MUENCHEN -- BMW akhirnya resmi mengungkap sosok iX3, SAV all-electric pertama yang sanggup menempuh jarak tempuh sejauh 322 kilometer. Inilah EV pertama jenama Jerman itu sejak model i3 meluncur pada 2014. Sekiranya, iX3 akan segera masuk jalur pasar otomotif di Cina dan Eropa, meski begitu iX3 belum dijadwalkan untuk masuk ke pasar Amerika Serikat. Pengiriman akan dimulai pada akhir tahun ini, dan akan dijual sekitar € 68.000 (sekitar US$ 77.500).
BMW iX3 dibangun dari basis BMW X3 dan ditenagai oleh tenaga listrik. Bahasa sederhananya, inilah mobil listrik BMW yang berpenampilan normal pertama layaknya varian X3 konvensional. Agar teknologi ini dapat diaplikasikan ke dalam mobil ini, BMW harus memutar otak agar drivetrain bertenaga baterai ini bisa mengisi ruang secara proporsional dalam desain SAV. Maklum X3 awalnya dikembangkan hanya untuk ditenagai oleh segelondong mesin biasa, meskipun hanya terdapat sedikit ruang untuk baterai dan motor juga teknologi lainnya.
Secara cerdas, BMW bisa menyematkan baterai berkapasitas 80Wh di iX3, yang diklaim sanggup menghasilkan jarak tempuh sekitar 460 kilometer per pengisian berdasarkan standar WLTP Eropa. Hasil ini lebih baik dibandingkan pengujian dari Badan Perlindungan Lingkungan (Environmental Protection Agency).
Tenaga Besar
Walaupun hanya mengandalkan tenaga dari satu motor listrik, namun output tenaga yang dihasilkan bisa mencapai 210kW (286 hp). Tenaga ini mampu membawa iX3 berakselerasi dari titik 0 hingga 100 km/jam hanya dalam waktu sekitar 6,8 detik. Karena kodratnya telah menjadi EV tanpa suara, maka untuk menambah kenyamanan, iX3 memiliki suara berkendara khusus yang dikembangkan bersama oleh Hans Zimmer, seorang produser dan komposer film terkenal dari Jerman.
Paket baterai iX3 dapat diisi daya dengan kapasitas pengisian 150kW, yang berarti dapat mengisi dari nol hingga 80 persen hanya dalam waktu sekitar 34 menit. Kemudian sanggup menempuh jarak 100 kilometer (62 mil) hanya dalam waktu pengisian ulang sekitar 10 menit. Meskipun tidak satu pun dari spesifikasi ini menjadi suatu kelebihan terdepan di pasar EV, setidaknya BMW telah berhasil menciptakan produk EV yang lebih baik dalam upaya memeras jangkauan jarak wajar dari teknologi listrik yang dibalut dengan karakter SAV yang awalnya hanya dirancang untuk menggunakan mesin bensin biasa dibandingkan dengan hal yang dilakukan oleh Mercedes-Benz dengan produk EQC nya.
Basis
Sepertinya iX3 akan menjadi pembuktian yang menarik bagi BMW dalam beberapa cara. Dengan produk ini, BMW menawarkan suatu teknologi EV generasi baru pertama di dunia yang juga akan menjadi sumber tenaga baru pada model sedan i4 mendatang dan SUV iNext. Dan rencananya, produk terbaru ini nantinya akan dibuat di Cina dan dijual di Eropa, bukan sebaliknya seperti biasanya.
Memang, ini bukanlah teknologi baru dari BMW. Sebagai pabrikan raksasa Jerman yang pernah dianggap sebagai pemimpin dalam kendaraan listrik di tahun 1972 dengan model 1602e conceptnya, beberapa tahun lalu BMW juga pernah memukau dunia dengan menghadirkan supercar hybrid i8 dan kendaraan listrik i3 yang sangat tangguh. Seperti banyak pabrikan sejenisnya, BMW kini lebih fokus mengejar pasar EV yang saat ini masih sangat dikuasai oleh Tesla. Meski begitu, iX3 tentunya akan menjadi pilihan SAV original yang tangguh akan performa dan kenyamanan. (Vox/Raju)
Hak Cipta © Zigwheels 2014-2024. Semua Hak Cipta Dilindungi.