Mercedes Benz E-Class

Interior Mercedes-Benz selalu menyuguhkan kualitas terbaik dan berkelas. Aura konservatif telah hilang, berganti kesan high-tech dan canggih. Pusatnya berasal dari dua monitor berukuran 12,3 inci yang seolah menyatu dalam satu frame. Monitor di depan pengemudi bertugas sebagai panel instrument. Resolusinya sangat tinggi (1920 x 720 pixel), membuat tampilan warna tajam seperti nonton film Blu-Ray. Area kontrol touch pad COMAND Online di konsol tengah terlihat futuristis. Di sekeliling interior, dihiasi lampu ambien yang dapat diatur sesuai selera. Mau dimatikan bisa, diredupkan juga bisa, atau diatur bagian mana saja yang menyala. COMAND (Cockpit Management and Data System), merupakan sistem infotainment Mercedes-Benz yang bersaing dengan iDrive milik BMW dan MMI milik Audi. Tidak hanya dapat diakses melalui touch pad dan kenop di tengah, terdapat track pad kecil di lingkar kemudi seperti milik ponsel Blackberry. Fiturnya sangat banyak, mulai dari pengaturan tampilan instrumen, audio, video hingga navigasi. Selain itu juga memiliki koneksi Apple CarPlay dan Android Auto. Audio di E 300 AMG lebih nikmat di telinga berkat surround sound system dari Burmester. Sedangkan E 250 AVANTGARDE masih memakai sound system bawaan Mercedes. Fitur menarik lainnya sudah pasti Parking Pilot. Bukanlah hal baru di Indonesia karena sudah ada beberapa pabrikan yang lebih dahulu memperkenalkannya. Tapi fitur ini baru pertama kali ada di E-Class yang dipasarkan di Indonesia. E-Class W212 sudah punya Parking Pilot, tapi bukan untuk model yang dijual di Indonesia. Tidak hanya parkir paralel dan seri saja, sistem ini dapat bekerja mengeluarkan mobil dari parkiran secara otomatis juga.

Memandang desain E-Class W213 akan selalu terbayang wajah C-Class W205 yang lebih dulu dipasarkan. Karena keduanya sudah mengusung bahasa desain terbaru yang membuat mirip dan mudah tertukar bila masih awam melihatnya. Tidak ada lagi garis-garis kaku yang diganti lekukan halus, luwes dan mengembung. Sisi elegannya tetap ada, tapi terbesit kesan berotot juga. Garis bodi samping, memberi warna berbeda jika dibandingkan dengan desain C-Class yang lebih polos. Di trim AMG Line, postur lebih proporsional karena wheel arch tampak penuh diisi velg AMG 19-inci yang dibalut ban Michelin berukuran 245/40 R19. Taillight LED dengan efek cristal optic Stardust tampak kontras dengan dua lubang knalpot bergaya parallelogram. Kemudian dilabur warna baru Cavansite Blue dan Kallaite Green yang gelap nan elegan. Tampak menarik selain hitam yang sudah membosankan.

Tipikal sedan Eropa yang besar dan berat, pengendaraan tipikal mobil turing. Sangat nyaman dan tergolong berat bermanuver. Tidak bisa disamakan dengan C-Class yang dimensinya lebih kecil, tapi pengendalian termasuk akurat mengikuti perintah kemudi.

Mercedes-Benz E 300 AMG Line menggendong mesin 4-silinder 2.0-liter yang menyimpan potensi besar. Daya 245 PS dengan torsi 370 Nm dihasilkan setara mesin 3,0-liter 6-silinder. Klaim akselerasi 0-100 km/jam dalam 6,2 detik dan kecepatan puncak dibatasi 250 km/jam. Mercedes-Benz E 250 AVANTGARDE juga menyandang mesin sama tapi outputnya lebih kecil, 211 PS dan torsi 350 Nm. Penyaluran tenaga mengandalkan transmisi otomatis 9G-TRONIC 9-percepatan. Ada 5 mode DYNAMIC SELECT: Eco, Comfort, Sport, Sport+ dan Individual, yang dapat dipilih sesuai gaya mengemudi. Jika ingin performa lebih beringas lagi, ada AMG E 43. Mesinnya berkonfigurasi V6 3,0-liter Biturbo dengan tenaga sebesar 401 PS dan torsi 521 Nm. Akselerasi jelas lebih cepat. Catatan 0-100 km/jam ditempuh 4,6 detik saja sementara top speed tetap dibatasi 250 km/jam.