014-2024. Semua Hak Cipta Dilindungi.