Selain memperlihatkan proses produksi. Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) turut memperagakan sistem pembuangan air di dalam sasis milik Nmax. Tujuannya tak lain ingin menunjukkan kualitas produk kepada masyarakat. Kemudian memperlihatkan bagaimana jalur drainase bekerja (drainhole), supaya tak ada genangan serta kendaraan tidak mudah berkarat.
Dalam simulasi di pabrik Yamaha Indonesia, mereka menumpahkan air ke dalam batang (frame tubular) sebanyak 250 cc. Perusahaan juga menunjukkan posisi lubang pembuangan tepat berada di di bawah, bukan samping. Sasis diposisikan dalam kondisi normal dan standar samping. Ketika dilakukan percobaan, jumlah air keluar sama, tak tersisa. Ini yang menurut pabrikan bikin motor lebih aman dari korosi. Proses bisa dilihat detail di reels Instagram @theofficialoto.
Baca Juga: Yamaha Rilis Nmax 2023 di Jepang, Banyak Perbedaan dari Versi Indonesia
Yamaha Nmax 155 menggunakan sasis jenis underbone dengan tipe logam yang terbuat dari material Hi-ten steel. Asal tahu, ketebalan pipa besi skutik Maxi ini mencapai 2,3 mm. “Kalau bicara Nmax, kami produksi sejak 2016. Sampai sekarang tidak pernah mendapat klaim (quality problem) tentang frame. Kami juga ekspor model ini ke banyak negara, Jepang, Asia, termasuk Eropa. Kami yakin mengenai kualitasnya. Untuk kompetitor kami tidak berhak memberi komentar,” terang Dyonisius Beti, President Director & CEO PT Yamaha Indonesia Motor Mfg. (YIMM) di Head Office YIMM Cakung, Jakarta Timur.
Kalaupun ada masalah, imbuh Dyon, pelanggan tidak usah khawatir soal kualitas Yamaha Nmax, Xmax, Mio serta lini produknya. Karena pabrikan memberi warranty sasis satu tahun. Kalau ada kendala, mungkin saja terjadi. Tapi bakal diganti sesuai standar jaminan pabrikan. Maksimal dalam dua bulan bakal terganti dengan frame baru. Nah, saat peragaan sistem drainase rangka. Sebetulnya masih ada jejak silikat, namun relatif sedikit di beberapa titik. Bagaimana tanggapan pabrikan soal hal ini?
“Mengenai silikat tidak ada masalah. Itu sudah kami buktikan. Itu proses yang umum. Dalam welding kami menggunakan wire, karena tidak menggunakan las argon lagi. Sudah robotik 100 persen pakai CO2. Dari wire itu tadi ada komposisi silikon. Nah, dalam proses Cathodic Electrodeposition (CED) itu, karena silikon sifatnya bukan penghantar, jadi tidak terikat. Tapi kondisi silikatnya lebih baik dibandingkan dengan chemical lain. Bisa sebagai penghambat kuat terhadap karat. Terlihatnya saja yellowish (kekuningan) karena ada treatment dan sebagainya. Kami perlu mengedukasi lebih banyak soal ini. Kenapa untuk tipe rangka jenis motor sport tidak terlihat? Karena kami memberikan tambahan spray painting,” papar Teddy C Yacob, Production Director PT YIMM, menjawab pertanyaan seputar silikat di rangka motor. (Alx)
Baca Juga: Yamaha Aerox 2023 Kini Dapat Traction Control System
Hak Cipta © Zigwheels 2014-2024. Semua Hak Cipta Dilindungi.