Mitsubishi Indonesia (MMKSI) menggelar media city tour bersama Xforce Ultimate Diamond Sense. Kompak SUV ini sekarang dibekali perangkat ADAS guna menambah keasyikan, kepraktisan, serta keamanan berkendara. Sekaligus menjadi nilai tambah, agar tak kalah dari kompetitor lain selevel yang menawarkan hal sama. Nah, salah satu perangkat paling membantu selama pengetesan kemarin ialah Adaptive Cruise Control (ACC).
Terpasang mono camera, sensor radar di depan dan belakang untuk mendukung ACC. Khususnya buat penginderaan objek di depan maupun di sekitar kendaraan. Lantas bagaimana cara mengaktifkannya? Sangat mudah. Pertama, lihat tombol di bagian paling kanan lingkar kemudi dengan logo seperti speedometer, lantas tekan.
Setelah itu, muncul indikasi warna putih di layar meter cluster, artinya fitur siap digunakan. Barulah tekan tombol Set (-) untuk mengaktifkannya. Akan muncul indikator warna hijau, saat Adaptive Cruise Control sudah aktif. Ada juga tombol Res (+) atau resume. Anda bisa menyesuaikan kecepatan maksimal berkendara hingga 135 km/jam untuk mengikuti mobil di depan. Atur dengan tombol + dan - sesuai kebutuhan.
Belum selesai, tersisip pula tombol jaga jarak tiga level (berlogo mobil III). Bila pengemudi mengatur ke level satu, artinya jarak Xforce Ultimate DS dengan kendaraan di depan lebih pendek. Kemudian level dua agak menjauh dan level tiga semakin jauh lagi. Saat OTO Media Group menjajalnya, terdapat beberapa impresi.
Ambil contoh level satu. Maka jarak aman dengan kendaraan di depan bisa tiga detik bila kendaraan melesat di bawah 90 km/jam. Kalau lari kencang di atas kecepatan itu, Xforce pun semakin menjaga jarak menjadi sekitar empat detik. Jadi, sangat aman saat kita mengendarainya di jalan bebas hambatan. Lalu bagaimana kalau ada kendaraan tiba-tiba menyilang atau memotong kita? Atau mobil di depan berhenti mendadak?
Tenang, fitur ACC juga turut ditopang oleh Forward Collision Mitigation (FCM) alias pengereman otomatis di Xforce Ultimate DS. Ketika teknologi penginderaan (kamera dan sensor radar) mendeteksi jarak mobil dengan kendaraan di depan begitu dekat. Maka sistem pertama memberi peringatan. Kalau kita telat ngerem, maka ia memerintahkan agar melakukan pengereman dari komputer, guna mengurangi kecepatan (deselerasi). Penghelaan laju kendaraan pun sangat mulus, tidak mengagetkan. Alhasil jarak antar-kendaraan senantiasa aman. Sontak ACC padam.
Kalau pengemudi hendak mengaktifkan ACC kembali, cukup tekan tombol (Res +) atau resume. Jadi kita tak perlu mengatur ulang kembali kecepatan maksimal yang diinginkan. Namun yang menjadi catatan. Saat menggunakan ACC di level satu dan kondisi relatif padat namun lancar. Mobil lebih sering menyesuaikan kecepatan seperti mobil di depan.
Jadi putaran mesin cenderung meninggi hingga 4.000 rpm saat pengetesan kemarin. Alhasil catatan konsumsi BBM berdasar layar MID pun tidak terlalu bagus. Sedangkan kalau padat malah nyaman, karena ada low speed follow function. Mobil tidak terlalu tergesa-gesa menyesuaikan kecepatan kendaraan di depan. Begitu pula saat melesat di jalanan lancar (lengang). ACC malah sangat membantu, tetap berjalan stabil. Putaran mesin (rpm) tidak tinggi, meraung-raung. (Alx)
Baca Juga:
Manfaat Fitur Asistensi Mengemudi Mitsubishi Xforce Ultimate DS, Bikin Aman dan Praktis
Insentif PPnBM DTP untuk Hybrid, Mitsubishi Siapkan Xpander Hybrid?
Mau Beli Mitsubishi Xforce Ultimate DS, Baiknya Kontan atau Kredit?
Hak Cipta © Zigwheels 2014-2025. Semua Hak Cipta Dilindungi.