Kedatangan Honda City Hatchback RS harus disambut dengan pilu. Jazz mau tidak mau tergusur untuk diteruskan tongkat estafetnya. Padahal ia sudah begitu melekat di konsumen Indonesia selama hampir 17 tahun masa edar sejak 2004. Sayang sekali publik sini tak akan merasakan generasi keempat Jazz/Fit.
Strategi produk berdasar regional memungkinkan ini terjadi. Tidak semua wilayah bisa mendapat model serupa. Konsumen Toyota, Honda dan Suzuki paling merasakan hal itu. Namun untuk kasus Honda City dan Jazz bukan sesuatu permasalahan besar. Toh, keduanya saling berbagi platform sedari awal. Lagipula Jazz atau Fit ada berkat eksistensi City juga. Hilangnya nama Jazz mungkin bakal ditangisi para penggemar setia sejak generasi pertama sampai ketiga.
Fenomena sama juga terjadi di Suzuki. Swift lenyap berganti Baleno. Dikarenakan bertransformasinya Baleno sedan menjadi hatchback, sehingga memakan pasar milik Swift juga. Padahal di India bisa berjalan beriringan, namun kenyataannya tidak untuk Tanah Air. Kedua hatchback juga berbasis sama. Terutama Baleno dan Swift generasi terakhir yang memakai Heartect.
Cukup mengejutkan saat Honda mengenalkan City Hatchback di Thailand, November 2020. Tapi bukan hal aneh, sebab City memang terlahir sebagai hatchback pada 1981. Sesuai namanya, berukuran imut untuk dipakai perkotaan saja. Bentuk bodi baru berubah pada 1996 yang kita kenal dengan kode SX8. Sampai generasi enam selalu berbentuk sedan. Hingga akhirnya punya varian bodi hatchback seperti leluhurnya.
Lalu Honda City Hatchback meluncur di Indonesia langsung memakai pangkat RS. Uniknya justru belum diikuti versi sedan. Jelas sekali ingin mempertajam amunisi di segmen compact hatchback sepeninggal Jazz. Lantas, layakkah ia menggantikan peran Jazz. Berikut perbandingannya.
Baca Juga: Mobil Keluarga Saling Adu Sporty, Suzuki Ertiga Sport Vs Honda Mobilio RS
Jika Anda tidak suka desain City HB jangan khawatir, Honda Jazz masih dijual. Menurut pihak Honda Prospect Motor (HPM) saat peluncuran, masih ada stok 300 unit untuk penghabisan. Bisa saja segera ludes dalam beberapa pekan ke depan.
Kedua mobil mengambil pola desain berbeda. City itu hatchback tulen, dapat dilihat dari garis bodi sedan yang tanpa buntut bagasi. Lebih spesifik bentuk kap mesin panjang, pipih, serta atap rendah. Perbandingan tingginya tampak jelas. Jazz 1.524 mm, sedangkan City HB 1.488 mm. Jadi mirip profil Yaris dan hatchback konvensional lain.
Jazz malah berbentuk MPV kecil. Sejak pertama kali lahir selalu mempertahankan figur seperti itu. Bisa dicirikan dari bentuk kap mesin pendek dengan alur hampir menyatu kaca depan. Semua kaca berukuran besar dan membentuk atap tinggi. Tapi disitulah letak keatraktifannya. Ia mudah dipersolek pakai gaya apa saja. Tampil feminim untuk pemakai perempuan sangat cocok. Didandani a la JDM dan gaya racing tetap keren. Wajar disukai kalangan anak muda. Dan pola desain itu tetap bertahan di model terbaru yang tidak masuk sini.
Namun dari dimensi sisi lain lebih besar City. Tercatat panjang 4.345 mm dan lebar 1.748 mm. Berbanding Jazz sepanjang 4.035 mm dan lebar 1.649 mm. Wheelbase pun lebih melar City HB, 2.600 mm berbanding 2.530. Menjanjikan kabin lebih lapang meski ruang kepala sedikit tereduksi.
Baca Juga: Honda BR-V Prestige Vs Suzuki XL7 Alpha, Unggul Mana?
Mungkin sebagian ada yang menilai City tidak semenarik Jazz. Meski begitu, keduanya tetap dirancang memiliki kepraktisan kabin tinggi. Melihat bodi Jazz sangat wajar jika interiornya lapang. Salah satu keunggulan Jazz dari awal ialah fleksibilitas kabin untuk segala keperluan. Selain cocok dipakai sendiri, bisa juga dijadikan mobil keluarga. Penumpang yang duduk di belakang tak akan kesempitan. Area kepala dan kaki paling luas di kelasnya, ditambah kehebatan ULTRA seat yang bisa diatur beberapa mode.
Hebatnya City HB, punya kemampuan setara. Ukuran bodi lebih panjang dan lebar tentu membawa keuntungan di ruang kaki. ULTRA Seat pun tersedia dengan banyak pengaturan. Dudukan kursi bisa dilipat untuk membawa barang tinggi. Selalu dicontohkan membawa tanaman. Area kaki yang longgar memungkinkan bisa mengubah kursi layaknya tempat tidur. Masih tetap paling fleksibel dibanding rival hatchback lain.
Baca Juga: Komparasi Crossover Tanggung, Honda HR-V 1.8 Prestige Vs Hyundai Kona
Daftar kelengkapan keduanya panjang, tapi City sedikit lebih banyak. Mulai dari luar, lampu sudah jenis LED yang hemat daya. Pusat hiburan pun terpasang monitor layar sentuh ukuran 8 inci. Bisa terkoneksi ponsel pintar, beserta ragam format dan fungsi. Tersedia paddle shifter, cruise control, serta fitur keselamatan standar ABS+EBD+BA.
Tentu City harus punya nilai lebih. Ada beberapa fitur baru yang tak dimiliki Jazz RS. Seperti remote engine start, permudah memanaskan mesin sebelum beranjak pergi lewat menekan tombol dari remote key. Tapi ini khusus transmisi CVT saja. Kemudian parkir kendaraan turut diperbantukan kamera belakang multi-angle.
Yang pasti peranti keselamatan mengalami kemajuan. Meski tanpa Honda Sensing, City HB telah terpasang Vehicle Stability Assist (VSA) dan Hill Start Assist (HSA). Jumlah airbag juga lebih banyak sejumlah 6 titik. Paket wajib kalau ingin melawan Toyota Yaris TRD.
City HB yang versi lokal hanya ada satu pilihan varian dan mesin. Opsinya jatuh ke enjin naturally aspirated 4-silinder 1,5-liter i-VTEC DOHC. Ya, di sini letak bedanya dengan Jazz. Klaim Honda ini adalah pengembangan mesin terbaru dengan kontruksi cam ganda. Sementara Jazz dan model Honda lain berkapasitas sama, masih SOHC. Setelan bore x stroke tak berubah (73 x 89,4 mm). Hanya rasio kompresi sedikit lebih besar di mesin City (10,6:1).
Harusnya ada peningkatan performa, tapi di atas kertas tidak juga. Menurut data spesifikasi, tenaga dihasilkan 121 PS di 6.600 rpm. Cuma terpaut 1 PS lebih besar dari Jazz. Torsi maksimum malah sama 145 Nm, tapi sudah dicapai di putaran sedikit lebih rendah yaitu 4.300 rpm. Transmisi andalan sudah pasti CVT yang perpindahannya bisa dilakukan secara manual via paddle shifter. Tapi City unggul jumlah rasio di tipe manual. Perpindahan sebanyak 6-percepatan, menjanjikan sensasi berbeda ketimbang Jazz yang masih 5-percepatan.
Soal rasa berkendara belum dapat kami nilai. Melihat kontruksi suspensi tetap sama, berupa MacPherson Strut dan Torsion Beam. Format pasaran di segmen B yang terkenal sederhana dan awet. Namun pastinya ada tuning berbeda untuk City disebabkan bodi lebih besar. Ekspektasi masih berkarakter sporty seperti Jazz. Konsekuensi wajar, bantingan suspensi sedikit kaku. Seperti ciri khas Honda selama ini, berorientasi ke konsumen yang doyan mengemudi sendiri.
Kiprah Jazz di Indonesia memang harus berakhir sampai generasi tiga saja. Beruntung semua kehebatan Jazz terwarisi ke City HB. Anggap saja berganti kulit dan indentitas. Lagipula masih berbagi platform dengan Jazz paling baru. Setidaknya masih memberi rasa sama meski tampilan jauh berbeda. Bagian yang bisa jadi pertimbangan paling tepat bagi pemilik Jazz lama untuk tidak berpaling ke City Hatchback. (Odi)
Baca Juga: 5 Rival Terdekat Honda CR-V Facelift yang Layak Diperhitungkan
Hak Cipta © Zigwheels 2014-2024. Semua Hak Cipta Dilindungi.