Suzuki Carry

Tidak ada kesan mewah sama sekali di dasbor. Semua serbaplastik tanpa penghias maupun ornamen. Tapi bentuknya tegas dan penempatannya rapi. Di segmen ini tidak ada yang mencari material soft touch dalam sebuah pikap. Letak head unit tertanam teratur dan terdapat laci di depan penumpang. Keduanya kotak dan menjorok ke luar. Lucunya, laci itu juga diberi aksesori tutup plastik lentur bertuliskan Carry. Detail unik yang sebenarnya tidak terlalu diharapkan.

Tidak banyak bisa berbicara soal fitur. Semua sederhana hanya seperlunya saja. Panel meter malah lebih simpel dari versi lawas. Jarum menunjukkan speedometer tanpa takometer. Namun ada modernisasi lewat instrumen layar digital. Isinya tentang jumlah bahan bakar, trip meter dan odometer. Kemajuan wajar daripada terjebak terus di dunia analog.

Kekedapan kabinnya baik, suara bising dari luar cukup terinsulasi. Versi AC sebuah kemewahan dalam mobil komersial macam ini. Terik matahari pastinya tak akan mengganggu. Ditambah audio aftermarket yang sudah menjadi paket, dengan koneksi USB dan CD single DIN.

Akomodasi kabin termasuk enam tempat penyimpanan barang di varian AC. Ada 10 tempat termasuk tempat botol dan kantong di belakang jok.

Dibanding generasi lama, bentuk All New Carry jauh lebih modern. Bahkan bila bersebelahan dengan Gran Max juga begitu. Kesan kaku hilang, beralih desain luwes namun tetap sederhana. Sekilas mirip pikap dari Jepang.

Ukuran dimensi membesar. Carry kini punya panjang 4.195 mm dengan lebar 1.765 mm. Sedangkan tingginya mencapai 1.910 mm. Untuk varian pikap, terdapat dua pilihan bak belakang: Wide dan Flat. Panjang bak 2.505 mm, Iebar 1.745 mm dan tinggi 425 mm. Diklaim mampu mengangkut muatan seberat 1 ton.

Agar muatan tetap aman selama perjalanan, terdapat pengait yang ada di sekeliling bak. Jumlahnya berbeda-beda, 12 pengait di tipe FD (Flat Deck) dan 22 di tipe WD (Wide Deck).

Seperti Carry dan pikap lainnya, mudah diubah jadi berbagai fungsi. Suzuki sempat mencontohkan saat peluncuran perdana di IIMS 2019. Terpajang ubahan menjadi mobil boks, mobil toko, ambulans, truk sampah, hingga mobil angkot.

Fleksibilitas tinggi sejalan dengan konsep ILMU. Huruf I untuk irit bensin dan perawatan. L untuk lama umur pakainya. M untuk muat banyak dan U yang berarti untung. Hal inilah yang memungkinkan Carry menjadi kendaraan niaga ringan nomor satu di Indonesia.

Tenaga mesin K15B-C 1,5 liter memang tidak sebesar di Ertiga maupun Jimny. Disebabkan penyesuaian akibat kontruksi mobil yang jelas sangat berbeda. Namun daya 97 PS di 5.600rpm sudah tergolong sangat mencukupi. Itu saja sudah naik sekitar 19 PS dibanding sebelumnya. Dengan torsi 135 Nm 4.400 rpm menjamin kuat melahap tanjakan curam.

Imbuhan C di akhir akronim dari Commercial. Basisnya sama saja seperi K15B lain, tapi ada penyesuaian di cam dan beberapa sektor lain. Per silindernya dibuat dalam ukuran 74 x 85 mm (Diameter x Langkah). Pengiriman tenaga juga di arahkan ke belakang seluruhnya, melalui transmisi manual 5-speed.

Jangan harap ada ABS+EBD maupun kontrol stabilitas dan kontrol traksi. Itu semua terlalu mewah untuk mobil pengangkut barang. Airbag saja tidak ada. Deselerasi hanya mengandalkan rem cakram di depan serta tromol di belakang. Kemudahan perawatan berada di atas segalanya.