Melalui Honda WR-V, tak hanya lini SUV Honda menjadi lengkap. Tapi juga berpotensi merajai segmen baru itu. Rasa optimis itu kami rasakan setelah bercengkerama bersama WR-V selama 3 hari di Bali. Bagi loyalis tulen Honda, sepertinya akan mudah jatuh hati dengan spesies baru ini. Sebelum membahas lebih detail, setidaknya ada 5 hal menarik yang kami temui.
Dalam paparan strategi produk, Honda menyebut pengguna WR-V sebagai Hustler Generation. Adalah mereka yang memiliki 3 unsur karakter, Young at Heart, Always on the Go dan High Achiever. Gambaran tepat untuk generasi muda saat ini. Dengan kata lain, WR-V menargetkan pengguna dari kalangan muda juga.
Honda WR-V dikembangkan Honda R&D Asia Pacific Co., Ltd. Ya, ia terlahir dari kawasan regional Asia Pasifik. Lebih menarik, tim pengembangan dipimpin seorang wanita. Ialah Poychat Ua-Arayaporn yang bertanggung jawab sebagai Large Project Leader Honda R&D Asia Pacific Co., Ltd. Menurutnya, WR-V tidak dirancang khusus laki-laki atau perempuan. Targetnya adalah generasi muda yang dinamis dan peduli terhadap keamanan dan kenyamanan berkendara. Tapi sangat mungkin kaum Hawa memilih WR-V karena desainnya yang manly.
Honda WR-V punya generasi pertama yang beredar sejak 2017. Tapi hanya untuk pasar tertentu. Bila melihatnya, sangat mirip Honda Jazz GK5 yang seolah dikonversi menjadi crossover. Nah, WR-V generasi kedua ini tidak bertalian dengan model awal. Karena sekarang mengusung sharing platform bersama All New Honda BR-V.
Secara kasat mata sangat terlihat, kemiripan dengan BR-V tak bisa ditutupi. Meski begitu tidak lantas semua serba mirip. WR-V punya banyak diferensiasi yang membentuk karakter sendiri. Semakin sering dilihat, tampangnya keren juga. Desainnya layak jadi pertimbangan di antara opsi rivalnya.
Konstruksi sasis monokok memakai milik BR-V yang telah dimodifikasi. Tentu menyesuaikan ukuran yang lebih kecil. Wheelbase lebih pendek 215 mm (2.485 mm) berbanding 2.700 mm di BR-V. Dimensi keseluruhan menjadi kompak. Panjang bodi 4.060 mm, lebar 1.780 mm, tinggi 1.608 mm ground clearance 220 mm. Ia memiliki lebar dan ground clearance sama seperti BR-V.
Lalu powertrain pun memakai milik BR-V. Tak hanya Low SUV itu tepatnya, tapi juga City Hatchback RS, City Sedan dan HR-V 1.5L. Unit L15ZF 4-silinder 1,5-liter DOHC menjadi andalan untuk ragam model Honda saat ini. Melanjutkan L15 series yang telah eksis sejak Honda Jazz GD3. Mesin dengan keseimbangan apik antara performa dan efisiensi bahan bakar. Begitu pula transmisi. Semua mengandalkan CVT sebagai penyalur daya ke roda depan.
Baca Juga: Komparasi Honda WR-V RS vs Toyota Raize GR Sport, Adu Lawan Terdekat
Satu amunisi penting WR-V berasal dari mesin. Unit L15ZF memang menawarkan output terbesar untuk kapasitas 1,5-liter. Tenaganya 121 PS dan torsi 145 Nm. Melebihi enjin 1KR-VET turbo milik Raize-Rocky. Begitu pula Sonet sebesar 115 PS. Torsinya hanya kalah dari Nissan Magnite sebesar 160 Nm. Namun tenaganya cuma 100 PS.
Dari pengalaman Media Test Drive di Bali langsung terasa. Mesin ini terasa sangat pas untuk bodi kompak WR-V. Gejala kekosongan tenaga dan torsi sangat minim. Memang cenderung lemah di bawah putaran 2.000 rpm, tapi itu hal wajar untuk kubikasi 1.500 cc. Untuk mengail torsi di putaran atas sangat mudah. Cukup memainkan irama pedal gas dan transmisi CVT dengan cekatan mengatur rasio terbaik. Alhasil, laju di tanjakan tetap mudah meski hanya mode D sekalipun.
Honda WR-V RS punya varian dengan teknologi Honda Sensing. Sekaligus menjadi tipe tertinggi berbanderol Rp309,9 juta. Untuk harga segitu, menjadikannya model Honda paling murah yang dilengkapi peranti keselamatan mutakhir.
Paket Honda Sensing di WR-V sama lengkapnya seperti BR-V. Terdiri Collision Mitigation Braking System (CMBS). Adaptive Cruise Control (ACC) with Low-Speed Follow, Lane Keeping Assist System (LKAS), Road Departure Mitigation System (RDM), Auto High-Beam (AHB), Lead Car Departure Notification System (LCDN) dan Honda LaneWatch
Tak hanya itu, peranti keselamatan standar WR-V sudah sangat memadai. Seperti Vehicle Stability Assist (VSA) dan Vehicle Stability Assist (VSA), lalu Transaction Control System (TCS), Hill Start Assist (HSA) dan Emergency Stop Signal (ESS). Jumlah airbag ada 4 titik untuk WR-V tipe E, sementara tipe RS sebanyak 6 titik.
HPM menawarkan WR-V dalam tiga varian. Tertinggi WR-V RS CVT with Honda Sensing (Rp309,9 juta), di tengah WR-V RS CVT (Rp289,9 juta dan WR-V E CVT (Rp271,9 juta). Tipe paling murah tak kalah menarik sebab bisa jadi opsi terjangkau dengan tetap memiliki segala kelebihan dalam Small SUV. Tampilannya cenderung polos nan sederhana dan pakai pelek lebih kecil. Spesifikasi teknis sama semua. Tetap menyandang mesin 1,5-liter plus transmisi CVT. Ya, tidak ada pilihan transmisi manual untuk WR-V. Ini karena keterbatasan suplai komponen yang mengharuskan Honda menyederhanakan varian. Selain itu, dari hasil survei transmisi otomatis paling diminati. (Odi)
Baca Juga: Perbandingan Kompak SUV Rp300 Jutaan, Honda WR-V Lawan Kia Sonet
Hak Cipta © Zigwheels 2014-2024. Semua Hak Cipta Dilindungi.