Mansory jadi salah satu dari beberapa rumah modifikasi yang doyan mainkan gaya flamboyan dan serba berlebih. Membuat model eksotis nan menyolok semakin menjadi. Namun, cerita agak berbeda ketika tuner asal Jerman itu menggarap Mercedes-Benz S-Class teranyar. Lebih sederhana, seakan enggan merusak kehormatan sang Sonderklasse.
Coba lirik bermacam model yang pernah mereka jamah. Terutama jajaran kendaraan berlogo Three Pointed Star. Dari G-Class hingga ke S-Class, mayoritas lulusan Mansory ibarat keluar jadi anak nakal suka membangkang. Nyeleneh dengan segala permainan body kit, penambahan rongga, hingga ke pemilihan warna. Suka atau tidak, begitulah ciri khas Mansory.
Kendati begitu, eksekusi S-Class generasi teranyar justru tidak terlihat seperti biasanya. Memang masih memainkan body kit nyentrik hanya saja tidak sampai terlalu berlebihan. Desainnya disebut bertujuan untuk menekankan penampilan elegan sang sedan flagship. Memanfaatkan material serat karbon ringan untuk intake depan, sirip pada apron, side skirt, hingga ke batok spion da apron belakang. Lenggok tubuhnya lantas disudahi oleh roof spoiler dan spoiler bagasi “secara hati-hati sesuai dengan klien S-Class”.
Baca Juga: Versi AMG Mercedes-Benz EQS dalam Pengembangan, Prototipe Kedapatan Sedang Tes Jalan
Sepatunya juga bisa dipilih sesuai keinginan pembeli. Dua opsi tersedia, menawarkan gaya elegan dan sporty senada basis model. Mau itu palang rapat pada versi CS.11 ala Maybach atau versi palang V lebih dinamis bernama V.6. Semua mengusung spek 10.0 x 22 (depan) dan 10.5 x 22 (belakang).
Yang tetap berlaku seperti biasanya adalah pemberian kebebasan bagi konsumen untuk melakukan kustomisasi. Area kabin bisa saja didominasi oleh material leather terbaik bila diinginkan. Membungkus hingga ke berbagai komponen, termasuk pula penyesuaian warna. Sementara itu, S-Class racikan Mansory mengusung trim serat karbon, setir carbon fiber bercampur leather, sampai ke emblem di pedal aluminium dan karpet dasar.
Modifikasi eksterior dan interior bukan sebatas omong kosong tanpa penyesuaian potensi jantung. Mansory siapkan modifikasi Engine Control Unit (ECU) bernama Power Box demi meningkatkan kemampuan model S 400d dan S 500. Lanjut dari situ, napasnya dibikin plong dan bernada gahar melalui sport exhaust system empat pipa.
Berkat suplemen ini, tenaga melonjak cukup signifikan. S 400d kini sanggup melontarkan daya sampai 395 hp dengan torsi fantastis 837 Nm. Kalau dibandingkan, ototnya bertambah 65 hp berikut jambakan ekstra 137 Nm. Jelas berimbas pada potensi berakselerasi dan torehan kecepatan puncak. Akselerasi ke 100 kpj tuntas dalam tempo 4,8 detik alias terpangkas 0,6 detik. Sementara itu, kala dibejek habis napasnya akan tertahan di 270 kpj atau bertambah 20 kpj dari tipe standar.
Versi peminum bensin S 500 kebagian lonjakan lebih besar. Oprekan ECU menyuguhkan ekstra 91 hp pada peternakan enam silinder turbo 3.000 cc. Turut lahir juga momen puntir baru sebanyak 109 Nm. Ditotal, kini ia sanggup menghasilkan tenaga sampai 526 hp dan torsi 629 Nm. Dengan begitu, S 500 karya Mansory diklaim mencapai 100 kpj 0,6 detik lebih cepat dengan prestasi 4,3 detik dan terus berlari hingga ke 270 kpj juga.
Baca Juga: Mercedes-Benz S-Class W223 Sapa Indonesia dengan Level Kemewahan Berbeda
Bukan lagi barang asing, S-Class W223 juga sudah menyambangi Tanah Air. PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia boyong generasi terbaru lini sedan termewah pabrikan beberapa waktu lalu. Ia hadir dengan lencana S450 4Matic Luxury V223 alias varian wheelbase panjang. Berbagai revisi model lawas dapat ditemukan mulai dari desain, dimensi dan tentunya teknologi canggih.
Ubahan desain cukup kentara dibanding model sebelum. Beberapa sudut eksterior berubah dengan aransemen lebih modern. Terutama dalam hal teknologi, banyak ditemukan permainan komponen mutakhir. Kecanggihan Digital Light dengan resolusi 2,6 juta piksel dibawa masuk. Lebih dari itu, di balik grille tersimpan sensor dan radar sebagai bekal asisten berkendara semiotonom.
Total perubahan dimensi juga tergolong signifikan. Mencatatkan panjang 5.289 mm, lebar 1.954 mm, dan tinggi 1.503 mm di atas jarak antarsumbu 3.216 mm. Semua sisi mengembang dan berimbas pada kelapangan kabin baik untuk penumpang depan dan belakang. Berikut pula di segi ruang simpan, sekitar 20 liter lebih banyak dari W222.
Pusat infotainment kini mengusung MBUX generasi kedua. Tawarkan personalisasi dan pengoperasian lebih intuitif. Ditotal, terdapat lima layar untuk MBUX dalam kabin. Selain bertugas sebagai meter cluster dan sarana hiburan pusat, tiga layar hadir di balik sandaran kursi dan armrest belakang menjadi tablet fleksibel.
Kendati begitu, tidak seluruh fitur dan teknologi unggulan dibawa Mercedes-Benz Distribution Indonesia. Contoh kemampuan rear wheel steering untuk membuat sang sedan bongsor bermanuver bak sedan kompak di kecepatan rendah sekaligus meningkatkan stabilitas saat melaju kencang. Untuk diketahui, unit yang sekarang dipasarkan masih merupakan model CBU. Terpasang banderol Rp3,099 miliar belum termasuk pajak alias off the road. Nantinya, dijanjikan bakal eksis versi rakitan local Wanaherang dengan nomenklatur S450 berikut diramaikan optimalisasi fitur. (Krm/Odi)
Baca Juga: Mercedes-Benz E-Class Facelift Hasil Garapan Brabus, Amukan 800 Hp/1.000 Nm Membuatnya Makin Liar
Hak Cipta © Zigwheels 2014-2024. Semua Hak Cipta Dilindungi.