Selama gelaran Hospital Expo ke-34 di Jakarta Convention Center (JCC) 19-21 Oktober 2022. DFSK ikut meramaikan dengan menampilkan kendaraan komersial berbasis baterai. Gelora E menjadi ambulans listrik pertama di Indonesia. Armada penunjang fasilitas kesehatan ini dikembangkan oleh DFSK dengan menggandeng mitra karoseri khusus yakni Cahaya Kurnia Mandiri (CKM). Sehingga kelengkapan, kapabilitas dan kualitas bisa lebih terjamin.
“Ambulans DFSK Gelora E saat ini menjadi ambulans listrik pertama dan satu satunya di Indonesia, untuk mendukung transisi menuju zero emission. Kami siap membantu mengakselerasi ekosistem kendaraan listrik dengan menyediakan sejumlah teknologi yang bisa dipilih sesuai dengan kebutuhan,” ungkap Achmad Rofiqi, Marketing Head PT Sokonindo Automobile, dalam keterangan tertulis.
Kini terdapat beberapa jenis ambulans yang beroperasi di Indonesia sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Tiga di antaranya sebagai armada gawat darurat, ambulans transportasi, dan pengantar jenazah. Masing-masing unit memiliki fungsi berbeda sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan.
Untuk gawat darurat, unit ini harus memiliki peralatan resusitasi, monitor diagnostik, defibrilator dan alat-alat operasi ringan. Ambulans gawat darurat juga memiliki syarat-syarat penggunaan dan mekanisme dokumentasi rutin yang harus dilakukan. Penggunaan dikhususkan bagi pasien-pasien yang dalam kondisi urgensi.
Baca Juga: Isu Kenaikan BBM, DFSK: Biaya Operasional Mobil Listrik Gelora E Lebih Efisien
Lalu ambulans transportasi, hanya digunakan untuk merujuk atau mengantarkan pasien. Tetapi bukan dalam kondisi gawat darurat. Dalam kendaraan, biasanya hanya terpasang sebuah tabung oksigen sebagai alat tambahan kelengkapan. Terakhir ambulans jenazah. Jenis ini fungsinya memang hanya diperbolehkan membawa jenazah menuju rumah duka dan pemakaman.
Penggunaan DFSK Gelora E ambulans, dapat diterapkan untuk ketiga jenis fungsi itu, sebagai kendaraan listrik kesehatan pertama di Indonesia. DFSK Gelora E sendiri didukung dengan pengisian fast charging sebanyak 20 - 80 persen hanya membutuhkan waktu 80 menit. Daya jelajah berkendara hingga 300 kilometer. Sedangkan untuk pengisian reguler, ia memiliki pengisian normal yang cocok untuk lingkungan listrik rumah tangga dengan rata-rata 220V 16A.
Dari segi ukuran, DFSK Gelora E memiliki dimensi 4.500 mm x 1.680 mm x 2.000 mm (PxLxT) yang memberikan kabin ekstra luas dan lapang. Sehingga van elektrik ini bisa digunakan sebagai Ambulans. Mobil juga ditunjang dengan efisiensi energi. Diklaim mampu mengurangi biaya operasional. Cukup membutuhkan biaya energi sebesar Rp200 per kilometer, atau setara dengan 1/3 dari ongkos operasional kendaraan komersial konvensional.
Hal ini menunjukan komitmennya secara kuat dalam memacu era elektrifikasi di Indonesia dengan berbagai teknologi. DFSK bakal terus mengembangkan kendaraan-kendaraan sesuai dengan kebutuhan. Serta bisa menunjang mobilitas masyarakat di era modern sekarang ini. Aspek fungsional dan aplikatif selalu jadi landasan. (Alx/Odi)
Baca Juga: DFSK Berencana Luncurkan Mobil Listrik Beberapa Tahun Mendatang
Hak Cipta © Zigwheels 2014-2024. Semua Hak Cipta Dilindungi.