Sesuai janji, Subaru mulai menawarkan line-up anyar untuk pasar Indonesia. All New Forester sebagai pembuka langsung memberi tawaran menarik dalam segmen SUV. Konsumen disuguhkan mobil berkualitas tinggi rakitan Jepang dan memiliki ciri khas yang telah melegenda.
Ada dua varian dijajakan PT Plaza Auto Mega. Subaru Forester 2.0i-S EyeSight senilai Rp659,5 juta (OTR Jakarta) dan Forester 2.0i-L Rp579,5 juta (OTR Jakarta). Keduanya memiliki spesifikasi teknis serupa, cuma dibedakan kelengkapan fitur saja.
Forester 2022 masih masuk generasi lima. Model yang belum pernah masuk ke Indonesia sejak mendebut global 2018 silam. Tepatnya versi facelift keluaran 2022 dengan perubahan signifikan bentuk lampu depan dan belakang. Dari yang biasa saja ditambah lekukan agar membentuk pola huruf C. Jika menyala, tema itu tertera jelas. Sehingga membuat perbedaan paling nyata antara gen-5 dan gen-4. Kalau tidak berubah, bakal sulit membedakannya.
All New Forester berdiri di atas Subaru Global Platform. Diklaim 40% lebih kuat mengatasi benturan, 50% minim body roll hingga 70% lebih rigid. Total panjangnya 4.625 mm, lebar 1.815 mm, tinggi 1.730 mm. Lalu jarak sumbu roda 2.670 mm berikut ground clearance 220 mm. Masuk dalam ukuran bodi SUV medium sekelas Honda CR-V, Nissan X-Trail, Mazda CX-5, Wuling Almaz dan MG HS.
Forester generasi terbaru makin SUV jika dibandingkan model-model terdahulu. Dapat dilihat dari rancangan untuk melibas medan berat. Approach angle sebesar 20 derajat, break-over angle 19,6 derajat dan departure angle 24,6 derajat. Jelas bukan sekadar SUV untuk perkotaan. Tapi format kursi hanya 5-seater. Kalaupun ditambahkan kursi di bagasi tentu tidak akan manusiawi. Mengangkut banyak penumpang di dalam Forester bukanlah esensi kenikmatan sebenarnya. Melainkan mekanisme yang berada di dalam kulit.
Spek mengambil varian bermesin bensin 2,0-liter. Tepatnya unit FB20B dengan konfigurasi 4-silinder, naturally aspirated (NA) dan horizontally-opposed. Atau kerap dikenal mesin boxer karena gerakan piston miring datar tak seperti mesin kebanyakan. Keistimewaan mesin legendaris Subaru ini, bisa dibuat ringkas dan diletakkan rendah. Sehingga titik gravitasi pun rendah berimbas kepada kestabilan serta pengendalian.
Daya dihasilkan tidaklah istimewa. Karena tanpa induksi turbo, cuma menghasilkan 156 PS dan torsi 196 Nm. Kalah jika dibandingkan kompetitornya bermesin turbo dan 2,5-liter NA. Paling bisa dibandingkan lawan Honda CR-V 2.0 dengan keluaran tenaga 154 PS. Namun klaim Subaru, mesin tenaga dan torsi tidaklah besar, tapi penyalurannya sangat minim powerloss. Padahal memakai transmisi CVT dan menyalurkan semua output ke empat roda (AWD). Inilah kehebatan sistem Symmetrical AWD andalan Subaru. Kehebatan di medan off-road turut ditopang X-Mode. Peningkatannya berupa pengoperasian via kenop putar di belakang tuas transmisi. Memudahkan untuk memilih mode berkendara sesuai kondisi jalan yang ingin dilalui.
Baca Juga: All New Subaru Forester 2022 Resmi Mengaspal Mulai dari Rp579,5 Juta
Varian termahal Forester 2.0i-S EyeSight dapat dibedakan dari beberapa aksen garnish silver dan kromium. Seperti di rumah fog lamp, side sill serta spion. Ukuran pelek 18-inci dibalut ban 255/55 R18. Kemudian terdapat integrated roof spoiler. Sedangkan Forester 2.0i-L lebih minim krom dan pakai pelek 17-inci plus ban 265/65 R17.
Paling penting di varian tertinggi, adanya teknologi EyeSight. Merupakan pengembangan terakhir yang masuk dalam generasi ke-4. Disebut punya jangkauan kamera dan radar lebih lebar sebagai peran utama asistensi berkendara. Dalam EyeSight terdiri dari 8 komponen:
Sebagai penambah kenyamanan dalam kabin, Subaru berkolaborasi dengan Harman/Kardon dalam merancang sistem audio terbaik. Lalu X-Mode khusus varian S juga lebih canggih. Karena diberi pilihan mode Snow Dirt dan D.Snow Mud. ECU langsung mengontrol traksi supaya ban mampu terbebas dengan mudah jika terjebak di lumpur maupun salju.
Kalau hanya melihat harga, mau tidak mau masukkan SUV Rp500 - Rp600 jutaan. Honda CR-V bisa jadi lawan terdekat. Forester tipe L cocok bersaing dengan CR-V 2.0 (Rp515,9 juta), sementara Forester S EyeSight pantas mendapat perlawanan CR-V Prestige Honda Sensing (Rp651,4 juta). Tapi secara teknis keduanya punya sajian berbeda. Honda CR-V hanya bermodalkan penggerak roda depan (FWD).
Nissan X-Trail 2.5 VL senilai Rp576 juta pun beda tipis dari Forester 2.0i-L. Mesin berkapasitas 2,5-liter, CVT serta punya peranti keselamatan mirip. Keunggulannya punya panoramic sunroof dan terdapat tambahan jok baris ketiga walau hanya muat untuk anak-anak. Bisa juga memasukkan Mazda CX-5 sebagai kompetitor. Sama-sama punya build quality mumpuni buatan Jepang, dilabel harga Rp597,7 juta untuk trim Elite dan Rp607,7 juta trim Kuro Edition.
Jika mencari lawan sepadan berdasar sistem AWD dan harga, tentu tidak ada. Terdekat bisa dimasukkan BMW xDrive30i, Hyundai Palisade 2.2 Signature AWD serta Mazda CX-9 AWD. Tapi mereka semua jauh lebih mahal dengan nominal tembus Rp1 miliar.
Lain halnya membandingkan dengan SUV diesel ladder frame 4x4. Meski sistem penggeraknya punya mekanisme dan teknologi berbeda, Forester sah juga menjadi pembanding Mitsubishi Pajero Sport Dakar Ultimate 4x4 (Rp712,5 juta) dan Toyota Fortuner 2.8 GR Sport 4x4 (Rp694,9 juta).
Jadi, tidak ada yang benar-benar sepadan melawan Forester maupun model Subaru lain. Karena mesin Boxer dan Symmetrical AWD merupakan keunikan sekaligus keistimewaan tersendiri. Dengan harga termurah Rp579,5 juta, tentu ini SUV AWD termudah di pasaran saat ini. (Odi)
Baca Juga: Subaru Indonesia Siap Bawa Semua Line-up
Hak Cipta © Zigwheels 2014-2024. Semua Hak Cipta Dilindungi.