Produsen mobil listrik paling sukses saat ini di Indonesia? Jelas Wuling. Air ev menjadi bukti dengan penjualan sudah melebihi 12.000 unit sejak meluncur. Lalu mobil listrik kedua pabrikan, BinguoEV, telah diperkenalkan. Baru dalam fase pre-launch dan pre-book, tanpa ada harga resmi. Namun bila melihat spesifikasi dan kelengkapannya, sangat mungkin mengikuti kesuksesan Air ev.
BinguoEV diposisikan di atas Air ev. Ia menawarkan akomodasi lebih baik untuk pemakaian harian termasuk daya jelajah lebih jauh juga. Karena ia berjenis hatchback 5-pintu, Kemampuan menampung penumpang pastinya lebih nyaman dan bisa membawa barang lebih banyak.
Dimensi BinguoEV tetap kompak. Panjangnya 3.950 mm, lebar 1.708 mm, tinggi 1.580 mm dan wheelbase 2.560 mm. Sedikit lebih kecil dari rival sesama mobil listrik terdekat, Neta V (4.070 x 1.690 x 1.540 mm). Tampilannya modern classic dan cenderung feminin. Cocok dipakai kaum hawa atau para ibu-ibu mengantar anak sekolah.
Lampu utama dan belakang berpola X sudah LED. Ukuran rodanya umum banyak dipakai compact hatchback maupun city car. Pakai pelek 15-inci dibalut ban 185/60 yang banyak pilihan di pasaran. Namun masih jenis kaleng yang ditutup wheel cap.
Interiornya didesain minimalis tanpa banyak tombol. Daerah konsol tengah disebut floating island karena diberi pewarnaan berbeda brown dan white, sehingga nampak seperti area tersendiri yang seolah mengambang. Setir model palang dua persis milik Air ev, begitu pula transmisi model knop putar termasuk rem parkir otomatis. Bagian high-tech tentu berasal dari monitor TFT berukuran 10,25-inci. Sayangnya Wuling belum memberikan WIND (Wuling Indonesian Command).
Pengaturan kursi pengemudi sudah elektrik 6-way. Area penumpang belakang termasuk luas dengan legroom dan headroom cukup leluasa. Konfigurasi 50:50 dapat dilipat untuk memperluas ruang bagasi. Dalam kondisi normal, kapasitas bagasi seluas 310 liter. Jika kursi dilipat bertambah jadi 790 liter.
Wuling BinguoEV ditawarkan dalam 2 varian. Trim bawah memiliki daya jelajah 333 km. Motor penggerak menghasilkan tenaga 50 kW (68 PS) dengan torsi 150 Nm. Baterai berkapasitas 31,9 kWh dan klaim top speed 120 km/jam.
Untuk varian 410 km, juga digerakkan drive motor 50 kW (68 PS). Menariknya, torsi malah lebih kecil hanya 125 Nm, tapi punya kecepatan puncak 130 km/jam. Wuling meracik final gear berbeda supaya kekurangan torsi mampu terkompensasi. Kapasitas baterai tentu lebih besar yaitu 37,9 kWh. Semua memiliki 4 mode berkendara: ECO, ECO+, Sport dan Normal.
Baterai telah tersertifikasi IP67 yang berarti tahan air dan debu. Sudah banyak tes dilakukan untuk memastikan kekuatan baterai di segala kondisi. Mulai dari pengetesan elektrikal, thermal, fungsi software, tes di segala cuaca dengan temperatur beragam hingga usia pakai. Wuling menyebut, sudah lebih dari 1 juta pengguna Wuling EV aman tanpa terjadi kebakaran.
Varian |
333 km |
410 km |
---|---|---|
Kapasitas Baterai |
31,9 kWh |
37,9 kWh |
Drive Motor |
50 kW (68 PS) |
50 kW (68 PS) |
Torsi |
150 Nm |
125 Nm |
Top Speed |
120 km/jam |
130 km/jam |
Pengisian baterai bisa dilakukan di rumah pakai Charging Pile atau di charging station umum. Arus AC butuh waktu sekitar 5,5 jam sampai 6,5 jam. Tentu sudah didukung fast charging (DC charging) yang hanya membutuh 30 - 35 menit untuk mengisi dari 30% hingga 80%. Efisiensi energi termasuk tinggi, melebihi 10 km per kWh dari hasil pengetesan CLTC.
Wuling membenamkan BinguoEV dengan berbagai fitur kenyamana. Misalnya sudah dilengkapi cruise control, kemudian Smart Start, serta mendapat tambahan kamera belakang. Untuk keselamatan buah hati juga tersedia ISOFIX untuk menambatkan child seat.
Tingkat keselamatan dan keamanan diklaim tinggi. Sebanyak 74% rangka menggunakan high strength steel (HSS) dan ultra high strength steel (UHSS) di 25 titik penting. Ditambah fitur-fitur keselamatan standar sebagai berikut:
(Odi)
Baca Juga: Wuling Memperlihatkan Binguo EV ke Publik, Masih Pre-Launch Belum Ada Harga
Hak Cipta © Zigwheels 2014-2024. Semua Hak Cipta Dilindungi.