Belum banyak pilihan mobil listrik (EV) di level menengah. Opsi paling direkomendasikan ialah Ioniq 5 Prime Long Range ketimbang Kona EV. Betul, keduanya merupakan produk Hyundai Motors Indonesia (HMID). Ada alasan lebih pilih model pertama sang crossover, ketimbang si kompak SUV. Sudut pandangnya mulai dari harga, spesifikasi dan rentang jarak jelajah. Kemudian besaran pajak tahunan atau perpanjangan STNK jua menjadi pertimbangan.
Untuk harga, Hyundai Indonesia melepas Ioniq 5 Prime Long Range Rp759 juta rakitan lokal (CKD). Sedangkan Kona EV dijajakan Rp742 juta dengan status CBU Korsel. Bahkan harga lebih mahal kalau disandingkan bareng Ioniq 5 Prime Standar Range Rp718 juta. Semua berstatus on the road Jakarta. Mari kita bandingkan.
Kacek harga antara Kona EV dengan Ioniq 5 Prime Long Range cuma Rp17 juta. Jelas bukan angka besar untuk segmen konsumen di level ini. Kemudian kekuatan motor listrik sangat jauh. Soal performa, Kona EV mobil menggunakan motor listrik sinkron bermagnet permanen efisiensi tinggi sebesar 100 kW (136 PS). Motor melontarkan torsi tertinggi 395 Nm yang didistribusikan ke roda depan. Energi disuplai oleh baterai lithium ion 39,2 kWh. Jarak tempuh mencapai 345 km berdasarkan (NEDC) dan 289 km (WLTP) dalam sekali pengisian daya.
Sedangkan kalau Anda beli Hyundai Ioniq 5 Prime Long Range. Ia memiliki permanent magnet synchronous motor. Aliran listrik dari baterai 72,6 kWh sanggup menghimpun kekuatan maksimal 217 PS. Tonjokan torsi 350 Nm. Klaim pabrikan, mengilat dari 0-100 km/jam cuma butuh tempo 7,4 detik saja. Mobil menganut tipe penggerak roda belakang. Kemudian jarak tempuh 481 km berdasar WLTP, jadi varian paling sanggup melancong terjauh. Spesifikasi ini di atas Kona EV.
Baca Juga: Menggali Keistimewaan Hyundai Kona EV
OTO Media Group pernah mencoba kedua model. Pengendalian mobil jauh lebih mantap Ioniq 5. Konfigurasi suspensi menggunakan MacPherson Strut di depan dan multilink sebagai penyokong roda belakang. Jelas, ia menyajikan pengalaman berkendara asyik di jalan perkotaan. Melesat di jalan mulus terasa naik pesawat tebang. Sangat stabil dan senyap. Jarang sekali koreksi lingkar kemudi ketika membawanya mengilat kencang.
Komunikasi antara setir, ban, dan suspensi begitu seimbang. Namun kenikmatan itu harus sedikit mengorbankan sedikit keempukan suspensi saat menerjang lubang atau medan tak rata. Mobil terasa keras. Pengembalian gaya gerak pegas (rebound) cepat sekali. Namun masih tergolong wajar.
Catatan kecil. Untuk pajak tahunan (STNK) Ioniq 5 sekitar Rp1,3 jutaan, sedangkan Kona EV Rp1,1 jutaan. Sangat murah. Tapi, kalau Anda berminat membeli Ioniq 5 yang diberi gelar World Car of The Year 2022, harus inden. Saking banyaknya peminat, konsumen antre sampai delapan bulan untuk sampai ke garasi rumah. Tapi produknya memang layak dinanti. (Alx/Odi)
Baca Juga: Sensasi Kesenyapan Hyundai Ioniq 5 dan Kepintarannya Mengolah Energi
Hak Cipta © Zigwheels 2014-2024. Semua Hak Cipta Dilindungi.