BYD mengumumkan recall hampir 100 ribu kendaraan untuk mendapat perbaikan akibat adanya kesalahan produksi. Berdasarkan laporan State Administration for Market Regulation (SAMR) di China, model yang ditarik adalah Dolphin dan Yuan Plus (biasa dikenal Atto 3).
Kedua produk kedapatan berpotensi tinggi menyebabkan kebakaran. Dua entitas operasi BYD di China akan melakukan aktivitas recall. Pertama BYD Auto Industry Co., Ltd, merecall 87.762 Dolphin dan Yuan Plus yang diproduksi dalam rentang waktu 4 Februari hingga 26 Desember 2023.
Kemudian BYD Auto Co., Ltd, menarik 8.952 Yuan Plus buatan 2 November 2022 sampai 19 Juni 2023. BYD pun memasukkan data rencana penarikan produk ke Defective Product Recall Center SAMR.
Penyebab DolphinDolphin dan Yuan Plus sampai ditarik adalah electric power steering column assembly (CEPS) controller atau komponen pengendali unit kolom kemudi listrik. Saat cover peralatan ditutup, hal ini diduga dapat mengganggu kapasitor pada papan sirkuit pengendali. Gangguan tersebut dapat menyebabkan retakan kecil pada kapasitor. Seiring waktu dan penggunaan kendaraan, retakan dapat membesar, sehingga berisiko menyebabkan korsleting, panas berlebih dan potensi kebakaran. Ini jelas menjadi risiko keselamatan yang serius bagi pengguna.
Sebagai solusinya, BYD akan memasang bantalan insulasi pada pengendali. Sehingga mengeliminasi potensi tersebut. Adapun pemasangan sendiri bersifat gratis bagi pemilik kendaraan terdampak. Konsumen akan diberitahukan melalui surat terdaftar, aplikasi WeChat dan panggilan telepon. BYD juga menyediakan layanan hotline khusus untuk menangani masalah ini, sekaligus memberikan informasi kepada konsumen terkena recall.
BYD sendiri memang jarang melakukan penarikan kendaraan. Namun, insiden ini menjadi yang terbesar dalam sejarah perusahaan. Kedua mobil ini sendiri merupakan model terlaris. Bahkan telah diekspor ke berbagai pasar luar negeri. Indonesia pun juga sudah kebagian dan mendapat respon positif.
Langkah penarikan ini merupakan upaya BYD untuk memastikan keselamatan pelanggan. Sekaligus menjaga reputasi mereka sebagai salah satu produsen mobil listrik terbesar di dunia. Kendaraan bertenaga energi baru atau elektrifikasi memang tengah berkembang pesat belakangan.
Faktor keamanan dan keselamatan pun menjadi elemen yang sangat diperhatikan. Kebakaran menjadi insiden yang paling ditakutkan karena kemampuan antisipasinya masih belum memadai. Kasus terakhir terjadi pada brand asal Eropa yang terbakar hebat di parkiran bawah tanah di Korea Selatan. Ini bahkan mempengaruhi banyak pengusaha properti melarang mobil berbaterai diparkir di bawah tanah. (Hfd)
Baca Juga: BYD Seal Jadi Official Vehicle untuk Mobilitas di Forum ISF 2024dd
Hak Cipta © Zigwheels 2014-2024. Semua Hak Cipta Dilindungi.