Aion Indonesia mengenalkan sedan listrik ES di GIIAS 2024. Aion menargetkan segmen pasar yang cukup unik di Indonesia, yang umumnya didominasi oleh produk SUV dan MPV. Sebagai penilaian yang menarik, Aion menawarkan ES dengan harga sekitar Rp300 jutaan. Oto Media Group berkesempatan untuk mencoba ES pertama kali di area test drive GIIAS 2024. Meskipun tesnya singkat, pengalaman tersebut memberikan gambaran tentang apa yang ditawarkan oleh Aion ES kepada konsumen di Indonesia.
Model sedan Aion ini tidak mengusung bahasa desain yang spesifik. Pada pandangan pertama, ES memberikan impresi futuristik dengan garis-garis tajam di bagian depan kendaraan. Desain lampu depan yang meruncing terintegrasi dengan baik. Teknologi lampu LED telah terpasang, dilengkapi dengan fitur pengaturan tinggi manual, DRL, escort me home, dan auto light.
Sisi samping dan belakang kendaraan lebih konservatif untuk standar produk EV. Tanpa garis tegas, menggunakan velg berukuran 17 inci yang menambah kesan sportif, termasuk desain spion yang runcing. Atap yang melandai dari pilar B ke C menciptakan siluet sedan aerodinamis. Menuju ke bagian belakang, lampu rem LED berdesain simpel. Garis lampu menyatu antara sisi kanan dan kiri dengan dua level terpisah. Bagian belakang terlihat bulat, tanpa garis tajam, terutama pada bumper belakang yang besar dan tidak dilengkapi dengan aero diffuser.
ES memiliki panjang bodi 4.810 mm, lebar 1.880 mm, tinggi 1.545 mm, serta sumbu roda sepanjang 2.750 mm. Aion menawarkan pilihan warna seperti Sleek Black, Suave Silver, dan Sultry White.
Area kabin baris kedua menjadi fokus utama. Bagi penumpang, ES menyediakan ruang yang luas. Ruang kepala memiliki ukuran hingga 980 mm, dan ruang kaki hingga 968 mm. Sedan ini juga menyediakan ruang bagasi dengan kapasitas 450 liter, yang cukup untuk membawa berbagai keperluan sehari-hari.
Duduk di baris kedua tidak hanya menawarkan kenyamanan tetapi juga sudut sandaran yang nyaman. Kursi yang dilapisi kulit PVC terasa empuk saat test drive. Penumpang diberikan ventilasi AC dari konsol tengah, dua slot USB A, serta tempat penyimpanan di belakang kursi baris pertama. Namun, tidak tersedia armrest dan tirai peneduh pada jendela.
Sebelum menginjak pedal akselerator di ES, pengemudi di baris pertama akan menemukan beberapa fitur menarik. Pertama, desain dashboard yang simpel namun tetap modern. Area head unit berukuran 8 inci terintegrasi dengan penutup yang besar. Konsol tengahnya dilengkapi cup holder serta dial menggantikan tuas transmisi. Terdapat juga tombol rem parkir elektrik dengan fitur auto hold.
Area pengemudi ES memberikan kesan simpel dengan meter cluster yang merupakan perpaduan antara layar TFT 3,5 inci dan penunjuk kecepatan serta daya model jarum konvensional. Layar meter cluster yang berukuran kecil ini menyajikan informasi dalam bentuk angka dan grafis, yang memerlukan waktu untuk dipahami selama berkendara.
Setir ES memiliki desain unik. Berbeda dari kebanyakan yang menyerupai huruf T, dengan bentuk horizontal yang hanya melingkari sisi jam 9 - 3. Bagian bawah setir yang kosong, atau sisi jam 6, diisi dengan pegangan yang lebih tebal. Aion juga melengkapi setir dengan tombol-tombol untuk pengaturan audio dan cruise control di sisi kiri dan kanan.
Jok baris pertama dirancang untuk kenyamanan, dengan desain yang lebar dan head rest yang terpisah. Bahan leather PVC yang digunakan berwarna hitam, menciptakan kesan premium. Bahan soft touch juga diterapkan pada beberapa detail interior ES.
Aion ES menyediakan tenaga sebesar 100 kW atau kira-kira 135 hp dengan torsi 225 Nm. Dari motor listrik permanent magnet synchronous yang terletak di roda depan. Memutar dial transmisi ke posisi D dan menekan pedal akselerator, ES melaju dengan halus.
Ruang sempit di area test drive GIIAS 2024 membuat sesi uji coba tenaga menjadi singkat. Namun, pada jalan lurus, dorongan tenaga instan terasa segera ketika pedal gas ditekan lebih dalam, sesuatu yang merupakan ciri khas kendaraan listrik. ES menawarkan mode berkendara Eco, Normal, dan Sport.
Sayangnya, mode ini tidak dapat diakses secara langsung. Pengemudi harus mengoperasikan head unit berukuran 8 inci yang cukup kecil, terletak jauh di sisi kiri layar, yang mana cukup merepotkan dan memerlukan waktu untuk terbiasa.
Perbedaan antar varian tidak begitu signifikan. Setiap varian menawarkan torsi instan yang sama di awal. Kemudi tetap ringan di semua mode berkendara, sehingga pengemudi mungkin merasa ragu apakah mode telah berganti sesuai keinginan. Kemudi yang ringan ini bisa menjadi kelebihan atau kekurangan, tergantung pada kondisi jalan yang sedang dihadapi.
ES juga menyediakan fitur pengereman regeneratif dengan tingkat perlambatan yang dapat diatur. Fitur one-pedal driving juga tersedia, yang secara otomatis mengaktifkan mode Eco pada kendaraan. Namun, pengaturan ini hanya dapat dilakukan melalui head unit yang berukuran kecil.
Sebagai sedan listrik, ES menawarkan pengalaman premium dengan kabin yang kedap suara. Bagi penumpang, interior serasa seperti produk Eropa yang menawarkan ketenangan dari kebisingan luar.
Aion ES memakai suspensi MacPherson Independen di depan dan rear torsion beam non-independen di belakang. Hasilnya, di lintasan yang terbatas, ES memberikan kenyamanan saat melewati speed trap atau melakukan manuver tajam. Kendaraan ini stabil di berbagai kecepatan, memberikan kepercayaan yang kuat.
Perlu pengujian lebih ekstensif di berbagai kondisi jalan yang mencerminkan beragam area di Indonesia. Efisiensi dan jarak tempuh aktual hanya dapat ditentukan setelah pengujian yang lebih mendalam.
Meskipun ES bukan sedan paling canggih dalam hal fitur ADAS dibandingkan dengan EV lainnya, fitur kenyamanannya seperti cruise control dan TPMS membuatnya menarik sebagai pilihan EV pertama.
Aion ES mengklaim bahwa keamanan baterainya dijamin oleh teknologi isolasi modul yang dapat menahan suhu hingga 1.400 derajat Celcius di bagian atas cangkang. Sistem keamanan baterai ini dilengkapi dengan teknologi keselamatan sel, modul, dan paket baterai. Efisiensi sel yang tahan panas meningkat sebesar 30 persen, yang meningkatkan keandalan dalam kondisi ekstrem, didukung oleh sistem pendingin cepat tiga dimensi dan Sistem Manajemen Baterai generasi kelima untuk menjaga suhu tetap stabil dan optimal.
Aion ES menyediakan garansi seumur hidup untuk komponen baterai dan motor listriknya. Penawaran ini berlaku untuk 1.000 pelanggan pertama yang juga akan menerima wall charger 7kW secara gratis. Dengan harga Rp386 juta on the road untuk perkenalan, ini merupakan pilihan yang layak bagi mereka yang mencari sedan listrik untuk penggunaan sehari-hari. (Sta)
Baca Juga: Canggihnya Platform Teknologi Magazine Battery di Seluruh Mobil-mobil AION
Hak Cipta © Zigwheels 2014-2024. Semua Hak Cipta Dilindungi.