Klan BMW muka baru terus bertambah. Setelah versi kupe 3 Series atau 4 Series generasi baru meluncur, kini giliran varian tanpa atap. Satu perubahan kentara adalah kepalanya. Sang droptop kini tidak lagi menganut atap convertible keras. Menciptakan aura klasik seperti mobil convertible dahulu.
Hardtop jelas terlihat canggih dan kokoh, hanya saja berat dan memakan tempat. Untuk itu, kini 4er cabriolet beralih ke model soft top klasik. Tentu diikuti pengembangan desain. Diklaim menawarkan kekuatan layaknya atap keras dibalut nuansa cabriolet puritan. Memang dalam sejarahnya, kendaraan sejenis ini identik dengan atap fabric. Pun bukan hanya gaya orisinal, kepala lentur ini memiliki bobot 40 persen lebih ringan ketimbang pendahulu. Juga dijanjikan aspek kenyamanan kabin, seperti suhu dan suara, lebih baik ketimbang desain konvensional.
Di samping itu, kepraktisan merupakan nilai tambah komponen soft top. Terbukti 4er Cabriolet teranyar sanggup menyimpan lebih banyak barang di bagasi. Tidak memakan terlalu banyak tempat, memungkinkan peningkatan volume kargo sampai 80 liter (total 300 liter) ketimbang pendahulu ketika posisi terbuka.
Tentu hal ini turut memengaruhi performa lantaran meringankan bobot keseluruhan. Disokong pula peningkatan rigiditas rangka guna mengimbangi hilangnya kekuatan struktur di area kepala. Semua itu terlaksana melalui penguatan pada side skirt, bracing sasis spesifik model convertible, dilanjut shear panel aluminium di kolong depan.
Urusan desain, ia ikut mendapatkan operasi identitas besar-besaran seperti 4 series kupe. Selain atap, guratan lainnya menyerupai. Yep, grille ekstra besar bakal banyak ditemui dalam keluarga BMW, termasuk si cabriolet ini. Moncong menganga lalu diapit lampu LED memicing sebagai standar. Bisa juga dipasang Laserlight nan canggih sebagai barang opsional. Di buritan, lampu tipis horizontal mejeng mengikuti arahan desain 4er.
Ruang di balik bonnet dapat terisi satu dari enam seleksi pemacu: tiga bensin, tiga diesel. Kasta terendah varian bensin memanfaatkan mesin empat silinder 2,0 liter turbo. Sanggup melontarkan daya 184 hp/300 Nm atau 258 hp/400 Nm tergantung tipe (420i atau 430i). Jantung peminum bensin terkuat sendiri merupakan unit enam silinder 3,0 liter turbo berteknologi mild hybrid 48V. Menjadi sumber dorongan bagi M440i xDrive. Total ekstraksi mencapai 374 hp/500 Nm menuju ke empat roda.
Varian diesel menawarkan dua pilihan mesin turbo dengan total tiga output berbeda. Yang pasti semua ditemani sistem hybrid 48V. Versi empat silinder 2,0 liter menghasilkan 190 hp/400 Nm untuk 420d. Sementara itu, keluaran 286 hp/650 Nm adalah nilai terendah dari pemacu enam silinder 3,0 liter 430d. Kekuatan puncak enam ruang bakar disuguhkan spesial kepada M440d xDrive: siapkan tenaga 340 hp dibantu tendangan torsi fantastis sampai 700 Nm.
Transmisi otomatis delapan percepatan Steptronic adalah komponen standar. Namun lain cerita ketika melirik duo raja M440i xDrive dan M440d xDrive. Mereka memanfaatkan Steptronic Sport 8-speed dan sistem AWD pintar. Punya fungsi Sprint, menjanjikan karakter akselerasi spontan dan dinamis.
Pengalaman berkendara dibikin komplet oleh layout interior driver oriented khas BMW. Tak ketinggalan sistem infotainment termutakhir BMW Operating System 7. Ragam personalisasi dapat dilaksanakan seperti konten display dan instrument cluster sampai mode berkendara. Apple CarPlay dan Android Auto pun masuk dalam daftar ‘mainan’.
Awal peluncuran, droptop kupe ini disajikan dalam empat rasa. Sebut saja 420i, 430i, 420d, dan M440i xDrive. Dua model diesel lain datang belakangan di tahun depan, 430d pada Juli dan M440d xDrive November. (Krm/Odi)
Hak Cipta © Zigwheels 2014-2024. Semua Hak Cipta Dilindungi.