Bisnis Otomotif Astra Group Selama Sembilan Bulan Untung Rp6,8 Triliun
Pendapatan bersih konsolidasi Astra Group kian moncer. Selama sembilan bulan pertama 2022, mereka kantongi laba Rp221,4 triliun. Angkanya meningkat 32 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Di sisi lain, pundi-pundi keuntungan divisi otomotif grup meningkat 23 persen menjadi Rp6,8 triliun. Hal ini amat mencerminkan volume penjualan lebih tinggi dari sebelumnya.
Menukil data dari Gaikindo. Penjualan mobil nasional meningkat 21 persen menjadi 758.000 unit sepanjang Januari-September 2022. Sedangkan penjualan mobil Astra meningkat 20 persen menjadi 413.000 unit. Mereka sanggup mengamankan pangsa pasar stabil sebesar 55 persen. Sebanyak 27 model baru dan 21 model penyegaran telah mengaspal sepanjang periode ini.
Lanjut mengenai penjualan sepeda motor secara yang nasional menurun 4 persen menjadi 3,6 juta unit pada sembilan bulan pertama 2022. Astra Honda Motor, kena imbasnya juga. Pabrikan sempat mengalami gangguan sementara atas pasokan semikonduktor. Sehingga mencatat penurunan penjualan 8 persen menjadi 2,7 juta unit. Tiga model baru dan sembilan model revamped telah diluncurkan.
Bisnis komponen otomotif grup dengan kepemilikan 80 persen. PT Astra Otoparts Tbk, mencatatkan laba bersih sebesar Rp832 miliar. Torehan meningkat 86 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Hal ini terutama disebabkan oleh peningkatan pendapatan dari segmen pabrikan (original equipment manufacturer). Termasuk pula pasar suku cadang pengganti (replacement market).
Kemudian divisi infrastruktur dan logistik. Grup mencatat peningkatan laba bersih dari Rp98 miliar pada sembilan bulan pertama pada tahun lalu. Kini menjadi sebesar Rp386 miliar. Faktor pendukungnya ialah peningkatan kinerja dari bisnis jalan tol. Astra mempunyai kepemilikan saham di 396 km ruas jalan tol yang telah beroperasi sepanjang jaringan jalan tol Trans-Jawa dan tol lingkar luar Jakarta. Pendapatan dari bisnis ini meningkat sebesar 37 persen.
Untung bersih PT Serasi Autoraya meningkat sebesar 3 persen menjadi Rp119 miliar. Terutama karena jumlah kontrak sewa meningkat 6 persen menjadi 24.900 unit. Walaupun kontribusi laba bersih dari penjualan mobil bekas lebih rendah. Mengenai prospek bisnis, mereka mengaku optimis. “Kinerja grup sepanjang sembilan bulan pertama 2022 cukup baik. Sebab didukung oleh pemulihan ekonomi dan harga komoditas yang lebih tinggi. Kinerja bisnis pada sisa tahun ini diperkirakan akan tetap baik. Namun, prospek bisnis ke depan dapat menghadapi tantangan. Misalnya saja tingkat inflasi lebih tinggi, meningkatnya suku bunga dan tekanan ekonomi makro global,” terang Djony Bunarto Tjondro, Presiden Direktur Astra International, dalam laporan keuangan. (Alx/Odi)
Baca Juga: Sebanyak 35 Pabrikan Motor Listrik Produksi 1 Juta Unit Saban Tahun
Artikel Unggulan
- Terbaru
- Populer
Artikel yang direkomendasikan untuk anda
Mobil Unggulan
- Populer
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Advisory Stories
- Road Test