Kia Carens

Seperti Hyundai Stargazer, Kia Carens juga ditawarkan dengan opsi captain seat, yang menonjolkan segmen lebih tinggi untuk konsumen yang mencari mobil keluarga di rentang harga Rp400 jutaan. Opsi ini sangat cocok untuk mereka yang sering membawa banyak penumpang. Akomodasinya sangat baik dan menyerupai MPV. Apabila kursi baris ketiga dilipat, ruang kargo yang dihasilkan mencapai 645 liter. Penumpang baris kedua juga disediakan meja lipat, dan seluruh varian Carens sudah dilengkapi dengan lapisan kulit sintetis.

Meskipun menggunakan platform yang sama dengan Seltos, desain interior Carens sangat berbeda. Komponen yang serupa hanya dapat dikenali dari lingkar kemudi dan tuas transmisi. Sementara dasbornya tampil lebih mewah dengan penggunaan panel piano black yang diberi aksen gradien serta ambient light yang warnanya dapat diubah-ubah. Head unit monitor 8 inci tertanam rapi di bagian tengah, mirip dengan milik Hyundai Stargazer, lengkap dengan koneksi Android Auto dan Apple CarPlay.

Namun, Carens memiliki beberapa fitur yang tidak dimiliki oleh Stargazer. Suara musik terdengar lebih merdu berkat sistem audio dari Bose. Kedua varian Carens juga dilengkapi dengan sunroof dan yang terpenting, ventilated seat di kedua kursi depan. Fitur ini sangat penting untuk negara tropis seperti Indonesia, karena hembusan angin AC yang keluar dari kisi-kisi punggung dapat menambah rasa sejuk.

Desain baru Kia Carens benar-benar mencampuradukkan elemen MPV dan SUV. Hasil akhirnya cukup mengejutkan, karena tidak begitu atraktif dibandingkan model Kia lainnya. Bentuk headlamp-nya unik dan rumit, mengingatkan pada Kia Sportage terbaru namun tetap berbeda. Grille Tiger Nose kini terlihat terlalu kecil dan tidak lagi dominan. Dari samping, ada kesan janggal dengan garis atap yang rata membuat kaca depan hingga kaca pilar B tampak sangat besar, kurang proporsional sebagai SUV dan lebih menyerupai MPV.

Bagian bawah bodi memiliki karakter SUV, terutama dari cladding hitam yang mengelilingi bodi. Namun, tampilannya masih kurang jangkung karena lengkungan roda yang tidak terlalu besar. Begitu pula dengan ban 205/65 yang membalut pelek ring 16, terlihat kecil dibandingkan dengan bodinya yang besar. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah sulitnya membedakan varian turbo dengan yang bukan, karena dari luar semua varian tampak sama tanpa emblem atau penanda identitas lainnya.

Pengalaman berkendara dengan Kia Carens mencerminkan karakteristik kendaraan Kia dan Hyundai masa kini. Suspensi yang lembut dan berisi memberikan kenyamanan yang mirip dengan mobil Eropa. Meskipun Kia Carens adalah SUV, kenyamanannya tetap seperti MPV, terutama dengan ground clearance 195 mm dan ban berprofil tebal yang mampu meredam benturan dari lubang atau jalanan kasar dengan baik. Namun, kemudi yang minim feedback membuatnya terasa kurang mantap dan tidak secepat Seltos maupun Stargazer dalam hal respons manuver. Akibatnya, mobil ini kurang lincah dan cekatan saat bermanuver.

Carens memiliki pengendalian yang terasa presisi dan solid. Respons ban terhadap arah kemudi terasa cepat, sehingga tidak memerlukan banyak usaha untuk memutar setir. Ini dibantu oleh setelan suspensi yang difokuskan untuk manuver kecepatan tinggi, meskipun terasa kaku. Mobil tidak limbung meskipun bodinya terbilang tinggi, dan menjaga arah saat berbelok panjang pun tidak sulit. Namun, pada kecepatan rendah di jalur yang penuh polisi tidur atau tidak rata, kenyamanan berkurang dan Anda harus bergerak pelan untuk menghindari bantingan keras. Setelan suspensi ini cukup baik untuk mobil berkapasitas 7 penumpang, karena mobil tidak menjadi terlalu rendah ketika diisi penuh.

Manuver terbaik Carens juga dibantu oleh penggunaan ban yang proporsional. Dengan pelek 16 inci dan ban 205/65, ukuran standar ini menempel baik pada jalan. Sistem pengeremannya menggunakan cakram di seluruh roda, dengan model ventilated di depan yang lebih pakem karena sirkulasi udara yang optimal mendinginkan komponen, sementara model solid digunakan di belakang. Kenyamanan berkendara juga didukung oleh adanya Cruise Control, yang sangat berguna saat melaju di jalan tol.

Secara keseluruhan, All New Kia Carens menawarkan pengalaman berkendara yang memuaskan. Meskipun fitur-fiturnya tidak terlalu lengkap dan tidak memiliki ADAS (Advanced Driving Assistance System), teknologi ini sudah mulai lumrah diaplikasikan oleh pabrikan otomotif pada portofolionya, bahkan pada model-model terjangkau dengan volume penjualan besar.

Bertubuh cukup besar, Kia Carens dibekali dengan mesin yang memberikan pengalaman berkendara yang menyenangkan. Mesin Smartstream Gamma II dengan konfigurasi DOHC dan teknologi Dual CVVT, berkapasitas 1,5 liter, mampu menghasilkan tenaga 115 PS pada 6.300 rpm dan torsi 144 Nm pada 4.500 rpm. Angka-angka ini menghasilkan performa yang memuaskan, ditambah dengan adanya drive mode yang mengatur kinerja output mesin. Tenaga disalurkan ke roda depan melalui transmisi otomatis Intelligent IVT, yang memberikan perpindahan gigi yang halus dan responsif, terutama saat mode sport diaktifkan.

Mesin ini juga digunakan pada Kia Sonet, Hyundai Creta, dan Hyundai Stargazer, dengan output yang sama yaitu 115 PS dan torsi 144 Nm, disalurkan ke roda depan oleh transmisi IVT. Di atas kertas, output ini termasuk yang terbesar di kelasnya. Untuk penggunaan sehari-hari, tenaga ini sangat memadai, tidak memerlukan usaha berat untuk menggerakkan bodi mobil yang besar dan efisien. Transmisi IVT memiliki respons yang cepat mirip dengan transmisi otomatis konvensional, ditambah dengan tiga mode berkendara (Eco, Normal, dan Sport) yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan.

Ketiga mode berkendara tersebut memiliki karakteristik yang sangat berbeda satu sama lain. Mode Eco menahan semburan tenaga dengan menjaga putaran mesin di bawah 2.000 rpm dan penggunaan gigi tinggi, sehingga konsumsi bahan bakar menjadi lebih efisien. Mode Normal membiarkan kinerja mesin seperti apa adanya, tanpa menahan tenaga namun juga tidak menyediakan akselerasi yang terlalu cepat. Mode Sport melepaskan potensi penuh Carens, dengan putaran mesin disetel mendekati titik tertinggi torsi, menghasilkan raungan mesin yang jelas terdengar di dalam kabin namun tetap merdu, dan akselerasi yang cekatan. Putaran mesin dilepaskan hingga batas tertinggi sebelum sistem transmisi mengganti gigi untuk memberikan napas baru.

Varian 1.5L NA ini sudah lebih dari cukup untuk penggunaan harian, terutama dalam menghadapi kepadatan lalu lintas sehari-hari. Mesin berturbo dan transmisi DCT mungkin terasa berlebihan. Meskipun harga Kia Carens menjadi yang termahal dibandingkan New Mitsubishi Xpander Cross dan Honda BR-V, mobil ini menawarkan kelebihan yang tidak dimiliki oleh pesaingnya. Kelebihan tersebut bisa dilihat dari fitur, desain, serta eksklusivitas merek yang tidak mainstream.

Mengenai fitur keselamatan, Kia Carens memang tidak dibekali dengan peranti berbasis ADAS seperti Hyundai SmartSense. Hal ini membuatnya kalah lengkap dibandingkan dengan Honda BR-V yang dilengkapi dengan Honda Sensing dan memiliki harga lebih rendah. Oleh karena itu, varian Carens 1.4L Turbo dan 1.5L tidak memiliki sistem seperti Lane Keep Assist dan Blind Spot Monitoring. Namun, Kia Carens masih dapat diandalkan dengan adanya 6 titik airbag, ABS, EBD, BA, ESC, HAC, dan DBC.

Fitur Downhill Brake Control (DBC) tetap disematkan pada Kia Carens meskipun mobil ini bukan dirancang untuk medan off-road yang berat. Fitur DBC memberikan rasa aman saat menuruni turunan curam dengan kemampuan menahan laju mobil tanpa perlu menginjak pedal rem. Selain itu, Kia juga menambahkan sensor parkir tidak hanya di bagian belakang, tetapi juga di area depan, yang meningkatkan kenyamanan dan kemudahan saat parkir.