Pasar kompak SUV masih dianggap potensial di Indonesia. Makanya Garuda Mataram Motor sebagai APM VW, hari ini merilis T-Cross 1.0L TSI. Posisinya tepat di bawah Tiguan Allspace, untuk menyasar masyarakat urban. Tapi tetap, ia menempati segmen kendaraan premium dengan segala daya tariknya. Didatangkan dari India, unit dilepas Rp488 juta on the road Jakarta. Walau harganya agak berbeda. Tapi model gres menempati lahan yang dihuni Hyundai Creta, Honda HR-V, Mazda CX-3 dan Kia Seltos. Mari cek spesifikasi masing-masing.
Kalau dilihat dari dimensi, T-Cross tergolong kompak. Ia memiliki panjang 4.221 mm, lebar 1.760 mm, tinggi 1.612 mm, jarak sumbu roda 2.651 mm. Sementara jarak bodi ke tanah mencapai 188 mm. Pencahayaan utama sudah menggunakan LED, ada panoramic sunroof dan pelek 17 inci dual tone. Jenis mesin yang ditawarkan di pasar Indonesia menggunakan tiga silinder 1.0 TSI. Opsi daya terbuncah 115 PS di 5.000 - 5.500 rpm dan torsi 178 Nm sejak 1.750 - 4.500 rpm. Tenaga disalur pakai transmisi otomatis 6-speed. Hasil pengujian VW, mobil ini diklaim mampu mencapai konsumsi bahan bakar hingga 16,44 km/liter.
Creta memiliki panjang 4.300 mm, lebar 1.790 mm, tinggi 1.635 mm plus jarak sumbu roda 2.610 mm. Enjin terpasang di Hyundai pakai jenis bensin empat silinder 1.500 cc MPI naturally aspirated. Sama seperti dipakai Kia Sonet. Resultan daya tersalur mencapai 115 PS di 6.300 rpm dan torsi puncak 144 Nm diraih pada 4.500 rpm. Opsi transmisi otomatis iVT jadi penyalur energi kinetik ke roda. Output masih kalah dari T-Cross.
Di dalam Creta tertanam head unit 8 inci multikonekasi Apple CarPlay dan Android Auto. Wireless charging pun ada seperti di Kia Sonet plus soket USB. Ia tetap menggunakan tuas transmisi, belum sistem tombol (shift by wire). Ada airbag di driver, passenger, side & curtain (6 titik), Rem ABS plus EBD, Electronic Stability Control (ESC). Kemudian memiliki Vehicle Stability Management Control (VSM), Hill Start Assist Control (HAC), Cruise Control, serta Parking Assist.
Nilai jual lain berupa Hyundai Bluelink. Ini memungkinkan pengendara untuk terhubung dengan mobil mereka. Lalu dapat menemukan lokasi mobil, mendiagnosa kondisi mesin dan mengaktifkan sistem keamanan canggih hanya melalui smartphone. Teknologi ini memberi pelanggan akses ke dalam berbagai fitur canggih lain. Misal Stolen Vehicle Notification & Stolen Vehicle Tracking. Perangkat bakal beroperasi ketika terjadi upaya pencurian kendaraan dengan mengirimkan notifikasi ke smartphone pengguna. Kemudian memungkinkan untuk mengidentifikasi posisi terkini dari mobil itu.
Lawan lain berdasar dari harga, ialah Honda HR-V 1,8 liter. Mesin masih NA, bertenaga lumayan 139 PS di 6.500 rpm. Torsi puncak hanya 169 Nm pada 4.300 rpm. Power ini sudah cukup untuk menggerakkan bodi kompak SUV seberat 1,3 ton. Enjin disandingkan transmisi CVT yang menyalurkan tenaga ke roda depan. Beruntung ada paddle shift untuk meningkatkan keasyikan berkendara. Namun tetap, kapabilitas mekanikal pacu masih kalah dari VW T-Cross.
Ia sudah memiliki panoramic sunroof, head unit layar mengambang 8 inci berikut multisambungan. Lantas HR-V 1,8 liter memiliki fitur pengereman dengan ABS, EBD, dan BA sebagai standar. Baik rem depan maupun belakang sudah memanfaatkan cakram untuk menghentikan lajunya. Fitur penting lainnya, varian sudah tersedia Cruise Control, Hill Start Assist (HSA) dan Vehicle Stability Assist (VSA). Tapi tidak disarankan membeli varian ini, sebab sebentar lagi bakal tersedia generasi baru bermesin 1,5 turbo.
Baca Juga: Jadi Rival Terdekat Honda HR-V, Ini Daya Tarik Mazda CX-3 Sport 1,5 Liter
Di segmen SUV kompak premium juga tersedia Mazda CX-3 Pro yang harganya terpaut Rp50 jutaan dari T-Cross. Ia memanggul enjin Skyactiv-G 2.0L In-line 4 cylinder DOHC 16 valve. Ukuran diameter dan langkahnya 83,5 x 91,2 mm. Kompresi ruang bakar tertinggi dikelasnya 13:1. Sehingga maksimal output digapai 110 Kw (149 PS) di 6.000 rpm dan torsi puncak 195 Nm sejak 2.800 rpm. Penyaluran tenaga menggunakan transmisi otomatis konvensional dengan kopling multipelat dan torque converter. Kapasitas tangki 48 liter dan direkomendasikan pakai bensin RON 91.
Fitur keselamatannya juga lumayan lengkap. Ada airbags (dual front, curtain & side), Antilock Brake System (ABS) with Electronic Brakeforce Distribution (EBD) dan Brake Assist (BA). Terus ketambahan Dynamic Stability Control (DSC), Traction Control System (TCS), Hill Launch Assist (HLA), Emergency Stop Signal (ESS). Lanjut G-Vectoring Control (GVC), Rear parking sensors Corner & Center, serta Rear View Monitor. Sektor hiburan tertanam head unit center display 7 inci, commander control, 6 speaker. Makin praktis berkat auto headlamp on/off, cruise control dan smart keyless entry system.
Rival lain yang bisa menjadi alternatif ialah Kia Seltos GT Line. Torsi maksimal tersuguh 242 Nm di rentang 1.500-3.200 rpm. Embusan tenaga mesin bensin itu mencapai 140 PS pada 6.000 rpm. Transmisi mengandalkan tipe otomatis 7 speed DCT. Diklaim menyalurkan tenaga ke roda depan lebih mulus dan senyap.
Peranti yang tertanam di Seltos termasuk lengkap. Berupa enam airbag di bagian driver, passenger, side and curtain. Pengereman pakai cakram di depan dan drum di belakang. Sudah tersisip ABS, EBD, Electronic Stability Control, Hill Assist. Serta Cruise Control, memudahkan Anda saat berselancar di jalan bebas hambatan.
Urusan dekorasi interior Seltos, lumayan. Konsumen mendapatkan lingkar kemudi berbalut kulit. Setir menggunakan model tilt and telescopic plus audio control. Tipe tertinggi dibekali jok kulit sintetis. Unit tersedia Wireless Charging, USB slot juga power outlet. Kemudian sistem audionya keren. Pakai sistem 2way, dengan layar mengambang 8 inci. Jadi Anda bisa mendendangkan musik via bluetooth, USB and Auxiliary connection, Apple CarPlay, Android Auto dan rear view monitor. Itulah empat lawan sepadan VW T-Cross dilihat dari segi harga. (Alx/Odi)
Baca Juga: Volkswagen Tiguan Allspace The Sport Edition, Varian Khusus Memperingati HUT RI
Hak Cipta © Zigwheels 2014-2024. Semua Hak Cipta Dilindungi.