GIIAS 2021: Totalitas Hyundai dan Banyak Kejutan Lain
Setelah vakum karena pandemi COVID-19, GIIAS diselenggarakan kembali pada tahun 2021. Pameran dibuka oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia Airlangga Hartarto dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita pada hari ini Kamis (11/11) di ICE, BSD City, Tangerang Selatan.
Event ini diikuti oleh belasan APM roda empat, roda dua dan juga kendaraan komersial. Para peserta tersebar di sejumlah Hall yang ada di ICE. Mulai dari Hall 1 sampai dengan Hall 10. Pada Hall 1 terdapat APM Honda dan Toyota, di Hall 2 terdapat Nissan, Hall 3 lebih ramai yaitu Daihatsu, Wuling, MG, Volkswagen dan Mazda.
Di Hall 3 juga terdapat Audi dan Lexus. Dilanjutkan pada Hall 4 ICE terdapat booth BMW dan MINI. Yang paling mengejutkan bagi kalangan media dan publik pengunjung hari pertama adalah, pabrikan Hyundai. Produsen otomotif asal Korea Selatan ini memiliki booth yang sangat luas dan megah di Hall 6. Sepertinya ini untuk pertama kalinya Hyundai mendirikan booth yang begitu masif dan megah di pameran otomotif Indonesia.
Tampaknya hal itu seiring dan sejalan dengan keseriusan Hyundai di pasar nasional. Seperti diketahui, Hyundai telah mendirikan pabrik mobil di Indonesia dengan kapasitas produksi 150.000 unit per tahun. Bahkan akan meningkat menjadi 250.000 unit per tahun untuk kapasitas maksimalnya. Bahkan bekerjasama dengan pabrikan LG Energy Solution Ltd., Hyundai juga mendirikan pabrik baterai di Karawang, Jawa Barat.
Isuzu dan Mitsubishi juga hadir dengan booth di Hall 6 yang berdekatan dengan Hyundai. Selain passenger car, para pengunjung juga bisa melihat commercial vehicles dan ragam aksesoris yang dipamerkan.
Dibuka Menko Airlangga Hartarto
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam sambutan pembukaan GIIAS mengatakan, “Kita berharap bahwa pameran ini mendorong kebangkitan industri otomotif karena industri otomotif multiplier effect-nya tinggi. Saya melihat ada beberapa launching kendaraan bermotor baru di GIIAS. Ada juga kendaraan bermotor battery vehicle (mobil listrik) yang diharapkan bisa membuat ekosistem supply chain dari electric vehicle.”
Menurut Airlangga, GIIAS diharapkan membantu menggerakkan perekonomian di Indonesia. Angka penjualan mobil tahun ini diperkirakan mencapai 850 ribu unit. Naik dari 530 ribu unit tahun 2020 kemarin dan ekspornya pun diharapkan dapat mencapai angka 300 ribu unit pada tahun 2021 ini.
Di dalam sambutannya, Airlangga juga menyinggung soal industri kendaraan listrik di Indonesia. Ia mengatakan bahwa negeri ini memiliki material yang dapat dimanfaatkan untuk kendaraan listrik di antaranya nikel, kobalt dan mangan. Untuk itu, Indonesia akan mendorong industri katoda, industri battery cell sampai industri otomotif.
“Kita memiliki kemampuan dengan adanya domestic market untuk membuat industri supply chain yang lengkap, dan kita berharap industri ini seluruh swasembada di dalam negeri dan produknya bisa diekspor ke berbagai negara," imbuhnya. (Eka/Odi)
Baca Juga: Resmi Dibuka Menko Perekonomian, Diharapkan Mendorong Kebangkitan Otomotif Indonesia
Artikel Unggulan
- Terbaru
- Populer
Artikel yang direkomendasikan untuk anda
Mobil Unggulan
- Populer
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Advisory Stories
- Road Test