Gerbang zaman elektrifikasi sudah di depan mata. Wujud pergeseran kian nyata dengan datangnya seleksi model yang relatif terjangkau dari Hyundai. Dua model langsung didatangkan: Hyundai Kona Electric dan Ioniq Electric. Kalau senang dengan gaya crossover, Hyundai Kona Electric ialah pilihannya. Banderol Rp 674,8 juta menjadikannya salah satu EV paling terjangkau di pasaran. Juga satu-satunya crossover listrik termurah untuk saat ini. Tak perlu khawatir dengan karakter mobil listrik yang mungkin dipandang asing. Pada dasarnya ia mumpuni untuk meramaikan jalan perkotaan. Menepis rasa takut, berikut ulasan mengapa Kona Electric layak dipakai wara-wiri.
Nilai mendasar dari Kona Electric jelas terletak di segi pemacu. Velositas tercipta tanpa perlu membakar bensin. Dengan demikian, tidak ada residual gas dilepas ke udara. Imbasnya tentu kesegaran udara ketika sudah menjadi bagian mayoritas. Sementara ekosistem EV perlahan dibangun, minimal bisa merasa kesegaran di kantong lantaran biaya energi dan konsumsinya jauh lebih bersahabat ketimbang mobil konvensional.
Begini hitungannya, Hyundai Kona dengan baterai 39,2 kWh membutuhkan biaya Rp 56.632,00. Asumsinya menggunakan tarif biaya listrik rumah tangga R2-R3 dengan harga Rp 1.444,70/kWh. Nah, seluruh kapasitas baterai tadi dapat menempuh jarak 261,33 km atas dasar klaim konsumsi energi 0,14 kWh/km.
Kala membandingkan dengan pemacu konvensional ada selisih cukup jauh. Tempuhan 261,33 km pada mobil dengan konsumsi rata-rata 15 km/l saja membutuhkan biaya Rp 156.798,00 bila meminum Pertamax. Beda Rp 100 ribu. Jangan anggap receh karena sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit. Belum lagi ia menawarkan keringanan biaya pemakaian.
Pun kinerja motor listrik meminimalisir jumlah rotating parts di sektor mekanikal. Tanpa piston, kruk as, klep, dan sebagainya. Logikanya, komponen tadi akan aus setelah melampaui jam terbang tinggi sekaligus membutuhkan pelumasan dan perawatan berkala yang intensif. Tentu Kona Electric tetap memerlukan perawatan berkala, hanya saja teknisnya agak berbeda.
Ambil contoh dari segi pelumasan. Dijelaskan bahwa motor listrik tetap membutuhkan pelumasan. Tapi tidak banyak, hanya sekitar 1 liter yang perlu diganti secara berkala. Interval servis berkala bahkan lebih panjang. Jika biasanya per 10 ribu km atau 6 bulan sekali, Kona Electric dianjurkan hanya dalam rentang 15 ribu km atau satu tahun. Komponen yang rutin diganti pun disebutkan hanya filter AC, baru di titik lainnya minyak rem. Ya, masih ada fluida perlu diganti berupa battery coolant. Tapi bagian itu baru menjadi perhatian setelah menempuh 60 ribu km. Minim perawatan bukan?
Baca Juga: Hyundai Santa Fe Facelift 2021 Bakal Rilis di Indonesia, NJKB Sudah Tercantum
Ada ciri dari sebuah motor listrik yang tidak dimiliki enjin dengan pembakaran internal. Adalah tendangan torsi kuat sejak pedal gas diinjak. Melejit instan. Dalam Kona Electric, keasyikan itu tercipta berkat Permanent Magnet Synchronous Motor (PMSM) sebagai sumber penggerak ke roda depan. Total ekstraksi tenaga cukup melimpah, dicatatkan mencapai 136 PS. Lebih menarik justru capaian torsi, sanggup memuntahkan kekuatan 395 Nm. Angka fantastis untuk sebuah crossover kompak.
Keseruan dorongan listrik dibarengi pula kenyamanan pengoperasian. Tanpa tuas, komando transmisi terlaksana melalui set tombol di konsol tengah. Selain itu, regenerative braking dan One Pedal Driving System meringankan beban saat lalu lintas padat. Pengereman dapat terlaksana lewat tombol kayuh sebelah kiri. Sementara itu, di sisi kanan menentukan seberapa kuat daya regenerative braking.
Sumber pangan motor listrik sendiri berasal dari baterai berkapasitas 39,2 kWh. Mampu membawanya bepergian lebih dari 250 km dalam satu kali pengisian penuh. Kalau dihitung, bisa sampai ke Bandung dari Jakarta untuk kemudian berkeliling wisata kuliner seharian. Ketika sudah habis, baterainya bisa diisi dimana saja lewat portable charger bawaan.
Pada dasarnya banyak opsi kalau mau melakukan pengisian ulang. Selain di rumah, Hyundai menyediakan charging point di setiap diler. Atau, bisa juga memanfaatkan berbagai SPKLU. Untuk area Jakarta dan sekitarnya dapat Anda temukan di PLN Distribusi Jakarta Raya, Senayan City Mall, Aeon Mall BSD City, TangCity Mall, dan SuperMall Karawaci. Ada juga stasiun di luar Jabodetabek seperti Bandung, Surabaya, Denpasar, dan Makassar.
Nah, bila ternyata kehabisan energi atau terdapat kendala di tengah jalan, HMID siapkan layanan mereka. Selama masa garansi, pengguna dapat memanfaatkan roadside assistance dan Mobile Charging gratis.
Bermacam insentif diberikan pemerintah bila memanfaatkan mobil listrik. Perlu dicatat, mobil listrik sepenuhnya bukan hybrid atau PHEV. Kona pun berhak atas sejumlah fasilitas dari pemerintah ini. Ambil contoh Pergub DKI Jakarta no 3 tahun 2020 yang membebaskan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB) sehingga membuat harga OTR bisa serendah itu.
Di samping itu, pajak tahunan dipastikan lebih rendah. Sesuai Permendagri no 8 tahun 2020, Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) mobil listrik ditetapkan paling tinggi 30 persen dari tarif normal. Yang jelas, pengeluaran untuk perpanjangan STNK tidak akan semahal mobil Rp 670 jutaan. Jauh di bawah itu.
Insentif lainnya adalah kemudahan pembelian dengan DP minimal nol persen. Juga tak kalah menarik adalah fasilitas non fiskal. Saat peraturan ganjil genap mulai diberlakukan, tak ada hambatan bagi Kona Electric untuk menembus area terbatas di Jakarta. Ia termasuk yang dikecualikan.
Baca Juga: Spesifikasi Hyundai Ioniq 5 Bocor, Secanggih Porsche Taycan
Dari luar, pada dasarnya Hyundai Kona bukan sebuah crossover dengan gaya moderat. Ia tampil nyentrik di jalanan, apalagi di versi elektrik. Moncongnya dibikin rata tanpa rongga grille sehingga terkesan futuristis. Sekaligus juga menjadi pembeda dengan model konvensional. Namun di samping itu, guratan tubuh dan permainan cladding khas tidak dilunturkan.
Andai berekspektasi banyak fitur di mobil seharga Rp 600 jutaan, Kona Electric pun sanggup memenuhi harapan. Ragam kelengkapan ditanam untuk menciptakan kesan eksklusif. Misal pada atapnya yang sudah dibekali sunroof elektris. Kalau takut kepanasan di tengah kemacetan karena berpikir kompresor tidak bekerja lantaran tidak ada sumber putaran idle, Anda salah besar. AC dan komponen lain tetap beroperasi. Semua dijalankan seefisien mungkin agar menghemat energi, tak terkecuali saat berhenti. Pun penyesuaian suhu dibikin lebih komprehensif lewat pemanas atau pendingin bangku.
Urusan hiburan pasti mendukung kebutuhan masa kini. Monitor pusat kendali di tengah dasbor menyuguhkan konektivitas Android Auto dan Apple CarPlay. Juga di dalamnya berisi fungsi untuk menjadwalkan pengisian. Bisa menyetel titik mulai dan berhentinya charging. Adapun tambahan kelengkapan peningkat rasa dijebloskan ke kabin. Meliputi pemanfaatan material leather, Head-Up Display, TPMS, sampai wireless charging.
Kekhawatiran pasti muncul pada komponen elektrikal terutama baterai. Banyak paparan risiko baru yang sebelumnya bukan menjadi perhatian utama di model peminum bahan bakar fosil. Di antaranya bahaya akan benturan dan kerusakan sel baterai sehingga dapat menciptakan kebakaran hebat. Belum lagi komponen elektris tidak bersahabat dengan air. Juga ketakutan akan sengatan tegangan tinggi.
Terkait hal ini, Hyundai tentunya telah matang mengevaluasi dan mempertimbangkan berbagai paparan risiko. Mengingat pula mereka bukan jenama otomotif seumur jagung. Dalam pengembangannya, Hyundai Kona Electric telah memenuhi berbagai standar tes keamanan baterai. Mencetak hasil memuaskan dalam pengujian untuk Uni Eropa. Melibatkan pengujian keamanan mekanis, termal, dan elektris. Termasuk di dalamnya ada ketahanan benturan, paparan suhu tinggi, banjir, pembakaran, hingga overcharge dan hubungan arus pendek.
Dipastikan juga Hyundai Kona Electric bebas recall karena tidak termasuk dalam production batch yang harus ditarik kembali. Wajar bila timbul kekhawatiran pada jenis produk baru yang masih jarang ditemui di pasaran. Untuk menanggulangi hal ini, pihak APM menjamin ketenangan lewat paket garansi dasar 3 tahun atau 100 ribu km. Ditambah lagi garansi baterai sampai 8 tahun atau 160 ribu km. Pengguna turut dibebaskan biaya perawatan selama 5 tahun atau 75 ribu km.
Jika sudah memutuskan untuk meminang, Hyundai Kona ditawarkan dalam empat seleksi warna atraktif dengan perpaduan atap two-tone. Tinggal pilih mau Chalk White, Galactic Grey, Dark Knight, atau Pulse Red. Untuk pemesanan sampai 31 Desember, setiap pembelian akan dipaketkan AC Charger berikut instalasi tanpa perlu biaya tambahan. (Krm/Odi)
Baca Juga: Hyundai Sebar Teaser Kona N, Spek Mulai Terungkap
Hak Cipta © Zigwheels 2014-2024. Semua Hak Cipta Dilindungi.