Kia EV6

Beralih ke kabin, Kia EV6 GT-Line memiliki tatanan interior yang menawan, selaras dengan desain luarnya. Nuansa sofistikasi terlihat dari tampilan layar monitor LCD TFT integrated display sebesar 12,3 inci. Ditambah dengan banyak tombol multi-fungsi di konsol dan lingkar kemudi, yang memerlukan adaptasi sebelum berkendara untuk mengenali kegunaannya.

Dengan tinggi 173 cm, saat duduk di kursi berbalut kulit sintetis terasa nyaman, dengan dukungan optimal pada ujung dan pangkal paha. Kursi ini juga sudah dilengkapi pengaturan elektrik ke banyak arah. Namun, posisi duduknya mirip dengan sports car, di mana kepala cenderung mepet ke atap mobil, mengorbankan sedikit sudut pandang. Untungnya, fitur Blind Spot Monitoring membantu dengan memberi tanda jika ada objek di sekitar mobil yang hendak mendahului, didukung oleh Surrounding View Monitor 360 derajat.

Kia EV6 GT-Line memiliki jarak sumbu roda 2.900 mm, memberikan kelapangan ekstra di baris pertama dan kedua. Fitur wide sunroof menambah kesan jembar saat menaikinya, serta ventilated & heated front seats menambah kenyamanan. Wireless charging tersedia di konsol tengah. Sistem audio premium dari Meridian dengan 14 speaker tersebar di seluruh kabin, memberikan pengalaman mendengarkan musik yang luar biasa.

Mobil listrik memang terkenal senyap, dan Kia EV6 GT-Line memiliki sistem insulasi yang baik. Hasilnya, resonansi di dalam kabin optimal dengan rentang frekuensi rendah, tengah hingga tinggi yang sempurna di telinga. Ini memanjakan penumpang sambil menikmati kekuatan motor listrik yang senyap. Musik dari radio terdengar lebih baik karena format lagu yang dioptimalkan lewat prosesor dari stasiun pemancar, lebih baik dibandingkan dari ponsel atau audio via USB.

Walaupun sasis Kia EV6 GT-Line sama seperti Hyundai Ioniq 5, produk Kia ini dirancang menjadi lebih premium. Nuansa sporty tidak selalu berarti garis tajam; lihatlah EV6 GT-Line yang mengusung desain membulat (rounded design). Khususnya pada bagian fascia, rumah lampu depan dibuat mengerucut dan menggunakan LED dengan teknologi Adaptive High Beam.

Berbeda dengan mobil listrik kebanyakan, grille depan EV6 GT-Line tampak seperti kendaraan konvensional alias ICE, dengan ventilasi udara sedikit di depan yang selain menambah estetika juga berfungsi sebagai pendingin motor serta meningkatkan nilai aerodinamika. Guratan menonjol di atas bonet menunjukkan kekuatan tersembunyi di dalamnya.

Dari sisi samping, desainnya minimalis namun tetap elegan, berkat posisi gagang pintu yang menyatu dan masuk ke dalam. Tampilan Kia EV6 GT-Line semakin dipermanis dengan pelek 20 inci dwiwarna dan profil ban 255/45 mm. Satu bagian yang memiliki pola tajam adalah lampu buritan yang mengambang, disertai penataan cahaya LED. Dilihat dari belakang pada malam hari, tampilannya menjadi unik dan mencolok. Dimensi mobil ini kompak dengan panjang 4.695 mm, lebar 1.890 mm, dan tinggi 1.550 mm.

Jauh sebelum melakukan pengetesan Kia EV6 GT-Line, saya sudah memiliki prediksi bahwa rasa dan performanya tidak akan jauh berbeda dengan saudaranya, Hyundai Ioniq 5. Namun, prediksi tersebut ternyata meleset saat saya masuk ke dalam kabin mobil dan mulai mengendarainya. Bayangkan saja, Kia EV6 GT-Line menawarkan torsi maksimal 605 Nm yang dapat dirasakan secara instan. Mobil ini dilengkapi dengan dual motor berpenggerak All Wheel Drive (AWD), menghasilkan tenaga puncak hingga 320 Hp (325 PS).

Rasa dan karakter mobil ini berbeda sekali dengan Hyundai Ioniq 5. Untuk mencapai kecepatan 0-100 km/jam, hanya diperlukan waktu 5,2 detik. Saat saya menguji Kia EV6 GT-Line di jalan tol yang sepi, saya merasa kagum dengan responsifnya tenaga yang diberikan oleh dual motor ini. Perjalanan pulang pergi sekitar 50 km menunjukkan bahwa kondisi baterai dari 25 persen hanya berkurang hingga 15 persen setelah digunakan dengan kecepatan tinggi.

Kia EV6 GT-Line dilengkapi dengan empat mode berkendara. Saat mencoba mode Eco, pengendaraan terasa nyaman dan tetap memiliki tenaga besar, sangat cocok untuk mengatasi kemacetan di Jakarta Selatan. Memasuki tol, saya beralih ke mode Normal, di mana karakter mobil mulai berbeda dengan lonjakan daya yang semakin kuat. Hanya dengan sedikit menekan pedal akselerator, mobil sudah melaju cepat. Mode Snow meningkatkan traksi ban secara signifikan, meskipun Indonesia tidak memiliki musim dingin bersalju, mode ini sangat berguna untuk jalanan basah atau licin saat hujan.

Mode Sport memberikan sensasi berkendara layaknya sports car, dengan indikator di panel meter 12 inci yang berubah menjadi serbamerah. Melaju dari kecepatan rendah hingga 100 km/jam di tol hanya memerlukan waktu sekejap mata, berkat sistem AWD yang terpasang. Karakter penyaluran tenaga padat, bukan beringas, karena kontroler yang diatur oleh ECU sangat pintar. Untuk menyalip kendaraan di depan pun terasa sangat mudah, tanpa perlu usaha keras. Selain memiliki kinerja berkekuatan tinggi, Kia EV6 GT-Line juga didukung oleh baterai besar.

EV6 GT-Line dilengkapi dengan baterai berkapasitas 77,4 kWh dan arsitektur kelistrikan 800 Volt. Menurut klaim pabrikan, mobil ini sanggup melaju sejauh 506 kilometer dalam sekali pengisian daya penuh. Jika menggunakan wall charger AC berkekuatan 11 kW, pengisian daya membutuhkan waktu 7 jam. Menggunakan fast charging 50 kW, pengisian dari 10 persen hingga 80 persen hanya membutuhkan waktu 73 menit. Jika menggunakan ultra-fast charging 200 kW ke atas, seperti yang tersedia di SPKLU PLN di sejumlah rest area, pengisian hingga 80 persen hanya memerlukan waktu 18 menit.

Kia EV6 GT-Line dilengkapi dengan fitur keselamatan canggih Advanced Driver Assistance Systems (ADAS) untuk mendukung kinerjanya yang sangat mumpuni. Fitur ADAS meliputi:

• Forward Collision Avoidance Assist (FCA): Dapat mendeteksi berbagai jenis kendaraan, sepeda, dan pejalan kaki.

• Lane Following Assist (LFA) dan Lane Keeping Assist (LKA): Membantu menjaga kendaraan tetap di jalurnya.

• Smart Cruise Control (SCC) dengan Auto Stop & Go: Mengatur kecepatan secara otomatis dan dapat berhenti serta melanjutkan perjalanan sesuai kondisi lalu lintas.

• Blind Spot Collision Avoidance Assist (BCA): Mendeteksi kendaraan di area blind spot dan memberikan peringatan.

• Blind Spot View Monitor (BVM): Menampilkan visual blind spot di layar dashboard.

• Rear Cross Traffic Collision Avoidance Assist (RCCA): Mencegah tabrakan saat mundur.

• Driver Attention Warning (DAW): Memberi peringatan jika pengemudi tampak lelah atau kehilangan fokus.

• High Beam Assist (HBA): Menyesuaikan pencahayaan lampu tinggi agar tidak mengganggu pengemudi lain.

Selain itu, Kia EV6 GT-Line juga memiliki fitur canggih lainnya:

• Safe Exit Assist (SEA): Memastikan penumpang keluar kendaraan dengan aman.

• Surround View Monitor (SVM): Memberikan pandangan 360 derajat di sekitar kendaraan.

• Remote Smart Parking Assist (RSPA): Memungkinkan parkir otomatis hanya dengan menggunakan remote.

Fitur menarik lainnya adalah Vehicle to Load (V2L). Setelah adaptor terpasang, mobil dapat menyalurkan daya listrik ke berbagai alat elektronik rumah dengan daya maksimal 3,6 kW atau 3.600 Watt. Fitur ini sangat berguna, misalnya saat berkemah, untuk menyalakan lampu penerangan, memasak dengan kompor elektrik, dan masih banyak lagi.

Dengan berbagai fitur canggih dan performa tinggi, Kia EV6 GT-Line memberikan banyak kelebihan yang membuatnya layak dimiliki.

Tidak bisa dipungkiri bahwa desain EV6 GT Line memang menawan. Bukan hanya futuristik, tetapi juga memiliki lekukan khas Kia dengan pahatan dan garis tajam di berbagai sisi. Meskipun demikian, desain ini sedikit menimbulkan blind spot di bagian belakang. Namun, hal ini bukan masalah besar karena fitur pendukung berkendara, termasuk untuk parkir, dapat mengkompensasinya dengan baik.

Dengan harga miliaran, EV6 GT Line menawarkan nilai yang sepadan dengan segala fitur, desain tubuh yang menawan, dan performa berkendara yang tidak diragukan. Namun, godaan lain datang ketika BYD menawarkan Seal AWD dengan harga yang hampir separuh dari EV6 GT Line. Meskipun segmentasi berbeda, produk Cina ini menawarkan kelengkapan fitur yang menarik, tenaga yang besar, dan daya jelajah yang lebih jauh (580 km).

Pilihan terbaik tentunya kembali pada kebutuhan mobilitas calon pengguna. Setiap kendaraan memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, jadi penting untuk mempertimbangkan apa yang paling sesuai dengan kebutuhan dan preferensi pribadi Anda.