Saat meluncur tahun lalu, Kia Sonet bawa banyak kejutan. Datang sebagai pelopor segmen small SUV di Indonesia, ia langsung tampil menonjol. Wajar, lawan sepadan belum berdatangan. Setidaknya Kia Indonesia menyiapkan banyak sekali fitur premium yang baru ada di mobil di bawah Rp300 juta.
Nyatanya cukup berhasil membuat tolok ukur baru di segmen SUV dan crossover. Terutama varian tertinggi Premiere. Bahkan bisa membuat malu SUV kelas Rp500 jutaan. Hingga merek lain terpancing tantangan Kia dengan tak mau kalah menyajikan limpahan fitur senada. Namun tidak semuanya bisa mengimbangi. Sonet masih punya banyak senjata yang tidak dimiliki lawan-lawannya.
Sonet masih SUV termurah yang terpasang sunroof di atap. Fitur mewah ini tak lagi konsumsi mobil-mobil premium lagi. Membuktikan kalau SUV Rp200 jutaan saja bisa punya. Kesan mahalnya dapat. Sekaligus jadi aksesori bagi pengendara narsis doyan jadi perhatian. Suasana kabin pun ikut berubah. Bila plafon terbuka sanggup memberi tambahan cahaya sinar matahari.
Untuk mobil di bawah Rp300 juta, adanya wireless charger sangatlah istimewa. Biasanya hanya tersedia di mobil di level atas Rp500 juta, kini tidak lagi. Amat berguna di tengah kebutuhan smartphone yang semakin primer sekarang ini. Jadi tidak perlu lagi membawa kabel charger untuk ditancapkan ke port USB, ataupun menambah perangkat car charger.
Hanya letakkan ke area wireless charger di sela konsol tengah yang mudah dijangkau tangan. Ditambah lagi cooling function agar menghilangkan efek panas. Ada ventilasi kecil menyemburkan hawa dingin dari AC, untuk mendinginkan baterai smartphone yang umumnya panas saat dicharge.
Baca Juga: Road Test Kia Sonet Premiere
Berhubungan dengan sistem hiburan dan menarik sekali. Ada pendaran cahaya di door trim dapat berubah-ubah warnanya. Bisa mengikuti dentuman frekuensi musik dan berganti-ganti. Bila irama musik cepat, sinar pun berkedip-kedip mengikuti beat. Otomatis mengikuti setiap alunan nada. Lucunya, bisa seperti lampu disko. Cukup memberi mood gembira saat sedang berkendara. Mengisyaratkan sebagai mobil yang cocok untuk anak muda.
Fitur pemanja yang sangat bermanfaat menghemat waktu Anda. Ada kalanya terburu-buru berangkat beraktivitas sampai tidak sempat memanaskan mesin dalam waktu optimal. Sonet pun mengenalkan Remote Engine Start pertama di levelnya.
Menyalakan mesin bisa dari jauh dengan hanya menekan tombol di remote key. Bisa dilakukan sembari Anda bersiap untuk pergi. Pendingin udara bisa juga diaktifkan agar ketika masuk kabin, suhu sudah dingin. Fitur ini juga ditemui di Nissan Terra dengan banderol jauh lebih mahal.
Satu lagi fitur premium biasa ditemui di mobil mewah. Adanya ventilated seat merupakan solusi bagi konsumen di negara tropis. Hawa sejuk keluar dari kisi-kisi jok depan bagian punggung. Dijamin mengeliminir panas saat cuaca sedang teriknya. Sangat menolong pengemudi dan penumpang dengan masalah keringat berlebih.
Sekarang, lawan Sonet kian lengkap. Sudah ada Toyota Raize, Daihatsu Rocky, Nissan Magnite dan Renault Kiger. Menyusul berikut Hyundai Creta yang diperkirakan muncul tahun depan. Dengan segala kehebatan Sonet, bukan berarti ia menang mutlak. Para kompetitor tentu punya amunisi sendiri sebagai keunggulan kompetitif masing-masing. Sekarang tak pantas jumawa berlebih lewat peranti yang ada. Sebab lainnya sanggup menyamai atau melampaui.
Misal rangkaian sistem audio Bose. Awalnya tak pernah terpikir peracik audio ternama hadir di mobil dengan harga miring. Suara keluar dari 4 speaker utama, frekuensi tinggi dihasilkan dari 2 tweeter di pojok. Semua itu mampu diimbangi Renault Kiger yang menggandeng Arkamys sebagai peracik suara. Malah outputnya lebih baik dari 4 speaker plus 4 tweeter. Monitor layar sentuh 8 inci milik Sonet juga bukanlah yang terbesar. Toyota Raize dan Daihatsu Rocky dipasangi monitor 9 inci dengan banyak fitur dan koneksi smartphone.
Tire Pressure Monitoring System (TPMS) bukan milik Sonet semata. Nissan Magnite juga punya, bahkan ditambah Around View Monitor guna memantau sekeliling mobil. Cruise control pun bukanlah sesuatu yang mesti dibanggakan. Magnite saja ada, bahkan Raize GR Sport dengan Toyota Safety Sense lebih hebat. Sudah jenis adaptif, sehingga mobil bisa melaju mengikuti kecepatan kendaraan di depan. Sama halnya Drive Mode. Pilihan berkendara Eco dan Sport turut tersedia di Kiger. Sebagai pelengkap sensasi transmisi CVT agar bisa performa maupun efisiensi.
Soal peranti keselamatan juga bukan lagi sebuah kelebihan dari Sonet. Standar di trim teratas ada 6 airbag, Electronic Stability Control (ESC) dan Hill Assist Control (HAC). Raize GR Sport punya itu semua dan membuat Sonet keok berkat paket Toyota Safety Sense. Pun tetap kalah dari varian Rocky tertinggi berbekal Advanced Safety Assist (ASA). Malah Raize dan Rocky paling lengkap bisa lebih murah dari Sonet Premier. Well, tetap ada plus dan minus. Kelima fitur Sonet di atas tetap bisa bahan pertimbangan selain desainnya yang cakep. (Odi)
Baca Juga: Memahami Fitur Keselamatan Kia Sonet dan Nissan Magnite
Hak Cipta © Zigwheels 2014-2024. Semua Hak Cipta Dilindungi.