Mitsubishi Xpander Exceed dibanderol Rp 253,2 juta untuk transmisi otomatis, sementara yang manual mulai Rp 242,8 juta. Ada kenaikan harga setelah dapat revisi wajah di awal tahun. Jika budget segitu dirasa terlalu tinggi, jangan khawatir. Harga bekasnya kini mulai Rp 160 juta, tergantung tahun pembuatan.
Angka itu mengacu pada unit keluaran 2017 bertransmisi manual. Setidaknya saat kami filterisasi di laman jual beli online, titik termurahnya Rp 160 juta dan termahal Rp 175 juta. Mencakup seluruh kota Tanah Air, meski mayoritas di Jakarta.
Lantas transmisi otomatis rata-rata diniagakan Rp 5 juta lebih mahal dari tipe manual. Sementara titik tertingginya Rp 185 juta. Keduanya tak memiliki perbedaan apapun, kecuali mekanisme girboks. Bersinggungan pula dengan keluaran 2018. Paling rendah Rp 170 juta dan titik puncaknya Rp 200 juta. Tergantung kondisi dan tipe transmisi.
Baru masuk ke 2019, Xpander Exceed bekas mulai tembus lebih dari Rp 200 juta. Kendati masih bisa menemukan unit Rp 185 jutaan, baik manual maupun otomatis. Hingga generasi setahun silam tak sama sekali berbeda. Dari segi fitur, aksesori, hingga dapur pacu.
Baca Juga: Simak Perbedaan Mitsubishi Xpander Black Edition dan Exceed
Lain cerita kalau hendak meminang unit bekas versi facelift. Ada serangkai perbedaan meski secara fisik tak begitu terlihat. Namun sebetulnya, barang-barang baru di Xpander Exceed facelift cukup penting. Makin relevan dengan kebutuhan mobilitas harian kendati levelnya masuk dua termurah.
Sebab itu, harganya pun masih terbilang mahal. Plus unitnya terbilang sedikit lantaran usianya masih sangat belia. Hitungan bulan. Yang kami temukan, generasi anyar diniagakan sekitar rp 220 juta – Rp 230 juta. Selisihnya hanya Rp 10 Rp 20 juta dengan unit baru. Agak tanggung, apalagi jika berencana mengangsur.
Dari sekian banyak unit, tampaknya keluaran 2018 bertransmisi otomatis paling masuk akal dipinang. Dari segi usia belum setua buatan 2017, namun harganya masih bersinggungan. Paling tidak belum tembus Rp 200 juta, bahkan masih banyak yang harganya di bawah itu.
Tapi kalau bisa menemukan unit 2019 di bawah Rp 200 juta, apalagi masih di kisaran Rp 180 jutaan (tipe A/T), tentu lebih baik lagi. Makin muda usianya makin bagus. Terlebih masa garansi seharusnya belum habis. Walau begitu, tetap periksa kondisi unit sedetail mungkin. Bagaimanapun kita tak tahu perilaku perawatan pemakai sebelumnya.
Perlu diketahui, versi facelift memiliki motif grille berbeda. Palangnya sama-sama hitam seperti yang lama, tapi tak lagi dibuat sejajar. Di area segitiga lambang berlian, alur garis grille ikut menyudut. Membuat tampilan fasad lebih modern. Sementara front underguard juga dikemas hitam, menunjukkan karakter sporty trim Exceed.
Yang juga penting, lampu utama sudah berbekal dioda. Mika dan housing lamp memang tak sama sekali berubah, serta masih mengandalkan reflektor. Tapi paling tidak, sorot cahaya bakal lebih terang sekaligus hemat daya. Positioning lamp LED, serta fog lamp juga masih dibawa dari generasi lama.
Dari samping, ubahan nampak pada penghias roda. Pelek palangnya berganti model – meski sama-sama dibalut kelir two-tone: Silver dan hitam. Pelek ini sama persis dengan varian Sport dan Ultimate. Lantas ke belakang, revisi tertera di kaca. Ia memiliki rear defogger, berfungsi memanaskan permukaan agar tak berkabut. Ditambah ada antena shark fin, serta sensor parkir. Lebih lengkap dari yang lawas.
Sementara yang dipertahankan dari generasi 2017-2019, nuansa interior semewah Ultimate. Tema kabin Exceed didominasi beige, dipadukan dengan hitam. Mirip sekali dengan kasta tertinggi. Hanya saja, belum ada panel kayu di sisi door trim maupun yang memalang di dashboard. Aksen penghiasnya bermotif carbon silver, mirip kepunyaan Sport.
Baca Juga: Harga Beda Tipis dengan Tipe Sport, Mitsubishi Xpander Black Edition Pantas Dibeli?
Kokpit tidak pula bertransformasi. Dua kluster penunjuk putaran mesin dan kecepatan belum ditemani MID TFT dengan animasi. Tampilan layar tengah masih dual tone. Minimalis serta sangat sederhana. Sistem kunci pintar dan push start button juga tak dimasukkan dalam paket Exceed hingga sekarang. Berikut cruise control dan tombol perintah suara, serta untuk telepon. Satu-satunya tombol di palang kemudi hanyalah pengatur audio.
Sistem hiburan identik dengan yang lama. Audio 2-DIN bukan layar sentuh, apalagi bisa memvisualisasikan kamera parkir. Hanya head unit standar, bisa terkoneksi AUX dan USB. Tak banyak fasilitas entertainment, perlu upgrade sendiri supaya setara Sport dan Ultimate.
Lantas perihal keamanan, Dual SRS Airbag jadi standar beserta ABS + EBD. Tanpa komputasi canggih soal penahan tanjakan dan jumlah torsi. Hingga keluaran teranyar formatnya masih begini. Hill Start Assist (HSA) serta Active Stability Traction Control (ASTC) baru masuk di trim Sport ke atas.
Kalau dapur pacu tentunya seragam. Dari 2017 belum berganti atau direvisi. Tetap memangku mesin kode 4A91 1.5-liter MIVEC DOHC 16 katup. Tenaganya 104 PS di 6.000 rpm serta torsi 141 Nm muncul pada 4.000 rpm. Penyalur otomatis memiliki empat percepatan, lantas manualnya lima percepatan.
Belum lama, MMKSI merilis edisi khusus Xpander bertajuk Black Edition. Hanya ada seribu unit yang disiapkan, sementara banderol terdongkrak jadi Rp 267,5 juta (A/T) dan Rp 257,1 juta (M/T). Padahal wujud serba hitam ini mentah-mentah mengambil basis Exceed, yang notabene lebih murah Rp 14 jutaan. Lantas apa bedanya?
Di samping terbatas, tentu tampilan menyesuaikan jenama. Eksterior benar-benar dilabur hitam, sampai pelek palang limanya. Adapun bodi kit berhias lis merah menjalar sepanjang bumper depan hingga belakang. Plus emblem Black Edition sudah pasti tak ketinggalan.
Memasuki ruang kabin, ada perbedaan kentara dengan Exceed basis. Hampir keseluruhan panel warna hitam. Dari mulai jok kulit sintetis, dashboard, sampai door trim dan karpet. Tema beige tersisa pada plafon dan pilar saja. Kontradiktif dengan aura elegan versi standar. Ia jauh lebih sporty.
Salah satu fitur hiburan ikut diupgrade. Jadi seperti tipe Ultimate atau Sport, Black Edition mengenakan head unit tujuh inci layar sentuh. Jelas beda, sebab Exceed masih mengandalkan tipe 2-DIN konvensional. Meski bisa terkoneksi AUX dan USB. Kalau sisanya kurang lebih sama, apalagi menyoal teknis. (Hlm/Odi)
Baca Juga: Komparasi Mitsubishi Xpander Cross Rockford Fosgate vs Suzuki XL7 Alpha
Hak Cipta © Zigwheels 2014-2024. Semua Hak Cipta Dilindungi.