BMW X3

BMW X3 generasi ketiga mengalami lompatan jauh dari sisi interior jika dibandingkan generasi pertama. Namun, tak banyak berbeda bila disandingkan dengan generasi kedua. Terutama bila melihat banyak kesamaan pola desain dasbor dan tombol-tombol fungsi. Hal ini terjadi di hampir semua generasi baru BMW. Yang pasti kabin lebih lega dikarenakan dimensi keseluruhan yang bertambah besar. Statusnya sebagai SUV premium juga kental terasa dari kemewahan material dan desain.

Bertabur fitur khas BMW yang sebenarnya sudah bukan hal baru, karena juga ada di model yang lain. Beberapa upgrade terjadi, seperti monitor layar sentuh berukuran 10,25” yang tersambung ke versi terbaru BMW Drive. Pengaturannya masih dari kenop putar dan tombol, ditambah lagi gesture control dan voice command. Banyak fitur terkandung dalam sistem ini, termasuk BMW Navigation System Professional dan berbagai koneksi lainnya.

Sentuhan kemewahan kabin berasal dari material kulit ‘Vernasca’ serta perpaduan panel kayu dan silver nan sporty. Di plafon terpasang panoramic roof yang terbentang luas hingga belakang untuk menambah efek lega. Kabin belakang lebih dari cukup untuk menampung dua orang dewasa berpostur tinggi dan kapasitas bagasi mampu membawa dua tas golf sekaligus.

Desain luar memang terlihat tidak alami, terjadi ubahan drastis dibanding generasi kedua. Beberapa bagian masih mengisyaratkan ciri khas X3 yang mudah dikenal. Karena X3 generasi kedua telah mengalami peningkatan desain yang signifikan. Sehingga sulit mengubahnya lagi terlalu banyak, yang bisa saja merusak tampilan bagusnya.

Tim desainer yang dipimpin Calvin Luk merekayasa desain X3 agar semakin tajam membelah angin. Ya, angka koefisien of drag (Cd) sebesar 0,29 merupakan yang terendah di kelasnya. Ini tentu saja berpengaruh pada kestabilan dan efisiensi bahan bakar.

Dengan dimensi 2.864 x 1.892 x 1.676 mm dan wheelbase 2.864 mm, berarti mengalami penambahan panjang 51 mm, lebar 10 mm, tinggi 15 mm dan jarak sumbu roda bertambah 54 mm dibanding X3 terdahulu. Cukup banyak sehingga terlihat makin besar hampir menyamai X5.

Pengendaraan cita rasa BMW yang sporty ditunjang sistem gerak empat roda permanen xDrive. Tidak hanya pintar menjaga dan mengatur traksi ban di medan off-road, sistem AWD juga sangat menunjang kestabilan di jalanan on-road. Guna memastikan steering feedback alami, terdapat fitur Variable Sport Steering dan Performance Control yang bekerja secara otomatis mengikuti kecepatan dan kondisi jalan. Mode berkendara terdiri dari Comfort, Sport dan Eco-Pro yang tergabung dalam Driving Experience Control.

Ditambah lagi teknologi BMW EfficientLightweight pada konstruksi mesin, sasis dan suspensi, mampu mengurangi berat 55 kg dan memperbaiki distribusi bobot hingga titik ideal 50:50. Bukan saja meningkatkan pengendalian, juga dapat mengurangi konsumsi bahan bakar.

Hanya mesin bensin yang ditawarkan dan varian xDrive20i merupakan pilihan entry level. Mengadopsi teknologi BMW TwinPower Turbo di mesin 4-silinder 2,0-liter yang berarti disokong twin-scroll turbocharger.Tak hanya itu, beragam teknologi lain juga ada, contohnya Valvetronic, Double VANOS dan High Precision Injection. Semua itu mampu menghasilkan tenaga sebesar 184 hp dan torsi 290 Nm. Cukup untuk melarikan X3 dari diam menuju 100 km/jam dalam 8,3 detik, dan mentok di kecepatan tertinggi 215 km/jam. Sebagai penyalur tenaga, dipercayakan transmisi otomatis Steptronic 8-speed. Konsumsi bahan bakar rute kombinasi diklaim sehemat 13,1 km/liter.

Selain Anti-lock Braking System (ABS), X3 juga berlimpah fitur keselamatan seperti: Dynamic Stability Control (DSC), Dynamic Traction Control (DTC), Cornering Brake Control (CBC), Crash Sensor, Hill Descent Control, Dynamic Braking Lights dan airbag untuk seluruh penumpang.