Kawasaki KLX 150

Kawasaki KLX 150 merupakan tulang punggung penjualan PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI). Motor trail ini mencatatkan angka penjualan terbanyak sepanjang 2016. Menurut data Asosisasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), jumlahnya mencapai 56.104 unit. Sebenarnya angka tersebut wajar, mengingat di kelas ini masih sedikit kompetitor. Honda, Yamaha, dan Suzuki belum memasarkan produknya secara retail. Otomatis saingannya hanya brand lokal yaitu, Viar Cross X 150. Dari sisi desain, motor trail produksi KMI tersebut memang cukup menggiurkan. Bodinya ramping, dengan ketinggian jok yang rendah, membuat kuda besi ini mudah untuk ditunggangi. Selain itu terdapat pula penggunaan ban off-road pada kedua rodanya. Ditambah lagi kehadiran mesin berkapasitas 144 cc SOHC, yang mampu menghasilkan torsi puncak 11,3 Nm pada 6.500 rpm dan tenaga maksimal 11,83 hp pada 8.000 rpm. Alhasil lengkap sudah predikatnya sebagai 'penggaruk tanah' sejati. Maka wajar, apabila aparat kepolisian ikut menggunakan motor ini sebagai salah satu kendaraan operasionalnya. KMI juga varian tertinggi untuk motor ini, yaitu Kawasaki KLX 150 BF. Kelebihannya adalah pada penggunaan ban off-road yang lebih besar. Ban depan menggunakan ukuran 21 inci dan ban belakang 18 inci. Suspensinya pun telah dibekali dengan upside-down. Sehingga lebih menyenangkan untuk digunakan berkendara di jalan tanah. Hanya saja memang, harganya berbeda. Kawasaki KLX 150 dibandrol Rp 28,2 juta (on the road Jadetabekser), dengan dua pilihan warna yaitu hijau dan hitam. Sementara KLX 150 BF dibandrol Rp 31,8 juta (on the road Jadetabekser), dengan pilihan warnah hijau dan oranye. Khusus untuk KLX 150 BF terdapat pula edisi spesial. Dengan harga menjadi Rp 33,4 juta (on the road Jadetabekser), konsumen akan mendapat tambahan berupa beberapa komponen off-road seperti hand guard, engine guard, serta warna hitam lebih banyak pada bagian body dan velg. Tentuya selain tampilannya semakin sangar, juga kemampuan off-roadnya semakin mumpuni. Sayangnya fitur-fitur modern belum tersemat di motor ini. Sebut saja instrument cluster masih analog, begitu juga pada sistem pencahayaan yang tidak menggunakan LED. Jika KMI melengkapinya, tentunya motor ini akan jauh lebih baik.