Subaru Indonesia turut membawa Forester 2022 varian bawah. Forester 2.0i-L menemani tipe S-EyeSight untuk meramaikan pilihan SUV Rp500 jutaan. Dibanderol Rp579,5 juta, ia bisa menjadi alternatif selain New Mazda CX-5 Elite (Rp597,7 juta), Nissan X-Trail 2.5 VL (Rp576 juta), Honda CR-V 1.5L Turbo (Rp590,9 juta), dan lain-lain. Seberapa menarik?
Tentu saja fiturnya tak selengkap S-EyeSight. Beda harga sampai Rp80 juta menanggalkan paket EyeSight yang berisikan ragam asistensi berkendara. Berarti tanpa Adaptive Cruise Control, Pre-Collision Braking, Pre-Collision Throttle Management, Lead Vehicle Start Alert, Lane Departure Warning, Lane Keep Assist dan Subaru Rear Vehicle Detection (SRVD). Cukup mengandalkan peranti keselamatan standar dua airbag depan, airbag tirai, airbag lutut, Vehicle Dynamics Control System, Auto Vehicle Hold (AVH) serta Steering Responsive Headlights (SRH).
Penampilannya lebih sederhana tanpa banyak aksen krom maupun silver. Terlihat dari spion dan gagang pintu sewarna bodi, lalu bagian moulding hitam juga tanpa hiasan silver. Peleknya pun lebih kecil menjadi ring 17-inci dengan ban 265/65. Tampak polos sehingga bisa dikreasikan sesuai keinginan masing. Misalnya seperti dilakukan Subaru Indonesia dengan mengubah gaya bertualang membawa tenda lipat di atap.
Bagian interior juga menurunkan kadar kemewahan. Seluruh jok dibalut bahan fabric berwarna hitam. Kemudian pedalnya tidak dipasang lempengan aluminium untuk kesan sporty. Beruntung tidak ada pengurangan fungsi. Semua masih sama mulai dari head unit multi-sambungan hingga tombol X-MODE.
Baca Juga: Detail Spesifikasi dan Varian Subaru Forester 2022, SUV AWD Termurah
Yang dikurangi adalah tiadanya kamera depan dan samping. Lalu minus juga sistem audio premium Harman/Kardon. Atap pun polos tanpa sunroof, sehingga ruang kepala bisa sedikit lebih lapang. Fitur canggih X-MODE juga tidak selengkap di tipe S-EyeSight. Bedanya tanpa fitur dual-function berupa model SNOW/DIRT dan D.SNOW/MUD. Dengan kata lain, kemampuan melibat medan off-road tidak sehebat Forester S-EyeSight.
Tak akan jadi masalah jika menceburkan Forester varian ini ke kubangan lumpur. Toh, Symmetrical AWD tetap menjadi penggerak utama yang menyajikan keandalan dua alam. Di jalanan aspal mulus bakal menjadi peningkat kestabilan, pengendalian maupun keselamatan. Sekaligus memberikan traksi terbaik kala diajak blusukan ke alam bebas. Namun harus hati-hati bila menuruni bukit terjal. Sebab tidak dilengkapi Hill Descent Control.
Jangan khawatir bila menemui hambatan. Asal tak terlalu ekstrem, rancang bangun Forester siap menghadapinya. Approach angle sebesar 20 derajat, break-over angle 19,6 derajat dan departure angle 24,6 derajat, masih sanggup untuk mengangkangi itu semua. Ground clearance 220 mm termasuk sangat jangkung seperti kebanyakan off-roader.
Selain AWD, pembeli juga tipe ini juga mendapatkan mesin boxer khas Subaru. Menyandang unit FB20, 4-silinder, 2,0-liter horizontally-opposed naturally aspirated. Output memang biasa saja, cuma menghasilkan 156 PS dan torsi 196 Nm. Tapi diklaim powerloss sangat minim, ditunjang pula penyalur daya Lineartronic CVT.
Kalau membandingkan SUV medium lain selevel harganya, Forester ini punya pendekatan berbeda. Ya, tanpa kehadiran fitur-fitur canggih seperti di tipe S-EyeSight, pembeli varian L akan merasakan sensasi Subaru sebenarnya. Mesin boxer berpadu dengan penggerak AWD adalah suguhan utama yang tidak ada di SUV Rp500 jutaan manapun. (Odi)
Hak Cipta © Zigwheels 2014-2024. Semua Hak Cipta Dilindungi.