Saat kami pertama kali diperkenalkan pada Wuling Almaz, stereotip sudah lebih dulu melekat. Namun Wuling membantah hal itu dengan keras dan langsung. Kualitas pembuatan secara mengejutkan menyamai mobil-mobil Jepang dan mendekati produk Eropa.
Kualitas berkendara lebih bikin kaget lagi. Dibawa di jalan berliku dari Bandung, Tasikmalaya hingga Pantai Pangandaran, kami sampai harus memastikan ini Wuling Almaz, bukan SUV Eropa. Itu karena rasa pengendalian dan pengendaraan yang mirip.
Sebagus itu kualitas sebuah Wuling Almaz dan kini mereka menggedor lagi dengan Almaz RS, yang bikin kami ‘ketok palu’ kalau merek Cina satu ini serius mengembangkan produknya. Bagaimana tidak, mereka mampu memberikan fitur kelas atas, dengan harga hampir separuhnya.
Inovasi yang dibawa benar-benar menaikkan taraf Almaz RS satu tingkat. Dan membuka mata kalau mobil dengan paket fitur canggih tidak perlu mahal. Tembus Rp400 juta saja tidak. Faktor fitur dan harga itu membuat kami yakin kalau Almaz RS layak dapat piala sebagai mobil paling inovatif.
Dari yang paling jamak dipakai di mobil mahal adalah Cruise Control dengan kemampuan adaptif. Penjaga kecepatan ini tidak hanya menjaga jarak, tapi juga membantu pengemudi di kemacetan. Ambil contoh, Anda terjebak di kepadatan jalan raya biasa (non tol). Lalu pasang cruise control agar tidak jalan lebih dari 40 km/jam (kecepatan normal di jalan biasa). Selebihnya biarkan Almaz RS mengatur sendiri pengereman, jarak dengan kendaraan di depan hingga kapan mulai berjalan.
Fitur lainnya adalah Lane Keeping Assist (LKA). Tidak hanya menjaga mobil berada di tengah lajur dan memberikan peringatan kalau bergeser melewati marka, tanpa Anda memberi sinyal ke pengendara lain. LKA akan membelokan setir sesuai jalurnya. Dengan catatan, fitur ini sangat bermanfaat dipakai di jalan tol. Belokan 90 derajat tipikal tengah kota tidak akan bisa dilayani.
Ini yang kami alami: Masuk tol, pasang adaptive cruise control dengan batas kecepatan 100 km/jam, pasang LKA. Almaz RS berpikir sendiri, mengerem dan berbelok mengikuti kondisi jalan. Keluar ke jalan biasa, matikan fitur LKA dan kurangi batas kecepatan cruise control. Hidup jadi terasa lebih mudah.
Supaya pengemudinya tidak terlena, tangan tidak boleh lepas dari setir. Sistemnya bisa tahu kalau itu terjadi lalu memberikan peringatan audio dan visual. Kedua, jika sang Almaz RS merasa tidak aman untuk terus menggunakan otomatisasi diatas, ia akan mematikan sistem seraya mengeluarkan peringatan berupa audio, visual dan getaran di setir. Ini bisa terjadi di daerah semrawut. Kami alami di tol Tangerang yang macet karena perbaikan jalan dan posisi mobil terlalu dempet satu sama lain.
Itu baru fitur bantu berkendara langsung. Teknologi perintah suara WIND dengan “Halo Wuling” yang khas juga dihadirkan. Panoramic roof dan penutupnya bisa diaktifkan hanya dengan bilang “Halo Wuling, buka/tutup sunroof.” Hal yang sama berlaku untuk radio atau AC dengan bilang, “Halo Wuling saya kepanasan.” Ditambah lagi gimik seperti sapaan secara verbal saat mobil dinyalakan.
Internet Of Vehicle adalah bagian dari WISE atau Wuling Interconnected Smart Ecosystem. Terdengar canggih? Memang. Dengan WISE memungkinkan pemilik untuk terhubung langsung dengan mobil melalui telepon genggam.
Melalui aplikasi MyWuling+ Anda bisa membuka pengunci pintu mobil. Tidak hanya keempat pintu samping dan jendelanya, pengunci bagasi juga bisa dioperasikan. Sayangnya, pintu bagasi masih harus ditarik manual. Kalau sudah elektrik pasti lebih asyik.
Kalau itu dianggap biasa saja, IoV juga memungkinkan Anda untuk memanaskan mesin mobil dari jarak jauh. Bisa juga menyalakan AC. Jadi saat masuk, kabin sudah sejuk. Ini akan berlangsung selama sepuluh menit, kalau Anda tidak jadi jalan sistem akan mematikan mesin kembali. Ditambah lagi, pemilik Almaz RS bisa mengatur waktu (timer) kapan mobil dan AC harus dinyalakan.
Kemampuan IoV lain yang kami anggap sangat membantu untuk berkendara adalah navigasi. Berkat kemampuan mirroring, tampilan navigasi handphone bisa tampak di headunit. Karena besar melihatnya jadi mudah. Tentunya mirroring ini bukan cuma untuk peta, tapi Anda bisa pilih aplikasi handphone yang mana yang akan ditampilkan.
Meski begitu, kami juga menemukan satu hal yang agak tanggung. Absennya pintu bagasi elektrik tadi dan auto dimmer spion tengah. Kalau kedua hal itu sudah dilengkapi bukan tidak mungkin Almaz RS mendapatkan gelar bergengsi best of the best, Carvaganza Editor’s Choice Awards 2021 powered by Intersport Automotive. Selamat, Wuling. Semoga bisa terus menggebrak dengan kejutan lainnya. (Ind)
Hak Cipta © Zigwheels 2014-2024. Semua Hak Cipta Dilindungi.