Toyota Kijang selalu ada di hati masyarakat Indonesia. Sejak dulu terkenal akan kemampuannya yang all-rounder. Bisa dijadikan kuda beban operasional, sampai kendaraan andalan keluarga untuk harian maupun bepergian jarak jauh. Setelah beregenerasi pun kesan itu tak luntur. Meski mengalami transformasi total, Kijang tetap diterima dengan sangat baik.
Banyak faktor yang membuat All New Toyota Kijang Innova Zenix layak dipertimbangkan. Terutama pada musim mudik Lebaran dan liburan panjang. Ia adalah pilihan pas buat keluarga Anda sebagai sarana berpelesiran untuk menuju kampung halaman atau sekadar berlibur. Tentunya juga tepat digunakan sebagai mobil keluarga sehari-hari. Kami merasakan langsung beberapa alasan memilih Innova Zenix varian Q HEV dalam perjalanan dari Jakarta menuju Malang, Jawa Timur.
Generasi terbaru Toyota Kijang memiliki racikan sangat berbeda dibandingkan Kijang Innova lawas. Sasis ladder frame berganti platform monokok Toyota New Global Architecture (TNGA:GA-C). Formulasi untuk penggerak roda depan (FWD) dengan dampak positif terhadap kenyamanan penghuni kabin. Jarak sumbu roda memanjang jadi 2.850 mm membuat kabinnya kian lapang untuk menampung maksimal 7 penumpang.
Platform TNGA membuat rasa berkendara Kijang Innova Zenix makin enak dikendarai. Banyak hal bisa dikembangkan dari sini. Seperti meningkatkan rigiditas bodi, mengurangi bobot dan NVH (Noise, Vibration, Harshness). Semuanya bertujuan untuk meningkatkan rasa nyaman bagi pengemudi dan penumpang, serta kestabilan pengendalian.
Tentu suspensi baru memegang peran besar dalam memberikan kenyamanan. Formulasi MacPherson Strut di depan dan Torsion Beam di belakang diolah agar menciptakan redaman rigid tapi rebound tetap terasa empuk. Sangat terasa ketika melibat Tol Layang MBZ yang bumpy. Sekujur bodi tidak sampai memantul-mantul. Menjelajah dalam kecepatan tinggi juga tetap stabil, handling cekatan dan minim body roll.
Kebisingan dari luar sangat tereduksi dengan baik. Peredaman kabin berkualitas juga membuat suara mesin maupun gesekan ban sangat minim. Ketika EV Mode bekerja semakin hening lagi. Tanpa terdengar suara mesin menyala, sudah ibarat mobil listrik murni.
Sasis monokok menerapkan format penggerak roda depan (FWD). Hal ini turut memberi dampak positif terhadap akomodasi dan kenyamanan kabin. FWD dan penyaluran transmisi ke depan membuat bonggol gardan belakang lenyap sehingga menciptakan lantai rata.
Wheelbase 2.850 mm dan thread roda lebar turut andil memberikan ruang kaki lapang. Selain meminimalisir body roll dan pergerakan bodi lebih tenang saat bermanuver. Panjang kabin mencapai 1.746 mm, hip room 1.488 mm, ruang kepala di baris kedua selega 85 mm. Standar kenyamanan sudah setara medium MPV. Khususnya captain seat dengan sistem Ottoman membuat penumpang biasa duduk lebih rebah dan kaki selonjor rileks. Pengaturannya pun sangat mudah karena sudah elektrik.
Bangku tengah bisa digeser maju dan mundur sejauh 330 mm. Ini membuat proses keluar masuk penumpang ke baris ketiga makin mudah. Nah, di kursi paling belakang, masih bisa diduduki 3 penumpang dewasa. Tersisa ruang kepala dan kaki cukup lapang. Terdapat armrest di panel samping sehingga bisa mengistirahatkan tangan.
Akomodasi barang jadi satu hal penting bagi mobil keluarga. Zenix pun menawarkan fleksibilitas untuk kebutuhan itu. Dalam keadaan kursi baris ketiga terpakai, bagasi masih bisa diisi 3 koper ukuran sedang. Kursi mampu dilipat rata lantai dengan komposisi 50:50 bila ingin menambah luas volume bagasi. Seketika terhampar area kargo seluas 993 liter.
Akses ke bagasi juga dipermudah beberapa metode. Khusus tipe Q HEV sudah dilengkapi Power Backdoor (PBD). Bisa dibuka dan ditutup secara elektrik, lewat gagang pintu langsung, tombol di area kokpit maupun tombol di keyless fob. Bahkan lebih memudahkan lagi, bisa pakai fitur voice command. Ada beberapa microphone dan sensor pendeteksi di area bumper belakang. Cukup ucapkan "Hai Innova" lalu "Buka Pintu", sistem akan memberikan tanda suara "Beep" dan pintu bagasi terbuka. Proses menutup juga hampir mirip. Ucapkan “Hai Innova” kemudian “Tutup Pintu”. Semudah itu.
Tidak ada lagi opsi mesin diesel, tapi gantinya tak kalah menyenangkan. Zenix tipe Q HEV memperlihatkan perkembangan terkini Toyota Hybrid System (THS) generasi kelima. Tentunya sudah melewati berbagai fase penyempurnaan yang menghasilkan kolaborasi apik antara ICE (Internal Combustion Engine) dan motor listrik. Perpaduannya menciptakan performa powerful tapi sangat efisien mengkonsumsi bahan bakar.
Mesin ICE mengandalkan M20A-FXS 4-silinder 2,0-liter Dual VVT-i. Keluaran tenaga sebesar 152 PS serta torsi maksimum 187 Nm. Lalu dikombinasikan motor listrik penghasil 113 PS dan torsi 206 Nm. Semua ditransfer transmisi e-CVT ke roda depan. Sistem hybrid bekerja pintar mengatur secara otomatis kapan mesin gasoline akan mati atau motor listrik dibutuhkan untuk penambah daya. Transisinya tetap halus dan terkadang tak disadari. Namun perpaduan mesin dan motor listrik menghasilkan performa effortless saat perjalanan ke luar kota. Menyusul kendaraan lain amat mudah, tapi masih menghasilkan konsumsi bahan bakar rata-rata 16 km/liter.
Istimewanya lagi dari All New Toyota Kijang Innova Zenix Q HEV, tertanam Toyota Safety Sense generasi terbaru. Dirancang demi menambah keselamatan berkendara serta kenyamanan juga. Toyota Safety Sense versi 3.0 (TSS 3.0) tak hanya mengandalkan sensor, tapi juga radar. Paket ini berisi Pre-Collision System (PCS), Dynamic Radar Cruise Control (DRCC), Lane Departure Alert (LDA) & Lane Tracing Assist (LTA), serta Automatic High Beam (AHB).
TSS 3.0 memiliki jarak deteksi lebih luas di segala penjuru. Bahkan pendeteksian arah depan bisa melihat objek bergerak lebih luas, apalagi jarak yang lebih dekat. Fitur Dynamic Radar Cruise Control (DRCC) sangat bermanfaat saat perjalanan panjang di Tol Trans Jawa. Hanya tekan tombol cruise control di setir, kemudian tekan pengaturan jarak diinginkan, kaki jadi lebih rileks tak perlu lagi menekan pedal gas maupun rem.
Lane Tracing Assist (LTA) menggunakan 3D Recognition. Sehingga banyak objek bisa terdeteksi. Misalnya mobil lagi parkir, pembatas jalan hingga marka jalan. Lane Departure Alert (LDA) sangat membantu menjaga mobil tetap berada di lajurnya. Lalu Pre-Collision System (PCS) punya kemampuan makin pintar. Mampu mendeteksi kendaraan lain yang tengah melintas di persimpangan, bahkan objek seperti pejalan kaki dan pesepeda. Tak kalah berguna saat malam hari adalah Automatic High Beam (AHB). Dalam kondisi minim penerangan, menyala otomatis. Tapi segera mati apalagi terdeteksi ada kendaraan dari lawan arah supaya tidak menyilaukan. (ADV)
Baca Juga: Nikmatnya Road Trip Jakarta - Malang Naik Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid
Hak Cipta © Zigwheels 2014-2024. Semua Hak Cipta Dilindungi.