Rentetan produk baru Yamaha ramaikan pengujung tahun. Setelah melepas Aerox dan varian baru NMax, kini giliran menguatkan line up skutik entry level. Bukan generasi baru Mio S, melainkan bernama Yamaha Gear 125. Memang masih masuk dalam keluarga Mio, namun dengan konsep lebih multiguna. Berhadapan langsung dengan Honda Beat, tentu sangat menantang. Makanya dilengkapi seabrek fitur serta harga yang menggiurkan.
Ukuran Gear tak jauh-jauh dari lawan. Memang ada beberapa titik lebih besar, tapi tidak signifikan dan rasanya dihiraukan saja. Total panjang 1.870 mm, lebar 685 mm, tinggi 1.060 mm, serta jarak sumbu roda 1.260 mm. Masih terbilang kompak. Tinggi tempat duduk pun sekitar 750 mm, mestinya ramah postur orang Asia, baik pria maupun wanita.
Yang tak bisa dikejar Gear untuk menyamai Beat, soal keringkasan bobot. Struktur eSAF Honda harus diakui berhasil memangkas banyak angka. Sementara Gear disinyalir tetap mewariskan rangka Mio S alama. Sehingga titik ter-ringan pun berkutat di 95 kg, sementara yang trim atas 96 kg.
Di area kaki-kaki tampaknya tak beda pula dari Mio S. Ban depan berukuran 80/80 14 inci dan belakang 100/70 14 inci. Serta merta pelek palang senada sang kakak. Urusan deselerasi, depan belakang mengandalkan kombinasi cakram dan tromol. Sementara peredam kejut berkonfigurasi tunggal di belakang dan teleskopik untuk menopang depan.
Terakhir, soal bentuknya, kami rasa butuh waktu untuk menyukainya. Meski hal ini berkaitan preferensi, bukan sesuatu yang pasti. Fasadnya masih menyisakan irama Mio S. Hanya saja diinterpretasikan dalam bahasa desain Yamaha masa kini. Terutama lampu utama, ada nada NMax namun dengan sambungan mika ke bawah. Membuat siluet huruf Y. Sementara peletakkan sein depan, mungkin inspirasinya datang dari Yamaha Freego.
Sisi samping dan belakang makin unik. Rasanya agak ekstrem menggurat skutik seperti ini, agak diluar kebiasaan. Tapi sisi baiknya, bentuk ikonik pastinya jadi identitas tersendiri dan mudah diingat. Agaknya, kami lebih mengapresiasi dua bagian ini ketimbang fasadnya yang terlalu mirip model lama.
Baca Juga: Yamaha Tracer 9 dan Tracer 9 GT Model 2021, Versi Touring MT-09
Sesungguhnya, bukan soal alat-alat elektronik canggih yang membuat Gear unik. Melainkan inovasi terhadap kepraktisan mengakomodir barang. Pertama, lantainya rata tanpa tunnel sama sekali. Artinya barang bawaan mestinya bisa diselip atau diberdirikan dengan mudah.
Nah, perihal kebiasaan orang Indonesia ini ternyata dipikirkan lebih matang lagi. Terdapat lubang untuk tambahan footstep tepat di dek depan (opsional). Bentuknya persis pijakan penumpang, hanya saja untuk pengendara. Dimaksudkan ketika dimensi barang bawaan pada dek agak lebar, kaki masih bisa bertumpu sempurna. Dan tak membahayakan pengendalian. Sederhana, namun fungsional. Walaupun memang secara estetika tidak enak dipandang.
Belum selesai dengan itu, Yamaha memasang dua hook atau gantungan supaya makin praktis. Letaknya di dek tengah seperti biasa, sementara tambahannya ada di cover sadel. Jika diperhatikan, papan pijakan melengkung ke atas untuk di sisi penumpang. Ternyata ini pun ada artinya. Yaitu demi membuat anak-anak bisa memijak dengan nyaman, tak perlu meraih footstep ukuran orang dewasa. Lantas pijakan model lipat standarnya tetap ada, fleksibel digunakan siapapun.
Kalau mengenai fitur elektronik, sebetulnya standar saja. Untuk tipe tertinggi (S Version) tentunya sudah berbekal Stop Start System (SSS), perangkat otomatis pemati mesin kala idle, untuk menghemat bahan bakar. Mekanisme kerjanya sama saja dengan Mio atau Freego, tak ada beda sama sekali. Komponen sejenis pula dimiliki Honda Beat trim atas.
Namun yang tak dimiliki seri Beat manapun, adalah answer back system. Meski tak sampai paket kunci pintar, alias masih pakai kunci konvensional, setidaknya bisa menemukan motor di parkiran lebih mudah. Sebab lampu bakal berkedip tatkala tombol ditekan. Sisanya, kurang lebih sama.
Misal dari speedometer, sepenuhnya diisi model analog. Informasinya pun tergolong minim, fundamental semata. Lalu pencahayaan, teknologi dioda baru ada di lampu utama. Sein sampai stoplamp masih berupa halogen, sama seperti kompetitor. Tapi Gear agak lengkap sedikit, karena dipasang hazard buat sinyal saat sedang bermanuver mendadak.
Ia turut memiliki power outlet, tapi bukan model soket USB. Artinya perlu ada konektor ketika ingin mengisi daya gawai. Walau begitu, Anda tak perlu khawatir soal letak penyimpanan ponsel waktu berkendara. Laci sebelah kiri itu bisa ditutup, sekaligus punya ruang cukup luas. Hanya saja, cover masih berupa tambahan alias aksesori, bukan bawaan.
Baca Juga: Yamaha Rilis Varian Tengah Nmax, Dapat Smart Key dan Fitur Y–Connect
Tidak salah jika mengatakan skutik entry level Yamaha paling kencang. Toh memang mereka menaruh standar terkecil dengan kubikasi agak besar dibandingkan rival. Tapi soal konsumsi bahan bakar, rasanya belum bisa dibilang lebih baik. Mengingat masih satu basis dengan Freego, torehan konsumsi bahan bakar tak bakal jauh-jauh. Selisih banyak dengan Beat.
Menggendong mesin satu silinder 124,96 cc dua katup SOHC, dengan rangkaian bore dan stroke 52,4 mm x 57,9 mm. Kompresi sama persis dengan si matic gambot, 9,5:1. Dari situ tercipta daya 9,3 Hp di 8.000 rpm, serta torsi mencapai 9,5 Nm pada 5.500 rpm. Lumayan bertenaga.
Sebetulnya, Mio S lama pun punya spesifikasi mirip seperti Gear. Tapi diferensiasi besar terletak pada sistem starter mesin, makanya disamakan dengan Freego. Ya, Smart Motor Generator kini menjadi standar di entry level Yamaha. Artinya proses menyalakan mesin tak lagi ada suara. Hal ini makin berfungsi ketika sedang menggunakan SSS.
Saat ini Yamaha memasarkan dua varian Gear 125. Satu yang standar, satu lagi tipe S. Masing-masing dijual Rp 16,750 juta – Rp 17,350 juta OTR Jakarta. Dan dibedakan melalui perlengkapan fitur, serta opsi kelir.
Untuk trim bawah seperti biasa, lebih banyak pilihan. Corak-coraknya pun cenderung ekspresif, lantaran disediakan tema cerah. Opsinya mulai dari Metallic Silver, putih, merah, hijau gelap, serta Metallic Grey. Tapi, konsumen tak bakal dapat answer back system dan SSS.
Kalau meminang paket paling lengkap, opsi kelirnya terbatas. Cuma ada Prestige Silver dan Matte Red, berpadu trim plastik dan pelek hitam.Tak banyak corak dan embel-embel nama di tubuh, cukup jelas ia dikemas dalam nuansa elegan. Nilai baiknya warna itu eksklusif, tak hadir di varian bawah. (Hlm/Odi)
Baca Juga: Yamaha Gear 125 Meluncur, Skutik Murah Dibanderol Mulai Rp 16 Jutaan
Hak Cipta © Zigwheels 2014-2024. Semua Hak Cipta Dilindungi.