BMW 2 Series Active Tourer Lanjutkan Eksistensi ke Generasi Kedua
Mungkin di luar bayangan penggemar sejati kalau BMW ikut berkecimpung di kelas people mover. Bagi Bimmer puritan pastinya harus gigit jadi karena tidak ada karakteristik murni yang dibawa dalam sebuah mobil keluarga. Namun bagi pencari kendaraan fleksibel untuk harian namun tetap pakai lencana propeler ikonik, tentu sebuah kebanggaan tersendiri.
Beginilah jadinya kalau BMW bikin sebuah MPV. Awal muncul pada 2014, menyandang nama Seri 2 dengan imbuhan Active Tourer sebagai penegas kepraktisan. Bentuknya MPV murni, sangat keluar pakem BMW yang sudah kadung identik sedan hingga SUV. Lalu disematkan fasad khas pabrikan Bavarian yang beruntungnya menguatkan unsur sporty. Tentu tak lepas dari cibiran fans maupun haters. Sebab Active Tourer seolah melencengkan personalitas selama ini. Bagian paling menggelitik jelas format sasis berpenggerak roda depan. Ditambah lagi mesin baru 3-silinder. Seperti bukan BMW meski X1 juga memakai layout sama.
Kenyataannya penjualan 2 Series Active Tourer cukup bagus. Jadilah berlanjut ke generasi kedua dan baru saja mendebut. Menawarkan rancang desain serbabaru, tampang lebih sporty, kabin unik nan lapang dan rasa berkendara lebih mengasyikkan. Menyandang kode unik U06, ditawarkan dalam pilihan mesin bensin, diesel hingga PHEV.
Lompatan desain tidak terlalu besar, tapi makin bisa diterima kalau ini tetaplah BMW. Pola tubuh masih identik minivan sekelas VW Touran, Kia Carens dan lain-lain, mampu berpadu apik dalam bahasa BMW terkini. Dipertontonkan grille baru ekstrabesar beserta lampu utama pipih. Lampu belakang pun model gelap mirip 3 Series G20. Jelas perubahan positif dibanding generasi pertama.
Baca Juga: BMW 4 Series Gran Coupe Masih Eksis Mengisi Celah Sempit
Pahatan tubuh cenderung bersih tanpa dramatisir. Semua dirancang dengan perhitungan matang dan ilmiah. Sehingga berhasil mendapat coefficient of drag hanya 0,26. Jelas ini adalah mobil yang sangat aerodinamis. Dimaksudkan bukan untuk adu cepat di sirkuit, namun akan menambah efisiensi. Salah satu faktor penting bagi konsumen Active Tourer. Cangkang baru itu menyelimuti konstruksi anyar FAAR berpenggerak roda depan (FWD).
Yang menarik di kabin. Anda tak akan melihat desain semacam ini di model BMW lain. Seolah dirancang spesial untuk Active Tourer. Bahkan setirnya juga terlihat asing. Dashboard dibuat simpel tanpa banyak ornamen tak jelas dan mewah berkat lapisan trim kayu. Tampak keunikan dari sektor konsol tengah. Area transmisi mengapung menyatu bersama arm rest. Sehingga tercipta ruang penyimpanan di bawahnya.
Sebagai model termurah, bukan berarti BMW membiarkan 2 Series Active Tourer tampil ala kadarnya. Sistem iDrive 8 yang mendebut di BMW iX menjadi sarana utama dalam penyajian infotainment. Begitu pula Live Cockpit Professional terbaru, menunjukkan keseriusan pabrikan bahwa bukan sekadar model pelengkap belaka.
Empat unit enjin langsung tersedia. Paling bawah diisi BMW 218i Active Tourer dimodali mesin 3-silinder 1,5-liter bertenaga 136 hp dan torsi 230 Nm. Atasnya ada 220i Active Tourer (170 hp/280 NM), 223i Active Tourer (218 hp/360 Nm) menyandang enjin 4-silinder 2,0-liter dan 218d Active Tourer (150 hp/360 Nm), satu-satunya diesel.
Varian hybrid menyusul beberapa bulan kemudian. Tertinggi bakal ditempati 230e Active Tourer sebagai PHEV. Output maksimal mencapai 326 hp hasil kombinasi mesin bensin dan motor elektrik. Berlanjut 225e xDrive Active Tourer dengan daya 245 hp yang menggerakkan keempat roda. (Odi)
Baca Juga: All-new BMW 2 Series Meluncur, Lebih Besar Tanpa Grille Berlebihan
Artikel Unggulan
- Terbaru
- Populer
Artikel yang direkomendasikan untuk anda
Mobil BMW Unggulan
- Populer
Artikel Mobil BMW dari Carvaganza
Artikel Mobil BMW dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Road Test