BMW R18 versi Cruiser Lawan Sepadan Triumph Rocket 3 GT
BMW R18 berlabel Classic Edition, dirancang untuk pengendaraan jarak jauh. Bedanya dengan model awal, ada beragam penambahan item. Terutama windshield ukuran besar yang diikuti sepasang penerangan tambahan pendamping lampu utama. Bentuknya sama (bulat) dan berjenis LED. Sementara di bawahnya menggantung lampu sein, jua hemat daya.
Perbedaan lantas menjalar ke ranah penopang bokong. Bukan jok tunggal seperti kepunyaan R18 First Edition, melainkan model tandem. Bukan semata mengakomodasi penumpang, jok pengemudinya pun memiliki desain lebih tebal dan nyaman. Lagi-lagi untuk menunjang kala diajak touring. Bahkan, tersemat pula sepasang saddle bag ukuran besar untuk menaruh barang bawaan. Lantaran kebutuhan itu pula, ban depan yang sejatinya berukuran 19 inci - pada BMW R18, diganti menjadi 16 inci. Dengan begitu BMW R18 Classic Edition punya ukuran ban serupa depan-belakang.
Baca Juga: Tiga Motor Yamaha Buatan Indonesia Kena Recall di Amerika Serikat
Kendati begitu, tak ada perbedaan mengenai jantung mekanik. Sang cruiser tetap menggendong mesin boxer kubikasi besar yakni 1.800 cc berpendingin udara. Keluaran dayanya adalah 91 Hp di putaran 4.750 rpm, sementara torsi tercatat ialah 150 Nm pada rentang 2.000 - 4.000 rpm. Output tersebut tersalur ke roda belakang melalui drive shaft. Pun halnya dengan kelengkapan fitur seperti ASC (automatic stability control), engine drag torque control, reverse assist dan Hill Start Assist. Namun, ia mendapatkan kelengkapan tambahan berupa cruise control. Ya, perangkat elektronik ini tak tersedia di produk perdana yang meluncur April lalu.
Sayang, harga BMW R18 Classic Edition belum diungkap pihak pabrikan. Walau begitu, ada kemungkinan motor ini datang ke Indonesia. Sama seperti model pertama yang bakal mendarat tahun ini. Bahkan, mengutip dari beberapa sumber, unit berbanderol Rp 969 juta (off the road) itu sudah habis terpesan. BMW Motorrad Indonesia menyebut kuantitasnya hanya 12 unit saja. Logis bila diburu lantaran produksinya pun terbatas.
Baca Juga: Spy Shot Royal Enfield Gaya Cruiser, Mirip Harley-Davidson
Bagaimana dengan R18 Classic Edition? Memungkinkan sekali. Toh, salah satu pesaingnya yaitu Triumph Rocket 3 GT sudah lebih dulu mengaspal. Mengenai sang lawan, masih mengusung trah cruiser dari Rocket lawas. Hanya saja perawakannya kini jauh lebih kompak dan modern. Dual headlamp bulat yang menjadi identitas sejak lahir, masih dipertahankan pada edisi 2020 ini. Hanya saja, didesain lebih kekinian dengan ornamen canggih, DRL dan lampu berbasis LED. Pendaran dari lampu serupa pun ditularkannya melalui lampu sein berbentuk minimalis.
Modernitas dipancarkan lewat penyajian panel meter digital sebagai penampang informasi kendaraan. Dari sini pula pengendara dapat melihat indikator penggunaan mode berkendara: Rider, Rain, Road dan Sport. Termasuk pula mengatur tingkat traction control dan rem ABS. Sebagai informasi Rocket 3 sudah menggunakan teknologi Ride by Wire, guna memberikan kepresisian di setiap bukaan gas.
Namun, BMW R18 mesti mengakui keunggulan sang lawan. Karena dia dipasok mesin DOHC 3-silinder, berkubikasi total 2.458 cc. Secara kapasitas jauh dan bahkan dialah penyandang mesin terbesar di dunia. Melalui transmisi enam percepatan lewat penggerak gardan, Rocket 3 GT sanggup menorehkan output 164,9 Hp/6.000 rpm dan 221 Nm/4.000 rpm. Khusus soal tenaga, alami peningkatan sebesar 11 persen ketimbang generasi pendahulu. Lalu soal harga, Mengenai harga, Rocket 3 dipasarkan Rp 750 juta (off the road). Jika ditambah pajak tangan pertama wilayah Jakarta (OTR), kemungkinan menyentuh Rp 850 juta. Masih jauh lebih murah ketimbang BMW R18 Classic Edition. (Ano/Odi)
Sumber: Bikes Republic
Baca Juga: Harley-Davidson Livewire Recall Karena Masalah Software
Artikel Unggulan
- Terbaru
- Populer
Artikel yang direkomendasikan untuk anda
Motor BMW Unggulan
- Populer
Artikel Motor BMW dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Road Test